You are on page 1of 11

Kompetensi Dasar :

1. Melakukan Penelitian social secara sederhana dan mengkomunikasikan hasilnya dalam


tulisan dan lisan
2. Mempraktikan Metode penelitian sosial
a. Merancang metode penelitian sosial secara sederhana
b. Melakukan penelitian secara sederhana
c. Mengkomunikasikan hasil penelitian sosial secara sederhana__

BAB I
RANCANGAN PENELITIAN
Pengertian Penelitian
Penelitian /riset dari kata Research dari kata re artinya kembali dan search artinya
mencari. Jadi dari segi etimologi, penelitian artinya mencari kembali.Yaitu mencari bukti-bukti
baru yang dikembangkan menjadi teori untuk memperdalam dan memperluas ilmu tertentu.
Pengertian secara ilmiah menurut para ahli adalah sbb:
1. Moh. Nasir Ph,D ; penelitian adalah pencarian fakta-fakta menurut metode obyektif yang
jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan mengahasilkan dalil atau hukum
2. Marzuki; penelitian adalah usaha-usaha untuk mencari, mengumpulkan dan menganalisis
fakta-fakta mengenai suatu masalah.
3. Whitney; penelitian adalah metode untuk menemukan kebenaran ilmiah melalui
penyelidikan yang sungguh-sungguh dalam waktu lama.
4. Woody; penelitian adalah metode untuk menemukan kebenaran ilmiah melalui pemikiran
kritis yang meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan
hipotesis, membuat kesimpulan dan mengadakan pengujian atas semua kesimpulan apakah
ia cocok dengan hipotesis.

Proses penemuan kebenaran dan pengetahuan


Penelitian yang dilakukan seseorang sebenarnya untuk mencari kebenaran ilmiah.
Kebenaran dapat diperoleh dalam dua macam pendekatan yaitu :
1. Kebenaran yang diperoleh dengan pendekatan non ilmiah, meliputi:
a. Kebenaran yang diperoleh secara kebetulan. Contoh penemuan obat (kina)
b. Dengan usaha coba-coba .Contoh pengeboran minyak secara tradisional
c. Secara intuitif(petunjuk Tuhan) misalnya melalui mimpi, ilham. Dengan perenungan
yang dalam
d. Karena otoritasnya(sebagai ilmuwan, profesional, rohaniawan, pemimpin
e. Karena memperoleh wahyu dari Tuhan. Contoh: para nabi/rosul
2. Kebenaran yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah
a. Berfikir secara rasional, kritis, sistematis dan analisis terhadap suatu permaslahan dengan
menggunakan metode yang terukur
b. Berfikir secara empiris berdasarkan pengalaman/percobaan yang berulang-ulang
kemudian disusun secara sistematis

Proses berfikir dalam penelitian


1. Proses berfikir (penalaran)
Dengan kemampuan bernalar yang kemudian dikomunikasikan dalam bahasa, manusia
mampu menemukan pengetahuan yang benar. Sebagai suatu kegiatan berfikir, penalaran
mempunyai ciri-ciri tertentu yaitu :
a. Suatu pola pikir yang disebut logika(proses berfikir logis). Berbagai hal ditimbang secara
obyektif berdasarkan data dan analisis akal sehat
b. Sifat analitik dari proses berfikir
Dua jenis penalaran yang sangat penting dalam penelitian adalah:
a. Proses berfikir Deduktif adalah cara menarik kesimpulan yang didasarkan pada
alasanalasan tertentu. Kesimpulan ditarik dari keadaan yang berlaku umum untuk hal-
halyang khusus. Alasan-alasan ini mencerinan sustu kesimpulan da meberikan bukti atas
kesimpulan tersebut.
Contoh:
Premis 1 : Semua karyawan dipercaya bahwa mereka tidak akan mencuri
Premis 2 : Abu Bakar adalah seorang karyawan
Kesimpulan : Abu Bakar dapat dipercaya, ia tidak akan mencuri
b. Proses berfikir Induktif adalah cara metode pemikiran yang bertolak dari hal-hal atau
peristiwa khusus untuk menentukan hukum umum. Dalam Induksi kesipula ditarik dari
satu atau lebih fakta atau bukti.. kesimpulan mejelaskan fakta dan fakta mendukung
kesimpulannya

Sifat-sifat penelitian
1. Cermat 5. Bersifat obyektif
2. Tepat 6. Dilakukan oleh orang terlatih
3. Sistematis 7. Dilaksanakan dalam kondisi yang terkendali
4. Dicatat

