Professional Documents
Culture Documents
Apabila sebuah lempengan kaca diletakkan diatas permukaan zat cair kemudian
digerakkan dengan kecepatan v, maka molekul dibawahnya akan mengikuti
kecepatan yang besarnya sama dengan v.Hal ini disebabkan oleh adhesi lapisan
zat cair pada permukaan kaca bagian dibawahnya. Lapisan zat cair dibawahnya
lagi akan berusaha mengerem kecepatan tersebut, demikian seterusnya sehingga
pada akhirnya zat cair yang paling bawah mempunyai kecepatan sama dengan nol.
Dengan demikian gaya F yang menyebabkan kecepatan kaca tersebut dapat
dinyatakan :
F v
v FA
d
d η = koefisien gesekan dalam (viskositas)
A = Luas Permukaan Kaca
d = Jarak dari permukaan ke dasar
V = Kecepatan mengalir
Demikian pula aliran dalam zat cair dalam pembuluh dapat digambarkan
sebagai berikut :
P1 P2
A F
Volume Tekanan
det ik Tahanan
8 L
P1 P2 V
r 4
E=I.R
E = Tegangan = P1-P2
I = Aliran = V
R = Tahanan = 8 η L/π r4 = tahanan Poiseuille dalam satuan N.S/m 5
Contoh Soal:
Hitunglah Tahanan Rs perifer total dari susunan pembuluh apabila P1 – P2 =
selisih tekanan rata-rata dalam aorta dan vena cava (100-2 = 98 mm Hg).
Volume denyut jantung = 90 cm 3 . Frekuensi jantung = 72 menit
r (P1 - P2 )
4
V
8 L
Kalau dikaji lebih lanjut terhadap rumus di atas bahwa tahanan tergantung
pada :
• Panjang Pembuluh
• Diameter Pembuluh
• Viskos/kekentalan zat cair
• Tekanan
Efek Panjang Pembuluh Terhadap Debit
Makin penjang pembuluh, sedangkan diameter pembuluh sama, zat cair
yang mengalir lewat pembuluh tersebut akan memperoleh tahanan
semakin besar dan konsekuensi terhadap besar tahanan tersebut, debit
zat cair akan lebih besar pada pembuluh yang pendek
Contoh:
Panjang = 3 1 ml/min
P = 100 mm Hg
Panjang = 2 2 ml/min
Panjang = 1 3 ml/min
Efek Diameter Pembuluh Terhadap Debit
Zat cair yang melewati pembuluh akan dihambat oleh dinding pembuluh.
Dengan alasan ini kecepatan aliran zat cair makin cepat pada pembuluh
dengan diameter semakin besar, dan aliran tengah semakin tidak
dipengaruhi oleh zat cair yang berada di dekat dinding pembuluh.
Sebagai Contoh:
d=1
1 ml/min
P = 100 mm Hg d=2
16 ml/min
d=4
256 ml/min
Efek Kekentalan Terhadap Debit
Dengan semakin kentalnya zat cair yang melewati pembuluh, semakin
besar gesekan terhadap dinding pembuluh dan sebagai konsekuensinya,
diperoleh tahanan semakin besar
Dari hasil pencatatan terlihat peningkatan zat cair pada pipa kapiler
sedangkan debit adalah sama (lihat gambar)
1.5 cm
Air
3.5 cm
Plasma
Darah
Kekentalan ini penting untuk mengetahui konsentrasi
sel darah merah. Pada darah normal, kekentalan
sebesar 3.5 kali air. Apabila konsentrasi darah 1 1/2
dari darah normal, kekentalan menjadi dua kali air dan
apabila konsentrasi darah meningkat mencapai 70 kali
di atas normal maka kekentalan darah mencapai 20 kali
air. Dengan alasan demikian, aliran darah pada
penderita anemia adalah cepat oleh karena konsentrasi
sel darah merah sangat rendah. Sebaliknya pada
penderita polycythemia (kadar sel darah meningkat)
aliran darah sangat lamban.
Efek Tekanan Terhadap Debit
Apabila tekanan zat cair/darah pada salah satu ujung pembuluh tinggi
dari ujung lainnya, maka zat cair/darah akan mengalir dari tekanan yang
tinggi ke tekanan yang rendah. Dengan demikian aliran zat cair/darah
berbanding langsung terhadap perbedaan tekanan.
3 ft
2 ft
1 ft
N.Sec
1 P1 10 poise 2
Pa.S
m
dyne detik massa(kg)
1 poise(P)
cm 2 Panjang (m) x Waktu 2 (s 2 )
Gaya panjang
Luas kecepatan
Maka diperoleh:
4 3
Gke atas r 0 g
3
0 massa jenis zat cair
Ghambat 6 r v v = kecepatan
R = jari-jari
η = viskos dalam poise
Gaya hambatan (Retarding Force) sama dengan selisih antara gaya
gravitasi dengan gaya ke atas; dengan demikian :
4 3 4 3
6 r v r g - r 0 g
3 3
2 r2
v g ( - 0 )
9