You are on page 1of 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG SUKU DAN BUDAYA

SISWA KELAS IV SD NEGERI TAMAN SIDOARJO


DENGAN MEDIA KARTU INDEKS

Oleh :
KHALIMATUS SAKDIYAH, S.Pd
NIP. 19780809 200801 2 023

SEKOLAH DASAR NEGERI TAMAN


KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG SUKU DAN BUDAYA
SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI TAMAN SIDOARJO
MELALUI MEDIA KARTU INDEKS

Khalimatus Sakdiyah
Sekolah Dasar Negeri Taman Sidoarjo

Abstrak

Keanekaragaman suku dan budaya adalah salah satu materi


pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar untuk semester I.
Berdasarkan observasi, wawancara dan angket yang disebar peneliti di
kelas IV SDN Taman kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo tahun
pelajaran 2007/2008, yang terdiri dari 29 orang peserta didik, didapat
simpulan bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran yang sulit karena
banyaknya materi yang membutuhkan hafalan. Selain itu cara guru
menyampaikan pelajaran sulit diterima, dan kurangnya keterlibatan
mental peserta didik dalam pembelajaran karena guru hanya
menggunakan metode ceramah. Hal ini didukung pula dengan
rendahnya hasil Ulangan Harian pelajaran IPS yang telah dilakukan.
Khususnya pada materi keanekaragaman suku dan budaya. Pada
materi ini siswa sulit untuk menghafal. Sekarang dihafal, besok sudah
lupa. Besok dihafal, lusa lupa. Sehingga guru harus mengulang
beberapa kali pembelajaran, agar semua siswa tuntas belajar.
Penelitian ini bertujuan: 1) ingin mengetahui bagaimanakah
keefektifan penerapan media pembelajaran IPS tentang
keanekaragaman suku dan budaya di kelas IV SDN Taman-Sidoarjo
tahun pelajaran 2007/2008. 2) ingin mengetahui bagaimanakah
deskripsi pembelajaran IPS tentang keanekaragaman IPS tentang suku
dan budaya melalui Media Kartu Indeks. Tampaknya adanya
kemajuan dari siklus pertama dan siklus kedua. Pada siklus pertama,
hasil yang dicapai masih sangat jauh dari kriteria keberhasilan yang
telah ditetapkan dalam penelitian. Hanya 62 % siswa yang mencapai
ketuntasan belajar. Pada siklus kedua, dilakukan peningkatan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan cara memberi tugas
untuk membuat sendiri kartu indeks. Hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan keterlibatan siswa dalam penemuan konsep pelajaran.
Pada siklus kedua ini terdapat peningkatan prestasi belajar
dibandingkan pada siklus kedua 93,1% siswa telah tuntas belajar.

