Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan untuk mencapai Indonesia Sehat 2010. Strategi ini harus diikuti
manusia sehat, cerdas, produktif, dan mandiri. Upaya ini harus dimulai
sedini mungkin yaitu sejak manusia itu masih berada dalam kandungan, bayi
bulan pertama setelah kelahiran dan sekitar 80 persen kematian neonatal ini
terjadi pada minggu pertama. Sebagian besar dari kematian ini terjadi di
menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2007 sebesar 26,9 per 1000
kelahiran hidup. Tingginya kematian bayi pada usia hingga satu tahun
menunjukkan masih rendahnya status kesehatan ibu dan bayi baru lahir,
rendahnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya
pada masa persalinan dan segera sesudahnya, serta perilaku ibu hamil dan
baru lahir merupakan bagian perawatan maternal. Bayi baru lahir akan
lemah dan tidak berdaya, membutuhkan panas tubuh ekstra, dan merupakan
2000).
contoh dari perawatan bayi baru lahir yang kurang baik. Di negara-negara
bayi yang cukup tinggi karena pemotongan tali pusat masih banyak
hari dan semakin pendek masa inkubasinya maka penyakit akan semakin
Sebagian besar ibu yang mempunyai bayi merasa takut dan malas
untuk merawat tali pusat yang tampak tidak menarik apalagi bila bayi baru
berumur beberapa hari dan tali pusat masih basah. Selain itu dalam
diatas pusat bayi setelah talipusatnya puput, tujuannya adalah agar pusat
contohnya talipusat bayi yang dibubuhkan dengan kopi dan air jeruk yang
diperhatikan pada perawatan dini tali pusat. Yang paling penting dalam
ujung tali pusat dan kulit abdomen disekitarnya dengan antiseptik dalam
hal ini povidone iodine. Dengan cara ini maka populasi bakteri pada
(Notoatmodjo, 2003).
lahir dengan perawatan talipusat oleh ibu di wilayah kerja Puskesmas Gadang
B. Perumusan Masalah
tentang perawatan bayi baru lahir dengan perawatan talipusat oleh ibu di
1. Tujuan Umum
perawatan bayi baru lahir dengan perawatan talipusat oleh ibu di wilayah
2. Tujuan Khusus
1. Bagi Ibu
tentang perawatan bayi baru lahir khususnya perawatan tali pusat bayi
baru lahir
3. Bagi Puskesmas
lanjutan.
5. Bagi Peneliti
atau stres
akibat nyeri
relaksasi yaitu :
diterima).
perlahan. Bila nyeri menjadi hebat klien dapat bernafas secara dangkal
dan cepat.
kesehatan mampu mengajarkan dua pola napas yaitu lambat dan dangkal
pada persalinan ketika wanita tidak dapat berjalan atau berbicara saat
untuk suatu saat dalam persalinan aktif. Ajarkan untuk bernapas lebih
dangkal dan lebih cepat, tetapi tetap dalam kecepatan yang ibu merasa
gerakan tangan atau kepala yang berima, dan bicara menenangkannya dan
b. Tenangkan pikiran
3. Penatalaksanaan
secara perlahan-lahan
terasa berkurang
The International Associat ion for the Study of Pain (IASP) tahun
fisiologi. Nyeri secara umum dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang rasa
artinya unsur utama yang harus ada untuk disebut nyeri, adalah rasa
pribadi dan subjektif. Oleh karena itulah maka, suatu rangsang yang
sama dapat dirasakan berbeda oleh dua orang yang berbeda, bahkan
suatu rangsang yang sama dapat dirasakan berbeda oleh satu orang
d. Nyeri dapat juga terjadi oleh suatu rangsang yang cukup kuat
(pain described interm such damage). Nyeri yang terakhir ini justru
bawah rahim terjadinya pembukaan mulut bawah rahim dan iskemia otot
rahim secara progresif, sehingga meningkat pula rasa nyeri. Nyeri paling
hebat dirasakan pada fase akhir persalinan ketika pembukaan mulut rahim
10, 11 dan 12. Karena itu nyeri rahim terutama dirasakan pada dermatom
susunan saraf simpatik daerah pelvik terdiri dari tiga rangkaian, yaitu
rantai sakralis, pleksus haemorhoidalis superior, dan pleksus hipogastrika
superior (2).
