You are on page 1of 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kuliah Kerja Nyata adalah bentuk partisipasi mahasiswa dalam
pembangunan. Konsep ini muncul dari kesadaran mahasiswa sebagai calon
sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya untuk bekerja
menyumbangkan pengetahuan dan ilmu yang telah dimiliki secara langsung dalam
memecahkan dan melaksanakan pembangunan.
KKN sebagai suatu bentuk pendidikan, memberikan pengalaman belajar
kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus
dengan secara langsung mengidentifikasi masalah-masalah pembangunan yang
terdapat di masyarakat. KKN dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi dalam upaya
meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa untuk mendapatkan nilai
tambah terhadap pengembangan kapasitas mahasiswa.
KKN juga merupakan bentuk nyata dari konsep Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Hal ini mengacu pada Tri Dharma yang ketiga yaitu pengabdian
masyarakat. Adapun kegiatan pengabdian masyarakat di Perguruan Tinggi
menunjukan bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi mempunyai peranan yang besar
dalam pembangunan masyarakat. Peran ini diwujudkan dalam proyek yang
menyangkut pemerintah dan swasta baik di tingkat nasional maupun di tingkat
daerah. Atas dasar inilah kami mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang
bermaksud menyelenggarakan kegiatan KKN UNDIP 2010. Dengan
dilaksanakannya program KKN, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan
kamampuan diri untuk berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat serta
menjadi motivator dalam membangun masyarakat melalui pendampingan dan
peningkatan UKM.

1.2. Dasar Pemikiran


Beberapa dasar pemikiran yang melatarbelakangi kegiatan KKN ini
adalah:

1
2

 Bahwa berhasilnya pembangunan nasional merupakan tanggung jawab


seluruh lapisan masyarakat sebagaimana tercantum dalam Garis – Garis
Besar Haluan Negara (GBHN).
 Bahwa dalam upaya mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi,
diperlukan program-program yang melibatkan mahasiswa dan masyarakat
guna mendorong tercapainya tujuan tersebut.
 Bahwa dalam pelaksanaan semua hal tersebut diatas, diperlukan realisasi
program dalam bentuk KKN yang merupakan program pengabdian untuk
membangun masyarakat.
 Bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah pengamalan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi
secara melembaga dan langsung kepada masyarakat untuk ikut
menyukseskan pembangunan menuju terciptanya manusia Indonesia yang
maju, adil dan sejahtera berdasarkan Pancasila serta melaksanakan misi
dan fungsi intelektual Perguruan Tinggi.

1.3. Landasan Kegiatan


Landasan kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini adalah:
1. Tri Dharma Perguruan Tinggi
2. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. PP No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
4. Keputusan Rektor UNDIP No. 268/SK/H7/2008 tentang KKN

1.4. Sasaran
1. Tujuan Umum
a. Memperdalam cara berpikir dan bekerja sama
secara indisipliner serta mendewasakan kepribadian mahasiswa untuk
nantinya diterapkan dalam menghadapi permasalahan serta
memberikan solusi dari permasalahan yang terjadi didalam masyarakat.
b. Meningkatkan peran serta masyarakat sebagai
motivator dan katalisator dalam pembangunan, lingkungan hidup dan
permasalahan sosial
3

2. Mahasiswa
a. Mendewasakan cara bepikir mahasiswa dalam melakukan
penelaahan perumusan dan pemecahan masalah.
b. Memperdalam cara berpikir dan bekerjasama secara
interdisipliner.
c. Memperdalam pengertian, penghayatan dan pengaplikasian
ilmu dan teknologi serta seni yang telah dipelajari dalam pembangunan
masyarakat Kelurahan.
d. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja mahasiswa dalam
melaksanakan pembangunan masyarakat.
3. Masyarakat Kelurahan, Pemerintah di wilayah Kelurahan, Kecamatan dan
Kota.
a. Memperoleh bantuan-bantuan pemikiran dan tenaga secara ilmu
dan teknologi dan seni dalam melaksanakan pembangunan.
b. Memperdalam bantuan pikiran, tenaga, ilmu dan teknologi, serta
seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
c. Memperoleh pengalaman dalam menggali dan menumbuhkan
potensi swadaya masyarakat, sehingga mampu berpartisipasi aktif
dalam pembangunan Kelurahan.
d. Memperoleh manfaat dari bantuan tenaga manusia dalam
pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan sektor melalui
pengembangan UKM.
4. Universitas Diponegoro
a. Memperoleh umpan balik sebagai pengintegrasian mahasiswa
dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat.
b. Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama dengan
instansi serta departemen lain melalui kerjasama dari mahasiswa
UNDIP yang melaksanakan KKN.
4

BAB II
GAMBARAN UMUM
DESA MUNENG, KECAMATAN CANDIROTO

2.1. Gambaran Umum Desa Muneng, Kecamatan Candiroto


2.1.1. Karakteristik Fisik Desa Muneng
Desa Muneng merupakan salah satu desa diwilayah Kecamatan Candiroto
Kabupaten Temanggung yang berada diwilayah timur dari Kecamatan Candiroto.
Terletak pada ketinggian antara 575 – 625 meter dari permukaan laut dengan suhu
rata rata 26o C. Adapun batas wilayah desa Muneng adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Gunung Payung Kecamatan Candiroto
Sebelah Timur : Desa Plosogaden Kecamatan Candiroto
Sebelah Selatan : Desa Mento Kecamatan Candiroto
Sebelah Barat : Desa Candiroto Kecamatan Candiroto
Secara keseluruhan luas wilayah desa Muneng adalah 260,457 Ha yang
berdasarkan penggunaanya dapat dilihat pada tabel II.1.

Tabel II.1
Tabel Luas Wilayah Desa Muneng Menurut Penggunaan Lahan
No Penggunaan Luas
1 Tanah pekarangan 22 Ha
2 Tanah sawah 48 Ha
3 Tanah tegalan/kering 187 Ha
4 Tanah lain 3.457 Ha
Sumber: PODES Desa Muneng, 2010

Secara administratif Pemerintahan Desa Muneng terbagi menjadi 7 dusun


3 RW dan 15 RT ke 7 dusun tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel II.2
Jumlah Dusun RW dan RT Desa Muneng
5

N Nama Dusun RW RT
o
1 Peron Rw 1 1 Rt
2 Muneng Rw 1 3 Rt
3 Candisari Rw 3 2 Rt
4 Klotok Rw 3 1 Rt
5 Tiparan Rw 3 1 Rt
6 Kuwarasan Rw 2 3 Rt
Gunung
7 Kuwarasan Rw 2 4 Rt
Jurang
Jumlah 3 RW 15 Rt
Sumber: PODES Desa Muneng, 2010

2.1.2. Kondisi Demografis Desa Muneng


Keadaan penduduk desa Muneng secara umum dapat digambarkan
sebagai berikut ;
1. Penduduk menurut jenis kelamin
 Laki-laki : 97 jiwa
 Perempuan : 980 jiwa
 Jumlah : 1.957 jiwa
2. Penduduk menurut kewarganegaraan
 Warga Negara RI : 1.957 jiwa
 Warga Negara Asing :0 jiwa
 Jumlah : 1.957 jiwa