Kata-kata kunci : hasil belajar, suku dan budaya, media kartu indeks

1. Pengantar

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan mulai SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. Mata pelajaran IPS
pada jenjang SD/MI memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi.
Mata Pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam
proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di
masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan
memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang studi ilmu
yang berkaitan.
Keanekaragaman suku dan budaya adalah salah satu materi pembelajaran
IPS yang sulit, berdasarkan observasi, wawancara dan angket yang disebar
peneliti di kelas IV SDN Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Dapat
disimpulkan bahwa banyaknya materi pelajaran yang membutuhkan hafalan, cara
guru menyampaikan pelajaran sulit diterima, kurangnya keterlibatan mental
peserta didik dalam pembelajaran karena guru mengajar hanya menggunakan
metode ceramah, selain itu juga didukung oleh rendahnya hasil ulangan harian
pelajaran pengetahuan sosial yang telah dilakukan, khususnya pada materi
keanekaragaman suku dan budaya. Pada materi ini siswa sulit untuk menghafal,
sekarang dihafal, besok dihafal, lusa lupa sehingga guru harus mengulang
beberapa kali pembelajaran, agar semua siswa tuntas belajar.
Namun ketuntasan itu tidak kunjung tercapai. Maka melalui penelitian
tindakan kelas, kami akan menerapkan metode pembelajaran inquiry dan media
kartu indeks, yang berkarakter melibatkan peserta didik secara maksimal, untuk
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi keanekaragaman suku dan
budaya.
Dalam melaksanakan kegiatan mengajar, guru melalui kegiatan-kegiatan:
Pertama, pada saat sebelum mengajar, guru perlu melakukan persiapan materi,
bahan dan fasilitas. Kedua, pada saat pelaksanaan mengajar, guru perlu memulai
mengajar tepat waktu sesuai dengan jadwal pembelajaran. Ketiga, selesai
mengajar, guru perlu meminta umpan balik dan pengamat/rekan sejawat tentang
hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilakukan.
Keberhasilan yang dicapai guru dalam mengajar, tidak terlepas dari
pengaruh pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
siswa. Selain metode pembelajaran, media juga sangat menentukan keberhasilan
pembelajaran. Pengertian media pembelajaran, menurut Gagne (1970) adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa
untuk belajar. Sementara itu, Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah
segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk
belajar.
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dihadapi di kelas IV SDN
Taman kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo tahun 2007/2008 adalah rendahnya
prestasi belajar IPS khususnya pada materi keanekaragaman budaya dan suku.
Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut: (1) Bagaimanakah keefektifan
penerapan media pembelajaran IPS tentang keanekaragaman suku dan budaya di
kelas IV SDN Taman-Sidoarjo tahun pelajaran 2007/2008? (2) Bagaimanakah
deskripsi pembelajaran IPS tentang keanekaragaman IPS tentang suku dan
budaya melalui Media Kartu Indeks di kelas IV SDN Taman kecamatan Taman
kabupaten Sidoarjo tahun 2007/2008?
Berdasarkan pada masalah-masalah yang muncul di atas, dapat
disimpulkan bahwa permasalahan lebih banyak disebabkan ketidaktepatan guru
dalam metode pembelajaran. Hal tersebut terbukti bahwa guru hanya
menggunakan metode ceramah dalam mengajar, sehingga siswa kurang terlibat
aktif dalam pembelajaran, yang berakibat kurang kuatnya pemahaman terhadap
materi pelajaran yang dipelajarinya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti berasumsi
bahwa metode yang digunakan guru kurang tepat. Oleh karena itu peneliti
berusaha mengembangkan penerapan metode pembelajaran inquiry yang dipadu
dengan penggunakan media pembelajaran kartu indeks untuk mengatasi kesulitan
siswa dalam pembelajaran IPS khususnya pada materi keanekaragaman suku dan
budaya.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bagaimana keefektifan
penerapan media pembelajaran IPS tentang keanekaragaman suku dan budaya di
kelas IV SDN Taman-Sidoarjo tahun pelajaran 2007/2008? (2) Mengetahui
bagaimana deskripsi pembelajaran IPS tentang keanekaragaman IPS tentang suku
dan budaya melalui Media Kartu Indeks di kelas IV SDN Taman kecamatan
Taman kabupaten Sidoarjo tahun 2007/2008. Manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah: (1) Bagi guru, sebagai pemicu semangat guru untuk
meningkatkan profesionalisme serta mutu pembelajaran. Serta memicu guru lain
untuk aktif melaksanakan penelitian tindakan kelas guna meningkatkan mutu
pembelajaran. (2) Bagi sekolah, penelitian ini secara umum dapat meningkatkan
mutu pembelajaran IPS di kelas IV SDN Taman kecamatan Taman kabupaten
Sidoarjo tahun pelajaran 2007/2008. (3) Bagi siswa, sebagai motivasi mereka
untuk aktif, kreatif dan bersemangat dalam proses pembelajaran dan yang utama
adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS.

1.1. Pengetian Pembelajaran


Belajar adalah menambah pengetahuan yang dimiliki terumpama
dengan cara menghafal selanjutnya menurut Ahmadi (1982:20)
mendefinisikan bahwa : “Belajar adalah proses perubahan tingkah laku di
dalam diri manusia”. Menurut Oemar Hamalik (1989: 60-61) berpendapat
bahwa: “Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pada pengalaman dan latihan”. Dalam hal ini perubahan tingkah laku yang
dimaksud adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati, dapat diukur
dan bersifat spesifik. Juga perubahan tingkah laku yang berkenaan dengan
aspek kognitif, aspek psikomotorik dan aspek afektif. Dengan belajar maka
tingkah laku seseorang akan mengalami perubahan, baik itu perubahan
secara mendadak maupun perubahan secara perlahan-lahan tergantung dari
kesiapan mental seseorang dalam merespon pembelajaran.