hebat dalam kala pengeluaran. Pada wanita yang baru pertama sekali
kala pembukaan berlangsung lebih singkat yaitu sekitar 7 jam dan kala
Gambar 2. 2
mulut rahim, regangan jalan lahir bagian bawah, umur, paritas, besarnya
janin, dan dan keadaan umum pasien. Pasien yang bersalin pertama kali
pada usia tua umumnya mengalami persalinan yang lebih lama dan lebih
persalinan yang pertama cenderung lebih tinggi pada awal persalinan. Juga
pada kemacetan persalinan akibat janin yang besar atau jalan lahir yang
sempit pasien mengalami rasa nyeri yang lebih hebat dari pada persalinan
grandemultigravida.
Hal ini antara lain tergantung dari sikap dan keadaan mental pasien,
seorang ibu mudah mengeluh rasa nyeri akan sulit dilakukan dan pasien
kelemahan otot pada bayi baru lahir. Felman et al, Pada penelitiannya
janinnya, khususnya ibu dan janin dengan resiko tinggi. Karena alasan
rasa hangat dan dapat dicatat pada alat Dolorimeter sebagai ambang
rasa sakit. Jika kita meningkatkan rangsangan sebanyak dua kali lipat,
akan mengakibatkan rasa nyeri yang hebat, dan pada alat Dolorimeter
akan tercatat sebesar 10,5 dols. Tingkat panas ini sebanding dengan
rasa nyeri yang ditimbulkan akibat luka bakar tingkat tiga. Intensitas
panas yang diberikan mulai dari nilai ambang nyeri hingga terjadi rasa
nyeri yang hebat yaitu pada sekitar 10,5 dols, diberi satuan dalam
berat atau nyeri yang paling buruk. Untuk menilai hasil, sebuah
pada garis dari "tidak ada nyeri" diukur dan ditulis dalam centi meter.
Gambar 2.3
yang dirasakan para pasien yaitu : skor 1 apabila tidak mengeluh sakit
dan tenang; skor 2 bila mengeluh sakit tapi tenang; skor 3 bila
mengeluh sakit dan gelisah dan skor 4 bila sangat kesakitan dan sangat
gelisah.
a. Farmakologi
Pemberian analgetik berfungsi untuk mengganggu penerimaan
darah
4). Tidak mempengaruhi bayi selama dalam rahim dan setelah lahir
b. Non farmakologi
yang berlangsung hanya beberapa detik atau menit. Dalam hal ini,
2). Akupresur.
pada saat klien merasa nyaman dan tidak sedang nyeri akut (10).
4). Distraksi.
5). Relaksasi.
7). Hypnobirthing
menyakitkan.
berikutnya (12).
8). Biofeedback.
nyeri. TENS telah digunakan baik pada nyeri akut dan kronik.
saat digunakan pada araea yang asama seperti pada cedera. Cara ini
Suddarth (10), dan Perry & Potter (11) yaitu sebagai berikut :
1. Analgetik / sedativa
2. Anestesi
3. Antispasmodik NYERI
Manajemen Nyeri Secara PERSALINAN
Non Farmakologi
4. Sentuhan terapeutik
5. Akupresur
6. Guided Imagery
7. Distraksi
8. Relaksasi
9. Anticipatory guidance
10. Hypnobirthing
11. Biofeedback
12. Massage
Gambar 2.4
1. Analgetik / sedativa
2. Anestesi
3. Antispasmodik
NYERI
Sentuhan terapeutik PERSALINAN
Akupresur
Guided Imagery
Distraksi
Anticipatory guidance
Hipnotis
Biofeedback
Massage
Relaksasi Napas Dalam
Keterangan :
= Diteliti
= Tidak diteliti
Gambar 2.5
tingkat nyeri persalinan ibu inpartu fase aktif di Bidan Praktek Swasta Desa
METODE PENELITIAN
pendekatan pre – post test dalam satu kelompok (one group pre test-post test
swasta Desa Tanjung Rema Darat Kecamatan Martapura pada periode Mei
Purposive sampling .
