Professional Documents
Culture Documents
Hadir :
2. T. Cun Wahono
3. Om Wahono
4. Yurika Agustina
5. Shinta Soerio
6. Om Agustinus Handoyo
7. Lia Susanti
8. Lia B. Ariefano
9. Riko Ariefano
11. Penny
14. Johan Ng
KAK RIKA
Tim Pembinaan ini merupakan yang pertama kali di BPK. Perlunya tim pembinaan
karena ada masukan dari beberapa orang-orang, banyak kendala yang dihadapi
di dalam pewartaan untuk anak muda. Yang terutama kaderisasi mandek. Dari
tahun 1985, para pewarta yang masih exist adalah yang hadir hari ini ditambah
dengan Patricia Hasni & Meike Lolong.
Problem lain, leadership di PD-PD lemah. Banyak PD yg mati segan hidup tak
mau.
Dan banyak PD yg kuat karena ada pendampingan, baik dari kakak senior
maupun orang tua (mentoring)
PERTANYAAN DISKUSI I
Dari tahun 1988, anak muda karismatik katolik selalu menjadi target penginjilan.
Tetapi masalah tetap tidak berubah. Misal, ikut SHB, setelah ikut SHB biasanya
mereka sangat berapi-api, tetapi tdk ada follow up & pembinaan. Karena setelah
berapi-api, mereka butuh diisi lagi. Lalu karena berapi-api mulai mencari info dan
mendengar dari teman2 ada sel atau PD di tempat tertentu. Setelah mengikuti
PD, apa yang mereka peroleh sebenarnya cukup, tapi karena mereka lagi sangat
berapi-api, mereka masih ingin lebih lagi. Sehingga mereka mencari di tempat /
Gereja lain, dan akhirnya mereka meninggalkan Gereja Katolik. Setelah di Gereja
lain, ternyata mereka memiliki potensi dan akhirnya menjadi leader. Sangat
disayangkan sekali bukan? Oleh karena itu dari pengalaman yang hadir, tolong
disharekan pengalaman yang dialami dan mengapa sampai sekarang ini masih
tetap di Gereja Katolik
KAK RIKA
Tahun 1988 Rika sempat goyah. Pada saat itu, sedang menggebu-gebu setelah
mengikuti sebuah KRK, ketemu dengan Shinta Soerio. Setelah KRK ada
pertemuan sebuah rumah. Mengira bahwa pertemuan itu merupakan kelanjutan
dari KRK, tapi ternyata bukan.
Rika aktif di Singing Ministry, sering jajan (anak muda sekarang pun demikian).
Pada saat itu, 57% Rika ingin pindah, karena sedikit skeptis dengan Karismatik,
karena ketua PD pindah ke Gereja lain.
Tetapi pada akhirnya Rika memilih untuk tetap di Gereja Katolik, salah satunya
adalah pengaruh dari ibu, karena ibu Katolik dan Pastor Paroki.
Lalu Rika mengikuti KPKS (pastor paroki yang meminta Rika dengan didorong juga
dari ibu). Teteapi pada saat itu masih belum mengatakan iya.
Dan semakin melayani semakin merasa diterima dan makin bertumbuh bukan
hanya rohani tapi iman Katolik juga
OM WAHONO
Hidup dan mati untuk Katolik. Setelah Tante Cun ikut Karismatik, Om takut Tante
miring kesana kesini.
Tahun 1982, bergabung dengan Choice, sampai sekarang masih di tim Choice
tetapi bukan team ME, hanya anggota biasa. Dulu pernah menjadi kandidat team
ME.
Bermula dari 10 orang yg sudh kenal Kitab Suci. Mengolah mereka dng system
family (orang tua). Selain makanan rohani, juga memperhatikan kalau ada yang
sakit, dibawa ke dokter, disekolahkan, ajak mereka makan, betul2 care dengan
mereka sehingga mereka merasa at home.