1.2. Pengertian Mengajar


Kegiatan mengajar tidak hanya sekedar menyimpulkan materi kepada
peserta didik, namun merupakan seluruh kegiatan dan tindakan yang
diupayakan guru untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang
telah dirumuskan, termasuk dalam pemilihan dan upaya guru dalam
mempersiapkan materi pembelajaran. Kegiatan mengajar sebenarnya
memberi kesempatan kepada yang diajar untuk mencari, bertanya bahkan
menebak dan mendebat. Sujana (1989: 29) berpendapat : “Mengajar pada
hakekatnya adalah suatu proses yakni mengatur, mengorganisasi lingkungan
yang ada disekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong
siswa melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah
proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada siswa dalam melakukan
proses belajar”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah
merupakan suatu aktifitas yang dilakukan seseorang untuk mentransfer
pengetahuan ataupun pengalaman kepada orang lain, dengan cara
membimbing, mengarahkan, memotifasi sehingga terjadi perubahan terhadap
tingkah laku pada diri orang tersebut.
1.3. Media Pembelajaran Kartu Indeks
1.3.1. Fungsi
Media pembelajaran kartu indeks berfungsi untuk mempermudah
peserta didik mempelajari berbagai konsep pembelajaran IPS. Pada
penelitian ini fungsi kartu indeks difokuskan pada peningkatan
pemahaman siswa pada materi keanekaragaman suku dan budaya di
Indonesia.
1.3.2. Alat dan Bahan Pembuatan
• Kertas karton
• Penggaris
• Spidol warna
• Gunting
1.3.3. Bentuk Media

SUKU SUKU UPACARA


SASAK BUGIS KASODO NGABEN

TARI LAGU LAGU


KERIS TANDUK
PIRING LIR-ILIR MAJENG

LAGU SUKU ADAT & SENJATA


DAERAH BANGSA KEBIASAAN TRADISIONAL

1.3.4. Cara Kerja Media


1.3.4.1. Siswa dibagi dalam beberapa atau lebih kontestan
(pemain)
1.3.4.2. Kartu indeks dikocok hingga acak
1.3.4.3. Kartu indeks dibagikan kepada para kontestan dengan
jumlah yang sama
1.3.4.4. Para kontestan membuat soal dan menuliskan satu soal
dibagian depan kartu-kartu mereka
1.3.4.5. Kategori yang terdapat di belakang kartu, menentukan
jenis soalnya. Contoh pada kartu tertulis “suku bangsa”
berarti kontestan harus menulis soal tentang suku bangsa
1.3.4.6. Setelah semua soal ditulis, kontestan meletakkan
kartu-kartu di atas meja dengan posisi tertutup seperti gambar
di atas
1.3.4.7. Kontestan 1 membalik kartu mana saja, dan para
kontestan mencoba menyelesaikan soal. Kontestan yang
terlebih dahulu menyelesaikan soal, dia yang mendapat poin.

1.4. Metode Perencanaan


Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan, peneliti
melakukan refleksi awal.refleksi awal dilaksanakan dengan melakukan
observasi, wawancara dan angket untuk mengetahui kondisi awal. Refleksi
awal dilakukan pada hari Senin, 5 November 2007 dengan mempersiapkan
instrumen penelitian.
Dari hasil observasi, wawancara dan angket timbul suatu
permasalahan dalam penelitian ini. Untuk memecahkan permasalahan yang
telah diajukan ada dua faktor yang diselidiki dalam penelitian ini yaitu :
a. Faktor siswa. Menyelidiki peningkatan pemahaman siswa terhadap
keanekaragaman suku dan budaya di Indonesia serta aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Faktor perangkat pembelajaran. Menyelidiki apakah media
pembelajaran kartu indeks yang digunakan sudah untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap keanekaragaman suku dan budaya di
Indonesia.

Rencana tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan, hal-hal yang dilakukan oleh peneliti ada
4 tahap yaitu :
1. Planning/Rancangan
2. Action/tindakan
3. Observation/Pengamatan
4. Refleksi
Penelitian ini terbagi 2 siklus

Pelaksanaan Tindakan
Adapun pelaksannan tindakan sebagai berikut:
1. Siklus pertama
a. Perencanaan tindakan
1) Membuat rencana pembelajaran baru engan menggunakan
kartu indeks sebagai media pembelajaran
2) Menyiapkan media pembelajaran berupa kartu indeks
3) Kartu indeks yang dipersiapkan, ttelah ditulsi soal oleh guru
4) Membagi aiswa menjadi 6 kelompok
5) Mengkondisikan kelas
6) Mempersiapkan instrument penelitian
b. Pelaksanaan tindakan
1) Memberikan apersepsi
2) menjelaskan tujuan pembelajaran
3) Guru menginformasikan media pembelajaran kartu indeks dan
menginstruksikan pula apa yang harus dilakukan siswa selama dan
sesudah pembelajaran usai.
4) Guru membagikan kartu indeks kepada kelompok. Setiap
kelompok mendapatkan kartu yang berisi soal yang sama
5) Ketua kelompok mengacak kartu dan membentangkannya di
atas meja.
6) Satu persatu anggota kelompok membuka satu kartu dan
menunjukkan kepada anggota kelompok. Selanjutnya soal yang
ada diselesaikan.
7) Kegiatan berlanjut hingga kartu habis
8) Hasil kerja anggota kelompok dikoreksi bersama dalam
kelompok
9) Guru menunjukkan hail penyelesaian soal yang benar.
10) Setiap anggota elompok harus menghafl soal berikut jawaban
pada kartu indeks yang ada di kelompok itu.
11) Refleksi pembelajaran
12) Post tes
c. Observasi
Kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan
pelaksanaan tindakan. Kegiatan ini dilakukan oleh guru sebagai
peneliti. Pada tahap ini peneliti mengenali,merekam, dan
mendokumentasikan seluruh indikator proses dan hasil perubahan
yang terjadi dalam proses pembelajaran.
d. Refleksi
Tahap ini adalah tahapan untuk memproses data yang didapat
pada saat pengamatan. Data yang didapatkan kemudian
ditafsirkan,dianalisis dan disintesis. Refleksi dilakukan pada akhir
setiap siklus. Peneliti mengadakan analisis data untuk mengetahui
kendala-kendala dan perubahan yang terjadi selama tindakan
pembelajaran dilakukan. Pada tahap refleksi ini ditetapkan apakah
perlu dilaksanakan siklus selanjutnya apa tidak.

