Professional Documents
Culture Documents
TUGAS AKHIR
Oleh
Bayu Prasetyo
NIM 3451304002
2007
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tugas akhir ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia
Hari :
Tanggal :
Pembimbing
Rodhiyah, S.Pd, M. Si
NIP.132 258 661
Mengetahui :
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Tugas Akhir ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Tugas Akhir
Hari : Sabtu
Mengetahui
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
¾ Masalah yang kita hadapi tidak bisa kita pecahkan pada tingkat
tersebut.
dihadapi
PERSEMBAHAN
kasih sayangnya.
2004
bantuanya.
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam tugas akhir ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tugas akhir ini
BAYU PRASETYO
NIM. 3451304002
v
PRAKATA
dalam rangka menyelesaikan studi Diploma III guna memperoleh gelar Ahli
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang ikut berpartisipasi dalam
pembuatan tugas akhir ini. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima
vi
4. Drs. Rustopo, S.H, M.Hum, Ketua Program Studi Manajemen Pertanahan
5. Rodhiyah, S. Pd, M. Si, Dosen Pembimbing yang dengan sabar dan tulus
6. Drs. Sartono sahlan, M..H. Penguji Utama yang telah memberikan arahan,
saran dan masukan kepada penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial UNNES dan para staf
9. Pihak-pihak lain yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun tugas akhir ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Namun demikian penulis tidak menutup
pintu kritik dan saran pembaca yang bersifat positif dan membangun demi
Penulis
vii
ABSTRAK
Bayu Prasetyo, 2007. Proses pendaftaran tanah pertama kali secara sporadik
asal tanah adat atau yasan di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal. Tugas
akhir. Manajemen Pertanahan D3. Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.69 halaman
viii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN........................................................................................... v
PRAKATA ................................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
ix
E. Tanah bekas milik adat................................................................ 15
Kendal ................................................................................... 42
B. Pembahasan .............................................................................. 48
x
BAB V PENUTUP....................................................................................... 67
A. Kesimpulan................................................................................ 67
B. Saran .......................................................................................... 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Sporadik)
Anggaran 2007
(DI 201)
Lampiran 13 : Sertipikat
xii
DAFTAR TABEL
Tahun 2006.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
keperluan akan meningkat, baik sebagai tempat bermukim atau untuk kegiatan
usaha. Sehubungan dengan itu kan meningkat pula kebutuhan akan dukungan
perangkat hukum yang tertulis, lengkap dan jelas. Selain itu dalam
pendaftaran tanah yang memungkinkan bagi para pemegang atas tanah untuk
adalah tanah bekas milik adat. Tanah bekas milik adat adalah hak atas tanah
yang lahir berdasarkan proses adat setempat misalnya hak yasan, hak
andrabeni, hak atas druwe desa, pesini, grant sultan dan sebagainya yang
sejak tanggal 24 September 1960 dikonversi menjadi hak milik namun belum
Jenis tanah bekas milik adat sendiri terdiri dari : (1) tanah bekas milik
adat yang mempunyai surat tanda bukti pemilikan atas nama pemegang hak
pada waktu berlakunya UUPA dan apabila kemudian itu berakhir, bukti
dilakukan pembukuan; (2) tanah bekas milik adat yang tidak mempunyai
1
Dalam rangka meningkatkan dukungan yang lebih baik pada
mengenai data fisik dan data yuridis mengenai bidang tanah yang
pemilikan tanah faktor kepastian letak dan batas tiap bidang tanah tidak dapat
diabaikan.
pemerintah.
Dalam pasal 1 menentukan untuk kepastian hukum atas tanah perlu diadakan
meliputi :
2
b. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihannya.
c. pemberian surat tanda bukti hak, yang berlaku yang sebagai alat
dengan mengingat keadaan negara dan masyarakat, keperluan lalu lintas sosial
telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 1997 yang sampai
fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang
tanah dan satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya
bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan
tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak yang meliputi semua
obyek pendaftaran tanah yang belum didaftar dalam wilayah atau bagian
3
wilayah suatu desa atau kelurahan, sedangkan Pendaftaran tanah secara
sporadik adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali mengenai satu
atau beberapa obyek pendaftaran tanah dalam wilayah atau bagian wilayah
B. Rumusan masalah
Kali Secara Sporadik Asal Tanah Adat atau Yasan di Kantor Pertanahan
Kabupaten Kendal.