Jenis-jenis penelitian
1. Berdasarkan tujuannya penelitian ada tiga macam, yaitu:
a. Penelitian eksploratif (Explorative Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan
tujuan menemukan sesuatu pengetahuan baru yang sebelumnya belum ada. Misalnya
penelitian tentang obat penyakit AIDS.
b. Penelitian Pengembangan (Development Research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan, memperluas dan menggal lebih dalam teori yang dimiliki oleh ilmu
tertentu.
c. Penelitian Verifikatif (Verivicative Research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menguji suatu teori atau hasil penelitian sebelumnya sehingga diperoleh hasil yang
memperkuat atau menggugurkan teori/hasil penelitian sebelumnya.
2. Berdasarkan pendekatannya, ada enam macam, yaitu :
a. Penelitian Survei, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengambil suatu generalisasi dari
suatu pengamatan terbatas menjadi kesimpulan yang berlaku umum bagi populasi.
b. Penelitian Expost Facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang
telah terjadi dan kemudian merunut kebelakan melalui data untuk menemukan faktor-
faktor yang mendahului atau menentukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang
diteliti. Penelitian jenis ini menggunakan logika dasar ” Jika X maka Y”. Contoh penelitian
tentang pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar anak.
c. Penelitian Eksperien yaitu Penelitian yang dilakukan untuk menemukan hubungan sebab
akibat antar variabel dengan cara melakukan kontrol langsung terhadap faktor penyebab.
Logika dasarnya sama dengan penelitia Expost Facto. Dalam penelitian eksperimen
peneliti bisa merancang dan merekayasa obyek yang akan diteliti.
d. Penelitian Kualitatif yaitu Penelitian yang berusaha memahami kejadian sosial berdasarkan
pandangan subyektif dari para pelaku. Penelitian ini mengandalkan teknik wawancara
dalam penggalian data
e. Penelitian tindakan. yaitu penelitian yang merupakan suatu proses yang dilalui oleh
perseorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk
menguji prosedur yang diperkitakan akan menghasilkan perubahan, melalui proses
perencanaan, tindakan dan refleksi kemudian perencanaan lagi, tindaka dan refleksi
demikian dilakukan berulang-ulang dalam dua sampai tiga siklus.
3. Berdasarkan hasil yang ingin dicapai
a. Penelitian dasar ( basic research) yaitu penelitian murni untuk mengembangkan dan
memperdalam teori suatu ilmu pengetahuan. Contoh penelitian mengenai tata surya,
genetika dsb
b. Penelitian terapan (applied research) yaitu penelitian yang dapat diterapkan langsung untuk
memecahkan masalah di masyarakat. Contoh : penelitian obat, hama tanaman, teknologi
pertanian dsb
4. Berdasarkan bidang studi yang diteliti
a. Penelitian bidang sosial/ humaniora, misalnya penelitian aslah pendidikan, ekonomi,
politik, sosbud, etnografi, pelanggaran HAM
b. Penelitian bidang eksakta, misalnya manfaat tanaman obat, energi matahari untuk tenaga
listrik, dsb
5. Berdasarkan tempat penelitiannya
a. Penelitian laboratorium, contoh penelitian tentang sel kanker, reaksi kimia dsb
b. Penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang terfokus pada berbagai literatur, dokumen,
brosur ilmiah, data sensus dsb contoh perjuangan pangeran Diponegoro .
c. Penelitian Lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan pada lingkungan alam / masyarakat
tertentu. Peneliti terjun langsung pada obyeknya. Contoh penelitian tentang suku Badui di
Banten , Suku Asmat di Papua, Karyawan pabrik, gelandangan dsb
6. Berdasarkan cara pembahasannya
a. Penelitian Deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memaparkan, melukiskan
dan melaporkan segala keadaan obyek yang diteliti sebagaimana adanya tanpa menarik
suatu kesimpulan
b. Penelitian Inferensial, yaitu penelitian yang selain memaparkan keadaan obyek juga
menarik kesipulan umum guna keperluan prediksi. Penelitian jenis ini sering menggunakan
rumus-rumus statistik

Persyaratan Penelitian
1. Sistematis, artinya dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai
yang komples sehingga mencapai tujuan secara efektif dan efisien
2. Berencana artinyadilaksanakan dengan unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah
dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya
3. Mengikuti konsep ilmiah artinya mengikuti cara yang telah ditentukan yaitu prinsip yang
digunakan untuk meperoleh ilmu pengetahuan

Persyaratan seorang peneliti


1. Mempunyai kesetiaan dan pengabdian pada ilmu
2. Jujur, rajin, sehat jasmani dan dapat dipercaya
3. Rasional, kreatif, berinisiatif dan analitis
4. Terbuka, dapat bekerjasaa dan mempunyai latar belakang pendidikan yang memadai.
Cara berfikir seorang peneliti:
5. Berfikir skeptis, artinya harus selalu menanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung
suatu pernyataan
6. Berfikir analitis, artinya harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang
dihadapi
7. Berfikir kritis, artinya harus selalu mendasarkan pikiran atau pendapatnya pada logika
serta menimbang berbagai hal secara obyektif berdasarkan data adan analisis akal sehat
8. Jujur, artinya tidak memasukkan keinginan sendiri ke dalam data\
9. Terbuka, artinya bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat
pihak lain tentang hasil penelitiannya. Cara berfikir seperti ini disebut cara berfikir
ilmiah.