Tabel II.3
Penduduk menurut Kelompok Umur
Kelompok Umur Jumlah
No
(Tahun) (jiwa)
1 00 – 04 131
2 05 – 09 156
3 10 – 14 172
4 15 – 19 134
5 20 – 24 147
6 25 – 29 142
7 30 – 34 134
8 35 – 39 155
9 40 – 44 145
10 45 – 49 135
11 50 – 54 135
12 55 – 59 104
13 > 60 tahun 269
6

Kelompok Umur Jumlah


No
(Tahun) (jiwa)
Jumlah 1.957

Sumber: PODES Desa Muneng, 2010

3. Kepadatan penduduk
 Kepadatan Penduduk desa Muneng : 17 jiwa/Km2
2.1.3. Kondisi Perekonomian Desa Muneng
Keadaan perekonomian Desa Muneng masyarakatnya sebagian besar
bekerja sebagai petani dan buruh tani sehingga sektor pertanian ini sangat
menentukan tingkat pendapatan masyarakat. Sedangkan sektor lain seperti
kerajinan rumah tangga (home industri), perdagangan dan jasa belum dapat
dikembangkan mengingat sebagian masyarakat belum mempunyai ketrampilan.
Tabel II.4
Tabel Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
No Jenis Mata Pencaharian Jumlah
1 Petani 297
2 Buruh Tani 743
3 Pertambangan dan Penggalian 0
4 Industri 53
5 Bangunan dan Konstruksi 184
6 Perdagangan 57
7 Angkutan dan Jasa 45
8 Pegawai negeri Sipil 1
9 Pensiunan/Purnawirawan TNI/polri 71
10 Pengusaha 2
11 Lainnya 482
Sumber: PODES Desa Muneng, 2010

Dalam mendukung pertumbuhan perekonomian desa terbentuklah


lembaga-lembaga ekonomi desa yang dapat dilihat pada tabel II.5.

Tabel II.5
Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Mekar Tani
No Nama Kelompok Tani Alamat
1 Mekar tani I Dusun Kuwarasan Gunung
2 Mekar tani II Dusun Kuwarasan Jurang
3 Ngudi makmur Dusun Candisari dan Klotok
4 RIO Dusun Tiparan
5 Karya Mandiri Dusun Muneng dan Peron
6 Kelompok Tani Wanita Desa Kuwarasan Jurang
Sumber: PODES Desa Muneng, 2010
7

Tabel II.6
Lembaga Ekonomi Desa
N Nama Kelompok Alamat
o
1 Kelompok UED-SP I Dusun Kuwarasan Gunung
2 Kelompok UED-SP II Dusun Kuwarasan Jurang
3 Kelompok UED-SP III Dusun Candisari
4 UP2K PKK Desa
Sumber: PODES Desa Muneng, 2010

Selain itu, terdapat BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), yaitu BUMDes
“BHINA ARTA” bergerak dibidang simpan pinjam,sebagai pelaksana
dipercayakan kepada UP2K PKK Desa yang sudah berjalan selama 5(lima) bulan
sampai saat ini.
2.1.4. Kondisi Sosial Budaya Desa Muneng
Kondisi sosial budaya tidak dapat dilepaskan dari tingkat pendidikan
masyarakat, jumlah pemeluk agama, kesejahteraan dan sarana dan prasarana ,
secara umum dapat diuraikan:
Tabel II.7
Penduduk menurut tingkat Pendidikan
N
Tingkat Pendidikan Jumlah
o
1 Universitas/Akademi 9
2 SMTA 97
3 SMTP 247
4 Sekolah dasar ( SD ) 1.386
5 Belum Tamat SD 283
6 Tidak Sekolah 38
Sumber: PODES Desa Muneng, 2010
1. Tingkat kesehatan masyarakat.
 Fasilitas kesehatan
 Pusat kesehatan masyarakat :1 buah
 Jumlah Posyandu :7 Pos
 Jumlah Sumur : 155 buah
 Jumlah Jamban keluarga : 112 KK
2. Tipe Rumah Penduduk.
 Rumah tipe A : 186 KK
 Rumah tipe B : 235 KK
8

 Rumah tipe C : 76 KK
3. Rumah tangga miskin .
Dari jumlah penduduk Desa Muneng 567 kk yang masuk kategori
penduduk miskin :
 Jumlah rumah tangga miskin : 137 KK
4. Seni dan Budaya
 Seni Kuda Lumping : 1 Kelompok
 Seni Kubro siswo : 1 Kelompok
 Seni Ayun-ayun : 1 Kelompok
5. Fasilitas Pendidikan.
Tabel II.8
TK. Dharma Wanita
Jumlah Sarana
Jumlah
dan Prasarana
TK 2
Guru 4
Murid 55
Sumber: PODES Desa Muneng, 2010

Tabel II.9
Sekolah Dasar
Jumlah Sarana Jumlah
dan Prasarana
SD 2
Guru 14
Murid 182
Sumber: PODES Desa Muneng, 2010

6. Fasilitas keagamaan
Tabel II.9
Sekolah Dasar
Jumlah Sarana Jumlah
dan Prasarana
Masjid 3
Mushola 6
Gereja -
Wihara -
Sumber: PODES Desa Muneng, 2010
9

7. Kelompok Keagamaan
 Kelompok Yasinan : 19 Kelompok
 Kelompok Pengajian : 6 Kelompok
8. Sarana dan Prasaran Desa
Sarana dan prasarana Desa untuk penyelenggaraan Pemerintahan Desa
sebagai berikut
 Kantor Desa :1 buah
 Balai Desa/ pertemuan :1 buah
 Gedung/Kantor LPMD :- buah
 Gedung/kantor PKK :1 buah
 Balai pertemuan Dusun/RT-Rw :- buah
 Tugu Batas Desa :2 buah
 Pos Kamling/Gardu : 10 buah
 Masjid/Musholla : 8/4 buah
 Jembatan :6 buah
 Gorong gorong : 12 buah
 Dam pembagi/senderan :- buah
Kios Desa/gudang desa :- buah

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. Program Perbaikan Perpustakaan (Taman Baca)


3.1.1. Latar Belakang
Sesuai dengan tema besar pengembangan ekonomi lokal melalui mata
kuliah KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat)
di Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, mahasiswa diharapkan dapat
10

mengembangkan kapasitas masyarakat untuk menumbuhkan kemandirian


ekonomi dan sosial dalam masyarakat.
Dalam mengembangkan kemampuan ekonomi dan sistem sosial
masyarakat, pengembangan pemahaman, pengetahuan, pengalaman, serta
pendidikan diperlukan untuk memastikan keberlanjutan program yang telah
direncanakan dan dilaksanakan oleh mahasiswa.
2% 4%
tamat
16% perguruan
tinggi
11%
tamat
SLTA/sederaj
at
tamat
SLTP/sederaj
at
tamat
SD/sederajat
belum tamat
SD

68%

Sumber: Kecamatan Candiroto dalam Angka, 2009

Gambar 1.1
Gambar Jumlah Pendidikan Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Muneng,
Kecamatan Candiroto

