You are on page 1of 9

II.

FUNGSI AGAMA
A. FUNGSI REDEMPTIF (PENGUDUSAN/PENYUCIAN)
B. FUNGSI EDUKATIF (PENDIDIKAN)
C. FUNGSI INTEGRATIF ( PENYATUAN )

Fungsi Redemptif : mengacu pada peran agama untuk menyucikan umat


manusia dalam pelbagai kegiatan upacara mulai dari rangkaian upacara
kelahiran, kehidupan,sampaikematian/kembalinya manusia ke alam baru.

Fungsi Edukatif : Mengacu pada peran agama untuk mendidik umat


manusia secara jasmani dan rohani. Secara jasmani melalui pendidikan
ilmu pasti dan sosial. Ilmu pasti menyangkut Matematika, fisika, kimia,
biologi, geologi dsb.dan ilmu sosial meliputi ; sosiologi, psikologi,
antropologi, arkeologi.

Fungsi Integratif : mengacu peran agama untuk menyatukan umat


manusia baik secara intern, antar umat, dan dengan pemerintah.
Hakekatnya agama tidak memecahbelah umat manusia
III.KONSEP SEHAT DAN SAKIT
KONSEP SEHAT :
1. SEHAT (WHO): ADALAH KEADAAN NYAMAN SEUTUHNYA
SECARA FISIK, PSIKIS DAN SOSIAL DAN BUKAN BEBAS MELULU DARI
PENYAKIT DAN CACAT/KEKURANGAN ( a state of complete physical, sosial
and moral well being )

2. GEREJA KATOLIK MENGKRITISI KONSEP DIATAS DENGAN


MENGEDEPANKAN KESEHATAN SEBAGAI KEMAMPUAN SESEORANG
UNTUK MENGATASI GANGGUAN FISIK, PSIKIS, SOSIAL, SEHINGGA TIDAK
TERHAMBAT DALAM MENYATAKAN PANGGILAN HIDUPNYA ( KESEHATAN
SEBAGAI TUGAS )
KESEHATAN SEBAGAI NILAI ( DASAR, HAM, TINGGI, YANG
DILINDUNGI, ) KUHP PASAL 351-358 (MELINDUNGI ORANG
TERHADAP TINDAKAN YANG MENYEBABKAN KEMATIAN
DAN LUKA
KONSEP SAKIT
 MERUPAKAN GANGGUAN REGULASI KEHIDUPAN DALAM TUBUH ATAU
HUBUNGAN DENGAN LINGKUNGAN, KEGAGALAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN
LINGKUNGAN, SEHINGGA MANUSIA TERHAMBAT DALAM MEWUJUDKAN
DIRINYA ATAU ARTI DIRINYA.

 SAKIT DALAM KITAB SUCI ( ALKITAB) PERJANJIAN LAMA DIKAITKAN DENGAN


KELAKUAN MANUSIA SENDIRI DAN DITAFSIRKAN SEBAGAI REAKSI ALLAH YANG
MAHAADIL DAN MENGHUKUM KEJAHATAN. SAKIT DAN DERITA DITAFSIRKAN
SEBAGAI KONSEKUANSI DOSA, DAN DIHUBUNGKAN DENGAN SEGALA MACAM
BENTUK PENAMPILAN KEJAHATAN. PENYAKIT SAUL DITAFIRKAN SENAGAI
HUKUMAN TUHAN ( 1 SAM 16;14-23). PENYAKIT DAN PENDERITAAN DIPANDANG
SEBAGAI HUKUMAN, TERUTAMA KUSTA ( BIL. 12.1-16; 2 TAW 26;16-21)