Setelah beberapa tahun berjalan, Puji Tuhan mereka masih terbeban dengan anak
muda Katolik. Sehingga tahun 1988 mereka membuka PD Thomas. Beberapa dari
mereka ada yang jajan, tapi mereka masih stay di Katolik, ikut misa dsb. Mereka
masih tetap di Katolik karena mereka melihat Om & Tante gembala Katolik yg
bisa diandalkan. Lalu setelah berjalannya waktu, ada suatu kekhawatiran, setelah
mereka nikah mau ke mana. Biasanya kalau tidak ada wadah mereka akan pergi.
Dan akhirnya bikin PD Thomas –Couple untuk yang sudah menikah.
Selain itu, umat Katolik butuh romo yg berani mensharingkan diri ke umat.
Bahasa cinta sangat penting. Komsel juga sangat baik. Di dalam KOmsel mereka
menjadi sahabat, jadi care satu sama lain.
Judgment harus ditinggalkan. Katolik jangan terlalu kaku. Sehingga banyak orang
potensial yg keluar.
KAK SHINTA
Dulu belum ada KPKS, sekolah penginjilan. Shinta dan beberapa teman ikut CWS.
Shinta belajar di luar Katolik.
Beberapa teman keluar karena tidak tahan dengan omongan bahwa mereka
bukan Katolik lagi (setelah ikut CWS) tetapi sudah Kristen.
Banyak yang keluar karena katanya Katolik sangat jelek. Akhirnya tidak misa dan
meninggalkan gereja.
Selain itu, di Gereja Kristen, mereka sangat welcoming, fathering bagus dan orang
yang punya kerinduan langsung ditangkap bahkan sampai disekolahkan.
Contoh : Ada anak dari Kanada, di sana dia ikut PD Kristen, lalu ke Jakarta ikut
SPR (Christ Teen) dan jadi WL.
Gaya bahasanya Kristen. Secara iman sangat bertumbuh dan hanya karena
masalah bahasa jadi gak welcoming. Karena yg terbaik bahasa kasih. Gimana
caranya menjangkau mereka yg sudah di luar untuk balik tapi kita tidak welcome.
Jangan judgement dulu.
Waktu SMA, Shinta aktif di PD sekolah, Pendeta di sekolah kalau kamu lulus,
ditawarkan pendeta utk sekolah Alkitab. Yang berpotensi langsung dikasih ladang.
merangkul anak dng bhs non katolik oke
tapi kalau membina harus tetap bahasa katolik karena hrs berhubungan dengan
romo
Lalu mendengar info dari Frater, semangat karismatik para rasul sangat dashyat.
Gereja Pantekosta saat itu sudah tidak ada apinya. Dan selain itu ada juga
Pendeta yang bangga dengan Gereja Ktolik. Setelah beberapa tahun aktif di CWS,
akhirnya memutuskan kembali ke Katolik karena panggilan (pernyataan Tuhan),
Romo dan peran ibu yang sangat kuat.
OM AGUS HANDOYO
Hidup di keluarga yg aktivis Pantekosta (Tante). Sangat menggebu2 menginjili
tradisi doa. Sampai2 tantenya memusuhi nenek Om karena nenek masih Budha.
Ibu Katolik. Akibatnya Om Agus sangat tidak suka dengan Pantekosta.
Sejak SMP ikut Legio Maria. Pada waktu kuliah di Jogja mulai kenal dengan
Karismatik. Di jogja, memiliki corak yg beda. Pada waktu itu aktif di PMKRI.
Ikut Retreat awal, tidak disingkat. Setelah retreat ada pembinaan dan mulai
dikenalkan lebih dalam mengenai Karismatik. Gimana Worship dengan gitar,
menari dengan tamborin, doa melingkar dsb. Lalu mulai diadakan pendekatan
oleh tim, ditanya tempat kost dimana, dikasih buku tentang Pembaharuan
Karismatik.
Setelah itu, PD mengadakan retreat pertumbuhan. Tetapi tidak boleh ikut karena
tidak pernah ikut PD.
Karena kepingin ikut retreat tsb, Om ikut PD. Karena sudah terbiasa dengan
disiplin Legio Maria, maka Om selama 1 tahun ikut PD dan akhirnya diijinkan ikut
retreat pertumbuhan.