Desa Muneng, Kecamatan Candiroto merupakan salah satu desa di


Kecamatan Candiroto dengan penduduk yang mayoritas masih belum mengenyam
wajib belajar 9 tahun. Dengan persentase sebesar 68% dari total jumlah penduduk
di desa ini yang hanya tamat SD/ sederajat (lihat gambar 1.1).
Dengan tingkat pendidikan yang relatif masih rendah dibandingkan dengan
beberapa desa lain di Kecamatan Candiroto, program perbaikan dan penyediaan
prasarana perpustakaan (taman baca) diperlukan untuk menumbuhkan minat baca
pada masyarakat sejak usia dini. Program ini tidak hanya ditujukan untuk
penduduk usia sekolah saja, namun juga penduduk diluar usia sekolah yang ingin
menambah wawasan dan pengetahuan diberbagai bidang karena tim I KKN-PPM
UNDIP Desa Muneng tidak hanya menyediakan buku-buku pelajaran bagi para
siswa. Buku-buku budidaya dibidang pertanian, perkebunan perikanan, dan
11

peternakan menjadi salah satu prioritas utama untuk mengembangkan kapasitas


ekonomi masyarakat secara umum.
Desa ini memiliki 2 buah SD yaitu SDN (Sekolah Dasar Negeri) Muneng I
dan II. Di kedua sekolah ini masing-masing terdapat perpustakaan yang jarang
digunakan oleh siswa, baik sarana dan prasarana pendukung perpustakaan ini
memerlukan beberapa perbaikan dan juga penambahan untuk dapat memenuhi
tujuan tim I KKN-PPM UNDIP Desa Muneng. Beberapa permasalahan yang
dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut:
 Rak-rak buku yang sudah mulai keropos dan rusak;
 Buku-buku yang kurang lengkap dan banyak yang rusak;
 Tempat yang sempit dan masih belum tertata dengan baik;
 Perawatan yang kurang dari pihak-pihak yang terkait.
Dari berbagai permasalahan tersebut, maka tim KKN-PPM Desa Muneng
mengadakan program perbaikan perpustakaan (taman baca).
3.1.2. Nama Kegiatan
Nama: Perbaikan Perpustakaan (Taman Baca).
3.1.3. Tujuan Kegiatan
Meningkatkan minat baca, meningkatkan ilmu pengetahuan, dan
menambah wawasan masyarakat dan juga siswa.
3.1.4. Bentuk Kegiatan
Program perbaikan taman baca meliputi pembersihan ruangan,
penambahan prasarana (rak, sapu, buku, kain pel, tirai, dan sebagainya), perbaikan
prasarana eksisting (lemari, rak, buku, dan sebagainya), dan pengenalan taman
baca kepada masyarakat dan juga siswa dalam rangka peningkatan SDM (Sumber
Daya Manusia) lokal.
3.1.5. Waktu dan Lokasi Kegiatan
 Tanggal : 13 - 21 Februari 2011
 Tempat : Perpustakan SDN Muneng I dan II
3.1.6. Peserta Kegiatan
 Siswa SDN Muneng I dan II Desa Muneng, Kecamatan Candiroto
 Guru SDN Muneng I dan II Desa Muneng, Kecamatan Candiroto
 Masyarakat Desa Muneng, Kecamatan Candiroto
12

3.1.7. Pelaksanaaan Kegiatan


 Rincian Pelaksanaan Kegiatan

Tabel IV.2
Tabel Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan
N
Tanggal Uraian Kegiatan Waktu Peserta JOK*
o
(Jam) (Orang)

1 2/13/11 Survey lokasi 3 4 12

2/14/11
Koordinasi dengan
2 kepala sekolah SD 1 2 5 10
& 2 Muneng

3 2/14/11 Pembuatan rencana 3 11 33

Perijinan tempat
4 2/14/11 1 6 6
penyuluhan

Persiapan tempat
5 2/15/11 7 11 77
taman baca

16/02/2011s Pelaksanaan
6 48 11 528
d 21/02/2011 Kegiatan

Jumlah 64 48 666
Sumber: Hasil olahan tim KKN 1 PPM UNDIP Desa Muneng, 2011

 Rincian Penggunaan Dana


Tabel VI.3
Tabel Rincian Penggunaan Dana
Rincian Penggunaan Dana (DalamRibuan/Rupiah)

Uraian
Swadaya Pemda/Mitra LPPM MHS Lain-lain Jumlah
penggunaaan dana
Cat tembok
- - - 50 - 50

Cat kayu
- - - 40 - 40
Alat kebersihan
- - - 50 - 50

Papan kayu
- - - 25 - 25
13

Rincian Penggunaan Dana (DalamRibuan/Rupiah)


Poster - - - 25 - 25
Paku - - - 5 - 5
Buku - - - 500 - 50
Tirai - - - 30 - 30
Jumlah - - - 725 - 275
Sumber: Hasil olahan tim KKN 1 PPM UNDIP Desa Muneng, 2011

3.1.8. Kendala
Selama pelaksanaan program ini terdapat beberapa kendala yang dihadapi,
beberapa diantaranya adalah:
 Kurangnya kesadaran masyarakat dan juga siswa untuk memanfaatkan
perpustakaan;
 Kurangnya kesadaran siswa, guru, dan warga untuk merawat dan menjaga
perpustakaan.

3.2. ProgramPengajaran Formal Dan Informal Siswa SDN Muneng I dan


SDN Muneng II
3.2.1. Latar Belakang
SDM di Indonesia secara keseluruhan memang masih dapat dikatakan
rendah apabila bersaing dengan negara –negara maju di dunia. Hal ini disebabkan
karena masih rendahnya jumlah SDM terdidik di Indonesia dan masih banyaknya
angka putus sekolah yang terjadi yang disebabkan karena kurangnya minat belajar
maupun terbatasnya anggaran pendidikan. Desa Muneng merupakan salah satu
desa di kecamatan Candiroto kabupaten Temanggung yang memiliki 2 buah SD
yaitu SD Muneng I dan II. Di desa ini, sebagian besar hanya mengenyam bangku
14

sekolah sampai tingkat SMA. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya motivasi
untuk belajar ke tingkat yang lebih tinggi. Tim I KKN PPM Undip Desa Muneng
menyikapi hal ini dengan cara mengadakan bimbingan belajar bagi siswa – siswi
kedua sekolah tersebut.
Selain itu, Tim I KKN PPM Undip Desa Muneng juga melakukan kegiatan
pengajaran formal atas dasar kurangnya penguasaan materi para guru terutama
dalam mata pelajaran bahasa inggris serta untuk memberikan tambahan mata
pelajaran lain yang diperlukan oleh siswa-siswi kedua SD tersebut.
3.2.2. Nama Kegiatan
Nama : Program Pengajaran Formal Dan Informal Siswa SDN Muneng I
dan SDN Muneng II.
3.2.3. Tujuan Kegiatan
 Meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pendidikan dan
berpartisipasi langsung dalam prosesnya;
 Meningkatkan motivasi belajar siswa –siswi pada umumnya dan anak –
anak usia sekolah Desa Muneng pada khususnya;
 Membantu kegiatan belajar-mengajar SDN Muneng I dan SDN Muneng
II;
 Memberikan cara berfikir efektif dalam menyelesaikan tugas – tugas
sekolah.
3.2.4. Bentuk Kegiatan
 Pengajaran formal
Pengajaran formal dilakukan dengan cara memberikan penambahan mata
pelajaran yang telah ditentukan baik pada saat jam pelajaran sekolah (di SDN
Muneng I) dan di luar jam pelajaran sekolah (di SDN Muneng II).
 Pengajaran informal
Bimbingan belajar dilakukan dengan cara membantu siswa SDNdi Desa
Muneng dalam mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dan juga tugas-tugas sekolah,
serta membuka kelas khusus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
3.2.5. Waktu dan Lokasi Kegiatan
 Pengajaran formal
Tanggal :26 Januari- 12 Februari 2011
15