 DALAM PERJANJIAN BARU SABDA DAN KARYA YESUS DIRESAPI CINTAKASIHNYA


TERHADAP MANUSIA, TERUTAMA YANG LEMAH DAN TAK BERDAYA, KARENA
PENDERITAAN DAN PENYAKIT YANG MEMBUTUHKAN PERTOLONGAN. KERYA
PENYEMBUHAN YESUS MEMPUNYAI SIFAT DATANGNYA KERAJAAN ALLAH. IA
SENDIRI MENEMPUH JALAN SALIB MENANGGULANGI PENDERITAAN, MELEWATI
KEMATIAN SAMPAI KEJAYAANNYA PADA KEBANGKIYAN.
MENGHAYATI PERISTIWA SAKIT SECARA KRISTIANI
 ADANYA KESADARAN AKAN NILAI RELATIF DARI KESEHATAN. KEHILANGAN KESEHATAN
BUKANLAH BENCANA TERBESAR, SEHINGGA UMAT BERIMAN TIDAKLAH BERBUAT SEOLAH-
OLAH TERLAH KEHILANGAN SEGALA-GALANYA, KARENA MEMANG KESEHATAN
BUKANNLAH SEGALA-GALANYA.

 KESADARAN TENTANG ARTI PERISTIWA SAKIT. ADALAH KESEMPATAN BAGI UMAT BERIMAN
MERENUNGKAN ARTI HIDUPNYA YANG MAKIN MENJADI MASALAH BAGINYA DAN MENDESAKNYA UNTUK
BERFIKIR LEBIH LANJUT, SAKIT BUKAN PULA MELULU NASIB MELAINKAN TUGAS YANG HARUS
DILAKSANAKAN DENGAN HARAPAN DAN KESABARAN, PASRAH DAN TAKUA. TUGAS UNTUK
MENJADI DEWASA, MASAK SEBAGAI MANUSIA KRISTIANI. PELUANG UNTUK SENASIB,
SEHIDUP SEMATI MENGIKUTI JALAN SALIBNYA MENUJU KEBANGKITAN. DAN SAKIT
MENUNJUKKAN HIDUP ABADI LEBIH LUHUR DARI HIDUP YANG FANA INI

 NILAI SOLIDARITAS UMAT KRISTIANI MEMBANTU ORANGSAKIT DENGAN BELAS KASIHAN DAN
MERINGANKAN PENDERITAAN MEREKA. USAHA PIHAK DOKTER, PERAWAT MEDIA HARUS
DILIHAT SEBAGAI TANDA INJIL (KABAR BAIK) KEHADIRAN KRISTUS PENYELAMAT, BUKAN
SAJA DENGAN HUBURAN, TAPI JUGA BANTUAN LAIN UNTUK MERINGANKAN SAKITNYA DAN
MENYEMBUHKANNYA.

