You are on page 1of 12

Noviyanti 09120110116

Angela Winda Andini 09120110117


Sherly Yunita 09120110118
Dinda Farida 09120110119
Yanamurti Nindya 09120110120
Kesesatan adalah kesesatan yang terjadi dalam
aktivitas berpikir karena penyalahgunaan bahasa
(verbal) dan atau materi (relevansi)

Ilustrasi :
Papa : Budi mulai besok kamu tidak boleh main
basket lagi
Budi : Loh kenapa Pa?
Papa : Papa lihat nilaimu belakangan mulai turun.
Kamu terlalu banyak main basket
Budi : Pa, saya basket seminggu cuma 2 kali.
Seminggu ini memang saya hampir tiap hari
main, tetapi itu kan karena minggu depan mau
lomba. Nilai saya turun kan sudah dari sebulan
yang lalu.
Papa : Pokoknya kamu ga boleh main basket lagi
Kesesatan Formal adalah kesesatan karena
bentuk penalaran yang tidak tepat, kesesatan
ini terjadi karena pelanggaran terhadap
prinsip-prinsip logika mengenai term dan
proposisi dalam suatu argumen (lihat
hukum2 dalam silogisme)
Kesesatan Informal (Materi) adalah kesesatan
yang menyangkut isi (materi) penalaran.
Kesesatan ini dapat terjadi karena faktor
bahasa (kesesatan bahasa) yang
menyebabkan kekeliruan dalam menarik
kesimpulan.
1.1 Kesesatan Definisi
1.1.1 Kesesatan karena Definisi yang Terlalu Luas
1.1.2 Kesesatan karena Definisi yang Terlalu Sempit
1.1.3 Kesesatan karena Definisi yang Berlebih-
lebihan
1.1.4 Kesesatan karena Definisi yang Aksidental
1.1.5 Kesesatan karena Definisi Sirkular
1.1.6 Kesesatan karena Definisi yang Tidak Jelas
1.1.7 Kesesatan karena Definisi yang Figuratif
1.1.8 Kesesatan karena Definisi yang Negatif
Penyebab : pelanggaran atas peraturan definisi
yang menyatakan bahwa definiens tidak lebih
luas dari definiendum
Terjadi ketika : konotasi definitif dikurangi
dengan memperluas denotasi
Contoh :
Manusia adalah hewan.
Segitiga adalah bangun datar.
Penyebab : pelanggaran atas peraturan definisi
yang menuntut bahwa definiens tidak boleh
lebih sempit dari definiendum
Terjadi ketika : konotasi definiendum
ditambah, dan definiens-nya dipersempit
Contoh :
Manusia adalah makhluk rasional yang
gampang marah.
Manusia adalah hewan yang berkaki dua dan
memiliki rambut.
Terjadi ketika : konotasi definisi diperluas
dengan cara menambah suatu atribut atau
cara yang tidak esensial
Contoh :
Manusia adalah makhluk rasional yang dapat
mempelajari kalkulus.
Terjadi ketika : konotasi definisi diperluas
dengan menambah suatu atribut aksidental
Contoh :
Manusia adalah makhluk rasional yang tahu
bagaimana mengemudikan sebuah mobil.
Penyebab : pelanggaran bahwa definiens
sebaiknya tidak mencakup definiendum atau
apa pun sinonimnya
Terjadi ketika : memasukan definiendum ke
dalam definiens, maka terjadilah definisi
sirkular
Contoh :
Manusia adalah makhluk manusia.
Bohong adalah kebohongan.
Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui.
Penyebab : pelanggaran bahwa definiens
sebaiknya lebih jelas definiendum.
Terjadi ketika : definisinya mengandung term-
term atau frase-frase yang lebih sukar untuk
dimengerti daripada definiendum itu sendiri
Contoh :
Suatu jala adalah suatu barang berupa jaringan
yang dianyam dengan interval-interval,
dengan lubang-lubang dan titik-titik potong.
Terjadi ketika : penggunaan secara berlebihan
bahasa kiasan/figuratif dalam definiens
Contoh :
Cinta adalah hubungan perak, ikatan sutera
yang dapat menyatukan dengan hati, dan
pikiran dengan pikiran dalam badan dan jiwa.
Penyebab : pelanggaran bahwa definiens
sebaiknya tidak negatif jika dapat dinyatakan
secara afirmatif
Contoh :
Seorang laki-laki adalah seseorang yang bukan
wanita.
Sebuah meja adalah suatu perabotan yang
bukan kursi.

You might also like