Tempat : SDNMuneng I dan SDN Muneng II


 Pengajaran informal
Tanggal :26 Januari- 12 Februari 2011
Tempat :Balai Desa Muneng
3.2.6. Peserta Kegiatan
 Pengajaran formal
Siswa SD Muneng I dan SD Muneng II kelas 4, 5, dan 6.
 Pengajaran informal
Seluruh siswa SD Desa Muneng
3.2.7. Pelaksanaaan Kegiatan
 Pengajaran formal
Pengajaran formal bagi anak – anak SD merupakan salah satu program
kerja TIM KKN 1 Desa Muneng. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 26 Januari
2011 dengan satuan acara konfirmasi ke sekolah sekolah di Desa Muneng ( SDN
Muneng I dan SDN Muneng II ). Kegiatan pengajaran formal ini diperuntukkan
bagi siswa-siswi kelas 4 sampai dengan kelas 6 SD. Kegiatan ini dilakukan setiap
minggu mulai dari tanggal 26 Januari – 12 Februari 2011. Berikut ini merupakan
jadwal kegiatan pengajaran formal yang dilakukan di SDN Muneng I dan SDN
Muneng II :

Tabel IV.4
Tabel Pembagian Jadwal Pengajaran Formal SDN Muneng I
MINGGU KELA
HARI TANGGAL WAKTU MATERI
KE- S
IV
Kamis 27-Jan-11 09.00 - 11.00 V Kertangkes
VI
I
IV
Bahasa
Sabtu 29-Jan-11 09.00 - 11.00 V
Inggris
VI
IV
Kamis 03-Feb-11 09.00 - 11.00 V Kertangkes
II
VI
Sabtu 05-Feb-11 09.00 - 11.00 IV Bahasa
16

MINGGU KELA
HARI TANGGAL WAKTU MATERI
KE- S
V
Inggris
VI
IV
Kamis 10-Feb-11 09.00 - 11.00 V Kertangkes
VI
III
IV
Bahasa
Sabtu 12-Feb-11 09.00 - 11.00 V
Inggris
VI
Sumber: Hasil olahan tim KKN 1 PPM UNDIP Desa Muneng, 2011

Tabel IV.5
Tabel Pembagian Jadwal Pengajaran Formal SDN Muneng II
MINGGU
HARI TANGGAL WAKTU KELAS MATERI
KE-
I Rabu 26-Jan-11 12.30 - IV B.inggris
14.00 V Matematika
VI B.Indonesia
Kamis 27-Jan-11 12.30 - IV IPA
14.00 V B.Indonesia
VI Matematika
II Senin 31-Jan-11 12.30 - IV Matematika
14.00 V B.Inggris
VI IPA
Rabu 02-Feb-11 12.30 - IV Kertangkes
14.00 V IPA
VI B.Indonesia
Kamis 03-Feb-11 12.30 - IV B.indonesia
14.00 V Kertangkes
VI Matematika
III Senin 07-Feb-11 12.30 - IV Matematika
14.00 V B.Inggris
VI IPA
Rabu 09-Feb-11 12.30 - IV IPA
14.00 V Matematika
VI Matematika
Kamis 10-Feb-11 12.30 - IV B.indonesia
14.00 V B. Indonesia
VI B.Indonesia
Sumber: Hasil olahan tim KKN 1 PPM UNDIP Desa Muneng, 2011

Pelaksanaan kegiatan pengajaran ini dapat berjalan lancar sesuai dengan


jadwal yang telah ditentukan. Perpisahan kegiatan pengajaran ini dilakukan
17

dengan peresmian Taman Baca (salah satu program Tim I KKN PPM Undip Desa
Muneng) serta memberikan memberikan kenang-kenangan berupa foto bersama
pada SDN Muneng I dan SDN Muneng II.
 Pengajaran informal
Pengajaran informal bagi anak – anak SDN merupakan salah satu program
kerja TIM KKN 1 Desa Muneng. Kegiatan ini dimulai pada tanggal pada tanggal
26 Januari 2011 dengan satuan acara konfirmasi ke balai desa sehubungan dengan
tempat yang akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan pengajaran informal ini.
Kegiatan pengajaran informal ini diperuntukkan bagi siswa-siswi SDN dan
dilakukan setiap minggu mulai dari tanggal 27 Januari – 10 Februari 2011.
Berikut ini merupakan jadwal kegiatan pengajaran informal yang dilakukan di
Balai Desa:

Tabel IV.6
Tabel Pembagian Jadwal Pengajaran Informal

MINGGU KE- HARI TANGGAL WAKTU

I Kamis 27-Jan-2011 14.00 – 16.00

Senin 31-Jan-2011 14.00 – 16.00

II

Kamis 03-Feb-2011 14.00 – 16.00

Senin 07-Feb-2011 14.00 – 16.00

III

Kamis 10-Feb-2011 14.00 – 16.00

Sumber: Hasil olahan tim KKN 1 PPM UNDIP Desa Muneng, 2011

Pelaksanaan kegiatan pengajaran informal ini dapat berjalan lancar sesuai


dengan jadwal yang telah ditentukan.
3.2.8. Kendala
Selama pelaksanaan kegiatan pengajaran formal dan informal ini terdapat
kendala-kendala yang terjadi, yaitu :
18

 Pengajaran informal yang dilaksanakan di Balai Desa dirasa kurang efektif


karena lokasi yang terlalu luas sehingga tim pengajar harus bersuara keras
dan penyampaian materi kurang maksimal.
 Suasana belajar pada kegiatan pengajaran informal yang kurang
mendukung mengingat lokasi balai desa yang dekat dengan jalan utama
Desa Muneng sehingga banyak suara kendaraan yang lalu lalang dan
mengganggu proses pengajaran.