C. Tujuan Penelitian
4
2. Mendeskripsikan hambatan-hambatan yang di hadapi dan cara penanganan
dalam proses Pendaftaran tanah Pertama Kali Secara Sporadik Asal Tanah
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
a. Bagi Masyarakat
Kendal
bidang pertanahan
5
E. Sistematika Penulisan
1. Bagian awal tugas akhir, terdiri dari : Judul tugas akhir, pengesahan,
abstrak, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi dan daftar
lampiran.
BAB I : Pendahuluan
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
E. Sistematika penulisan
A. Pendaftaran tanah
6
A. Lokasi penelitian
B. Fokus penelitian
D. Analisis data
A. Hasil Penelitian
Kendal.
Kabupaten Kendal
B. Pembahasan
Kabupaten Kendal.
7
BAB V : Penutup
A. Simpulan
B. Saran.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pendaftaran Tanah
tertulis, lengkap dan jelas, yang dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan
memungkinkan bagi para para pemegang hak atas tanah untuk dengan mudah
membuktikan haknya atas tanah yang dikuasainya, dan bagi para pemegang
hak yang berkepentingan, seperti calon pembeli dan calon kreditor, untuk
9
Peraturan Pemerintah nomor 10 Tahun 1961 yang sejak tahun 1961 mengatur
yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan
satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi
bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah
pertama kali dan pemeliharaan data pendaftaran tanah Pasal 11. Adapun
tanah yang dilakukan secara serentak terhadap obyek pendaftaran tanah yang
Pendaftaran Tanah.
untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak yang meliputi semua obyek
pendaftaran tanah yang belum didaftar dalam wilayah atau bagian wilayah
10
atas prakarsa Pemerintah berdasarkan pada suatu rencana kerja jangka panjang
Mentri Negara Agraria atau Kepala Badan Pertanahan Nasional. Dalam hal
sporadik.
untuk pertama kali mengenai satu atau beberapa obyek pendaftaran tanah
dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desa atau kelurahan secara
permintaan pihak yang berkepentingan, yaitu pihak yang berhak atas objek
Pemerintah nomor 24 Tahun 1997 telah diatur dalam Pasal 3 yaitu tujuan dari
pendaftaran tanah :
atas suatu bidag tanah, satuan rumah susun dan hak – hak lain yang
11
2 Menyediakan informasi kepada pihak – pihak yang berkepentingan
pemegang hak atas tanah di berikan suatu bukti hak yang disebut dengan
data yang berkaitan dengan aspek fisik dan yuridis dari bidang – bidang tanah
yang sudah terdaftar terbuka untuk umum. Dalam hal mencapai tujuan tertib
termasuk peralihan, pembebanan dan hapusnya hak atas bidang tanah dan hak
Pertanahan dibantu oleh pejabat pembuat akte tanah PPAT dan pejabat lain
12
peraturan Pemerintah ini dan peraturan perundang-undangan yang
bersangkutan.
pendaftaran tanah untuk pertama kali dan pemeliharaan data pendaftaran tanah
(dalam PP Nomor 10 tahun 1961). Kedua hal tersebut sama pentingnya karena
kekurang perhatian terhadap salah satu dari keduanya akan mendatangkan hal-
Pendaftaran Tanah bagi kegiatan pendaftaran tanah hak guna usaha, hak
kota, karena pada umumnya area hak guna usaha, hak pengelolaan, dan
tanah Negara, serta obyek hak tanggungan dapat meliputi beberapa desa
atau kelurahan.
