Professional Documents
Culture Documents
seorang karyawan yang sudah berkeluarga harus memilih untuk tetap bekerja karena
pekerjaan yang menumpuk atau harus memilih tetap berada dirumah ketika anaknya sedang
sakit. Tentu saja akan berdampak buruk pada karyawan karena karyawan tidak akan bekerja
dengan baik jika konsentrasi karyawan menjadi terganggu. Dengan demikian akan
PT. Media Utama Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor
yang mempunyai tuntutan dan tekanan kerja yang membutuhkan waktu yang banyak dalam
penyelesaiannya. Hal ini menimbulkan tingkat konflik antar peran yang tinggi terhadap
karyawan yang bergender wanita seperti tuntutan waktu yang tinggi dalam menyelesaikan
pekerjaan di kantor dan tekanan peran sebagai karyawan wanita yang tidak dapat
Konflik antar peran dalam penelitian ini hanya akan dibatasi pada konflik pekerjaan-
keluarga (work family conflict) yang terjadi pada karyawan yang bergender wanita yang telah
menikah, karena peningkatan jumlah tenaga kerja wanita beberapa tahun belakangan ini dan
adanya peranan tradisional sebagai wanita yang hingga saat ini tidak bisa dihindari, yaitu
tanggung jawab dalam mengatur rumah tangga dan membesarkan anak. Seorang wanita yang
sudah bekerja dan telah menikah tetap menghadapi pola tradisional yang tidak seimbang
dalam tugas menjaga anak dan pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Setiap perusahaan
mengalami masalah konflik antar peran karyawan, hanya derajat atau tingkat keseriusan
permasalahannya yang berbeda. Konflik antar peran yang dialami karyawan akan sangat
Untuk itu, peneliti tertarik untuk mengangkat masalah ini sebagai bahan penelitian.
Penulisan mengenai konflik antar peran (interrole conflict) dan keinginan berpindah
(turnover intention) karyawan akan diteliti lebih lanjut pada bab berikutnya.
7
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
B. Pembatasan Masalah
bahwa keinginan berpindah karyawan meliputi banyak aspek, dimensi, serta cakupan
permasalahan yang luas dan kompleks sifatnya, dan adanya berbagai jenis konflik antar
peran, oleh karena itu peneliti membatasi hanya pada karyawan bergender wanita yang
diteliti permasalahan ”Hubungan konflik antar peran (interrole conflict) dengan keinginan
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah pada
penelitian ini dapat dirumuskan secara lebih spesifik, yaitu : ”Apakah terdapat hubungan
konflik antar peran (interrole conflict) dengan keinginan berpindah kerja (turnover intention)
karyawan?”
D. Kegunaan Penelitian
mengenai suatu masalah yang berhubungan dengan konflik antar peran serta
4. Universitas Negeri Jakarta, dapat berguna sebagai bahan masukan yang positif
bagi dunia pendidikan serta sebagai pengayaan, acuan, referensi dan sumbangan
Keinginan berpindah harus disikapi sebagai suatu fenomena dan perilaku manusia
yang penting dalam kehidupan organisasi dari sudut pandang individu maupun sosial,
mengingat bahwa tingkat keinginan berpindah karyawan tersebut akan mempunyai dampak
karyawan yang tidak betah bekerja diperusahaan tersebut. Jika dilihat dari segi ekonomi tentu
perusahaan akan mengeluarkan biaya yang cukup besar karena perusahaan sekarang
melakukan rekruitmen yang biayanya sangat tinggi, pelatihan dan menguras tenaga.
Tingkat turnover dapat diukur melalui intensi turnover karena intensi turnover sering
mengarah langsung pada turnover aktual, dengan kata lain intensi turnover diyakini sebagai
prediktor yang kuat dan menjelaskan perilaku turnover aktual. Intensi untuk berperilaku
dapat
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data atau fakta yang tepat (sahih, benar,
valid) serta reliable (dapat dipercaya dan dapat diandalkan) dengan pembuktian yang
diperoleh secara empiris mengenai apakah terdapat hubungan konflik antar peran dengan
keinginan berpindah (turnover intention) pada karyawan PT. Media Utama Mandiri, Jakarta.
