Professional Documents
Culture Documents
1
Cara Mengelola
Keuangan pada Usaha
Mikro, Kecil dan
Menengah
Contoh:
BAB 1 B
A
B
23
Perusahaan ABC menjual sejenis produk, dan
mempunyai data sebagai berikut:
Jumlah Rp.
70.000,00
BAB
B 3
A
B
44
Jumlah 13
hari
= Rp. 910.000,00
BAB 1 B
A
B
25
komponen biaya tersebut dibagi dengan hari kerja untuk
menentukan berapa besar biaya rata-rata per hari.
Contoh:
Jumlah Rp.
1.000.000,00
= Rp. 40.000,00
Jumlah Rp.
110.000,00
= Rp. 1.480.000,00
BAB 1 B
A
B
27
menyebutkan ada 2 sumber utama, yaitu dari pemilik
perusahaan dan dari pinjaman.
BAB
B 3
A
B
41
0
kewajiban-kewajiban perusahaan yang segera harus
dilakukan.
BAB 1 B
A
B
21
1
tidak dapat membayar harga bahan-bahan baku atau
penolong yang Anda beli sesuai perjanjian, mesti hal ini
akan menimbulkan ketidakpercayaan pada perusahaan
Anda dan dampaknya akan menyulitkan jalannya usaha
dikemudian hari karena para supplier tidak percaya
pada perusahaan Anda. Banyak contoh yang dapat
disebutkan betapa pentingnya masalah likuiditas bagi
kelancaran jalannya perusahaan.
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas sering digunakan sebagai alat untuk
mengukur tingkat likuiditas perusahaan, yaitu tingkat
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
membayar dengan segera. Rasio likuiditas itu sendiri
adalah perbandingan antara alat-alat likuid yang
BAB
B 3
A
B
41
2
dikuasai perusahaan, yang disebut aktiva lancar, dengan
kewajiban-kewajiban yang segera harus dibayar, yang
disebut hutang lancar. Aktiva lancar terdiri dari kas,
piutang dagang, dan persediaan barang dagangan,
sedang hutang lancar adalah hutang yang harus segera
dibayar, misalnya hutang biaya, hutang pajak dan
hutang dagang. Apabila perbandingan antara Aktiva
lancar dengan Hutang lancar adalah 2 : 1 maka likuiditas
perusahaan dianggap cukup baik. Rasio atau angka
perbandingan ini dikenal dengan nama Current Ratio
atau disingkat menjadi CR. Pada umumnya apabila CR
menunjukkan angka 2 atau 200% maka likuiditas
perusahaan dianggap baik, dan kurang dari 2 dianggap
kurang baik. Akan tetapi tingkat likuiditas yang dianggap
aman oleh masing-masing jenis perusahaan tidak sama,
sebagai contoh toko swalayan yang menjual barang-
barang dagangannya secara tunai, current rationya bisa
jadi kurang dari 200% sudah cukup aman. Pada
perusahaan-perusahaan yang telah lama beroperasi
untuk mengatur posisi likuiditas perusahaan ditentukan
berdasarkan pengalaman-pengalaman di masa lalu pada
pelbagai kondisi yang dihadapi.
BAB 1 B
A
B
21
3
Sebenarnya masih ada beberapa rasio likuiditas yang
lain, tetapi untuk sementara yang disajikan baru rasio
tersebut di atas.
Contoh:
BAB 1 B
A
B
21
5
Dari ramalan tersebut di atas dapat diketahui, bahwa
pada bulan Januari 2002, akan terjadi kekurangan kas
(defisit) sebesar Rp 700.000, bulan Februari defisit Rp
1.300.000 dan bulan Maret 2002 defisit sebesar Rp
800.000. Apabila pada bulan-bulan tersebut tidak
dicarikan bantuan dana (kas) maka perusahaan akan
mengalami kesulitan.
BAB
B 3
A
B
41
6
bulan Januari, Februari dan Maret 2002 yaitu sejumlah
Rp 2.800.000 atau dapat kurang dari jumlah tersebut?
BAB 1 B
A
B
21
7
Anggaran Kas selama 6 bulan
dari bulan Januari s/d Juni 2002
(dalam ribuan rupiah)
BAB
B 3
A
B
41
8
CARA PENGENDALIAN PENJUALAN SECARA KREDIT:
Masalah yang Timbul Dari Penjualan Secara Kredit
Masalah yang timbul dari penjualan secara kredit erat
hubungannya dengan masalah likuiditas. Mengapa
banyak perusahaan menjual produk atau jasa secara
kredit? Penjualan barang atau jasa secara kredit
merupakan bagian dari kebijakan pemasaran. Penjualan
secara kredit bertujuan untuk meningkatkan volume
penjualan yang pada gilirannya akan meningkatkan
volume laba yang diperoleh. Adapun terjadinya
penjualan secara kredit ada dua kemungkinan, yang
pertama penjualan secara kredit memang diprogramkan
oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan
yang kedua bahwa penjualan secara kredit dilakukan
sebagai suatu pelayanan kepada pelanggan. Pelanggan-
pelanggan tertentu dan pelanggan-pelanggan potensial
diberi pelayanan khusus agar mereka puas dan tetap
setia menjadi pelanggan perusahaan.
BAB 1 B
A
B
21
9
penjualan secara kredit hendaknya dilakukan secara
selektif dan hati-hati.
BAB
B 3
A
B
42
2
Bagaimana cara mengatur agar pembayaran penjualan
dilakukan lebih cepat? Pada penjualan dalam partai
besar umumnya syarat-syarat pembayarannya telah
disepakati oleh kedua pihak sewaktu transaksi akan
terjadi. Dalam faktur penjualan misalnya tercantum
syarat pembayaran 2/10, n/30, artinya pembeli diberi
kelonggaran membayar sampai dengan 30 hari setelah
tanggal faktur. Agar pembeli bersedia membayar lebih
awal diberi potongan tunai sebesar 2% dengan
ketentuan pembayaran dilakukan dalam tempo 10 hari
setelah tanggal faktur. Potongan tunai (cash discount)
sebesar 2% merupakan cara dan merupakan daya tarik
agar pelanggan segera membayar lebih cepat dari
kelonggaran waktu yang diberikan oleh penjual.
Contoh perhitungan:
Penjualan Bersih Rp
8.000.000,00
Biaya Usaha:
BAB 1 B
A
B
22
5
1. Biaya Umum
BAB 1 B
A
B
22
7
Untuk menjelaskan cara bekerjanya metode B.E.
diberikan contoh:
Biaya Tetap:
Biaya Variabel
BAB
B 3
A
B
42
8
Berdasarkan data tersebut dapat dibuat tabel sebagai
berikut:
BAB 1 B
A
B
22
9
Baik dengan menggunakan tabel maupun grafik dapat
diketahui bahwa Titik Break Even (tidak rugi dan tidak
memperoleh laba) terjadi pada produksi/penjualan
sebanyak 5.000 unit.
BAB
B 3
A
B
43
0
BEP dalam rupiah = Rp 3.000.000,00
1 – Rp 400.000
--------------------
Rp1.000.000
= Rp 5.000.000,00
-------------------------
1.000 – 400
= 5.000 unit
BAB 1 B
A
B
23
1
akan dapat menaikkan jumlah modal atau kekayaan
perusahaan.
BAB
B 3
A
B
43
2