13
b. Khususnya untuk pendaftaran tanah hak guna usaha, hak pengelolaan,
adalah Kabupaten.
pendaftaran
c. Penerbitan sertifikat
bersangkutan sesuai dengan data fisik dan data yuridis yang telah
14
d. Penyajian data fisik dan data yuridis
1) Peta pendaftaran
2) Daftar tanah
3) Surat ukur
4) Buku tanah
1. Pengertian
bekas milik adat adalah hak atas tanah yang lahir berdasarkan proses adat
setempat misalnya hak yasan, hak andrabeni, hak atas druwe desa, penisi,
15
grant sultan dan sebagainya yang sejak tanggal 24 September 1960
Nasional)
perdata barat dan tanah-tanah yang tunduk kepada hukum adat untuk
dapat dikatakan bahwa Konversi adalah penyesuaian hak atas tanah yang
lagi kepada peraturan yang baru yang berlaku sampai saat ini.
asal tanah adat adalah tanah-tanah dengan status hak milik adat yang
belum bersertifikat, ini berarti bahwa terhadap hak-hak atas tanah tersebut
belum pernah dibukukan atau dengan kata lain bahwa terhadap hak atas
tanah dengan status hak milik adat dimaksud belum pernah diterbitkan
pendaftaran tanah.
diatas bidang tanah dengan status hak bekas milik adat maka Kepala Desa
16
surat keterangan milik adat inilah Kepala Desa memegang peranan yang
sangat penting, yakni kepala desa yang bersangkutan harus terlebih dahulu
tanah tersebut, karena kepala desalah yang paling dekat dengan tanah yang
terbitnya suatu hak milik atas tanah. Melalui pendaftran hak inilah status
tanah yang pada mulanya milik adat berubah statusnya menjadi hak milik
Sedangkan jenis tanah bekas milik adat dibedakan menjadi 2 (dua) macam
yaitu :
atas nama pemegang hak pada waktu berlakunya UUPA dan apabila
b. Tanah bekas milik adat yang tidak mempunyai tanda pemilikan atau
adat, yaitu :
a. Karena sifatnya
17
b. Karena fakta yaitu kenyataan bahwa tanah :
2) Memberikan kehidupan
Pokok Agraria
Nasional.
24 tahun 1997.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi penelitian
memperoleh data yang nantinya akan digunakan untuk menyusun Tugas Akhir
B. Fokus penelitian
uraian tugas akhir supaya dalam pembahasanya tidaklah jauh dari masalah
yang di timbulkan oleh tanah. Yang menjadi fokus dalam penelitian adalah:
1. Proses Pendaftaran Tanah Pertama Kali Secara Sporadik Asal Tanah Adat
19
19
2. Hambatan-hambatan dan Cara Penanganannya Dalam Proses Pendaftaran
Tanah Pertama Kali Secara Sporadik Asal Tanah Adat atau Yasan di
1. Wawancara
pertanyaan atau tanya jawab secara langsung. Tanya jawab ini diajukan
proses pendaftaran tanah pertama kali secara sporadik asal tanah adat atau
yasan.
2. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk melihat keadaan yang ada pada Kantor
mengenai data proses pendaftaran tanah pertama kali secara sporadik asal
tanah adat atau yasan yang berupa catatan, transkip, buku agenda dan
20
3. Observasi
pertama kali secara sporadik asal tanah adat atau yasan Kegiatan ini
D. Analisis Data
kualitatif, yaitu dalam bentuk uraian yang menghubungkan antara teori dan
tanah pertama kali secara sporadik asal tanah adat atau yasan di Kantor
hal yang dinyatakan oleh para informan secara lisan yang berupa jawaban atau
menghasilkan suatu data yang deskriptif yaitu data yang melukiskan keadaan
21
Analisis data dalam penelitian kualitatif berlangsung secara interaktif,
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta verifikasi atau penarikan
suatu kesimpulan.
(1992:16-19), yaitu:
1. Pengumpulan Data
Peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan
2. Reduksi Data
3. Penyajian Data
4. Pengambilan Keputusan
reduksi data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam
penelitian.
