You are on page 1of 2

Metabolism primer disebut juga metabolit primer seperti protein karbohidrat lemak, yang digunakan

sendiri oleh tumbuhan untuk pertumbuhannya, maupun sebagai sumber senyawa metabolic sekunder

seperti terpenoid, flavonoid, alkaloid, steroid. Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa kimia

yang umumnya mempunyai kemampuan bioaktivitas dan berfungsi sebagai pelinduing tumbuhan

tersebut dari gangguan hama penyakit untuk tumbuhan sendiri atau lingkungannya. Senyawa kimia

sebagai hasil metabolit sekunder atau matabolit sekumder telah banyak digunakan sebaga zat warna

racun aroma makanan, obat-obatan dan sebagainya serta sangant banyak jenis tumbuh-tumbuhan yang

digunakan obat-obatan sebagai obat tradisional sehingga diperlukan penellitian tumbuhan berkhasiat

dan mengetahui senyhawa kimia yang berfungsi sebagai obat. Untuk mendapatkan jumlah senyawa

aktif yang besar dari metabolit sekunder diperlukan tanaman yang cukup berlimpah sehingga

mengalami kesulitan dalam penyediaan tanaman, karena itu diperlukan lahan untuk pengembangan

tumbuhan tersebut. Usaha-usaha untuk mendapatkan metabolit tersebut perlu dilakukan penelitian

dengan memanfaatkan kultur jaringan. Saat ini merupakan pilihan yang sangat tepat untuk

dikembangkan.

Terpenoida

Adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang mempunyai bau dan dapat diisolasi dari

bahan nabati dengan penyulingan disebut minyak atsiri. Minyak atsiri adalah bahan yang mudah

menguap sehingga mudah dipisahkan dari bahan-bahan lain dalam tumbuhan. Fraksi yang paling mudah

menguap dari golongan terpenoid yang mengandung sepuluh atom karbon. Fraksi yang mempunyai titik

didh lebih tinggi biasanya terdiri dari terpenoid yang mengandung lima belas atom karbon.

Secara umum biosintesa dari terpenoid dengan terjadinya 3 reaksi dasar yaitu 1. Pembentukan isoprene

aktif berasal dari asam asetat melalui asam mefalonat. 2. Penggabungan kepala dan ekor dua unit

isoprene akan membentuk mono, seskui, bi, sester, dan poli terpenoid. 3. Penggabungan ekor dan ekor
dari unit C 15 atau C 20 menghasilkan triterpenoid dan steroid. Mekanisme dari tahap reaksi biosintesa

terpenoid adalah asam asetat setelah diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis Claisen

menghasilkan asam asetoasetat. Senyawa yang dihasilkan ini dengan asaetil koenzim A melakukan

kondensasi jenis aldol menghasilkan rantai karbon bercabang sebagaimana ditemukan pada asam

mefalinat. Reaksi-reaksi berikutnya adalah fosforilasi, eliminasi asam fosfat dan dekarboksilasi

menghasilkan isopentenilpirifosfat (IPP) yang selanjutnya berisomerasi menjadi dimetil alil pirofosfat

(DMAPP) oleh enzim isomerase. IPP sebagai unit isoprene aktif bergabung secara kepala ke ekor dengan

DMAPP dan penggabungan ini merupakan langka pertama dari polimerisasi isoprene untuk

menghasilkan terpenoid. Mekanisme biosintesa senyawa terpenoid adalah sebagai berikut

You might also like