Sikap seorang peneliti


1. Obyektif, artinya harus dapat memisahkan antara pendapat pribadi yang biasanya sifatnya
subyektif dengan fakta/ data yang diperoleh dari lapangan
2. Kompeten, artinya memiliki kemampuan untuk melaksanakan penelitian dengan
menggunakan metode dan teknik peelitian tertentu
3. Faktual, artinya harus bekerja berdasarka fakta yang diperoleh.
Ciri-ciri penelitian yang baik
1. Kegiatan penelitian harus dirancang secermat mungkin
2. Memerlukan keahlian
3. Harus obyektif
4. Memerlukan kesabaran dan kehati-hatian
5. Berkepentingan untuk menemukan hal-hal yang baru dalam bidang tertentu
6. Memerlukan alat dan prosedur pengumpulan data yang cermat
7. Menghasilkan kesimpulan
8. Dimulai dari obyek yang dapat diobservasi dan berakhir pada obyek yang diobservasi
.
Metodologi Penelitian
Metode ilmiah adalah cara-cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,
pengesahan, dan penjelasan kebenaran atau cara-cara ilmiah untuk mencapai kebenaran ilmu
guna meecahkan suatu masalah (J.C. Almack). Penggunaan metodologi yang tepat dapat
menghindari pemecahan masalah yang spekulatif, dan bisa meningkatkan obyektivitas dalam
menggali kebenaran ilmu.
Ada 4 macam metode penelitian, yaitu :
1. Metode filosofis, yaitu penelitian yang dilakukan melalui perenungan dan pemikiran yang
mendalam, terarah dan mendasar. Data-data yang digunakan bersifat kualitatif sehingga
pemecahan masalahnya bersifat apriori.
2. Metode deskriptif, yaitu prosedur pemecahan masalah dengan menggabarkan keadaan obyek
pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya, kemudian dianalisis dan
diintepretasikan. Bentuknya berupa survei, studi korelasi dan studi perkembangan.
3. Metode historis, yaitu pemecahan masalah dengan menggunakan data-data masa lalu.
Hasilnya digunakan untuk memahami kejadian sekarang atau memprediksi keadaan yang
akan datang.
4. Metode eksperimen, yaitu cara-cara untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dua
variabel atau lebih melalui percobaan secara cermat. Bentuknya ada dua yaitu: eksperimen
eksploratif (bertujuan mempertajam masalah dan hipotesis) dan eksperimen pengembangan
(bertujuan membuktikan hipotesis guna membuat generalisasi umum).

Kriteria Metode Ilmiah (menurut Moh. Nasir Ph.D)


1. Berdasarkan fakta
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa
4. Menggunakan hipotesis
5. Menggunakan ukuran obyektif
6. Menggunakan teknik kuantifikasi

Tahap tahap penelitian


1. Memilih masalah atau topik penelitian
2. Studi pendahuluan
3. Merumuskan masalah penelitian
4. Merumuskan Hipotesis (anggapan dasar)
5. Memilih metode/pendekatan yang digunakan
6. Menentukan variabel dan sumber data
7. Menentukan dan menyusun instrumen/alat penelitian
8. Mengumpulkan data
9. Menganalisis data
10. Menarik kesimpulan
11. Menulis laporan penelitian
Tahap ke 1 sampai tahan ke 6 merupakan kegiatan dalam merancang penelitian
Tahap ke 7 sampai ke 10 merupakan tahap pelaksanaan penelitian.
Tahap ke 11 merupakan tahap akhir berupa laporan penelitian