Setelah retreat itu, Om tetap ikut PD. Lalu ada retreat karunia-karunia Roh Kudus.
Mau ikut tidak boleh, karena masalah Bahasa Roh yang katanya ikut-ikutan.
Tetapi Om tetap ikut PD, jadi semacam seksi perlengkapan. Om jadi penasaran
dengan Bahasa Roh.
Kemudian ada tawaran untuk ikut retreat awal lagi. Om ikut lagi. Ada pencurahan
Roh, teteapi Om tidak mau maju karena takut dikira ikut-ikutan lagi.
Pada waktu kuliah, retreat diadakan tetap 3 hari, berapa pun biaya nya jangan
disingkat.
Untuk mahasiswa, akan dibuatkan surat untuk ijin tidak kuliah. Sekarang Retreat
kebanyakan dari Sabtu siang – Minggu siang. Akibatnya kehilangan orientasi.
Pengalaman di Legio Maria bisa mencegah untuk tidak jajan.
LIA SUSANTI
Kak Lia, ikut Legio Maria sampai kuliah. Lalu ikut PMKRI, yang ikut semua katolik.
Di Malang, buka tempat untuk anak kecil dan orang miskin.
Tahun 1995, baru diperbaharui. Tapi sebelumnya tidak mengerti, apa itu Bahasa
Roh. Tidak pernah disuruh, tidak pernah maju, tetapi mendapat Bahasa Roh
dengan sendirinya. Tetapi tidak menyadari kalau memiliki Bahasa Roh dan tidak
ada yang tahu. Mendapatkan Bahasa Roh di PD Cilandak.
Januari 1996, pelayanan pertama kali. Melayani dengan bernyanyi. Setelah itu
sangat berkobar-kobar. . Ikut retreat Luka Batin, dengan syarat SHBDR. Atas
referensi Kak Shinta, akhirnya boleh ikut retreat Luka Batin tanpa SHBDR.
Pada waktu pelayanan di Malang, banyak yg minta didoaian. tapi belum bisa, tapi
dengan Rahmat akhirnya bisa. Bisa kasih Firman dan menjawab pertanyaan yg
ditanya oleh seorang ibu. Semua karena Rahmat. Lalu semakin melihat betapa
besar Tuhan , banyak ayat yg membuat takjub sehingga semakin haus akan
Tuhan.Di saat itulah Kak Lia mulai jajan..
Diajak ke KKR CWS (1996). Pada saat itu tidak tau kalau tidak boleh jajan.
Jajannya bukan hanya dari satu gereja ke gereja lain tetapi mendengar kaset
juga. Kalau sudah dengar kaset bisa dari jam 12 malam - jam 6 pagi. Tidak ada
mentoring, tidak ada guiding. Kak shinta hanya mengajak pelayanan. Dalam hal
ini, sekali lagi Tuhan hanya memberikan Rahmat.
3 kaset pertama, tentang doa, Peperangan rohani (Efesus 6). Walaupun belum
mengerti tetap didengar.
Pada waktu jajan, yang diambil adalah firmannya, bukan dimana dan siapa yang
menyampaikan.
Setelah jajan, mulai mikir pindah. Lihat di gereja lain, kalau nyanyi pakai gitar,
pakai ac. Mulai ikut gereja ini, itu dsb nya. Pindah- pindah terus mencari yang
cocok.
Lalu kemudian, pada suatu hari Natal di kampung halaman (lupa tahun berapa),
tidak mau ke Gereja Katolik.Di rumah saja, hanya mau melihat misa dari TV. Pada
saat itu, tayangan misa yang dipilih, misa yang dipimpin oleh Paus. Pada saat
menonton, hanya duduk Lalu datang rahmat Tuhan. Menyadari bahwa, pada saat
malam Natal, Gereja lain tidak disorot dan masuk TV. Yang dilihat adalah Gereja
Katolik.Gereja yang paling sakrall, ga neko2, tetap tidak berubah. Pada saat itu,
satu sisi tetap mau pindah , tetapi di sisi lain tetap ingin di Katolik.
