You are on page 1of 8

Kelompok 1

1. Freddy Sanjaya Panjaitan

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. MANAJEMEN PENDIDIKAN

1. Pengertian Manajemen Pendidikan

Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus
atau mengelola. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang kiranya
dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu : Manajemen
adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan,
pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk
menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan
sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. Sedangkan pengertian menurut ahli-
ahli yang lain adalah sebagai berikut :

1. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel :


Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang
lain.

2. Menurut James A.F. Stoner :


Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan
sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.

3. Menurut Lawrence A. Appley :


Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.
Sedangkan manajemen pendidikan merupakan suatu proses untuk mengkoordinasikan
berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan
seperti perpustakaan, laboratorium, dsb untuk mencapai tujuan dan sasaran
pendidikan.

Materi Kelompok 1 MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN


2. Tujuan Manajemen

1. Memiliki dan mengembangkan nilai serta sikap pengetahuan, kecerdasan,


keterampilan serta kemampuan sebagai tenaga pembangunan di bidang manajemen.
Sesuai dengan kondisi lingkungan kerja yang ada.
2. Memiliki, keuletan, kesabaran, dan kemandirian dalam bekerja baik secara individu
maupun berkelompok.
3. Mampu mengamati dan meng-analisa suatu masalah serta menerapkan ilmu
pengetahuannya untuk melaksanakan praktek dibidang manajemen, baik untuk
kepentingan usahanya ataupun peran sertanya menjadi seorang profesional

3. Fungsi Manajemen

1. Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti
dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
tersebut.

2. Pengorganisasian / Organizing

Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya


manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan
rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.

3. Pengarahan / Directing / Leading

Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan


efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja
yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.

4. Pengendalian / Controling

Materi Kelompok 1 MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN


Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang
telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.

4. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah

Ada tiga faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan yaitu : kebijakan dan
penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan pendekatan educational
production function atau input-input analisis yang tidak consisten; 2) penyelenggaraan
pendidikan dilakukan secara sentralistik; 3) peran serta masyarakat khususnya orang
tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan sangat minim (Husaini Usman, 2002).

Berdasarkan penyebab tersebut dan dengan adanya era otonomi daerah yang
sedang berjalan maka kebijakan strategis yang diambil Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mengembangkan
SDM adalah : (1) Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (school based
management) dimana sekolah diberikan kewenangan untuk merencanakan sendiri
upaya peningkatan mutu secara keseluruhan; (2) Pendidikan yang berbasiskan pada
partisipasi komunitas (community based education) di mana terjadi interaksi yang
positif antara sekolah dengan masyarakat, sekolah sebagai community learning center;
dan (3) Dengan menggunakan paradigma belajar atau learning paradigm yang akan
menjadikan pelajar-pelajar atau learner menjadi manusia yang diberdayakan. Selain
itu pada tanggal 2 Mei 2002, bertepatan hari pendidikan nasional, pemerintah telah
mengumumkan suatu gerakan nasional untuk peningkatan mutu pendidikan, sekaligus
menghantar perluasan pendekatan Broad Base Education System (BBE) yang
memberi pembekalan kepada pelajar untuk siap bekerja membangun keluarga
sejahtera. Dengan pendekatan itu setiap siswa diharapkan akan mendapatkan
pembekalan life skills yang berisi pemahaman yang luas dan mendalam tentang
lingkungan dan kemampuannya agar akrab dan saling memberi manfaat. Lingkungan
sekitarnya dapat memperoleh masukan baru dari insan yang mencintainya, dan
lingkungannya dapat memberikan topangan hidup yang mengantarkan manusia yang
mencintainya menikmati kesejahteraan dunia akhirat Untuk merealisasikan kebijakan
diatas maka sekolah perlu melakukan manajemen peningkatan mutu. Manajemen
Peningkatan Mutu (MPM) ini merupakan suatu model yang dikembangkan di dunia