Memilih dan menentukan Topik Penelitian


Topik adalah pokok permasalahan dari suatu penelitian.
Sumber sumber masalah penelitian antara lain berasal dari :
1. Gejala-gejala atau fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
2. Bahan-bahan kepustakaan seperti buku-buku atau artikel dll
3. Informasi yang diberikan oleh orang lain
Dalam menentukan topik atau masalah penelitian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh
seorang peneliti yaitu :
1. Masalah penelitian harus menarik dan perlu.
Bagi peneliti, menarik dapat dijadikan motivasi untuk terus meneliti meskipun banyak
menemui hambatan. Bagi Masyarakat hasil penelitian dari masalah yang menarik akan
mendorong mereka untuk membaca atau mempelajari
2. Data dapat diperoleh dan penelitian dapat dilaksanakan
Suatu masalah penelitian dapat dilaksankan dan data dapat diperoleh jika:
a. Penelitian menguasai teori dan latarbelakang serta metode pemecahannya
b. Cukup waktu dan tenaga, sehingga pelaksanaan penelitian tidak tergesa-gesa
c. Memiliki sumber data dan peneliti mampu menyusun alat pengumpul data serta mampu
mengolahnya
3. Hasil penelitian bermanfaat
Bermanfaan bagi kemajuan iptek, meningkatkan efektifitas kerja, meningkatkan mutu
kehidupan atau dapat menyumbangkan pemikiran bagi kehidupan
4. Topik atau masalah penelitian merupakan suatu yang baru
Kesamaan masalah atau topik bisa dianggap plagiat, kecuali tujuannya memang
menyempurnakan hasil penelitian sebelumnya. Topik penelitian yang sudah dapat dipilih
dan ditentukan, kemudian dirumuskan secara ekplisit ke dalam judul penelitian. Paling tidak
judul diharapkan dapat mewakili topik penelitian yang dimaksud.
Dalam merumuskan judul perlu diperhatikan hal-hal sbb:
1. Judul harus ditulis secara singkat , padat dan jelas
2. Harus mencerminkan spesifikasi permasalahan yang diteliti
3. Harus memuat variabel-variabel utama yang dilibatkan dalam penelitian
4. Harus menyebutkan secara jelas jenis hubungan antar variabel
5. Harus mengungkapkan obyek yang diteliti
Judul penelitian diharapkan mengandung unsur-unsur sbb:
1. Sifat / jenis penelitian. Misalnya : Deskripsi, Korelasi atau Komparasi
2. Subyek penelitian
3. Obyek penelitian/Tempat/daerah penelitian
4. Waktu penelitian

Contoh Judul penelitian yang bersifat Korelasi:


” Hubungaf antara tingkat ekonomi kaluarga dengan prestasi siswa SMA N 1 Pur"alingga tahun
2005/2006”
Dari judul tersebut dapat diuraikan sbb:
1. Sifat penelitian : Korelasi
2. Subyek penelitian : Siswa SMA Putra Pajajaran
3. Obyek penelitian : - Tingkat ekonomi keluarga
: - Prestasi siswa
4. Tempat : SMA Putra Pajajaran
5. Waktu : Tahun 2005/2006

II. STUDI PENDAHULUAN


Studi pendahuluan perlu dilakukan agar peneliti dapat mendalami permasalahan yang diteliti,
sehingga dapat benar-benar mempersiapkan perencanaan selanjutnya.
Tujuan sttdi pendahuluan adalah :
1. Agar peneliti tidak meneulangi hasil penelitian orang lain
2. Mengetahua dengan pasti apa yang akan diteliti
3. Tahu dimana/kepada siapa data dapat diperoleh
4. Memahami bagaimana teknik mempeboleh data penelitianDapat menentukan metode yang
tepat unttc menganalisis data tersebut
5. Memahami bagaimana harus mengambil kesimpulan dan cara memanfaatkan hasilnya
Studi Pendahuluan dapat dilakukan dengan cara sbb: (3 P)
1. (Paper) maksudnya Studi KepUstakaan, yaitu membaca artikel, paper, buku-buku teori yang
terkait, hasil penelitian sebelumnya dlh
2. ( P e r s o n ) artinya bertanya, berkonsultasi dengan ses%orang yang dianggap ahli atau nara
sumber
3. (Place) artinya kunjungan ke lokasi atau ke daerah dimana masalah penelitian it5 bersumber

MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN


Merumuskan masalah penelitian harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanya!n
b. Rumus!n masalah harus jelas, padat Dan dapat dipahami /leh orang lain
c. Rumusan masalah harus menfandunf unsur data yang mendukung pemecahan m!salah
penelitian
d. Rumusan masalah hares merupakan dasar dalam membuat kesimpulan sementara
(Hipotesis)
e. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian

MERUMUSKAN HIPOTESIS
Hipotesis adalah dugaan sementara dari seorang peneliti yang akan diuji kebenarannya dalam
penelitian yang sedang dilakukan .
Ada dua macam Hipotesis :
1. Hipotesis Induktif, yaitu hipotesis yang dimunculkan dari lapangan, tempat penelitan
berlangsung.
2. Hipotesis Deduktif, yaitu hipotesis yang dimunculkan dari suatu teori yang berasal dari
studi kepustakaan
Hipotesis yang baik adalah:
1. Disusun dalam kalimat berita
2. Dinyatakan secara singkat dan sederhana
3. Menyatakan hubungan antar variabel yang dipermasalahkan
4. Dapat diterima akal sehat
5. Konsisten dengan teori atau fakta yang sudah ada
6. Dapat menjelaskan masalah secara rasional
7. Harus dapat diuji benar salahnya
Berdasarkan isi rumusannya Hipotesis dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Hipotesis Kerja/ Hipotesis Alternatif/ Ha, yaitu Hipotesis yang menyatakan adanya
hubungan antar varibel atau adanya perbedaan antara 2 kelompok. Contoh : ” Ada
hubungan positif antara tingkat ekonomi keluarga dengan prestasi siswa di SMA Putra
Pajajaran tahun 2011”
2. Hipotesis Nihil/Hipotesis Nol/Ho, yaitu Hipotesis yang penyatakan tidak adanya
hubungan antara variabel atau tidak adanya perbedaan antar 2 kelompok subyek yang
diteliti. Contoh: ”Tidak ada perbedaan prestasi mata pelajaran Sejarah antara siswa
Jurusan IPA dan IPS di SMA Putra Pajajaran Tahun 2011”

IV.MEMILIH PENDEKATAN PENELITIAN


Secara umum ada dua macam pendekatan penelitian , yaitu :
1. Pendekatan kuatitatif, yaitu pendekatan yang berusaha untuk mengungkap kenyataan
sosial dengan melihat saling ketergandungan antara variabel satu dengan variabel
lainnya. Dalam pendekatan ini, obyei penelitian dilihat seb`gai fakta atau variabel yang
tetap dan dapat diangkakan (dikuatitatifkan) serta hasilnya dapat diolah `an dianalisis
dengan menggunakaf teknik statistik
2. Pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang berusaha menangkap kenyataan sosial
secara keseluruhan, utuh, dan puntas sebagai satu kesatuan kenyataan. Obyek penelitian
dilihap sebagai hal yang dinamis, memilici pikiran, dan perasaan serta subyektifipas yang
unik.. Data yang diperoleh tidak mecti berupa angka atau data-data yang bisa diangkacan,
tetapi lebih banyak bersifat deskripsi, ungkapan atau makna-makna tertentu yang harus
diungkap peneliti. Termasuk dalam pendekapan ini adalah penelitian Historis, penelitian
Etjografis.

V. MENENTUKAN VARIABEL DAN SUMBER DATA


A. Menentukan Variabel
Variabel adalah obyek penelhtian yang bervari`sh.atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
0enelitian.
Ada dua macam variabel yaitu :
1. Independent Variable/ Variabel Bebas/Vapiabel Pengaruh, yautu variabel yang diduga
sebagai penyebab munculnya variabel lain
2. Depefdent Rariable/ Variabel Terikat/Variabel Terpengaruh, yaitu variabel yang muncul
sebagai akibat dari var)abel penearuh. Disebut variabel tergantung. Data adalah
keterangan tentang sesuatu baik yang berbentu angka-angka atau kata-kata. Data dapat
dijadikan dasar kajian ika benar dan nyata. Data diperoleh dari fakta-fakta yang ditemukan di
lapangan dan sudah dinyatakan dalam angka atau kata yang menunjukkan tingkatan-tingkatan
tertentu.
Syarat-syarat data penelitian:
1. Harus obyektif, artinya harus sesuai dengan kenyataan yang ada
2. Harus bisa mewakili populasi penelitian
3. Harus tepat waktu (masih berlaku pada saat data itu digunakan
4. Harus berhubungan dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan
Data dapat digolongkan kedalam beberapa jenis:
1. Berdasarkan cara memperolehnya ada 2 macam, yaitu
a. Data Primer, yaitu data yang di dapat dari sumber pertama(misal data nilai Siswa dari
Sekolah, data hasil panen dari petani dsb)
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain yang bukan sumber pertama
(misalnya data dari surat kabar, majalah, dari kantor BPS dsb)
2. Berdasarkan sifatnya, ada 2 macam, yaitu
a. Data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka, misalnya data luas
tanah, jumlah anak putus sekolah, kecepatan berlari dsb
b. Data Kualitatif, yaitu data yang tidak dinyatakan dengan angka, misalnya data tentang
status perkawinan, jenis kelamin, kelas sosial, warna dsb
3. Berdasarkan sumbernya ada 2 macam, yaitu
a. Data Intern, yaitu data yang dikumpulkan sendiri dan untuk kepentingan sendiri
b. Data ekstern, yaitu data yang dikumpulkan oleh orang atau badan lain, baik perorangan
atau kelompok, dapat digunakan oleh sendiri atau oleh badan lain