Kak Lia kalau jajan berdua dengan temannya. Dan ada teman nya yang lain
sering melihat mereka jajan ke Gereja lain. Jadi bahan omongan, dan akhirnya
teman jajan Kak Lia benar-benar keluar dari Katolik.
Ada beberapa orang yg diberi fondasi yg baik. fondasi yang baik bukan soal
agama, tetapi tentang firman, karena firman bicara sdr ke kita. Selain itu, kita
juga harus juga harus ngomong hal2 dunia. Mis nya, dugem, HRC. Katanya itu
dosa. Tapi konteksnya apa?
Jangan langusng menghakimi, Kak Lia dibilang tidak Katolik karena semangat
pada waktu bawa firman. Orang Katolik menyakiti orang Katolik sendiri.
LIA B ARIEFANO
Mama Lia beragaman Pantekosta. Karena didikan Pantakosta, mencium bau hio
saja deg2an. Lia bertumbuh dengan dongeng yang dibacakan adalah kelahiran
Yesus dsb nya. Umur 9 tahun. Lia sudah memperoleh karunia Bahasa Roh.
Mama pindah ke Katolik karena panggilan. Lia pingin pindah ke Katolik karena
pada waktu SD, guru agama bilang, kalau di Katolik ada api pencucian. Yang Lia
tau, dosa langsung masuk neraka, tapi di Katolik ada api pencucian.
Sampai kemudian masuk remaja, mulai aktif di youth gereja, karena ibu pendeta
harus aktif. Sangat tahu pembinaan mereka, saudara2 juga aktif. Ikut diciples.
Kelas 3 SMP, mama jatuh di gereja pada saat kotbah, setelah itu memutuskan
untuk masuk Katolik. Lalu papa bilang ke Lia, mau tidak pindah ke Gereja Katolik.
Lia bilang oke. Dan kepindahannya ke Katolik adalah , 1 minggu sblm Lia dibaptis
di Kristen. Kalau di Kristen, diserahkan dulu baru dibaptis.
Setelah masuk Katolik, Lia tidak pernah membaca Kitab Suci, karena Katolik
sangat memberikan sarana itu. Karena dari dulu, mereka terkungkung, maka
pada waktu pindah ke Katolik, Lia ikut mudika, yg hanya bikin bazaar, jalan2,
pacaran dsb.
Lalu mama minta Lia ikut karismatik. Mama berusaha agar Lia ikut pelayanan.
Tahun 1995, Lia disuruh ikut ke Tumpang. Pada saat itu, Lia punya pacar. Mama
selalu menekankan, kalau punya pacar harus dalam Tuhan. Ikut ke Tumpang
karena Lia berpikir, pada waktu umur 9 dia sudah mendapatkan bahasa Roh,
yang penting sekarang pacarnya. Di Tumpang, bertemu dengan Riko.
Saudara banyak yang Kristen. Pernah ikut perjamuan kudus karena mencoba
membanding kan dengan Ekaristi. Tidak mau fanatik jadi harus mencoba. Lia
tidak masalah mendengar orang pindah dari Katolik, asalkan dia pindah karena
sudah benar2 terluka, tdk menemukan hal2 yg baik, dsb nya2 dan merupakan
keputusan pribadi.
Kadang kita sebagai kakak2 tidak memberikan informasi yang cukup tentang hal
tersebut. Karena kalau mrk pindah karena hal2 kecil, itu semu banget.
RIKO ARIEFANO
Tahun 1991 bertobat. Sejak bertobat sampai sekarang, yang tidak berubah setiap
kali dengar orang Katolik meninggalkan gereja Katolik, Riko menangis.
Kuliah ke USA, tidak ada PD. Di TV yg ada Benny Hinn. Mulai bergumul, kenapa
yang seperti ini cuma ada di Kristen.
Ikut pengajarannya, ministry nya , teteapi sama sekali tidak terpikir untuk pindah.
Hanya belajar.
Pernah doa jam 10 malam - 5 pagi, baca Kitab Suci juga demikian.
Lagi di LA, ada Cindy Jacob. Nubuatan Cindy untuk gereja tersebut, bahwa gereja
tersebut akan sangat dipakai untuk menjangkau bangsa-bangsa.