3.3. Program Penyuluhan Budidaya Ikan Lele Untuk Desa Muneng


3.3.1. Latar Belakang
Ikan lele Merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah
dibudidayakan secara komersial. Kegiatan budidaya ikan lele merupakan salah
satu usaha yang dapat ditekuni. Permintannya selalu ada, karena ikan ini banyak
diminati. Terutama untuk dijadikan lauk makanan. Memelihara ikan lele tergolong
mudah, karena tidak memerlukan air yang bersih dan jumlah yang banyak. Selain
itu, ikan lele juga tahan terhadap penyakit, asalkan makanan cukup dan kondisi
kolam yang baik.
Desa Muneng merupakan salah satu desa di kecamatan Candiroto
kabupaten Temanggung yang diketahui mempunyai kebutuhan ikan yang cukup
tinggi, termasuk kebutuhan ikan lele.Masyarakat Desa Muneng banyak memiliki
kolam yang digunakan untuk budidaya ikan lele, namun sebagian besar hasil
produksinya hanya digunakan untuk komsumsi sendiri.Salah satu penyebabnya
adalah ikan lele yang dihasilkan memiliki kualitas yang kurang baik, sehingga
ikan lele tidak laku dijual di pasar. Tim I KKN PPM Undip Desa Muneng
19

menyikapi hal ini dengan cara mengadakan penyuluhan tentang budidaya ikan lele
yang baik dan benar, dengan harapan ikan lele yang dihasilkan mempunyai
kualitas yang baik dan kegiatan budidaya ikan lele menjadi sumber penghasilan
pokok bagi masyarakat Desa Muneng.
3.3.2. Nama Kegiatan
Nama :Program Penyuluhan Budidaya Ikan Lele untuk Desa Muneng
3.3.3. Tujuan Kegiatan
 Meningkatkan kualitas ikan lele yang dihasilkan warga Desa Muneng,
 Memberikan pengetahuan kepada warga Desa Muneng tentang budidaya
ikan lele yang baik dan benar,
 Memberikan pengetahuan kepada warga Desa Muneng bahwa kegiatan
budidaya ikan lele merupakan salah satu usaha yang dapat ditekuni, dan
dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan utama.

3.3.4. Bentuk Kegiatan


Penyuluhan budidaya ikan lele dilakukan dengan cara memberikan
pengetahuan tentang cara budidaya ikan lele yang baik dan benar, serta dapat
dijadikan kegiatan usaha yang dapat ditekuni.
3.3.5. Waktu dan Lokasi Kegiatan
Tanggal :14 Februari 2011
Tempat :Balai Desa Muneng
3.3.6. Peserta Kegiatan
Pembudidaya ikan lele Desa Muneng yang berjumlah 15 orang
3.3.7. Pelaksanaaan Kegiatan
 Rincian pelaksanaan kegiatan
Penyuluhan Budidaya Ikan Lele merupakan salah satu program kerja TIM
KKN 1 Desa Muneng.Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Febuari 2011
dan diperuntukkan bagi pembudidaya ikan lele Desa Muneng. Berikut ini
deskripsi pelaksanaan kegiatan pengenalan pupuk kompos
Pelaksanaan
20

Pelaksaaan penyuluhan budidaya ikan lele untuk Desa Muneng


dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Senin, 14 Febuari 2011
Waktu : Jam 10.00 – selesai WIB
Tempat : Balai Desa Muneng
Susunan Acara
10.00 - 10.15 Registrasi Peserta
10.15– 10.30 Pembukaan dan Perkenalan
- sambutan Kepala Desa Muneng
- sambutan perwakilan TIM KKN I UNDIP
10.30–12.00Pemberian materi budidaya ikan lele
12.00 – 12.45 Diskusi / Tanya Jawab
12.45 –13.00 Penutup

1. Penyuluhan budidaya ikan lele di Balai Desa Muneng


2. Peserta penyuluhan berjumlah sekitar 15 orang terdiri dari pembudidaya
ikan lele Desa Muneng
3. Kegiatan penyuluhan ini terdiri atas satu sesi dengan pembicara dari Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung.
4. Sesi materi dijadwalkan pada pukul 10.30–12.00
5. Sesi materi menyampaikan tentang penjelasan cara budidaya ikan lele
yang baik dan benar, sampai dengan pukul 12.00. Kemudian dilanjutkan
dengan sesi tanya jawab sampai pukul12.45.
6. Rangkaian acara penyuluhanbertempat di Balai Desa Muneng.
 Rincian dana

Tabel IV.7
Rincian Penggunaan Dana untuk Penyuluhan Budidaya Ikan Lele
RINCIAN PENGGUNAAN DANA (DalamRibuan/Rupiah)
Uraian
Lain-
penggunaaan Swadaya Pemda/Mitra LPPM MHS Jumlah Paraf
lain
dana
Pencarian materi - - - 30 - 30
Air mineral - - - 75 - 75
21

Kue kering
- - - 53 - 53
Jumlah - - - 158 - 158
Sumber: Hasil olahan tim KKN 1 PPM UNDIP Desa Muneng, 2011

3.3.8. Kendala
Selama pelaksanaan kegiatan penyuluhan budidaya ikan lele terdapat
kendala-kendala yang terjadi, yaitu :
 Waktu pelaksanaan program yang tidak tepat waktu, karena waktu
kedatangan peserta yang terlambat.
 Lokasi balai desa yang terletak pada jalan utama Desa Muneng sehingga
banyak suara kendaraan yang lalu lalang dan mengganggu proses
penyuluhan.
 Sarana kegiatan penyuluhan yang kurang memadai
3.3.9. Hasil kegiatan
Secara kuantitas belum mencapai jumlah peserta yang ditargetkan yaitu
sejumlah 15 orang wanita dari pembudidaya ikan lele Desa Muneng.
Secara kualitatif peserta memahami dan mengerti tentang cara budidaya
ikan lele yang baik dan benar.
22

3.4. Program Pendidikan Anak Usia Dini Pada Taman Kanak-Kanak


Desa Muneng
3.4.1. Latar Belakang
SDM di Indonesia secara keseluruhan memang masih dapat dikatakan
rendah apabila bersaing dengan negara –negara maju di dunia. Hal ini disebabkan
karena masih rendahnya jumlah SDM terdidik di Indonesia dan masih banyaknya
angka putus sekolah yang terjadi yang disebabkan karena kurangnya minat belajar
maupun terbatasnya anggaran pendidikan.
Desa Muneng merupakan salah satu desa di kecamatan Candiroto
kabupaten Temanggung yang memiliki sarana pendidikan anak usia dini yang
bertempatan di TK Muneng II. Namun mayoritas warga masih memiliki tingkat
kesadaran yang cukup rendah dalam bidang pendidikan. Beberapa penyebabnya
adalah tingkat ekonomi yang relatif rendah menyebabkan rendahnya anggaran
masyarakat dibidang pendidikan dan sebagaian besar warga yang bermata
pencaharian sebagai petani berprinsip bahwa tingkat pendidikan tidak
berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan warga.
Oleh karena itu, Tim I KKN-PPM UNDIP Desa Muneng
menyelenggarakan kegiatan pengajaran untuk meningkatkan penguasaan materi
23

para guru dalam pengajaran dan memberikan tambahan mata pelajaran lain yang
diperlukan oleh siswa-siswi kedua SD tersebut.
3.4.2. Nama Kegiatan
Nama: Program Pendidikan Anak Usia Dini TK Muneng II
3.4.3. Tujuan Kegiatan
 Meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pendidikan dan
berpartisipasi langsung dalam prosesnya
 Meningkatkan motivasi belajar siswa –siswi pada umumnya dan anak –
anak usia sekolah Desa Muneng pada khususnya.
 Membantu kegiatan belajar-mengajar TK Muneng II
 Memberikan cara berfikir efektif dalam menyelesaikan tugas – tugas
sekolah.