Visual Analog Scale (VAS) dan lembar observasi untuk mengetahui tingkat
nyeri persalinan.
persalinan pada ibu inpartu fase aktif antara sebelum dan sesudah
inpartu sebagai
akibat kontraksi
rahim selama
menjalani
persalinan sebelum
dan sesudah
diberikan intervensi
relaksasi napas
dalam
3.5. Prosedur penelitian
Martapura .
pengumpulan data.
4. Pengumpulan data dimulai dengan melakukan pengamatan dan
inpartu fase aktif antara sebelum dan sesudah intervensi relaksasi napas
dalam maka dilakukan Uji Beda Dua Mean Berpasangan atau Uji T
Maret 2009 sampai dengan Juli 2009. Adapun rencana jadwal pelaksanaan
BULAN
URAIAN Maret‘0 Juni’09 Juli’09
NO April’08 Mei’09
KEGIATAN 8
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A Persiapan
1 Pengajuan judul √
2 Studi √
pendahuluan
3 Penyusunan √ √ √ √
proposal
4 Konsultasi √ √ √ √
proposal
5 Sidang proposal √
6 Revisi proposal √
B Pelaksanaan
7 Pengumpulan √ √ √ √
Data
8 Pengolahan data √
C Penyelesaian
9 Penyusunan KTI √ √ √
10 Konsultasi KTI √ √ √
11 Sidang KTI √
12 Revisi KTI √
13 Pengumpulan √
DAFTAR PUSTAKA
1. Yuliatun, L. Teknik Akupresur pada Nyeri
25 Nopember 2008
rubbing) punggung terhadap tingkat nyeri persalinan ibu inpartu fase aktif
Motivasi Ibu Post Partum Untuk Melakukan Mobilisasi Dini di wilayah kerja
Puskesmas Martapura Tahun 2008. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan
Martapura. 2008
Nopember 2008
Jakarta. 2005
Jakarta
Jakarta. 2008
13. Hastomo, SP. Analisis Data Kesehatan. Penerbit UI
Kepada Yth
Di – Tempat
dalam terhadap tingkat nyeri persalinan ibu inpartu fase aktif di Bidan Praktek
terima kasih
Martapura, ..................2009
Peneliti
MUDHIA LESTARI
NIM. 032401S06034
Setelah saya membaca maksud dan tujuan dari penelitian ini maka saya
No. Responden :
Tanggal :
Tanda tangan :
Kode Responden :
Tanggal Pengisian : ....................2009
A. Karakteristik Responden
a. ≤ 20 tahun
b. 21 - 25 tahun
c. 26 - 30 tahun
d. 31 - 35 tahun
e. > 35 tahun
2. Tingkat
Pendidikan
a. Tidak Sekolah
a. SD / sederajat
b. SMP / sederajat
c. SMA / sederajat
d. D. III / Sarjana
3. Pekerjaan
b. Bekerja
4. Paritas
a. Ke - 1
b. Ke - 2
c. Ke - 3
d. Lebih dari 3
Petunjuk :
Ibu diminta untuk menunjuk titik pada garis yang menunjukkan letak nyeri
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PELAKSANAAN
No KEGIATAN
YA TIDAK
1 Persiapan pasien
dilakukan
2 Penatalaksanaan
hitungan 1 - 3
kendor
irama normal
perlahan-lahan
yang nyeri