22
Untuk mempermudah pemahaman tentang metode analisis tersebut
berikut:
Kesimpulan-kesimpulan
Reduksi Data Penarikan/Verifikasi
data, selain itu pengumpulan data juga digunakan untuk penyajian data.
atau verifikasi.
23
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
24
2) Wilayah bagian selatan merupakan daerah tanah pegunungan
desa.
tahun 1989 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan
melaksanakan :
1) Kegiatan ketatausahaan
25
Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi,
1) Visi
dapat dilaksanakan. Oleh karena itu, visi bukanlah fakta saat ini
berubah/disesuaikan
26
sudah menjadi kantor yang handal yang dapat melayani semua
2) Misi
pertanahan.
27
Seluruh misi tersebut yang merupakan upaya untuk
pendaftaran tanah pertama kali secara sporadik asal tanah adat atau
yasan.
28
2. Susunan Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal
mempunyai fungsi :
29
4) pelaksanaan urusan keuangan dan anggaran;
prasarana;
30
1) pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang
wilayah;
perairan;
penilai tanah;
31
pemeliharaan peralatan teknis komputerisasi dan pembinaan
pengelolaan tanah;
pendaftaran hak;
hukum pemerintah;
32
5) pendataan dan penertiban tanah bekas tanah hak;
pertanahan;
PPAT.
33
3) Subseksi Pendaftaran Hak;
tanah, daftar nama, daftar hak atas tanah dan wakah serta daftar
Tanah.
tanah.
34
1) Pelaksanaan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah
kembali;
kawasan;
landreform;
35
7) Penguasaan tanah-tanah obyek landreform;
landreform.
36
Mempunyai tugas menyiapkan bahan usulan penetapan/penegasan
pemberdayaan masyarakat.
37
1) Pelaksanaan pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah negara,
tanah kritis;
masyarakat;
pembangunan;
38
8) Pengelolaan basis data hak atas tanah, tanah negara, tanah terlantar,
39
f. Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara
pertanahan;
perkara pertanahan.
40
usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan hukum
lembaga peradilan.
41
Dalam proses pendaftaran tanah pertama kali secara sporadik asal
tanah adat atau yasan syarat-syarat yang harus dipenuhi pemohon adalah
sebagai berikut :
a. Bagi tanah bekas milik adat yang mempunyai surat tanda bukti
pemilikan
1) Asli tanda pemilikan tanah yang dimohon antara lain Petuk, Girik,
tersebut.
b. Bagi tanah bekas milik adat yang tidak mempunyai surat tanda bukti
pemilikan
42
yang telah menguasainya sehingga waktu penguasaan pemohon
keterangan palsu.
sudah lama bertempat tinggal didesa atau lurah letak tanah yang
maupun horizontal.
43
10) Bukti pelunasan BPHTB, apabila perolehan tanah setelah tanggal 1
januari 1998
terdapat dilampiran).
e. Daftar data yuridis dan data fisik bidang tanah dan peta bidang tanah
f. Setelah jangka waktu pengumuman berakhir dan tidak ada pihak yang
44
Alur dalam proses pendaftaran tanah pertama kali secara sporadaik asal
PEMOHON
APARAT DESA
LOKET 1 PENDAFTARAN
LOKET 3 BENDAHARA
PENGUMUMAN SANGGAHAN
PENERBITAN SERTIPIKAT
45
Tabel.1 Jumlah permohonan hak
1. Januari 45 42 3
2. Februari 41 39 2
3 Maret 47 44 3
4 Aprel 42 40 2
5 Mei 47 45 2
6 Juni 38 32 6
7 Juli 37 35 2
8 Agustus 43 41 2
9 September 49 45 4
10 Oktober 32 28 5
11 Nopember 40 38 2
12 Desember 49 46 3
asal tanah adat atau yasan di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal pada tahun
2006 adalah 510 bidang dengan jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan
sebanyak 475 bidang. Jumlah permohonan terbanyak pada tahun 2006 adalah
46
B. PEMBAHASAN
fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-
bidang tanah dan satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda
bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah haknya dan hak milik
oleh pejabat pembuat akte tanah (PPAT) dan pejabat lain yang ditugaskan
47
a. Syarat-Syarat Proses Pendaftaran Tanah Pertama Kali Secara
Kabupaten Kendal
secara sporadik asal tanah adat atau yasan syarat-syarat yang harus
1) Bagi tanah bekas milik adat yang mempunyai surat tanda bukti
pemilikan
tersebut.