3.4.4. Bentuk Kegiatan


Kegiatan pengajaran dilakukan dengan cara memberikan mata pelajaran
yang telah ditentukan oleh guru setempat pada saat jam pelajaran yang telah
disepakati dengan guru TK Muneng II.
3.4.5. Waktu dan Lokasi Kegiatan
 Tanggal :24 Januari- 17 Februari 2011
 Tempat : TK Muneng II
3.4.6. Peserta Kegiatan
Siswa TK Muneng II
3.4.7. Pelaksanaaan Kegiatan
 Rincian pelaksanaan kegiatan

Tabel IV.8
Pembagian Jadwal Pengajaran Formal TK MunengII
Pelaksanaan Kegiatan
No Tanggal
Waktu Peserta
Uraian Kegiatan JOK*
(Jam) (Orang)

1 1/24/11 Pemberian 2 20 12
bimbingan belajar
2 1/27/11 anak TK 2 20 12
24

Pelaksanaan Kegiatan
No Tanggal
Waktu Peserta
Uraian Kegiatan JOK*
(Jam) (Orang)
3 1/31/11 2 20 12

4 2/3/11 2 20 12

5 2/7/11 2 20 12

6 2/10/11 2 20 12

7 2/14/11 2 20 12

8 2/17/11 2 20 12

Jumlah 16 20 96
Sumber: Hasil olahan tim KKN 1 PPM UNDIP Desa Muneng, 2011

 Rincian penggunaan dana

Tabel IV.9
Pembagian Jadwal Pengajaran Formal SD Muneng II

Uraian Pemda/
Swadaya LPPM MHS Lain-lain Jumlah
penggunaaan dana Mitra

kertas lipat - - - 10 - 10
kertas gambar - - - 15 - 15
puzzle - - - 40 - 40

Jumlah 65 - 65
Sumber: Hasil olahan tim KKN 1 PPM UNDIP Desa Muneng, 2011

3.4.8. Kendala
Selama pelaksanaan kegiatan pengajaran formal dan informal ini terdapat
kendala-kendala yang terjadi, yaitu :
 Kurangnya prasarana pendukung pengajaran;
 Belum adanya kurukulum pengajaran untuk pengajaran anak usia dini;
25

3.5 Program Penyuluhan Keluarga Berencana (KB)


3.5.1 Latar Belakang
Pada saat ini, cukup banyak masyarakat yang mulai tidak peduli dengan
adanya program-program pemerintahan terutama yang terkait dengan Keluarga
Berencana (KB). Hal ini juga terjadi pada sebagian besar masyarakat Desa
Muneng.
Keterbatasan pengetahuan dan kurangnya pengenalan pemerintah
mengenai program KB, membuat mereka berpikir bahwa program KB itu sulit
untuk diterapkan karena membutuhkan biaya yang tidak murah. Selain itu, banyak
warga Desa Muneng yang menikah muda dan masih mempercayai anggapan
“Banyak anak banyak rejeki”.
Melihat fenomena tersebut, TIM I KKN PPM Undip Desa Muneng
menyikapi hal ini dengan cara mengadakan penyuluhan mengenai program KB
yang dikhususkan pada penggunaan alat kontrasepsi dan sosialisasi usia ideal
menikah.
3.5.2 Nama Kegiatan
Nama : Program Penyuluhan Keluarga Berencana (KB)
3.5.3 Tujuan Kegiatan
26

 Meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya penerapan program KB


 Meningkatkan kesadaran mengenai usia yang ideal untuk menikah
 Meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya penggunaan alat
kontrasepsi.
 Memberikan pengetahuan lebih mengenai parameter keluarga ideal.
3.5.4 Bentuk Kegiatan
Program ini dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan pada kader-
kader PKK di setiap dusun dengan mengirimkan perwakilan 5 orang ke Balai
Desa.
3.5.5 Waktu dan Lokasi Kegiatan
Tanggal :5 Februari 2011
Tempat : Balai Desa Muneng

3.5.6 Peserta Kegiatan


Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan kader PKK. Desa Muneng memiliki
7 dusun dimana setiap dusun mengirimkan 5 orang kadernya. Dari hasil daftar
hadir, peserta yang datang sebanyak 29 orang.
3.5.7 Pelaksanaaan Kegiatan
 Rincian pelaksanaan kegiatan

Tabel IV.10
Tabel Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
Wakt
No Tanggal Peserta
u JOK
Uraian Kegiatan
(Orang *
(Jam)
)
1 30//0211 Survey lokasi 1 3 3
2 31/02/2011 Koordinasi dengan Dinas Peternakan
dan Perikanan Kab. Temanggung 2 2 4

3 2/02 2011 Pembuatan rencana 3 2 6


4 07/02/2011 Perijinan tempat penyuluhan 1 2 2
5 07/02/2011 Persiapan materi 1 3 3
6 09/02/2011 Pemberitahuan kepada warga
3 6 18
27

Pelaksanaan Kegiatan
Wakt
No Tanggal Peserta
u JOK
Uraian Kegiatan
(Orang *
(Jam)
)
7 13/02/2011 Persiapan tempat penyuluhan 1 11 11
8 14/02/2011 Penyuluhan kepada kadus & perwakilan
dusun 2 15 30

9 23/10/2010 Diskusi (Tanya jawab materi yang telah


diberikan) 1 15 15

Jumlah 15 59 92
Sumber: Hasil olahan tim KKN 1 PPM UNDIP Desa Muneng, 2011

Penyuluhan program KB ini merupakan salah satu program kerja TIM


KKN 1 Desa Muneng. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 24 Januari 2011 dengan
satuan acara survey lokasi, dilanjutkan dengan koordinasi bersama Dinas
BKKBN, pembuatan rencana, perijinan tempat penyuluhan, persiapan materi,
pemberitahuan kepada ibu-ibu, persiapan tempat penyuluhan, dan diakhiri dengan
pelaksanaan penyuluhan KB pada tanggal 5 Februari 2011.
Materi yang disampaikan dalam acara penyuluhan ini antara lain mengenai
pengertian, jenis-jenis, dan kelebihan-kekurangan dari alat kontrasepsi, metode
dari tiap-tiap kontrasepsi, serta sosialisasi usia ideal untuk menikah. Pelaksanaan
kegiatan pengajaran ini dapat berjalan lancar sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
 Rincian penggunaan dana

Tabel IV.11
Tabel Pelaksanaan Kegiatan

RINCIAN PENGGUNAAN DANA (Dalam Ribuan/Rupiah)

Uraian
Lain-
penggunaaan Swadaya Pemda/Mitra LPPM MHS Jumlah Paraf
lain
dana
Pencarian materi - - - 11 - 11

Air mineral 18 - - - - 18
Kue kering 18 - - - - 18

Jumlah 36 - - 11 - 36
Sumber: Hasil olahan tim KKN 1 PPM UNDIP Desa Muneng, 2011

3.5.8 Kendala
28

Selama pelaksanaan kegiatan pengajaran formal dan informal ini terdapat


kendala-kendala yang terjadi, yaitu :
 Pelaksanaan penyuluhan ini tidak tepat waktu karena kesibukan masing-
masing warga yang tidak sama.

