Professional Documents
Culture Documents
Dalam perancangan sel, target- target yang ingin dicapai adalah kapasitas
layanan sel, daerah cakupan sel dan kualitas layanan sel. Target-target ini adalah
target satu kesatuan, biasanya kapasitas sel berbanding terbalik dengan daerah
cakupan. Simulasi ini membantu salah satu tahap perancangan sel, yaitu untuk
memprediksi coverage sel yang erat kaitannya dengan tinggi permukaan bumi.
Seperti telah dibahas pada tahap perencanaan simulasi di sub bab 3.3.1,
dimana parameter untuk simulasi dibagi menjadi dua macam yaitu parameter
terlebih dahulu. Parameter tersebut meliputi parameter antena BS dan antena MS.
4.1.1. Antena BS
Antena yang digunakan untuk simulasi ini adalah antena Kahtrein, yang
dengan frekuensi yang digunakan, Tabel 4.1 merupakan data antena Kahtrein
yang digunakan pada frekuensi 870-960 Mhz, antena ini memiliki daya
maksimum sebesar 500 Watt/56 dBm, penguatan daya sebesar 18.5 dBi.
Sedangkan Tabel 4.2 merupakan data antena Kahtrein yang digunakan pada
frekuensi 1710-1900 Mhz, antena ini memiliki daya maksimum sebesar 200 Watt/
Front-to-back ratio 25 dB
VSWR <1.3
Intermodulation IM3 < –150 dBc
(2 x 43 dBm carrier)
Weight 12 kg
Tabel 4.2Data Antena Kathrein Tipe 735 147 (Katherin Antenna Catalog 2005).
Polarization Vertical
Gain 18 dBi
VSWR <1.3
Intermodulation IM3 < –150 dBc
(2 x 43 dBm carrier)
Weight 4.6 kg
tetap dapat dimodulasi dengan kualitas yang memadai. Baik MS (Sm) dan BTS
(Sb) mempunyai level sensitivitas yang telah di standarkan oleh ETSI. Persebaran
akan dihitung.
antena MS adalah 1.5 meter, nilai ini adalah nilai rata-rata saat orang
antena BS. Data rugi-rugi dan penguatan antena pada GSM 900 dan GSM 1800
permukaan bumi, base station, persebaran sinyal dan hasil berupa coverage
data yang berwujud raster grid yang menempati layer tersendiri. Tiap sel memiliki
informasi koordinat dan atribute ketinggian. Gambar 4.3 adalah model data grid
yang cukup rendah (dataran rendah) sedangkan warna biru tua menandakan
daerah dengan ketinggian yang cukup tinggi yaitu daerah pegunungan. Satuan
tertentu di atas layer grid permukaan bumi. Untuk membuat visibility parameter-
parameter yang ada pada sub bab 3.2.2.3 dimasukkan kedalam atribute BS yang
Bentuk persebaran sinyal dipengaruhi oleh dua faktor yaitu pola radiasi
antena dan jari-jari persebaran daya. Bentuk elips yang di tunjukan pada Gambar
4.6.a adalah pendekatan dari bentuk radiasi antena Kathrein yang mendekati
bentuk elips (sub bab 4.2.1). Bentuk tingkatan elips dari kecil ke besar
telah di bahas sebelumnya. Gambar 4.7 memperlihatkan hasil visibility pada suatu
rendah (Gambar 4.7) memiliki wilayah visibility yang dibatasi oleh pegunungan
yang ada di depannya. Hasil ini membuktikan perbedaan tinggi permukaan bumi
persebaran sinyal.
dan grid visibility di hasilkan coverage sel dari suatu sel BS (Gambar 4.8). Model
dan daerah-daerah yang kurang memiliki level daya untuk melakukan hubungan
komunikasi. Level daya ini ditunjukan dengan perbedaan warna sesuai pada
legenda.
Gambar 4.8 Data grid coverage sel.
Target yang ingin dicapai pada simulasi ini adalah melakukkan analisa
dilakukan dengan beberapa kondisi yang berbeda-beda. Yang paling utama adalah
yang sangat lebar, misalnya daerah pegunungan dan dataran rendah) dengan
tertentu.
4.3.1. Pengujian 1
persebaran sinyal akan melewati dua daerah yang cukup ekstrim (> 100 meter),
rendah.
Tahap Konfigurasi
tertentu adalah dengan meg-klik tombol tool seperti pada Gambar 4.9. Kemudian
klik titik pada peta tempat BS di letakkan, akan muncul jendela kontrol (Gambar
oleh BS. BS bisa memiliki lebih dari satu sel, untuk menambahkan sel, klik
tombol new cell pada jendela kontrol BS. Sehingga akan muncul jendela kontrol
sel. Jika sudah selesai klik tombol save. Sehingga muncul sel baru (sel id) pada
daftar sel pada jendela kontrol BS (Gambar 4.12). Jika sel tersebut di pilih, maka
pada sisi kanan akan muncul parameter-parameter sel yang dimiliki. Tabel 4.7
adalah parameter yang telah di masukkan ke dalam basis data melalui jendel
kontrol.