Riko sangat suka santo santa. Mulai beli buku, kaset, di USA banyak sekali
sumber2 yg bagus.
Scott hann banyak. Kaset ttg sakramen, santo santa. Tetapi tidak pernah ikut
apa2 di USA. Tidak ada mentoring dsb. Cuma dekat dengan orang Karismatik.
Sekolah di USA, bukan hanya akademis tapi plus sekolah rohani.
Sangat suka dengan pembinaan kelompok kecil. Bukan dengan acara besar. New
Springtime pertama kali buat acara besar
Sampai sekarang masih terluka melihat anak muda yang meninggalkan gereja,
hati murni untuk Katolik dan sangat terbeban dng katolik.
Latar belakang, ayah beragama Islam, ibu beragama Katolik. Sejak kecil Katolik.
Ikut Karistmatik tahun 1980 an. Bertobat tahun 1983. Setelah bertobat, on fire,
teman2 seminari didoain, semua diajak PD.
Karismatik di hati Romo tidak tersapa. Sampai pada titik meninggalkan Karismatik
karena sudah dapat pembinaan rohani secara Jesuit.
Tahun 1983-1986 berkobar kembali lalu datar kembali. Berkobar lagi tahun 2005-
2006. Membawa kembali ke sebuah komunitas, Springtime, yang dialami bukan
hanya Romo yang berkobar, tapi orang lain juga.
Romo sedih, kalau ada teman2 muda yang pergi ke gereja lain. Orang2 yang
pindah ke sungai Jordan Romo kenal.
Sebagai imam di Katolik, khotbah di misa dengan berapi2 selalu ada komentar
Romo berkhotbah seperti pendeta.
Tetapi Romo punya keinginan untuk membwa mereka kembali, yaitu dengan
keyakinan.
Yang dibutuhkan oleh anak muda adalah keyakinan. Topik yang sama dikatakan
oleh pendeta, tapi lebih meyakinkan kalau dikatakan oleh pendeta.
Hal tersebut tidak mudah, karena banyak yang bersuara sumbang. Waktu buat
buku, banyak juga teman2 romo yang bernada sumbang.
Selain menjual keyakinan, masuk juga lewat firman. Apapun bacaannya selalu
dikaitkan dengan sakramen. Bahwa firman yang sama ada hubungannya dengan
katolik.
Tentang Santo santa. Kalau non Katolik yang mendengar, menyadari bahwa ini
Katolik. Ini salah satu cara utk mempertajam identitas Katolik.
Tidak pernah terpikir untuk pindah gereja. Tapi berpikir untuk kembali ke
karismatik. Karena toh bisa bertumbuh scr katolik
Mendorong kembali, suatu pengalaman/kerinduan akan api. Itu juga yg dicari oleh
anak muda ketika mereka pindah ke gereja lain.
T. CUN WAHONO
Sangat bersyukur di keluarga sendirian ikut Karismatik. Pada waktu Romo O Brien
datang, Tante datang.
Di angkatan Tante, Tante yang paling tidak pernah jajan. Karena memiliki anak
cacat, jadi hari Sabtu & Minggu harus di rumah. Selain itu punya suami yg Katolik
banget.
Kalau ikut retreat, harus di hari2 biasa. Tante juga sangat bersyukur memiliki
hobby membaca.
Sejak datang kepada Tuhan, hampir tidak pernah nonton TV, Baca Koran. Tidak
pernah buang2 waktu untuk hal yg sia2.
Tetap di Gereja Katolik, tidak pernah terpikir sedikit pun untuk pindah Gereja.
Tidak pernah merasakan gereja2 lain. Kalaupun datang, ke acara besar, seperti
Benny Hinn, itu pun datang karena dapat tiket gratis.
Pada waktu di Choice, after care hanya 4 x pertemuan, setalah 4 kali menjadi
dekat , harus lepas. Tetapi mereka tidak mau lepas, mau tetap ngumpul. Om dan
tante bingung harus dikasih apa mereka. Akhirnya mereka mendirikan PD
Thomas.
