You are on page 1of 4

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang terhormat, Ibu Pembina bahasa dan sastra Indonesia,


serta teman-teman yang saya banggakan.
Pertama-tama, marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT
karena berkah dan karunia-Nya, kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat pada hari yang
cerah ini.
Salawat dan salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan Nabiullah Muhammad SAW. Nabi
yang telah mengangkat umatnya dari lembah yang gelap menuju jalan yang terang benderang.

Ibu guru yang saya hormati, serta teman-teman yang saya banggakan.
Pagi ini, saya akan membawakan sebuah pidato yang berjudul Pentingnya Menjaga
Lingkungan Hidup.

Ibu guru yang saya hormati, serta teman-teman yang saya banggakan.
Pertama-tama yang perlu kita ketahui, apakah lingkungan hidup itu? Lingkungan hidup atau
sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak
hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan
manusia yang berlebihan.
Dan di situlah kita sekarang ini. Kita sebagai manusia hidup di dunia dari sejak lahir hingga
beranjak dewasa sampai akhirnya meninggal dunia. Manusia dengan lingkungan hidup tidak dapat di
pisahkan.

Ibu guru yang saya hormati, serta teman-teman yang saya banggakan.
Lalu bagaimana jika lingkungan yang kita tempati ini rusak? Menurut data yang ada, kondisi
lingkungan kita sedang buruk. Saat ini melimpahnya CO2 di atmosfer menyebabkan keseimbangan alam
bumi berubah, ozon pun menjadi kecil dan menyebabkan lubang besar yang memungkinkan ultraviolet
sinar matahari mencapai ke bumi langsung tanpa filter oleh atmosfir bumi.
Kita tentu mengetahui apa akibatnya jika ini terjadi. Ya, global warming. Pemanasan global atau
global warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Global
warming pada dasarnya terjadi karena terjadinya efek rumah kaca yang disebabkan meningkatnya emisi
gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi
matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur
global, termasuk Indonesia yang terjadi pada kisaran 1,5–40 Celcius pada akhir abad 21.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain
seperti naiknya permukaan air laut dan meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim.
Contohnya: peningkatan curah hujan yang mengakibatkan banjir. Sebaliknya, saat musim kemarau akan
mengalami kekeringan yang berkepanjangan.
Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik
(seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan
banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb) . Hal
ini juga pada akhirnya akan berdampak pada aktivitas sosial-ekonomi masyarakat.

Ibu guru yang saya hormati, serta teman-teman yang saya banggakan.
Penyebab kerusakan bumi kita ini tidak terlepas dari ulah tangan kita. Manusia yang diberi tugas
oleh Tuhan untuk menjadi khalifah dan dilengkapi kemampuan untuk berpikir, berhasil menyulap wajah
dunia dari kepolosan menjadi sebuah dunia dengan zaman modernnya saat ini. Namun sayang,
kemampuan kita menaklukkan setiap lekuk bumi, tidak disertai dengan rasa syukur. Sehingga
kebanyakan kita terlena dengan memanfaatkan semua kekayaan bumi ini tanpa memperhatikan
dampaknya bagi masa depan anak cucu kita.
Kita ini makhluk berakal yang seringkali lalai menggunakan akal. Hingga kadang melupakan
bahwa ada hal besar yang akan terjadi akibat perbuatan yang kita anggap kecil. Jika terjadi banjir, maka
satu hal yang kita tahu, bahwa salah satu penyebabnya adalah sampah-sampah yang ’menghias’ got
sehingga menghambat jalannya air yang seharusnya lancar. Namun, jika kita mencoba menengok
sebelum banjir tiba. Selalu ada hal yang menjadi penyebab terjadinya. Ialah tangan kita.
Kita memang bukan seorang pengusaha yang membangun pabrik besar dan membuang limbah
gasnya serta ’menodai’ udara dengan dampak yang sangat besar. Kita mungkin hanya pemilik sebuah
motor yang kurang terawat? Sehingga asapnya mengotori sedikit udara yang kemudian melayang dan
dihirup oleh orang lain. Jika kita ini satu dan  ditambah mereka menjadi dua kemudian ditambah dengan
yang lain-lain menjadi sejuta. Maka, asap kendaraan kita digabungkan dengan asap kendaraan merekalah
yang seringkali dikenal dengan sebutan polusi udara yang sungguh besar kerusakannya.
Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita
masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Tapi sebenarnya kita menyadari, kita tidak tahu
bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita. Kita tidak tahu bagaimana caranya
mengembalikan binatang-binatang yang telah punah. Dan kita tidak dapat mengembalikan hutan-hutan
seperti sediakala di tempatnya yang sekarang hanya berupa padang pasir..
Jika kita tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya, tolong berhenti merusaknya!
Kita berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama. Kita semua menghadapi permasalahan
yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.