Materi Kelompok 1 MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN


pendidikan, seperti yang telah berjalan di Sidney, Australia yang mencakup : a)
School Review, b) Quality Assurance, dan c) Quality Control, dipadukan dengan
model yang dikembangkan di Pittsburg, Amerika Serikat oleh Donald Adams, dkk.
Dan model peningkatan mutu sekolah dasar yang dikembvangkan oleh Sukamto, dkk.
Dari IKIP Yogyakarta (Hand Out, Pelatihan calon Kepala Sekolah). Manajemen
peningkatan mutu sekolah adalah suatu metode peningkatan mutu yang bertumpu
pada sekolah itu sendiri, mengaplikasikan sekumpulan teknik, mendasarkan pada
ketersediaan data kuantitatif & kualitatif, dan pemberdayaan semua komponen
sekolah untuk secara berkesinambungan meningkatkan kapasitas dan kemampuan
organisasi sekolah guna memenuhi kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Dalam
Peningkatan Mutu yang selanjutnya disingtkat MPM, terkandung upaya a)
mengendalikan proses yang berlangsung di sekolah baik kurikuler maupun
administrasi, b) melibatkan proses diagnose dan proses tindakan untuk menindak
lanjuti diagnose, c) memerlukan partisipasi semua fihak : Kepala sekolah, guru, staf
administrasi, siswa, orang tua dan pakar.

Berdasarkan pengertian di atas dapat difahami bahwa Manajemen Peningkatan


Mutu memiliki prinsip : 1. Peningkatan mutu harus dilaksanakan di sekolah 2.
Peningkatan mutu hanya dapat dilaksanakan dengan adanya kepemimpinan yang baik
3. Peningkatan mutu harus didasarkan pada data dan fakta baik bersifat kualitatif
maupun kuantitatif 4. Peningkatan mutu harus memberdayakan dan melibatkan semua
unsur yang ada di sekolah 5. Peningkatan mutu memiliki tujuan bahwa sekolah dapat
memberikan kepuasan kepada siswa, orang tua dan masyarakat. (Hand out, pelatihan
calon kepala sekolah :2000) Adapun penyusunan program peningkatan mutu dengan
mengaplikasikan empat teknik : a) school review, b) benchmarking, c) quality
assurance, dan d) quality control.

Berdasarkan Panduan Manajemen Sekolah (2000:200-202) dijelaskan sebagai


berikut :
a. School review

Suatu proses dimana seluruh komponen sekolah bekerja sama khususnya


dengan orang tua dan tenaga profesional (ahli) untuk mengevaluasi dan menilai

Materi Kelompok 1 MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN


efektivitas sekolah, serta mutu lulusan. School review dilakukan untuk menjawab
pertanyaan berikut :

1. Apakah yang dicapai sekolah sudah sesuai dengan harapan orang tua siswa dan
siswa sendiri ?
2. Bagaimana prestasi siswa ?
3. Faktor apakah yang menghambat upaya untuk meningkatkan mutu ?
4. Apakah faktor-faktor pendukung yang dimiliki sekolah ?
School review akan menghasilkan rumusan tentang kelemahan-kelemahan,
kelebihankelebihan dan prestasi siswa, serta rekomendasi untuk pengembangan
program tahun mendatang.

b. Benchmarking :

Suatu kegiatan untuk menetapkan standar dan target yang akan dicapai dalam
suatu periode tertentu. Benchmarking dapat diaplikasikan untuk individu, kelompok
ataupun lembaga. Tiga pertanyaan mendasar yang akan dijawab oleh benchmarking
adalah :
1. Seberapa baik kondisi kita?
2. Harus menjadi seberapa baik?
3. Bagaimana cara untuk mencapai yang baik tersebut?

Langkah-langkah yang dilaksanakan adalah :

1. Tentukan fokus
2. Tentukan aspek/variabel atau indikator
3. Tentukan standar
4. Tentukan gap (kesenjangan) yang terjadi.
5. Bandingkan standar dengan kita
6. Rencanakan target untuk mencapai standar
c. Quality assurance

Suatu teknik untuk menentukan bahwa proses pendidikan telah berlangsung


sebagaimana seharusnya. Dengan teknik ini akan dapat dideteksi adanya

Materi Kelompok 1 MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN


penyimpangan yang terjadi pada proses. Teknik menekankan pada monitoring yang
berkesinambungan, dan melembaga, menjadi subsistem sekolah. Quality assurance
akan menghasilkan informasi, yang :