48
2) Bagi tanah bekas milik adat yang tidak mempunyai surat tanda
bukti pemilikan
lebih.
49
tanah yang bersangkutan, dan tidak mempunyai hubungan
meliputi :
50
(3) Pengukuran untuk pembuatan peta dasar pendaftaran
(4) Jika disuatu daerah tidak ada atau belum ada titik dasar
nasional.
Peta Pendaftaran.
yang bersangkutan.
bersangkutan.
51
(4) Bentuk ukuran dan teknis penempatan tanda batas
bersangkutan.
(7) Jika dalam waktu yang telah ditentukan pemegang hak atas
52
setelah dilakukan pemanggilan, pengukuran bidang
ketentuan diatas.
batas-batas sementara.
bersangkutan.
peta pendaftaran.
pendaftaran.
53
(3) Jika dalam wilayah tersebut belum tersedia Peta Dasar
hasil pengukuran
54
2) Pembuktian Hak dan Pembukuannya
tanah negara.
Akta Pemisahan.
55
bukti mengenai adanya hak tersebut berupa bukti-bukti
56
tanah yang bersangkutan oleh Panitia Ajudikasi dalam
57
mengusakan agar secepatnya keberatan yang diajukan
pengadilan.
58
(12) Jika setelah berakhirnya jangka waktu pengumuman masih
buku tanah
c) Pembukuan Hak
(1) Hak Atas Tanah, Hak Pengelolaan, Tanah Wakaf, Hak Milik
dalam buku tanah yang memuat data yuridis dan data fisik
59
diuraikan dalam surat ukur secara hukum telah didaftar
acara pengesahan.
(4) Atas dasar alat bukti dan berita acara pengesahan hak atas
(a) Yang data fisik dan data yuridisnya sudah lengkap dan
60
(d) Yang data fisik dan atau data yuridisnya disengketakan
disengketakan.
3) Penerbitan Sertipikat
61
b) Sertipikat hanya boleh diserahkan kepada pihak yang namanya
c) Mengenai Hak Atas Tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
d) Mengenai Hak Atas Tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
62
c) Setiap orang berkepentingan berhak mengetahui data fisik dan
d) Data fisik dan data yuridis yang tercantum dalam daftar nama
oleh mentri.
63
atau pejabat yang ditunjuk ke sidang pengadilan tersebut untuk
bersangkutan.
barang kali ada berkas yang terselip. Jika memang berkasnya kurang
64
b. Biaya pendaftaran tanah yang cukup besar
atas tanah yang bersangkutan dan pemegang hak atas tanah yang
65
BAB V
PENUTUP
Pada bab terakhir ini yaitu penutup, penulis akan mengemukakan kembali
hal-hal pokok yang perlu diketahui dari bab-bab sebelumnya dalam bentuk
kesimpulan. Selain itu juga memuat tentang saran-saran yang perlu diusulkan
sebagai bahan masukan bagi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal dan bagi
masyarakat setempat.
A. Simpulan
tahun 1997.
secara sporadik asal tanah adat atau yasan, diantaranya adalah berkas
tidak jelas.
66
b. Adapun hambatan dari pihak Kantor Pertanahan yaitu mengenai
B. Saran
dalam proses pendafaran tanah pertama kali secara sporadik asal tanah
adat atau yasan, mengenai biaya pendaftaran tanah yang cukup besar,
67
DAFTAR PUSTAKA
68