Panggilan
Ada Rahmat dari Tuhan
Ada kebanggaan dengan Gereja Katolik (kekayaan Gereja)
Komunitas, keyakinan, keluarga
II. PENDAMPINGAN
KAK RIKA
Tidak punya pembimbing rohani. Tapi beberapa orang tanpa disadari seperti
mentor. Beberapa orang tersebut ikut mendampingi Kak Rika dan memberikan
input. Benar2 survive dengan pergolakan batin.
Kak Rika, juga banyak belajar lewat kaset, audio (bimbingan), dalam hal
pelayanan belajar dari Kak Shinta.
KAK SHINTA
Pada waktu kelas SMP 2, Kak Shinta memiliki pembimbing rohani, Kak Mady, yang
pada waktu itu kuliah tingkat 3, ikut KTB (seperti sel).
Di KTB, Kak Mady tidak hanya mendampingi dalam hal firman, tetapi dalam suka
duka juga (curhat), dan dalam hal segi pelajaran juga. Karena anak muda kalau
lagi berapi-api bisa ekstrem, seperti Kak Shinta dulu sampai tidak mau sekolah.
KAK LIA
Tidak ada pendampingan. Hanya walk with Jesus. Kak Lia yakin, Dia akan
membuka jalan. Learning by doing.
Secara tidak langsung belajar dari Kak Shinta. Belajar kerendahan hatinya, dan
banyak memberi kesempatan untuk anak muda.
Salah satu metode pendampingan, harus kenal dengan seluruh anggota keluarga
yang didampingi.
T CUN
Bukan hanya menjaring jiwa baru tapi juga mendewasakan mereka supaya
maksimal di dalam Yesus.
Jiwa baru ada 2 kategori belum percaya dan simpatisan. Kemudian medidik
mereka sampai berkomitmen.
Dewasa muda yg baru lulus, gaji 2-3 juta serasa memiliki dunia. Dikerasin mental,
dibaikin ngelunjak
Yang penting dalam pendampingan adalah kasih. Mungkin karena punya anak
cacat, jadi penuh kasih dan kesabaran.
Karena ada beberapa anak di Thomas,5-6 orang yang sangat butuh banyak
perhatian.
T. cun, sering terima telpon utk sharing. Jam 2 malem atau subuh
Sharing.
T. Cun hanya bermodalkan kasih dan banyak membaca. Banyak juga anak
Thomas yang jajan, karena kadang2 anak kepingin makanan yang lebih enak dari
yang sudah mereka miliki. Pada saat mereka mau jajan, tidak dilarang sama
sekali. Cuma titip pesan, kalau jajan, kasih tau Mami yang diajarin apa. Dan
ternyata yang diajarkan sama, Cuma bahasanya saja yang beda.
Bersyukur punya Rm Adri Budi, moderator Thomas, ke Sidney 1 tahun, tapi tdk
diganti. Setelah ke amrik 5 tahun, baru diganti. Kemudian membawa Romo
Yustinus Ardianto, Pr, karena ada 2 orang yang mengusulkan Rm Yus. Ternyata
sreg. Dan luar biasa. Rm Yus sangat cinta pada pd Thomas.
Biasanya di PD, yang pintar2 biasanya berfungsi segalanya. Dan karena sudah
terlalu banyak, maka dibuat struktur
Contoh, adik t cun. Ikut semua seminar di shekinah tapi tidak ada tempat praktek
Dalam bidang Pewartaan, di PD Thomas, kalau T. Cun lagi di Jakarta, mutlak Tante
yang bawa firman. Tetapi, sebelumnya anak2 disuruh bicara ½ jam dulu, lalu
dittutup oleh T. Cun.
Pemimpin komsel langsung dibimbing oleh T. Cun. Kalau rapat, Ketua Bidang
Pastoral juga langsung ke Tante Cun.
Les inggris, computer, mandariin, sekolah musik (ada beberapa tim musik, tim
tari)
Yang mengajar anak2 senior, dan dikasih stipendium. Anak2 yg belajar, bayar,
dan harganya lebih rendah dari pasaran.
