You are on page 1of 3

PERUBAHAN DI EROPA TIMUR

Wilayah Eropa timur merupakan sebutan bagi Negara Negara di eropa yang berhaluan komunis .
Negara-negara di Eropa timur antara lain Polandia, Jerman Timur, Bulgaria , Cekoslovakia , Hongaria ,
Rumania , dan Unisoviet. Hal yang menarik untuk diamati pada akhir tahun 1980 an adalah adanya suatu
gelombang perubahan radikal dan besar besaran terhadap tatanan system politik ekonomi dan social di
Negara Negara eropa timur . Satu demi satu. Negara Negara eropa timur secara berangsur angsur mulai
melapaskan ajaran sosialis komunisnya yang telah dianut sejak berakhrinya perang Dunia II. Bahkan
pada tahun 1989 untuk pertama kalinya dalam sejarah Negara-negara eropa timur , muncul suatu
pemerintahan nonkomunis di polandia yang kemudian di ikuti oleh Jeman timur, cekoslovakia , dan
Negara-negara Eropa.

A. Pembaharuan di Polandia

Bangsa Bangsa polandia mewarisi tradisi pemberontakan terhadap kekuasaan dan nilai Asing.
Terkungkung oleh Negara-negara besar sejak era kekaisaran di Eropa, membuat nilai kebebasan selalu
menjadi tujuan hidup bangsa ini. Perlawanan terhadap kekuasaan Uni soviet di tunjukkan dengan cara
mempertahankan Institusi gereja yang hendak di hancurkan pemerintah komunis . berbeda dengan
Negara satelit uni soviet lainnya , bangsa Polandia ternyata tidak berhasil di paksa melepaskan attribute
gereja dalam kehidupan sehari-hari . bagi bangsa polandia , gereja tidak hanya merupakan ritus
keagamaan, tetapi telah menjadi identitas diri.

Pergolakan di polandia pecah pada awal Juli 1980, ketika kaum buruh memprotes kenaikan
harga daging. Kerusuhan buruh tersebut mendapat dukungan dari gereja katolik. Sejak uskup agung
Kraskow Karel Wogtilla diangkat menjadi Paus Yohannes Paulus II pada bulan Oktober 1987, gereja
Katolik Polandia semakin memantapkan posisinya . dengan dukungan penuh gereja , gerakan buruh
tersebut diorganisasikan dalam organisasi yang bernama Solidaritas .

Setelah angin pembaruan diembuskan Gorbachev di wilayah Eropa Timur, Polandia mejadi
Negara yang paling siap untuk melakukan Reformasi yang Radikal sekalipun. Organisasi Solidaritas
sendiri selama bertahun-tahun tetap berfungsi sebagai kekuatan oposisi yang tangguh meskipun sempat
dilarang Pemerintah Polandia.

Pada Tahun 1988 terjadi serangkaian pemogokan di seluruh negeri yang menuntut perbaikan
upah buruh dan pemulihan Solidaritas . pergolakan pun terjadi dan nerakibat memburuknya situasi
ekonomi polandia . Akhirnya , pemerintah Polandia di bawah perdana Menteri Mieczyslaw Rakowski
mulai mengajak Organisasi Solidaritas untuk lebih berperan dalam membenahi situasi politik dan
ekonomi.

Pada bulan juni 1989 pemerintah Polandia menyelenggarakan Pemilu bebas untuk pertama
kalinya , semenjak Polandia Jatuh ke tangan Komunis. Hasil Pemilu sangat memukul kubu komunis
karena ternyata Solidaritas mampu mengalahkan Partai Komunis Polandia . kemenangan Solidaritas ini
semakin melicinkan jalan bagi pembentukan pemerintahan nonkomunis pertama di Eropa Timur.

B. Pembaruan Hongaria

Sebenarnya Hongaria menganut ekonomi pasar bebas selayaknya di Eropa Barat. Persaingan
diperbolehkan dan swasta diizinkan beroperasi, berdampingan dengan sector usaha pemerintah.
Mesikpun demikian , Janos Kadar, pemimpin Hongaria tidak menoleransi adanya iklim Demokrasi yang
lebih longgar. Partai pekerja sosialis Hongaria ditetapkan sebagai partai tunggal . kebebasan pers
dibatasi, organisasi social dikontrol oleh unsure partai, sementara birokrasi harus dijalankan untuk
kepentingan partai.
Pada tahun 1980 Hongaria mengalami krisis. Hongaria melakukan banyak pinjaman asing ,
sementara perusahaan-perusahaan Negara tidak beroperasi secara efisien. Krisis ini menyebabkan suara
ketidakpuasan terhadap rezim Kadar semakin vocal. Memasuki musim gugur tahun1988, kaum
intelektual yang terdorong oleh arus keterbukaan Gorbachev membentuk forum Demokratik Hongaria
yang segera berfungsi sebagai pertain nasionalis radikal.
Pada tanggal 22 mei 1988 Kadar mengundurkan diri dari jabatan sekretaris jenderal dan
digantikan oleh Karoly Grosz. Miklos Nemeth, seorang ahli ekonomi lulusan Harvard dipilih sebagai
perdana menteri . pemilihan Nemeth ini menunjukkan betapa mendesaknya penyelesaian kesulitan
ekonomi di Hongaria . Naiknya Grosz segera diikuti langkah-langkah yang radikal. Pertama , pembukaan
rintangan perbatasan Austria-Hongaria pada akhir bulan Mei. Ini merupakan pembukaan perbatasan
pertama antara Negara blok Komunis dengan Negara Barat. Dengan dibukanya perbatasan, Hongaria
berharap dapat memperbaiki situasi ekonominya dengan bantuan dari Barat. Kedua , membubarkan
Partai Komunis Hongaria dan diganti menjadi Partai Sosialis Hongaria Baru pada tanggal 7 oktober 1989.
Ketiga, penyelenggaraan pemungutan suara bebas untuk pertama kalinya.

