Professional Documents
Culture Documents
Data-Data Praktikum
1. Permintaan
Perusahaan menghasilkan 3 jenis shuttlecock. Shuttlecock jenis 1 berbahan bulu angsa
bulat dengan dop gabus, shuttlecock jenis 2 berbahan bulu angsa runcing dengan dop
gabus, dan shuttlecock jenis 3 berbahan bulu ayam dengan dop kayu.
Permintaan akan shuttlecock dipengaruhi oleh banyaknya event badminton yang
digelar. Peningkatan permintaan terjadi pada bulan April hingga Agustus. Selain
dipengaruhi adanya event, permintaan juga akan dipengaruhi oleh harga jual.
Permintaan Shuttlecock
Shuttlecock Jenis 1
- Bulan September-Maret : 2200-2500 Dosin per bulan
- Bulan April-Agustus : 3700-4200 Dosin per bulan
Shuttlecock Jenis 2
- Bulan September-Maret : 320-420 Dosin per bulan
- Bulan April-Agustus : 500-800 Dosin per bulan
Shuttlecock Jenis 3
- Bulan September-Maret : 340-440 Dosin per bulan
- Bulan April-Agustus : 740-840 Dosin per bulan
Harga Jual Shuttlecock
Shuttlecock Jenis 1
Harga 1 = Rp 38.000,00 per dosin
Harga 2 = Rp 37.000,00 per dosin
Harga 3 = Rp 36.000,00 per dosin
Shuttlecock Jenis 2
Harga 1 = Rp 36.000,00 per dosin
Harga 2 = Rp 35.000,00 per dosin
Harga 3 = Rp 34.000,00 per dosin
Shuttlecock Jenis 3
Harga 1 = Rp 29.000,00 per dosin
Harga 2 = Rp 28.000,00 per dosin
Harga 3 = Rp 27.000,00 per dosin
Keterangan :
J1 H1 = Shuttlecock Jenis 1 dengan Harga 1
J1 H2 = Shuttlecock Jenis 1 dengan Harga 2, dst
2. Bill of Material
1 Dozen Cock
Jenis 1
1 Dozen Cock
Jenis 2
1 Dozen Cock
Jenis 3
Satu dozen shuttlecock terbuat dari 1 kardus dop (berisi 12 dop), 1 ikat bulu (berisi
192 bulu), 1 gulung benang (berisi 3,6 meter benang), 1 wadah lem (berisi 10 cc lem),
1 gulung pita dan 1 pcs kemasan (terdiri dari label, plastik, selongsong karton, dan
merk).
3. Harga Bahan Baku
a) Bulu Angsa Bulat
Bulu angsa bulat dapat dibeli di 3 supplier yang memiliki karakteristik berbeda.
d) Dop Gabus
Dop Gabus dapat dibeli di 2 supplier yang memiliki karakteristik berbeda.
5. Ketentuan Lain
Persaingan terjadi untuk memperebutkan bahan baku.
Pada pemesanan bahan baku (benang dan dop) pertama kali, jumlah bahan baku
yang sampai ke perusahaan sesuai dengan pemesanan. Untuk pemesanan
selanjutnya, jumlah bahan baku yang sampai sesuai dengan proporsi. Hal ini
berlaku jika ada lebih dari satu perusahaan melakukan pemesanan pada waktu
yang bersamaan dan stok supplier lebih kecil dari jumlah total pemesanan
tersebut. Jika stok supplier melebihi jumlah total pesanan, maka bahan baku yang
sampai sesuai dengan jumlah pesanan.
Contoh 1 :
Perusahaan A memesan 500 unit, B 300 unit, C 400 unit dan D 600 unit. Stok
supplier 1500 unit. (total pesanan > stok)
Perush A mendapat = 500/(500+300+400+600)*1500 = 416,67 = 416
Perush B mendapat = 300/(500+300+400+600)*1500 = 250
Perush C mendapat = 400/(500+300+400+600)*1500 = 333,33 = 333
Perush D mendapat = 600/(500+300+400+600)*1500 = 499,99 = 499
Contoh 2 :
Perusahaan A memesan 500 unit, B 300 unit, C 400 unit dan D 600 unit. Stok
supplier 2000 unit. (total pesanan < stok)
Tugas :
1. Praktikan menentukan berapa banyak jumlah shuttlecock yang akan diproduksi untuk
ketiga jenis shuttlecock setiap harinya untuk waktu reguler dan lembur selama 2 bulan
(Januari dan Februari).
2. Praktikan menetapkan berapa harga jual masing-masing jenis shuttlecock.
3. Praktikan menentukan kapan, di supplier mana dan berapa banyak jumlah bahan baku
yang dipesan (untuk bulu dan dop).
4. Praktikan menentukan kapan dan berapa banyak jumlah bahan baku yang dibeli
(untuk benang, lem, pita dan kemasan).
5. Praktikan menetapkan jumlah Re-Order Point (ROP) untuk masing-masing bahan
baku.
6. Praktikan menentukan kapan dan berapa besar uang yang akan dipinjam di bank.
7. Praktikan menentukan kapan dan berapa besar uang yang akan digunakan untuk
mengembalikan pinjaman tersebut.
8. Praktikan menentukan berapa besar uang yang akan digunakan untuk keperluan
pribadi/prive (dilakukan di akhir bulan, hanya jika kas positif dan tidak mempunyai
hutang di bank).