Kebanyakan anak2 yang sudah married, diambil orang2. . Jadi ketua dimana2.
Setelah married keluar dari Thomas dan hilang dari Thomas. Dan ada juga yang
keluar karena mau cari jodoh, tapi tetap saja di gereja lain tidak dapat jodoh,
karena bukan mencari firman.
Tips agar orang tua mempunyai beban untuk mendampingi orang muda :
Kita beri dulu yang kita punya. Kita hargai dan kita care. Kita beri bimbingan
rohani. Orang Katolik biasanya pelit, tapi kalau sudah penuh Roh Kudus semua
akan diberikan. Yang penting tujuannya baik.
Saran pendampingan :
Harus ada Bapak & Ibu pembimbing rohani yang kuat rohani & harus bisa tutup
mulut
Mau berkorban. Dengan anak muda tidak perlu diplomasi, jangan diperintah tapi
dianggap sebagai teman.
Banyak pembimbing ditunduk taati tapi dia tidak membuat orang untuk
bertumbuh, jadi tidak mendapat apa2 dari pembimbing tersebut.
Kontrak ruko 4 thn 200 juta, semua uang dari anak2 thomas
Supaya mereka mau berkorban sedemikian besarnya, maka kita harus kasih
sesuatu dulu ke mereka
Thomas juga kasih berkat ke mereka. berawal dari MC, WL dsb. Sekarang banyak
sudah bisa menjadi EO, punya band, dsb.
Banyak anak2 Thomas yg keluar jadi ketua2. Di Singapore, Sidney, Belanda, dan
ada juga yang di DPRD.
Mentoring yang baik, kalau mentor tersebut harus punya komitmen jangka
panjang.
Soal ngerokok, karena nanti akan memberikan image yang buruk ke anak2 baru
Orang muda akan selalu berkumpul dimana tempat tersebut dianggap rumah.
III. SHBDR
Problem SHDR di anak muda, ada berbagai macam metode yg biasa dilakukan
Dari bahan yg dibagikan, bahasanya baku, apakah bahan diambil 100% dari buku
tersebut? Atau apakah yg diambil hanya session tertentu?
KAK SHINTA
JOY
Karena jadwal ekskul, bimbingan belajar dsb. SMA juga sulit. Karena di SPR & joy,
bukan konteks paroki
Kelompok biasanya dibagi berdasarkan ketua sel dengan anggota selnya (JOY)
Ini bagus karena mungkin Kelapa Gading area terjangkau, dan transport mudah
Bahan sama persis di buku, tetapi gaya ngebawain nya harus kreatif
Untuk yg lebih dewasa, lebih muda, dan pertanyaan diganti tapi ditambah 1
session, iman katolik
Diskusi lalu dbacakan dan boleh didebat. Lalu diberi penutup dari panitia atau
Romo
Pertanyaan harus dikaitkan dengan tema session. Dan biasanya anak kuliah lebih
kritis. Mis, session 2 penyelamatan. Orang Islam mask surga ga?
Info pertama yg masuk penting ke anak muda itu yang paling penting.
KAK LIA
Lebih baik bahan untuk SHB dikategorikan berdasarkan usia, paroki, lingkup
keuskupan dan kampus.
Outline menggunakan bahan dari BPK. Hanya cara penyampaiannya saja yang
berbeda. Mungkin dimodifikasi dengan drama, mime, dsb.
Dan sebaiknya SHB diadakan 3 malam. Untuk orang yang sudah kerja saja, 3
malam sulit.
THOMAS
Biasanya pembicara dari anak2 thomas. Setelah SHB, ada u turn class, 4 kali
pertemuan baru masuk komsel. Bagi mereka yang belum bisa terbuka di SHB
maka mereka akan terbuka di komsel.
JENJANG PEMBINAAN
1. SHBDR, fondasi
karena orang sdh merasa dicintai, maka mereka akan membalas yaitu dgn
2. Pertumbuhan
4. Leadership
Jenjang pembinaan untuk SMA & mahasiswa harus simple. Karena kalau
mengikuti jenjang pembinaan BPK terlalu panjang.