C. Pembaruan di Cekoslovakia

Pada Awalnya cekoslovakia memilih untuk bersikap menunggu perkembangan lebih lanjut atas
program pembaharuan Gorbachev. Hal ini dipengaruhi oleh pengalaman pahitnya atas eksperimen yang
gagal pada bulan April 1969. Pada saat itu , pemimipin Partai Komunis , Alexander Dubcek mencoba
menerapkan “Sosialisme dengan wajah yang lebih manusiawi”. Namun, aksi ini dikenal dengan musim
semi di Praha ini kemudian ditindas atas perintah pemimpin Unisoviet, Leonid Brezhnev.

Gerakan pembaruan di Cekoslovakia pada mulanya berlangsung sangat lamban . Proses tersebut
dimulai dengan mundurnya pemimpin Partai komunis sejak tahun 1969 , yaitu Gustav Husak, pada
tanggal 17 Desember 1988. Ia digantikan oleh Milos Jakes , Perdana Menteri yang diangkat pada bulan
Oktober 1988.
Pada mulanya Jakes menolak perubahan secara cepat seperti yang terjadi pada Negara-negara
tetangganya . Tuntutan yang semakin memuncak dihadapinya dengan tindakan Represif pasukan
keamanan . Namun, akhirnya Jakes mengundurkan diri dari jabatannya dan digantikan oleh tokoh
refomis , Karel Urbanek . Dengan dukungan penuh Perlemen , Urbanek menghapuskan kekuasaan
monopoli Partai Komunis . Sejak bulan Desember 1990, nama Republik Sosialis Cekoslovakia diubah
menjadi Republik Cekoslovakia untuk mengubah citra yang terlalu menampakkan Komunisme.

D. Pembaruan Berdarah di Rumania

Pada waktu gerakan pembaruan menerpa seluruh Eropa Timur , Presiden Rumania , yaitu
Nicolae Ceaucescu menegaskan kehendaknya untuk terus mempertahankan sosialisme dan
komunisme . Ia bahkan menegaskan bahwa proses pembaruan tersebut merupakan “pengkhitanatan
terhadap Marxizme dan Leninisme”,. Sementara itu , kebijakan Ceaucescu di bidang ekonomi semakin
mengakibatkan banyak kesengsaraan rakyat. Untuk mengejar target pembayaran utang , Ia mengambil
kebijakan terobosan dengan memotong habis-habisan impor dan konsumsi serta menggalakkan ekspor
produk dalam negeri karena utang luar negeri sejak 1970 terus membengkak dan harus mulai dibayar
tahun 1981. Kebijakan tersebut memang berhasil mengatasi utang luar negeri , tetapi bayarannya
sangat mahal bagi rakyat . Konsumsi rakyat dijatah secara ketat bahkan kelaparan terjadi di mana-mana.
Bertentangan dengan kebijakan pengetatan ikat pinggang yang dikenakan kepadda rakyatnya ,
Ceaucescu dan keluarganya menikmati kemewahan hidup . Apalagi , perilaku keluarga serta sanak
saudara Ceaucescu yang memanfaatkan posisi Ceaucescu untuk kepentingan pribadi , telah semakin
menyebabkan memuncaknya sikap antipasti rakyat.

Kejatuhan Ceaucescu ternyata berlangsung secara dramatis dan tragis yang berawal dari
kerusuhan di kota Timisoara ketika sekelompok polisi rahasia meganiaya Pendeta Laszio Toekes yang
menentang kebijakan rumaniasasi terhadap etnik keturunan Hongaria . Massa yang mencoba
melindunginya bentrok dengan polisi sehingga menimbulkan kerusuhan missal . Kerusuhan tersebut
berkembang menjadi gerakan aksi menentang Ceaucescu.

Ceaucescu memerintahkan Angkatan bersenjata untuk menindas habis gerakan tersebut .


Terjadilah pembantaian terhadap rakyat yang tidak bersenjata . Aksi pembantaian ini menyadarkan
angkatan bersenjata tentang posisinya dalam kehidupan politik . Dengan segera , angkatan bersenjata
Rumania berbalik arah dan mendukung para demonstran. Pimpinan angkatan bersenjata selanjutnya
mengambil keputusan untuk mengeksekusi Ceaucescu dan Istrinya Elena pada malam natal 1989.
Mereka ditangkap dua hari sebelumnya dan dihadapkan ke pengadilan militer kilat.

You might also like