Subyek, populasi dan sampel penelitian


Sumber data dalam penelitian adalah sumber subyek data dapat diperoleh. Subyek
penelitian adalah orang atau benda-benda yang akan menjadi sasaran dalan penelitian atau
sumber data dalam penelitian. Keseluruhan dari subyek penelitian disebut Populasi, sedangkan
sebagaian dari populasi disebut sampel. Jadi penelitian yang menggunakan semua subyek
penelitian sebagai obyek penagamatan disebut penelitian Populasi. Adapun penelitian yang
mengambil subyek penelitian hanya sebagian dari jumlah populasi disebut penelitian sampel.
Tujuan pengambilan sampel adalah untuk menghemat waktu, biaya dan tenaga. Oleh
karena itu dalam memilih sampel penelitian harus dijaga validitasnya sehingga kesimpulan hasil
penelitian terhadap sampel berlaku pula untuk keseluruhan anggota populasi
Pertimbangan dalam pengambilan sampel:
1. Besar kecilnya populasiSampel yang terpilih harus bebas dan safatnya tidak memihak
2. Ketersediaan sarana, prasarana
3. Memperhatikan waktu dan ten`ga penediti
4. Biaya yang tersedia
Langkah-langkah dalam pemilihan sampel, yaitu :
1. Menentukan karakteristik populasi
2. Menentukan teknik pemilihan sampel
3. Menentukan besarnya sampel
4. Meiilih sampel
Teknik pengambilan sampel penelitian
1. Teknik Random Sampling/ sampel acak yaitu cara pengambilan sampel dimana peneliti
memberi hak yang sama kepada setiap subyek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi
sampel. Jumlah sampel yang diambil biasanya berdasarkan pertimbangan:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, biaya, dan tenaga
b. Sempit atau luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti
Teknik Ramdom sampling ada macam, yaitu :
a. Cara Undian
b. Cara Ordinal
c. Mengguanakan tabel bilangan random
2. Teknik stratified sample (sampel strata) Yaitu teknik pengambilan sampel pada populasi yang
kondisinya terbagi atas tingkatan-tingkatan atau berstrata, maka pengambilan sampel tidak
boleh dilakukan secara random, tetapi setiap tingkatan harus terwakili. Contoh : apabila
populasi adalah anak SMA yang terdiri dari 3 tingkatan yang karakteristiknya berbeda , maka
tiap tingkatan harus terwakili..
Misal:
Jml populasi jml sampel
Kelas X : 360siswa X 10 % = 36 siswa
Kelas XI : 380 siswa X 10 % = 38 siswa
Kelas XII : 370 siswa X 10 % = 37 siswa
=111 siswa
3. Area Probability sample (sampel wilayah) yaitu teknik sampling yang dilakukan dengan
mengambil wakil-wakilnya dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Sampel wilayah
diabil apabila ada perbedaan ciri antara wilayah satu dengan wilayah lain. Misalnya kita akan
meneliti pasangan usia subur di wilayah Kabupaten Subang, maka setiap kecamatan diambil
15 % dari seluruh populasi.
4. Proportional sample (sampel imbangan/sampel proporsi) yaitu teknik pegambilan sampel
yang dilakukan untuk menyempunakan teknik sampel berstrata dan sampel wilayah. Agar
pengambilan sampel representatif, jumlah sampel atau wakil untuk setiap wilayah dibuat
seimbang sesuai dengan jumlah populasi\
Contoh:
Mahasiswa tingkat I : 500 orang, tingkat II : 200 orang, tingkat III : 200 orang , tingkat IV :
150 orang, tingkat V : 100 orang. Maka pengambilan sampelnya antuk tingkat I sebanyak 2 ½
kali tingkat II dan 5 kali tingkat V
5. Insidental Sampling (sampel Insidental) yaitu cara pengambilan sampel dimana cara
menentukan calon sampel ketika peneliti bertemu orang atau subyek yang memenuhi kriteria
sebagai sampel diamanapun dia berada. Biasanya sampel ini diterapkan karena subyek yang
akan diteliti sangat jarang dan tidak diketahui jumlahnya.
6. Quota sampling (sampel Kuota) yaitu cara menentukan sampel dengan terlebih dahulu
peneliti menentukan jumlah sampel tanpa mempedulikan jumlah populasi
Contoh: Kita akan meneliti orang berambut kribo. Karena alasan dana, waktu, tenaga maka
berapapun jumlah populasinya, kita hanya mengambil sampel 50 orang.

