Professional Documents
Culture Documents
Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakasa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Maka tujuan otonomi daerah
adalah untuk menciptakan kehidupan politik yang lebih demokratis , menciptakan sistem
yang lebih menjamin pemerataan dan keadilan, memungkinkan setiap daerah menggali
potensi naturaldan kultural yang dimiliki, dan kesiapan menghadapi tantangan globalisasi ,
serta yang sangat penting adalah terpeliharanya negara kesatuan republik indonesia.
Pembagian kewenangan
1. Kewengan Daerah
(a) Kewenangan maksimum: seluruh bidang pemerintahan kecuali kewenangan dalam bidang
politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta
kewenangan bidang lain.
(b) Kewenangan minimum: pekerjaan umum, kesehatan pendidikan dan kebudayaan,
pertanian, perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup,
pertanahan, koperasi, dan tenega kerja.
(c) Kewengan lainnya:
(1) Mengelola sumber daya nasional dan kelestarian lingkungan di wilayahnya.
(2) Kewengan di wilayah laut: eksplorasi, eksploitasi, ko nservasi, pengelolaan kekayaan laut,
pengaturan kepentingan administratif, pengaturan tata ruang, dan penegakkan hukum
terhadap peraturan yang dilimpahkan kewenangannya oleh pemerintah.
(3) Kepegawaian daerah: kewenangan untuk melakukan pengangkatan, pemindahan,
pemberhentian, penetapan pensiun, gaji tunjangan dan kesehjateraan pegawai, serta
pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah.
2. Kewenangan Provinsi
Kewenangan provinsi meliputi:
(a) Kewenangan provinsi sebagai daerah otonom mencangkup kewenangan dalam bidang
pemerintahan yang bersifat lintas kabupaten dan kota, serta kewenangan dalam bidang
pemerintahan tertentu lainnya.
(b) Kewenangan provinsi sebagai daerah otonom termasuk juga kewenangan yang tidak atau
belum dapat dilaksanakan oleh daerah kabupaten dan daerah kota.
(c) Kewenangan provinsi sebagai wilayah administrasi mencangkup kewenagan dalam bidang
pemerintahan yang dilimpahkan kepada gubernur selaku wakil pemerintah.
(d) Kewenangan provinsi sebagai daerah otonom secara lebih rinci diatur dalam PP NO.25
tahun 2000 yang dikenal dengan 20 kewenangan. Kewenangan tersebut meliputi bidang:
pertanian, sosial, kelautan, penataan ruang, pertamabangan dan energi, pemukiman,
kehutanan dan perkebunan, pekerjaan umum, perindustrian dan perdagangan,
perhubungan, perkoperasian, lingkungan hidup, penanaman modal, pengembangan
otonomi daerah, ketenagakerjaan, perimbangan keuangan, kesehatan, hukum dan
perundang-undangan, pendidkan dan kebudayaan, politik dalam negeri, dan administrasi
publik.
a. Kewenangan umum yaitu politik dalam negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter,
dan fiksal.
b. Kewenangan lainnya menyangkut kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengendalian
pembangunan nasional secara makro, dan perimbangan keuangan, sistem administrasi
negara dan lembaga.
Keuangan Daerah
Masalah yang sangat penting dalam kerangka otonomisasi daerah adalah
menyangkut pembagian/perimbangan pusat dan daerah. Perimbangan keuangan disetiap
daerah sangatlah penting jika dilihat dari sudut pandang daerah yang minimnya alat-alat
canggih seperti di kota. Oleh karena itulah hal-hal tersebut tertulis dalm undang-undang
antara lain :
1. Pembiayaan Penyelenggaraan pemerintah.
2. Sumber Pendapatan Daerah.
3. Persentase Dana Perimbangan.
Otonomi yang diberikan kepada Daerah meliputi empat aspek utama yaitu :
1. Otonomi Politik yaitu menyangkut ketentuan kepemimpinan daerah.
2. Otonomi Hukum yaitu menyangkut kewenangan penyusunan peraturan daerah sesuai
dengan kebutuhan dalam penyelenggaraan ekonomi.
3. Otonomi Ekonomi yaitu menyangkut kewenangan pengelolaan dan penggalian sumber daya
ekonomi dan keuangan di daerah.
4. Otonomi Budaya yaitu menyangkut kewenangan memelihara tradisi dan kultural daerah.