2. Siklus Kedua
a. Perencanaan tindakan
1) Membuat rencana pembelajaran baru
2) Menyiapkan media pembelajaran berupa kartu indeks
3) Kartu indeks yang dipersiapkan belum ditulisi soal. Soal
nantinya ditulis oleh siswa sendiri.
4) Membagi siswa menjadi 6 kelompok
5) Mengkondisikan kelas
6) Mempersiapkan instrument penelitian
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Tanya jawab pelajaran yang lalu.
2) Menjelaskan tujuan pembelajaran.
3) Guru menginformasikan media pembelajaran kartu indeks dan
menginstruksikan pula apa yang harus dilakukan siswa selama dan
sesudah pembelajaran usai.
4) Guru membagikan kartu indeks kepada kelompok. Setiap
kelompok mendapatkan kartu kosong.
5) Setiap anggota kelompok membuat soal sendiri berdasarkan
kategori soal, pada kartu indeks. Anggota kelompok mengerjakan
soal yang telah dibuatnya terlebih dahulu sebagai kunci jawaban.
6) Setelah semua kartu tertulisi soal, ketua kelompok menukar
kartu indeks seluruhnya kepada kelompok lain. Kunci jawaban
tetap dipegang oleh pembuat soal.
7) Kartu diacak oleh ketua kelompok dan membentangkan kartu-
kartu di atas meja dengan posisi tertutup. Kartu-kartu disusun
dalam lima kolom berdasarkan katagori dan lima baris
berdasarkan nilai poin.
8) Satu persatu anggota kelompok membuka satu kartu dan
menunjukkan kepada anggota kelompok.
9) Selanjutnya soal yang ada diselesaikan oleh semua anggota
kelompok.
10) Ketua kelompok memimpin pembahasan/pengoreksian hasil
kerja individu, selanjutnya merekap hasil kerja individu menjadi
hasil kerja kelompok dengan bimbingan guru.
11) Guru bersama siswa mengoreksi hasil kerja setiap kelompok.
12) Post tes.
c. Observasi
Kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan
pelaksanaan tindakan. Kegiatan ini dilakukan oleh guru sebagai peneliti.
Pada tahap ini peneliti mengenali, merekam dan mendokumentasikan
seluruh indikator proses dan hasil perubahan yang terjadi dalam proses
pembelajaran.
d. Refleksi
Tahap ini adalah tahapan untuk memproses data yang didapat
pada saat pengamatan. Data yang didapatkan kemudian ditafsirkan,
dianalisi dan disintesis. Refleksi dilakukan pada akhir setiap siklus.
Peneliti mengadakan analisis data untuk mengetahui kendala-kendala dan
perubahan yang terjadi selama tindakan pembelajaran dilakukan. Pada
tahap refleksi ini ditetapkan apakah perlu dilaksanakn siklus selanjutnya
apa tidak.

1.5. Subjek dan Objek Penelitian


Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Taman Kecamatan
Taman Kabupaten Sidoarjo tahun 2007/2008. Jumlah siswa dalam satu kelas
sebanyak 29 orang yang terdiri atas 20 laki-laki dan 9 perempuan.
Sedangkan objek penelitiannya adalah hasil belajar IPS tentang suku dan
budaya di Indonesia.
1.6. Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian ini meliputi hasil belajar siswa, aktivitas siswa dan
aktivitas guru selama proses pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah tes formatif untuk mengetahui hasil belajar IPS tentang
suku dan budaya di Indonesia serta observasi untuk mengetahui penerapan
tindakan yang dilakukan oleh guru, partisipasi dan keaktifan siswa selama
pembelajaran berlangsung.