BAB II
MEMILIH METODE PENELITIAN
Pemilihan metode penelitian meliputi :
1. Subyek penelitian
2. Teknik pengumpulan data dan alat pengumpul data
BAB II
MENENTUKAN DAN MENYUSUN INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode.
Untuk beberapa metode, kebetulan istilahnya sama dengan nama metodenya.yaitu:
3. Instrumen untuk metode tes adalah tes atau soal tes
4. Instrumen untuk metode angket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner
5. Instrumen untuk metode observasi adalah Chek-list
6. Instrumen untuk metode douentasi adalah pedoman dokumentasi, atau dapa juga chek-list
Secara garis besar Instrumen pengumpulan data ada dua macam:
a. TES
Yaitu serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
Ditinjau dari sasaran ada beberapa acam alat tes
1. Personality test (tes kepribadian) yaitu tes yang digunakan untuk mengungkapkan kepribadian
seseorang. Yang diukur bisa: self concept, kreatifitas, disiplin, kemampuan khusus dsb
2. Apitude test (tes bakat) yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat
seseorang. Intelligence test (tes inteligesi) yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan perkiraan
terhadap
tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas yang akan diukur
intelegensinya.
4. Attitude test (tes sikap) yaitu es yang digunaka untuk mengadakan pengukuran terhadap
berbagai
sikap seseorang
5. Measures of interest (Tes Minat) adalah tes untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu
6. Achievement test yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah
mepelajari sesuatu
b. ANGKET ATAU KUESIONER
Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden .
Kuesioner dipakai untuk menyebukan metode maupun instrumen . Jadi dalam enggunakan
metode
angket atau kuesioner, instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner.
Kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis:
a. Dipandang dari cara menjawabnya, dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Kuesioner terbuka.
Yaitu kuesioner yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan
kalimatnya sendiri.
b. Kuesioner tertutup.
Yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
b. Dipandang dari jawaban yang diberikan:
a. Kuesioner langsung : yaitu responden menjawab tentang dirinya
b. Kuesioner idak langsung :yaitu jika responden menjawab tentang orang lain
c. Dipandang dari bentuknya:
a. Kuesioner pilihan ganda : yaitu sama dengan kuesioner tertutup
b. Kuesioner isian : yaitu sama dengan kuesioner terbuka
c. Check list :yaitu sebuah daftar dimana responden tinggal mebubuhkan tanda cek (v) pada kolo
yang sesuai
d. Rating – skale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang
menunjukkan tingkatan-tingkatan . Misal mulai dari sangat setuju , setuju, tidak setuju, sangat
tidak setuju.
Keuntungan Kuesioner
1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti
2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden
3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu
senggang responden
4. Dapat dibuat anonim sehingga bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab
5. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-
benar
sama
Kelemahan kuesioner
1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak
dijawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali kepadanya
2. Seringkali sukar dicari validitasnya
3. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja emberikan jawaban yang
tidak betul atau tidak jujur
4. Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos
5. Waktu pengebaliannya tidak bersama-sama, kadang ada yang terlambat
c. INTEVIEW (Inteviu)/WAWANCARA
Adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh interviewer /pewawancara untuk memperoleh
informasi dari
terwawancara
Interviu digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data
tetang
variabel latar belakang siswa, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.
Ditinjau dari pelaksanaannya ada 3 macam interviu
1. Interviu bebas;
Yaitu pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan
dikumpulkan. Pewawancara tidak embawa pedoman apa yang akan ditanyakan. Kebaikan
metode
ini responden tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang di interviu. Kelemahan: pertanyaan
kadang kurang terkendali.
2. Interviu Terpimpin: Yaitu interviu yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa
sederetan pertanyaan lengkap
dan terperinci .
3. Interviu bebas terpimpin:
Yaitu kombinasi antara interviu bebas dan interviu terpimpin
Ditinjau secara fisik ada 2 jenis wawancara, yaitu:
1. Wawancara berstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga
menyerupai check list. Jadi pewawancara tinggal membubuhkan tanda check (V) pada nomor
yang
sesuai
2. Wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar