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Media Utama Mandiri, Jakarta Timur yang
beralamat di Jl. Pinang Sari No.26, Jakarta Timur. PT. Media Utama Mandiri, Jakarta dipilih
sebagai objek penelitian dikarenakan perusahaan ini memiliki jumlah karyawan yang
bergender wanita dan telah menikah cukup banyak selain itu karena perusahaan ini
Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, terhitung mulai pada bulan Mei
2010 sampai dengan Juli 2010. Waktu tersebut dipilih didasarkan pada pertimbangan bahwa
bulan-bulan tersebut peneliti tidak terlalu disibukkan dengan kegiatan perkuliahan sehingga
dapat fokus pada penelitian dan penulisan skripsi selain itu jangka waktu tersebut dianggap
29
31
“dimana dalam menentukan anggota sampel, peneliti mengambil wakil-wakil dari tiap-tiap
kelompok secara proporsional yang ada dalam populasi yang jumlahnya disesuaikan dengan
1
.
Tabel III.1
D. Instrumen Penelitian
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
148
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h.129
60
3. Apabila konflik antar peran yang dialami oleh karyawan tidak dapat di
tangani dan terus terjadi maka akan menimbulkan stress pada diri karyawan dan
C. Saran
ini akan berdampak baik pada produktivitas dan probabilitas perusahaan dalam
jangka panjang.
memahami dengan jelas job deskripsi atau tanggung jawab yang harus dikerjakan
oleh karyawan didalam perusahaan agar dapat mengurangi tingkat konflik antar
peran. Dengan menangani konflik antar peran maka tingkat konflik antar peran
peran terutama pada tekanan peran yang berasal dari pekerjaan dan keluarga pada
tangga.
61
X Y
Konflik Antar Peran Keinginan Berpindah
Keterangan:
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi dan uji
Ŷ = a + bX
Dimana :
Ŷ = Y yang diprediksikan
X = Variabel bebas
a = Bilangan konstan
n = Jumlah sampel
2
52 Sudjana, Metode Statistik, (Bandung : Tarsito, 2002), p. 315
34
Tabel III.3
Skala Penilaian Keinginan Berpindah
Bobot Skor
No. Alternatif Jawaban
Positif Negatif
1. Selalu (SL) 5 1
2. Sering (SR) 4 2
3. Kadang-kadang (KK) 3 3
4. Hampir Tidak Pernah (PR) 2 4
5. Tidak Pernah (TP) 1 5
d. Validasi Instrumen
berkaitan dengan validitas konstruk yaitu seberapa jauh butir-butir instrumen tersebut
53
Dilakukan untuk menguji apakah galat taksiran regresi Y atas X berdistribusi normal
atau tidak. Pengujian normalitas galat taksiran regresi Y atas X dilakukan dengan Uji
Liliefors pada taraf signifikasi (α = 0,05). Untuk sampel sebanyak 44 karyawan dengan
kriteria pengujian berdistribusi normal apabila Lhitung (Lo) < Ltabel (Lt), dan sebaliknya maka
berdistribusi normal. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan Lo= 0,116
sedangkan Lt = 0,134 maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa galat taksiran
Tabel IV.5
Uji Normalitas
Normalitas galat
taksiran Y atas X L hitung L tabel Keterangan
F (Zi) – S (Zi)
0,116 0,134 Normal
L hitung < L tabel
3. Pengujian Hipotesis
penyebut ((n-2) = 44 – 2 = 42) pada taraf signifikan α = 0,05, didapat Ftabel (4,07)
sedangkan Fhitung = 19,76. Pada uji keberartian ini menunjukan diperoleh F hitung > Ftabel, hal
tersebut menunjukan bahwa regresi sangat berarti. (Proses penghitungan pada lampiran
25 halaman 98)
54
sedangkan Fhitung = -1,76. pada uji keberartian ini menunjukan didapat F hitung < F tabel, hal ini
menunjukan bahwa regresi yang digunakan linier. (Proses penghitungan pada lampiran 26
halaman 100).
