Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”,
terhadap masyarakatnya.
rakyat yang dikenal dengan Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya
2
persaingan yang ketat yang berasal dari dalam dan luar negeri. BUMN
1
Munir Fuady, “Pengantar Hukum Bisnis”, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung,
2005.,hlm.45
3
praktek KKN.
intervensi birokrasi.
pasar domestik.
proses produksi.
2
Riant Nugroho, “Manajemen Privatisasi BUMN”, Garmedia, Jakarta, 2009.,
hlm.104
3
Ibid, hlm.104
4
oleh masyarakat. Dari definisi tersebut diatas dapat dilihat bahwa titik
daya saing dan kualitas pelayanan dan produksi, sehingga bila titik tolak
yang dikelolah oleh swasta, dan hal ini bertentangan dengan hakikat dari
pada waktu itu manjerial yang dikelolah oleh negara sangatlah buruk, baik
menjadikan BUMN negara Inggris menjadi lebih baik dan Inggris tumbuh
4
Ibid, hlm.104-105
5
dasar dari timbulnya BUMN yang diatur dalam Pasal 33 (ayat 2) UUD
membuat suatu “pakem” atau aturan main agar pelaksanaan privatisasi ini
Indonesia.
dirasa sangat kurang, seperti misalnya saat ini dengan kenaikan tarif
dasar listrik (TDL) yang dilakukan oleh PT.PLN (persero) yang mana PLN
semestinya selama ini di Indonesia oleh BUMN yang ada. Hal tersebut
konsisten.5
terletak pada pengalihan aset BUMN yang beralih pada pihak asing.
cabang penting kita akan dikuasai oleh asing dan bangsa ini akan kembali
terjajah secara ekonomi oleh pihak asing, dan tersebut tentu saja
Identifikasi masalah
investasi di Indonesia
5
Man. S. Sastrawidjadja, “Eksistensi BUMN sebagai Perusahaan,
Pembangunan Hukum Bisnis dalam Kerangka Sistem Hukum Nasional, Fakutas
Hukum Universitas Padjadjaran Bandung, hlm 35.
8
berlaku?
9
BAB II
PEMBAHASAN
baik/kuat;
diuraikan dalam Pasal 74 ayat 1 dan 2 tersebut diatas, dapat dilihat bahwa
kualitas dari BUMN itu sendiri dengan cara memberi ruang bagi
penerimaan negara dalam bentuk pajak yang akan semakin besar pula.
BUMN adalah:
paham yang dianut oleh negara kita, sehingga pada asasnya privatisasi ini
6
Faisal Salam, “pemberdayaan BUMN di Indonesia”, Penerbit Pustakan,
Bandung, 2005., hlm.176.
12
diharapkan segala BUMN yang akan atau yang telah diprivatisasi haruslah
bersangkutan
7
Abulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, Penerbit Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2006.,hlm.176.
13
berlangsung.
kepada peraturan lain, yang umumnya lebih rendah tingkatannya dari UU,
dari BUMN yang akan diprivatisasi. Pada UU BUMN dan PP 33, menitik
terhadap BUMN tersebut tidak diatur, sehingga hal tersebut tidak ada
seluruh aset ke pada swasta, namun tidak membatasi untuk pihak luar
oleh orang asing atau pihak luar negeri (capital fly), dan ini merupakan
BAB III
SIMPULAN
dan GCG.
16
DAFTAR PUSTAKA