Ibu guru yang saya hormati, serta teman-teman yang saya banggakan.
Mulai saat ini, kita harus mulai mengubah hidup kita untuk tidak lagi merusak bumi. Tentunya
kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan semua hal. Jadi, kita cukup melakukan perbuatan yang
dapat kita lakukan dan tidak perlu memaksakan diri.
Dulu, Aa Gym pernah melontarkan pemikirannya 3M yaitu "Mulai dari diri sendiri, mulai dari
hal-hal kecil, dan mulai dari sekarang".
Jika kita hanya dapat berbuat hal-hal yang sederhana, ya kita lakukan hal sederhana tersebut.
Jangan hanya karena hal sederhana yang bisa kita lakukan, kita malu untuk melakukannya sehingga kita
tidak melakukan apa-apa. Untuk menjaga lingkungan dan bumi kita ini lakukanlah suatu hal yang kecil
terlebih dahulu, karena hal yang kecil itu akan menjadi suatu hal yang besar.
Apa saja sebagian dari hal-hal kecil tersebut?
Hal-hal kecil yang dapat kita lakukan untuk menjaga lingkungan ini seperti:
 Membuang sampah pada tempatnya.
Mungkin kita sudah bosan dengan kata-kata “ Buanglah sampah pada tempatnya!” Tetapi, 
apakah kita sudah melakukan hal tersebut? Mungkin ya, mungkin tidak. Terkadang untuk
sampah yang besar kita ingat, tetapi untuk sampah yang kecil seperti bekas bungkus snack, kita
membuang tidak pada tempatnya.
 Gunakan listrik secara bijaksana.
Menggunakan listrik secara bijaksana berarti menggunakan produk-produk elektronik hemat
energi, misalnya lampu.  Sebuah lampu merk terkenal berdaya 18 watt menghasilkan tingkat
keterangan setara dengan lampu 75 watt, ini tentunya bisa dijadikan pilihan mengingat besarnya
listrik yang bisa dihemat. Jadi mulai sekarang, telitilah daya listrik yang dibutuhkan sebelum
membeli sebuah perangkat listrik / elektronik.
Menggunakan listrik secara bijaksana juga berarti mematikan perangkat listrik / elektronik yang
tidak digunakan untuk waktu lama.  Misalnya dispenser, saat sudah tidak ada lagi orang yang
menggunakannya untuk menyeduh air, lebih baik matikan saja.
 Berhemat dengan air, misalnya menghemat air dan sabun saat cuci tangan. Kalau perlu, mandi
yang hemat dengan ala koboi.
 Gunakan dua sisi kertas, jadi tidak langsung membuangnya.
 Gunakan prinsip 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) yang berarti gunakan kembali, kurangi
penggunaan, dan daur ulang lagi. Misalnya plastik.
 Hijaukan lingkungan (go green).
Ayo mulai tanam pohon di halaman rumah. Pohon-pohon yang kita tanam di halaman rumah
sekecil apapun halamannya, sudah pasti akan berperan untuk menetralisir CO 2 di udara sekaligus
menyegarkan dan menyehatkan kita.
 Gunakan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman, atau pupuk kompos yang bisa kita buat
sendiri, lebih hemat dan ramah lingkungan.
 Selanjutnya, penghematan bahan bakar juga penting untuk menjaga lingkungan.
Dalam sepuluh tahun terakhir masyarakat dunia akan mengalami krisis bahan bakar. Alternatif
untuk menghindari krisis Bahan Bakar adalah menggunakan kendaraan umum atau kita harus
mulai membiasakan mengganti kendaraan yang kita pakai sehari-hari dengan sepeda atau
berjalan kaki. Jika jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh.

Ibu guru yang saya hormati, serta teman-teman yang saya banggakan.
Jadi, janganlah pernah meremehkan hal-hal kecil seperti hal-hal tersebut yang tadi . Lakukan
mulai dari diri sendiri lalu tularkanlah pada orang-orang di sekitar Anda. Jadikan bumi ini sahabat dan
cintailah bumi ini. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, bumi ini kembali
indah, sejuk, segar dan pemanasan global pun dapat berkurang. Ayo kita melakukan tindakan-tindakan
kecil untuk memberikan dampak besar buat lingkungan. Bersama-sama kita dapat merubah dunia.
Demikianlah pidato yang sempat saya sampaikan. Atas perhatian Ibu Guru dan teman-teman
saya mengucapkan terima kasih. Mohon maaf jika ada kata-kata dan tindakan saya yang tidak berkenan
di hati Ibu Guru dan teman sekalian.
Wabillahi Taufik wal Hidayah.
Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

You might also like