1. Merupakan umpan balik bagi sekolah


2. Memberikan jaminan bagi orang tua siswa bahwa sekolah senantiasa
memberikan pelayanan terbaik bagi siswa.
Untuk melaksanakan quality assurance menurut Bahrul Hayat dalam hand out
pelatihan Calon kepala sekolah (2000:6), maka sekolah harus :
1. Menekankan pada kualitas hasil belajar
2. Hasil kerja siswa dimonitor secara terus menerus
3. Informasi dan data dari sekolah dikumpulkan dan dianalisis untuk memperbaiki
proses di sekolah.
4. Semua pihak mulai kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, dan juga orang
tua siswa harus memiliki komitmen untuk secara bersama mengevaluasi kondisi
sekolah yang kritis dan berupaya untuk memperbaiki.

c. Quality control

Suatu sistem untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan kualitas output yang


tidak sesuai dengan standar. Quality control memerlukan indikator kualitas yang jelas
dan pasti, sehingga dapat ditentukan penyimpangan kualitas yang terjadi.

B . SUPERVISI PENDIDIKAN

1. Pengertian Supervisi

Supervisi terdiri dari dua kata, super berarti atas, lebih. Visi berarti lihat, tilik, awasi.
Sedangkan pengertian Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar-
mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya tertuju
pada hasil belajar siswa, namun yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan
kepada guru.

2. Tujuan Supervisi

Materi Kelompok 1 MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN


A. Meningkatkan mutu kinerja guru

B. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana


dengan baik

C. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk
dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan
keberhasilan siswa

D. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah

3. Fungsi Supervisi

1. Fungsi Meningkatkan Mutu Pembelajaran Ruang lingkupnya sempit, hanya tertuju


pada aspek akademik, khususnya yang terjadi di ruang kelas ketika guru sedang
memberikan bantuan dan arahan kepada siswa.

2. Fungsi Memicu Unsur yang Terkait dengan PembelajaranLebih dikenal dengan


nama Supervisi Administrasi

3. Fungsi Membina dan Memimpin

Ruang Lingkup Supervisi Secara garis besarnya ruang lingkup supervise pendidikan
meliputui bidang ketatusahaan, ketenagaan, program kegiatan belajar, penilaian
perkembangan anak, program kegiatan tahunan , sarana prasarana keuangan, disiplin
dan tata tertib, pelaksanaan pembinaan professional, hubungan sekolah dengan
masyarakat dan UKS serta mekanisme pelaksanaan dan pelaporannya.
Kedudukan supervise adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia dan
meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari aspek "guru" dan tenaga
kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalannya maupun
kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang professional

Materi Kelompok 1 MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN


4..Cara Melaksanakan Supervisi
Salah satu cara melakukan supervisi yang baik adalah dengan cara demokratis,
ciri-cirinya adalah:
1. Pengawasan dijalankan secara gotong-royong atau
kooperatif, tidak ditangan seorang raja, yaitu kepala sekolah
2. Pengawasan dijalankan terang-terangan, diketahui oleh
semua petugas yaitu guru-guru, tidak secara sembunyi-sembunyi seperti
pengawasan polisi resersir.
3. Pengawasan dijalankan kontinu dan bersifat Tutwuri
Handayani (bersifat pembimbing) seperti dikehendaki oleh pemerintah kita.

C. Hubungan Manajemen dan Supervisi Pendidikan

Manajemen dan supervisi mempunyai hubungan yang erat. Sebenarnya


manajemen dan supervisi tidak dapat dipisahkan, tetapi dalam hal-hal tertentu
keduanya dapat dibedakan.
1. Kegiatan manajemen didasarkan kepada kekuasaan, sedangkan supervisi
didasarkan pada pelayanan bimbingan dan pembinaan
2. Tugas manajemen meliputi keseluruhan bidang tugas si sekolah, sedangkan
supervisi adalah sebagian dari tugas pengarahan (directing), satu segi
manajemen sekolah.
3. Manajemen bertugas menyediakan semua kondisi yang diperlukan untuk
pelaksanaan program pendidikan, sedangkan supervisi menggunakan kondisi-
kondisi yang telah disediakan itu untuk peningkatan mutu.

Materi Kelompok 1 MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

You might also like