pertanyaan.
Sebelu melakukan wawancara, pewawancara perlu melakuan:
1. Menerangkan tujuan dan kegunaan dari penelitian
2. Menjelaskan mengapa responden terpilih untuk diwawancarai
3. Menjelaskan institusi/badan apa yang melaksanakan penelitian tersebut
4. Menjelaskan pada responden bahwa hasil wawancara tersebut adalah sesuatu yang
dirahasiakan
Sikap Pewawancara
1. Netral, yaitu tidak memberikan reaksi dala bentuk apapun terhadap jawaban yang diberikan
responden
2. Adil , artinya pewawancara harus memperlakukan semua responden sama, tidak
memihak,agar
responden merasa aman dalam memberikan jawaban atau keterangan.
3. Ramah dalam wawancara, yaitu pewawancara harus selalu bersikap ramah dengan wajar,
tanpa
dibuat-buat, segar, berpenampilan rapi
4. Hindari Ketegangan, yaitu pada saat wawancara menghindari ketegangan dan hilangkan kesan
seolah0olah responden sedang diuji, agar responden tidak merasa tegang.
Faktor yang mempengaruhi hasil wawancara
1. Pewawancara
2. Responden
3. Topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan
4. Situasi wawancara
Sikap yang harus dimiliki pewawancara
1. Netral, artinya pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang
diutarakan oleh responden.
2. Ramah, yaitu sikap ramah pewawancara sangat penting untuk menarik minat si responden
3. Adil, yaitu harus bisa memperlakukan sama pada responden
4. Hindari ketegangan, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, jangan sampai
responden
merasa dihakimi atau di uji
Kelemahan Interviu
d. OBSERVASI/PENGAMATAN
Yaitu aktivitas penelitian dalam rangka pengumpulan data melalui proses pengamatan langsung
di
lapangan
Pengamatan disebut kegiatan pengumpulan data yang ilmiah bila memenuhi kriteria sbb:
1. Dimanfaatkan untuk penelitian dan direncanakan dengan sistematis
2. Harus berkaitan dengan tujuan penelitian
3. Harus dicatat secara sistematis
4. Dapat dicek dan dikontrol validitas dan rehabilitasnya(tingkat kepercayaannya atau
kehandalannya
Observasi dibedaan menjadi 2 macam:
1. Observasi partisipan (pengamatan terlibat)
Yaitu observasi yang dilakukan pengamat dengan cara melibatkan diri ke dala lingkungan obyek
pengamatan. Contoh: Peneliti ingin meneliti pola hidup gelandangan, maka peneliti hidup
bersama
sebagai gelandangan selama jangka waktu tertentu sehingga dapa mendalami pola hidup
gelandangan.
2. Observasi non partisipan(observasi tak terlibat) yaitu peneliti tidak melibatkan diri secara
langsung
ke obyek pengamatan tetapi cukup mengamati dari jarak tertentu.
Kelebihan Observasi
1. Pengamat mepunyai kemungkinan untuk langsung mencatat hal-hal, prilaku, pertumbuhan
dsb.
Pada waktu perilaku sedang terjadi, sehingga tidak menggantungkan pada data-data dari ingatan
seseorang
2. Pengamat dapat memperoleh data dari subyek baik dengan berkomunikasi verbal maupun
tidak.
Kelemahan ObservasiMemerlukan waktu yang relatif lama untuk memperoleh pengamatan
langsung terhadap satu
kejadian (misal adat penguburan suku Traja dalam peristiwa ritual kematian, harus menunggu
ada
upacara tersebut dalam waktu lama)
2. Pengamatan biasanya tidak bisa dilakukan terhadap suatu fenomena yang berlangsung lama
( misal
pengamatan terhadap perubahan masyarakat tradisional menjadi modern)
3. Ada kegiatan yang tidak mungkin diamati, seperti kegiatan yang bersifat pribadi
BAB III
PENGOLAHAN DATA
Pengolahal data dilakukan untuk membuktikan hasil penelitian atau untuk menjawab hipotesis.
Dengan
pengolahan data tersebut, peneliti dapat membuat suatu kesampulan secara benar.
Ada 2 jenis data:
1. Data kual)ta4if
2. Data kuantitatib
Data kualitatif tidak mem%rlukan perhitungan mateeatis ,sebal)knyA dAta kuantitatif `erlu di
olah secara
matematis, oleh karena itu data kuantitatif perlu di olah dan di analisi antara lain dengan statistik.
Untuk
mengolah data ada 2 macam statistik:
1. Statictik deskri tif * digunakan untuk mendescripsikan variabel penelitian melalui pengukuran
2. Statistik Inferensial: digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat generalisasi
Langkah- langkah pengolahan data ada 3:
1. Persiapan
2. Tabulasi
3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian
Iegiatan persia`an meliputi:
1. Mangecek nama dan kelengkapan identitas pengisi
2. Mengecek kelengkapan data
3. Mengecek macam isian data
Aear data da0at dikelompoian se#ara baik perlu dilakukan kegiatan awal sbb:
1. Editing, yaitu suatu proses lemeriksa data yang sudah terium`ul, m!liputi perlengkapan isian,
ke4erbacaan tulisan, kehelasan jawaban, belevansi jawaban, keseragaman satuan data yang
digunakan
dsb
2. Coding, yaitu cegiatan memberikan ko`e pada setiap $ata yang terkumpul di retiap instrumen
peneli4ian
3. Tabulating, yaitu kegiatan memasukan data yang sudah dIkelompokan ke da,am tabel-tabel
agar
mudah_dipahami $an di analiSis

You might also like