Konsep pembinaan harus simple. Untuk Smp, SMA, mahasiswa, karyawan, harus
modul sendiri. Jangan disamakan
Mereka yg make sure apakah semua berjalan baik dan terjun sampai ke dalam
Dan untuk Paroki, biasanya tujuannya untuk rekrut tim dan biar PD makin banyak
datang,
Pembina om & tante biasanya cuma mau kasih uang, tapi banyak ngomel dan
cuma mau ikutin kemauan mereka
Anak muda banyak terjamah di SMA & kuliah. Dan pada saatnya mereka sudah
bekerja dan tidak punya waktu.
Tapi kebanyakan mereka hilang karena harus kerja dan tidak punya wadah
Salah satu solusi, siapkan lapangan kerja. Jangan hanya mau tenaga mereka, tapi
kita kasih mereka yg lebih
4. bimbing dan talenta bisa berkembang, karena ga semua orang bisa menjadi
pewarta
PR
Tetapi Pasutri tersebut harus dibimbing dan diisi sampe dia punya passion
Kodrat,
Salah satu cara, keliling ke ketua wilayah, Tanya siapa yg mau jadi pembimbing
dan rumahnya siapa yg bisa dipake
Pastor paroki penting. Pastor perlu mendampingi, karena pada waktu dia keluar
atau pergi, parokinya tetap bisa jalan
Om wahono, paroki tdk maju. Wilayah tomang maju. Ada beberapa orang tua yg
terbeban mau sponsor sehingga jadi maju.
1.Selain lewat SHBDR, yang membawa mereka lewat pengalaman on fire, tapi
dlm SHB bukan hanya on fire dlm Roh Kudus / Yesus tapi juga keKatolikan yang
on fire yang masuk ke dalam Gereja. Bukan hanya saya dan Roh Kudus, tapi juga
Eklesiologis atau gereja
Ini pokok yang kuat sebelum karismatik ada, tapi begitu ada karismatik, lebih
masuk ke Yesus sehingga gereja semakin berkurang
Tugas jatuh cinta pada Yesus dan Roh Kudus tapi di dalam gereja
2. Mentor
3. untuk Romo2
sikap para imam sering kali dari akibat kita (orang karismatik yg lain) yg imbas
nya sampai kepada kecurigaan, hati2. Dan sikap anti ke pada karismatik. Doakan
supaya para Romo mendukung, dan karismatik mencintai Yesus di dlm gereja
Punya mimpi, para frater dikasih SHB supaya 10 tahun kedepan lebih baik
RM DESHI RAMADHANI, SJ
Sebagai karismatik apa yg bisa saya berikan kepada paroki. Mungkin pengalaman
kita sebagai Katolik lewat pengalaman karismatik. Orang akan melihat cara kita
melakukan itu
Contoh, karismatik ikut mudika. Mudika isinya ngumpul2. Bisa ga karismatik bikin
jagung bakar tapi ada doa? Mereka tdak perlu jdi karismatik tapi ada nilai yg kita
bawa
Sm dng frater, tdk perlu jadi karismatik. Tapi pesan yg kita bwa
T. CUN
Rapat lingkungan, salah satunya orang karismatik, sblm rapat orang tersebut
sharing firman
KODRAT
Setiap segment umur, tempat ada msalah sendiri, penanganan dan metode
pembinaan berbeda
Bimbingan/mentoring, jangan hanya dikasih ayat. Tapi perlu secara psikologi juga
Tapi yg jelas proyek audio visul proyek rugi. Karena sudah terbiasa digratisin
Buku Romo Deshii, di berikan gratis utk romo paroki. Setidaknya dibca oleh romo,
lalu biar dikasih rekomendasi ke umat
Sacred heart, kalo didubbing ke bhs indo sudah oke, hanya tinggal ijin.
Butuh dana besar untuk menterjemahkan dan konteksnya USA, harus disesuain
dgn Indonesia. Butuh translator, utk dubbing, studio, editing
Di kampung2 banyak permintaan utk SBI, anak2 nya pada SBI di gereja lain