 TUGAS SEMUA UMAT BERIMAN BERJUANG MELAWAN PENYAKIT, DENGAN MENJAGA KEBERSIHAN DAN
KSEHATAN,

 KELUARGA DAN SAUDARA-SAUDARA SI SAKIT, PERAWAT MEDIS MEMILIKI TANGGUNGJAWAB YANG KEBIH
BESAR UNTUK MENABAHKAN HATI SI SAKIT, DENGAN PENGHIBURAN IMAN DAN DOA BERSAMA.
MEREKA BERSAMA KRISTUS MENGHADAPI PENDERITAANNYA.
Sakramen pengurapan orang
sakit
 Salah satu sakramen gereja katolik untuk mendampingi dan memberi
penghiburan kepada orang beriman katolik yang menderita sakit.
 Latar belakang; bahwa si sakit yang menderita cukup lama merasa
terasing dari lingkungannya dan membutuhkan penghiburan
 Kristus sendiri menaruh belas kasihan pada orang-orang sakit,
menghibur dan menyembuhkan mereka.
 Para rasulpun berbuat demikian.
 Sakramen pengurapan orang sakit menurut rasul yakobus diberikan
kristus kepada gereja, sebagai jaminan bahwa Yesus terus berkarya
didalamnya.
 Bila ada orang sakit waktu lama sebaiknya dipanggil seorang imam
untuk mendoakan dan merawat orang sakit untuk menabahkan hati si
sakit dalam derita dan menggabungkan diri dengan sengsara dan
wafat yesus
 DUKUNGAN SPIRITUAL DALAM MENGHADAPI MASA TERMINAL MENURUT
AGAMA KATOLIK.
Masa terminal adalah keadaan kritis yang dihadapi oleh seorang pasien pada saat-saat
akhir hidupnya di dunia ini. Mereka yang dalam keadaan ini biasanya berada pada posisi;
Menolak, menawar, menyerah, dan menerima. Kondisi ini sangat manusiawi karena
mengharuskannya untuk melalui apa yang belum pernah dilihat dengan mata manusiawi,
namun diyakini ada secara imani.
Dalam kondisi seperti inilah dukungan spiritual terhadap pasien yang mengalami
keadaan sakratul maut menjadi penting. Karena di dalamnya mereka dikuatkan dan
diberikan peneguhan keyakinan bahwa ia patut menerima keadaan ini dengan iman atau
penyerahan yang total kepada penyelenggaraan Allah.
Dalam agama katolik dukungan spiritual ini dilakukan oleh anggota gereja katolik pada
umumnya; atau oleh kelompok doa yang ada dalam gereja katolik, atau kerasulan doa
lainnya. Tujuanya adalah membantu pasien menghadapinya sakitnya bersama Yesus
Kristus yang pernah senasib dengannya, menderita sengsara, dan wafat; namun
kebangkitanya memberi harapan baru bahwa ia memasuki dunia baru; dan disana
mempersiapkan tempat itu bagi orang-orang yang percaya kepadanya.
BEBERAPA PERSOALAN KHUSUS PANDANGN
GEREJA KATOLIK TERHADAP :
A. KELUARGA BERENCANA:
Prinsip Setuju : Keluarga bertanggung jawab dalam sisi kesehatan,
pendidikan, ekonomi, situasi soal, kebijakan pemerintah, bimbingan
gereja.
Yang dipersoalkan : KB yang bersifat abortif. Sikap Anti hamil sering
dilandasi sikap yang bertentangan dengan ajaran agama, martabat,
kedudukan istri dan nilai kehidupan.
Dua pola dasar ber KB :
a. KB Kontraseptif ( Artificial birth control)
b. KBA ( Natural Family Planing)
memahami masa kering dan masa subur.
Metode : MOB ( metode ovulasi billings) tahun 1950, disebarkan
1976 (perdhaki), diterima BKKBN surat no; 6668/KS/002/e2/90
 Metode KBA bukanlah metode ramalan seperti cara KB alamiah yang disebut metode kalender atau hitung-hitungan
tanggal. Terjadinya ovulasi tidak diramalkan dengan cara menghitung-hitung hari-hari sebelum atau sesudah
menstruasi, tetapi ditentukan atas dasar tanda-tanda yang tampak pada saat itu juga dan mudah dikenal oleh setiap
wanita yang normal.
Kunci Keberhasilan KBA;
a. Pengamatan; suami benar-benar mengamati keadaan istrinya dan sebaliknya.
b. Pencatatan.
( dapat dilihat dengan contoh pencacatan sebulan siklus 28 hari)
B. Bayi Tabung : ada dua model yang berlawanan dalam sudut moral katolik
Sikap gereja katolik :
a. Pembuahan dengan jenis Heterolog gereja katolik menolak; karena menilainya sama dengan
persinahan.
b. Pembuahan dengan jenis Homolog penilaian moral gereja katolik bersikap kurang dapat dicela
karena profil kebapaan dan keibuan tidak saja berlaku secara biologis, tetapi juga secara sosial.
C. Transplantasi : dapat dibenarkan karena menyelamatkan yang membutuhkan, sejauh tidak bertujuan
komersialisasi.
D. Donor darah sangat baik bahkan dinyatakan ambil bagian dalam solidaritas
kristiani.
E.PMS : gereja katolik melihatnya sebagai akibat bentuk penyimpangan
moral sexual dan pelanggaran X perintah Allah khususnya perintah ke lima
tentang menghormati kemurnian.

F. Cloning : sangat di tolak gereja katolik, karena dapat mengancam nilai


perkawinan dan kuasa penyelenggara kehidupan dapat digeser oleh kuasa ahli
kedokteran. Pemerintah AS hanya menyediakan dana untuk penelitian dunia
kloning.

You might also like