Tool untuk
menambah BS
Gambar 4.9 Tool untuk menambah BS
Nama SIte
Site Id
Koordinat
Latitude
Koordinat
Longitude
Tombol
Menambah Sel
Data yang
Sel yg dimiliki dimiliki sel
olehBS terpilih
Field
parameter BS
Sel hasil
penambahan
BS
Site Id 27238
Downtilt antena 3
Tinggi Antena 4
pada sel. Perarahan antena 0 derajat, berarti secara geografis mengarah ke utara.
Dimana :
lintasan dan jari-jari dapat ditentukan. Tabel 4.7 merupakan hasil perhitungan rugi
lintasan dan jari-jari sel. Terlihat pada sensitivitas MS sebesar -102 dB yaitu level
daya yang direkomendasikan ETSI memiliki jari-jari sekitar 8 Km, yang berarti
visualisasi seperti pada Gambar 4.14. Terlihat bahwa BS yang berdiri pada daerah
Daerah
terhalang/unvisible
(level daya rendah)
Gambar 4.14 Hasil prediksi coverage sel 272381 BS 27238 pada tempat rendah.
4.3.2. Pengujian 2
Perbedaan pada direction antena, yaitu sebesar 45 derajat (Gambar 4.15a) dan
tinggi antena sebesar 100 m (Gambar 4.15b). Arah sel menyusur sepanjang garis
pegunungan. Pada gambar terlihat pegunungan di depan sel tidak dapat tertembus
oleh sinyal, walaupun ketinggian BS sudah dinaikan, beda ketinggian yang terlalu
tinggi menyebabkab hal ini. Tetapi untuk daerah yang ketinggiannya lebih rendah
(a)
(b)
Gambar 4.15 Hasil prediksi coverage sel 272381 BS 27238 menuyusuri pegunungan
4.3.3. Pengujian 3
sinyal akan melewati dua daerah yang cukup ekstrim (> 100 meter), yaitu daerah
bandingkan dengan Gambar 4.14 coverage sel pada pengujian 2 lebih baik.
Daerah
terhalang/unvisible
(level daya rendah)
Gambar 4.16 Hasil prediksi coverage sel 272381 BS 27238 pada tempat tinggi.
4.3.4. Pengujian 4
Pada pengujian keempat ditempatkan BS yang memiliki lebih dari satu sel
pada titik tertentu, dimana persebaran sinyal akan melewati dua daerah yang
cukup ekstrim (> 100 meter), yaitu daerah dataran rendah dan pegunungan. BS di
tempatkan pada suatu titik yang memiliki ketinggian sekitar 400 meter. Pada
Gambar 4.17, BS memiliki 2 sektor sel dengan perarahan 120 dan 240 dan
Gambar 4.18, BS memiliki 3 sektor sel dengan perarahan 0, 120 dan 240. Dari
pada daerah dataran rendah sinyal dengan mudah terserbar. Sehingga coverage-
Gambar 4.17 Hasil prediksi coverage 2 sel BS 27238 pada tempat tinggi.
Gambar 4.18 Hasil prediksi coverage 3 sel BS 27238 pada tempat tinggi.
4.3.5. Pengujian 5
memiliki sebuah sel dengan frekuensi 1800 Mhz dan tipe daerah diasumsikan
daerah urban. Proses simulasi coverage seperti pada pengujian pertama. Tabel 4.8
jari-jari.
BS
Site Id 27238
Downtilt antena 3
Tinggi Antena 4
Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa jari-jari sel untuk frekuensi 1800 Mhz lebih
kecil dibandingkan dengan jari-jari sel untuk frekuensi 900 Mhz. Sehingga
coverage selnya juga lebih kecil. Hasil prediksi coverage-nya bisa di lihat pada
Gambar 4.18
Tabel 4.9 Perbandingan jari-jari dan sensitifitas MS ( 1800Mhz )
4.3.6. Pengujian 6
Gambar 4.20 Hasil prediksi coverage BS 27238 (900 Mhz) dan BS 2344 (1800 Mhz).
Simulasi ini adalah salah satu feature tambahan untuk memprediksi LoS antar
interconnection (Gambar 4.21). Akan muncul jendela baru (Gambar 4.22), pada
sebelah kiri muncu daftar sel terdekat pada jarak kurang dari atau sama dengan
nilai pada field radius. Pilih sel terdekatnya, kemudian di sebelah kanan akan
muncul informasi LoS atau NLoS (no LoS). Jika NLoS akan muncul informasi
sebuah titik yang menyebabkan NLoS. Untuk melihat profil permukaan tanah,
tekan tombol profile graph. Dan drag kursos membentuk kotak, sehingga akan
muncul profil permukaan tanah antar kedua BS (Gambar 4.24). Pada gambar
tersebut terlihat bahwa antar kedua BS tersebut memiliki LoS, sehingga jika ingin
membangun komunikasi yang LoS antar kedua BS, bisa dilakukkan. Sedangkan
pada Gambar 4.25 dan Gambar 4.26 memperlihatkan dua BS yang NLoS. Dari
BS terpilih
Tombol check
interconnection
Daftar BS
terdekat