Berikut ini dilakukan uji keberartian (signifikansi) dan liniearitas model regresi
konflik antar peran dengan keinginan berpindah karyawan yang hasil perhitungannya
Tabel IV.7
Tabel anava untuk pengujian Signifikan dan Linieritas Persamaan Regresi
Konflik Antar Peran dengan Keinginan Berpindah Karyawan
Ŷ=31.05+0.80 X
Rata-rata
Sumber dk Jumlah Jumlah Fhitung Ftabel
Kuadrat Kuadrat
Varians (JK) (RJK)
Total 44 266843
Regresi (a) 1 265361,11
Regresi (b/a) 1 474,17 474,17 19,76 4,07
Residu 42 1007,72 23,99
Tuna Cocok 14 -7347,11 -524,79 -1,76 2,06
Galat
28 8355 298,39
Kekeliruan
Ket :
*) : Regresi Signifikan Fhitung (19,76) > Ftabel(1/42;0,05) (4.07)
ns
) : Regresi linier Fhitung (-1.76) < Ftabel (14/28;0,05) (2,06)
Keterangan :
JK : Jumlah Kuadrat 55
DK : Derajat Kebebasan
RJK : Rata-Rata Jumlah Kuadrat
Hasil pengujian seperti yang ditunjukkan pada tabel IV. 7 di atas menyimpulkan
bahwa bentuk hubungan konflik antar peran dengan keinginan berpindah karyawan adalah
Hasil perhitungan koefisien korelasi antara konflik antar peran dengan keinginan
berpindah karyawan diperoleh koefisien korelasi sederhana (F hitung) 0,566 (proses perhitungan
pada lampiran 29 halaman 103). Untuk uji signifikan koefisien korelasi dapat dilihat pada
tabel IV.8
Tabel IV.8
Pengujian Signifikasi Koefisien Korelasi Sederhana Antara X dan Y
antar peran dengan keinginan berpindah karyawan sebagaimana terlihat pada tabel IV.8 di
atas, diperoleh koefisien korelasi 0,566 dan thitung = 4,45 > ttabel = 1,68 (proses perhitungan
dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan positif antara konflik antar peran dengan keinginan
berpindah karyawan.
56
Berdasarkan tabel IV.7 diatas, diperoleh koefisien determinasi sebesar rxy2 = (0,566)2
= 0,3204. Hal ini berarti sebesar 32,04% variasi keinginan berpindah karyawan ditentukan
oleh konflik antar peran dan sisanya 67,96 % (proses perhitungan lihat lampiran 31 halaman
105).
hubungan yang positif antara konflik antar peran dengan keinginan berpindah karyawan PT
Dari hasil perhitungan tersebut maka hasil penelitian diinterpretasikan bahwa konflik
antar peran mempengaruhi keinginan berpindah karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa
tingginya konflik antar peran yang dialami karyawan dapat mengakibatkan semakin tingginya
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak sepenuhnya sampai pada tingkat
kebenaran mutlak. Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan
1. Keterbatasan variabel penelitian, karena dalam penelitian ini hanya meneliti 2 (dua)
57 pada
variabel saja, konflik antar peran dan keinginan berpindah karyawan. Sedangkan
variabel terikat yaitu keinginan berpindah karyawan yang tidak selalu dipengaruhi
oleh konflik antar peran tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.
2. Sampel yang diambil dalam penelitian ini hanya perwakilan kecil dari keseluruhan
komunitas karyawan di Jakarta sehingga hasil penelitian ini tidak dapat dikatakan