3.6. Program Pelatihan Komputer


3.6.1. Latar Belakang
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat
dituntut untuk mampu mengoperasikan komputer dengan baik.Masih kurangnya
pendidikan dan ketrampilan guru-guru SD Muneng dan perangkat Desa Muneng
dalam hal pengoperasian Microsoft Office dapat menghambat aktivitas mereka.
Oleh karena itu, Tim I KKN-PPM UNDIP Desa Muneng mengadakan
program pelatihan komputer khususnya Microsoft officeagar menambah
ketrampilan guru-guru SD Muneng dan perangkat Desa Muneng sehingga
memudahkan pekerjaan - pekerjaan mereka yang berhubungan dengan komputer.
3.6.2. Nama Kegiatan
Nama :Program Pelatihan Komputer
3.6.3. Tujuan Kegiatan
Meningkatkan kemampuan guru-guru SD Muneng dan Perangkat Desa
Muneng dalam hal pengoperasian komputer khususnya Microsoft Office
3.6.4. Bentuk Kegiatan
29

Pelatihan komputer dilakukan dengan cara memberikan modul Microsoft


Office disertai bimbingan dari Tim I KKN PPM Undip Desa Muneng selama 2
jam pada setiap pertemuan. Para peserta pelatihan diberi kesempatan untuk
bertanya selama kegiatan berlangsung sehingga terdapat interaksi antara
mahasiswa Tim KKN PPM Undip Desa Muneng dengan peserta pelatihan.
3.6.5. Waktu dan Lokasi Kegiatan
 Pelatihan Komputer Perangkat Desa
Tanggal :8 & 9 Februari 2011
Tempat :Balai Desa Muneng
 Pelatihan Komputer Guru - Guru SD Muneng I
Tanggal :9 Februari 2011
Tempat :SDN Muneng I
 Pelatihan Komputer Guru - Guru SD Muneng II
Tanggal :12 Februari 2011
Tempat :SDN Muneng II

3.6.6. Peserta Kegiatan


 Perangkat Desa
 Guru - guru SD Muneng I
 Guru - guru SD Muneng II
3.6.7. Pelaksanaaan Kegiatan
 Rincian pelaksanaan kegiatan
Pelatihan komputer merupakan salah satu program kerja TIM I KKN-PPM
UNDIP Desa Muneng.Kegiatan ini dibagi menjadi 3 pertemuan sesuai dengan
jadwal yang ditentukan.Pelatihan komputer diperuntukkan bagi Perangkat Desa
dan Guru - Guru SDN Muneng I & II. Berikut ini jadwal pelatihan komputer yang
dilakukan oleh TIM I KKN Undip Desa Muneng :
Tabel IV.12
Pembagian Jadwal Pelatihan Komputer
Pertemuan Hari Tanggal Waktu Peserta Tempat
I Selasa 8 Februari 2011 10.00-12.00 Perangkat Desa Balai Desa
Rabu 9 Februari 2011 10.00-12.00 Muneng
II Rabu 9 Februari 2011 13.00-15.00 Guru SDN SDN
Muneng I Muneng I
30

III Sabtu 12 Februari 2011 10.00-12.00 Guru SDN SDN


Muneng II Muneng II
Sumber: Hasil olahan tim KKN 1 PPM UNDIP Desa Muneng, 2011

Pelaksanaan kegiatan pelatihan komputer ini dapat berjalan lancar sesuai


dengan jadwal yang telah ditentukan.Peserta diberi modul Microsoft Office
disertai penjelasan dari TIM I KKN-PPM UNDIP Desa Muneng sehingga peserta
mudah memahami materi dalam modul tersebut.

 Rincian penggunaan dana


Tabel IV.13
Rincian penggunaan dana untuk pelatihan komputer

RINCIAN PENGGUNAAN DANA (Dalam Ribuan/Rupiah)

Uraian
penggunaaan Swadaya Pemda/Mitra LPPM MHS Lain-lain Jumlah
dana
Fotocopy
0 0 0 75 0 75
Modul

Jumlah 0 0 0 75 0 75

Sumber: Hasil olahan tim KKN 1 PPM UNDIP Desa Muneng, 2011

3.6.8. Kendala
Selama pelaksanaan kegiatan pelatihan komputer ini terdapat kendala-
kendala yang terjadi, yaitu :
 Pelatihan komputer kurang efektif karena sarana dan prasarana pelatihan
yaitu laptop/komputer kurang sehingga peserta tidak dapat mencoba
sendiri - sendiri.
 Tidak adanya LCD Projector untuk menampilkan penjelasan secara rinci.
31

3.7 Program Pengenalan Pupuk Kompos


3.7.1. Latar Belakang
Pertanian di Indonesia merupakan salah satu tonggak perekonomian dalam
negeri ini. Terbukti pada tahun 1960-an pada masa orde lama, pertanian
menyumbang 60% dari PDB pada tahun tersebut. Hal ini sangat wajar mengingat
sebagian besar penduduk ini bekerja di sektor pertanian.
Walaupun sudah terbukti bahwa sektor pertanian merupakan salah satu
penyangga perekonomian yang penting dalam perekonomian negeri ini, tetap saja
kehidupan para petani kurang di perhatikan. Pada tahun 1994, produk pertanian
merosot tajam. Para pejabat pemerintahan pada masa itu cenderung lebih
memfokuskan pada perkembangan di sektor manufaktur, industri, jasa yang
notabenenya lebih besar peluang dalam perkembangannya dan ini merupakan
salah satu pengaruh dari perkembangan ekonomi yang liberalisme.
Salah satu suramnya pertanian di Indonesia adalah seperti yang terjadi
pada akhir – akhir ini, yaitu langkanya pupuk untuk para petani sampai – sampai
petani di sejumlah daerah seperti Tuban, Demak, dan daerah lainnya mencegat
truk yang membawa pupuk. Selain langkahnya pupuk, para petani juga di
hadapkan pada mahalnya harga pupuk yang ada di pasaran walaupun pemerintah
sudah memberikan subsidi pupuk bagi petani. Hal yang seperti ini, harus
32

ditindaklanjuti lagi oleh pemerintah agar pupuk yang bersubsidi benar – benar
sampai ke tangan petani.
Pada Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung sendiri permasalahan
pupuk -meski tidak selalu- dapat berpengaruh pada pertanian di daerah tersebut.
Pada kecamatan ini, pupuk yang digunakan tidak terlalu variatif dan hanya
bersumber dari pembelian, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Bertolak dari penjabaran diatas maka kami mengangkat pengenalan pupuk
Kompos Sebagai program unggulankami untuk memperkenalkan pupuk kompos
kepada masyarakat sebagai alternatif pupuk yang murah, dan mudah untuk
diproduksi sendiri.
3.7.2. Nama Kegiatan
Program Pengenalan Pupuk Kompos.