1.7. Teknik Analisis Data


Analisis akhir terhadap hasil tes formatif setiap akhir putaran
dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif

X =
∑X
∑N
Dengan : X = Nilai rata-rata
∑X = Jumlah semua nilai siswa
∑N = Jumlah siswa

2. Untuk ketuntasan belajar


Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu
a. secara perorangan yaitu bila seorang siswa telah tuntas belajar bila
telah mencapai skor 65% atau nilai 65
b. secara klasikal yaitu bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah
mencapai daya serap. Untuk menghitung prosentase ketuntasan
belajar digunakan rumus sebagai berikut:

p=

Siswa yang..........
.......... tuntas ..........
belajar ........
×100 %
∑.......... ..
Siswa

2. Pembahasan

a. Hasil siklus 1

No. Deskripsi Nilai


1. Rata-rata hasil post test 68,6
2. Jumlah siswa yang tuntas 18
3. Jumlah siswa yang belum tuntas 11
4. Prosentase siswa yang tuntas 62%
5. Prosentase siswa yang belum tuntas 38%

Dari tabel di atas diperoleh data adanya peningkatan prestasi belajar


secara klasikal dibanding pada saat kegiatan pratindakan. Hal ini
disebabkan guru mengadakan pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran kartu indeks
Dari kegiatan observasi didapat data bahwa pembelajaran sudah
berjalan baik, sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Aktifitas siswa
sudah cukup baik. Keterlibatan siswa kurang karena guru
menggunakan media klasikal, sehingga banyak siswa yang tidak
terlibat dalam pembelajaran. Sebaiknya diperbanyak medianya,
sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru selalu
mengawasi kegiatan siswa dengan cara berkeliling untuk memantau
kegiatan siswa
b. Hasil siklus 2

No. Deskripsi Nilai


1. Rata-rata hasil post test 78,9
2. Jumlah siswa yang tuntas 27
3. Jumlah siswa yang belum tuntas 2
4. Prosentase siswa yang tuntas 93,1%
5. Prosentase siswa yang belum tuntas 6,9%

dariT

Tabel di atas diperoleh data adanya peningkatan prestasi belajar


secara klasikal dibanding pada saat kegiatan siklus 1. Hal ini
disebabkan guru mengadakan peningkatan efektifitas dan efisiensi
penggunaan media pembelajaran kartu indeks.
Dari kegiatan observasi didapat data bahwa pembelajaran
sudah berjalan dengan baik, sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Motivasi belajar siswa sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari
tingginya aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Keterlibatan
siswa sudah cukup baik. Guru selalu mengawasi kegiatan siswa
dengan cara berkeliling untuk memantau kegiatan siswa. Tidak
diperlukan siklus lanjutan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
3. Simpulan

Tampak adanya kemajuan dari siklus pertama ke siklus kedua dalam


meningkatkan pemahaman materi keanekaragaman suku dan budaya di
Indonesia, di kelas IV SDN Taman kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo
tahun pelajaran 2007/2008. pada siklus pertama, hasil yang dicapai masih
sangat jauh dari kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian.
Hanya 62% siswa yang dapat mencapai ketuntasan belajar.
Pada siklus kedua dilakukan perbaikan strategi penggunaan media
yaitu dengan cara pemberian tugas untuk membuat sendiri kartu-kartu indeks.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam
penemuan konsep pelajaran. Pada siklus kedua ini terdapat peningkatan
prestasi belajar dibandingkan pada siklus pertama 93,1% siswa telah tuntas
belajar.

4. Saran

a. Untuk meningkatkan hasil belajar yang maksimal, guru hendaknya


kreatif dalam memilih media pembelajaran dan metode yang digunakan
untuk menanamkan konsep kepada peserta didik
b. Guru diharapkan agar selalu melakukan penelitian tindakan kelas
untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
DAFTAR RUJUKAN

Ardiana, Leo Idra. 2004. KBK dan Penyusunan Silabus. Makalah dalam Pelatihan
Penyusunan Silabus oleh P4, Universitas Negeri Surabaya
Hadi Sutrisno, 1976. Metodologi Research Jilid II, Yogyakarta, Gajah Mada Press
University
Sudjana, 2005. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif, Bandung, Falah
Production
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung PT.
Remaja Rosdakarya
Surachmad, Winarno. 1978. Dasar-dasar dan Teknik Research Pengantar
Metodologi Ilmiah, Bandung: Tarsiti
Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional, Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

You might also like