3.7.3. Tujuan Kegiatan


 Untuk memberikan pengetahuan masyarakat akan penggunaaan pupuk
kompos sebagai alternatif pengganti pupuk kimia.
 Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penggunaan pupuk
kompos.
3.7.4. Bentuk Kegiatan
Kegiatan pengenalan pupuk kompos ini dilakukan di Balai Desa Muneng
yang meliputi penyuluhan mengenai pengertian pupuk kompos, proses pembuatan
pupuk kompos dan penyerahan alat pemroses pupuk kompos.
3.7.5. Waktu dan Lokasi Kegiatan
Tanggal : 16 Februari 2011
Tempat : Balai Desa Muneng
3.7.6. Peserta Kegiatan
Wanita Tani ‘’Karya Mandiri’’ Desa Muneng yang berjumlah 30 orang.
3.7.7. Pelaksanaaan Kegiatan
Pengenalan pupuk kompos merupakan salah satu program kerja TIM KKN
1 Desa Muneng. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 Febuari 2011,
kegiatan pengenalan pupuk kompos ini diperuntukkan bagi Wanita Tani ‘’Karya
33

Mandiri’’ Desa Muneng. Berikut ini deskripsi pelaksanaan kegiatan pengenalan


pupuk kompos
 Rincian pelaksanaan kegiatan
Pelaksaaan pengenalan Pupuk Kompos untuk Wanita Tani Karya Mandiri
Desa Muneng dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Rabu, 16 Febuari 2011
Waktu : Jam 10.00 – selesai WIB
Tempat : Balai Desa Muneng
Susunan Acara
10.00 - 10.15 Registrasi Peserta
10.15– 10.30 Pembukaan dan Perkenalan
- sambutan Ketua Wanita Tani Karya Mandiri Desa
Muneng
- sambutan TIM KKN I UNDIP
10.30 – 11.30 Pengenalan danpanduan pembuatan pupuk kompos
11.30 – 11.45 Diskusi / Tanya Jawab
11.45 –12.00 Penutup

1. Seminar dan sosialisasi pupuk kompos dilakukan di Balai Desa Muneng


2. Peserta seminar berjumlah sekitar 30 orang terdiri dari Wanita Tani Karya
Mandiri Desa Muneng
3. Seminar ini terdiri atas satu sesi dengan pembicara dari TIM KKN I
UNDIP Desa Muneng.
4. Sesi materi dijadwalkan pada pukul 10.30–11.30
5. Sesi materi menyampaikan tentang penjelasan penegenalan pupuk kompos
dan panduan pembuatan pupuk kompos, sampai dengan pukul 11.30.
Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab sampai pukul11.45.
6. Rangkaian acara seminar bertempat di Balai Desa Muneng.

 Rincian anggaran

Tabel IV.14
Rincian Penggunaan Dana untuk Pengenalan Pupuk Kompos
34

Uraian penggunaaan
Swadaya Pemda/Mitra LPPM MHS Lain-lain Jumlah
dana
Pencarian materi - - - 9 - 9

Air mineral - - - 10 - 10

Kesekretariatan - - - 10 - 10

pembelian alat 220


- - - 220 -
pembuat pupuk kompos
Jumlah 249
- - - 249 -

Penerimaan sumbangan
- - - - - -

Saldo uang tunai


- - - - - -

Sumber: Hasil olahan tim KKN 1 PPM UNDIP Desa Muneng, 2011

3.7.8. Kendala
Selama pelaksanaan kegiatan pengajaran formal dan informal ini terdapat
kendala-kendala yang terjadi, yaitu:
 Waktu pelaksanaan program yang tidak tepat waktu karena waktu
kedatangan peserta yang terlambat.
 Lokasi balai desa yang terletak pada jalan utama Desa Muneng sehingga
banyak suara kendaraan ygang lalu lalang dan mengganggu proses
pengenalan.
35

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan KKN PPM di Desa
Muneng berjalan lancar tanpa ada kendala berarti. Beberapa hal yang dapat
diambil dari pelaksanaan kegiatan KKN PPM Tahun 2011 di Desa Muneng yaitu
sebagai berikut:
1. Program yang telah dilaksanakan oleh Tim I KKN PPM Desa Muneng
adalah:
a. Program Kerja Utama
Merupakan program kerja kelompok Desa Muneng yang telah
disetujui oleh pihak LPPM, Dosen Pembimbing serta petinggi Desa
Muneng dan telah terlaksana, program kerja tersebut antara lain :
1. Program Perbaikan Perpustakaan (Taman Baca)
2. ProgramPengajaran Formal Dan Informal Siswa SDN Muneng I dan
SDN Muneng II
3. Program Penyuluhan Budidaya Ikan Lele Untuk Desa Muneng
36

4. Program Pendidikan Anak Usia Dini Pada Taman Kanak-Kanak Desa


Muneng
5. Program Penyuluhan Keluarga Berencana (KB)
6. Program Pelatihan Komputer
7. Program Pengenalan Pupuk Kompos
b. Program Kerja Tambahan
Merupakan program kerja penunjang yang dibutuhkan oleh Desa
Muneng dan telah terlaksana, program kerja tersebut antara lain :
1. Pelatihan Marching Band SD 1 Muneng
2. Partisipasi dalam panitia kuda lumping Desa Muneng
3. Partisipasi dalam posyandu Desa Muneng
Selain program kerja diatas, mahasiswa KKN juga ikut berpartisipasi dalam
program Desa Muneng, antara lain kerja bakti, pertemuan ibu-ibu PKK, Yasinan
dan Tahlilan.

4.2. Saran
Berdasarkan analisis pada Bab I, Bab II, dan Bab III, maka Tim I Kuliah
Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas
Diponegoro Desa Muneng Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung tahun
2011 memberikan rekomendasi sebagai berikut :
1. Aparat desa dan pihak bersangkutan sebaiknya lebih bersikap pro aktif
dalam membantu mengembangkan potensi Desa Muneng.
2. Diperlukan langkah-langkah untuk mengoptimalkan peranan pemuda Desa
Muneng sehingga para pemuda desa bisa ikut berperan aktif dalam
pengembangan potensi Desa Muneng.
3. Peran serta masyarakat diharapkan dapat diakomodasi mulai dari proses
perencanaan program desa, pelaksanaan, hingga pengawasan pelaksanaan
program itu sendiri.
4. Bekerjasama dengan Dinas Kabupaten Temanggung dalam melakukan
kegiatan yang berhubungan untuk kemajuan Desa Muneng agar lebih
mudah dalam pelaksanaan kegiatan.
37

Setelah terlaksana program-program kegiatan selama 35 hari, maka


diharapkan pada masa yang akan datang akan adanya tindak lanjut dari pihak-
pihak yang terkait sehingga pembangunan dan usaha mensejahterakan warga Desa
Muneng Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung dapat terlaksana secara
berkelanjutan.

You might also like