Professional Documents
Culture Documents
Anatomi Jantung
Fisiologi jantung
Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik masuk ke atrium kanan melalui
vena-vena besar yang dikenal dengan vena kava. Darah yang masuk ke atrium
kanan kembali dari jaringan tubuh kaya karbondioksida. Darah tersebut mengalir
dari atrium kanan ke ventrikel kanan dan memompanya keluar melalui arteri
pulmonalis ke paru. Didalam paru CO2 O2 dan dikembalikan ke atrium kiri
melalui vena pulmonalis. Darah dari atrium kiri mengalir ke dalam ventrikel kiri
dan memompa ke semua sitem tubuh kecuali paru. Arteri besar yang membawa
darah menjauhi ventrikel kiri adalah aorta abdominalis.
Histologi Jantung
Faktor Predisposisi2
• Usia
• Faktor keluarga
• Lingkungan/ Overcrowded
1. Anamnesis
• Infeksi tenggorokan
• Polartritis
• Karditis
Adakah sesak yang terjadi pada posisi berbaring dan hilang pada
posisi duduk? orthopnea
• Korea
• Eritema marginatum
Adakah bercak kemerahan yang tidak gatal?
• Nodul Subkutan
Apakah massa tersebut tidak terasa nyeri, mudah digerakkan dari kulit
di atasnya?
2. Pemeriksaan Fisik
Status lokalis:
- Sendi Poliartritis:
- Jantung Karditis:
Pada Auskultasi
Rales are small clicking, bubbling, or rattling sounds in the lung. They
are believed to occur when air opens closed air spaces. Rales can be
further described as moist, dry, fine, and coarse.=ronkisuara
tambahan pad suara napas yg disebabkan adanya cairan
eksudat/transudat/darah di dalam lumen bronchus.
- Korea
- Eritema Marginatum
3. Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium
Streptococcus B hemolyticus
Koloni keabuan
- Imaging
PR Interval normal:
Normal PR interval
Pemanjangan PR interval
Jones Criteria (1992) 1,2,5: dua gejala mayor atau satu gejala mayor dengan dua
gejala minor + adanya bukti infeksi streptoccocus Beta Hemoliticus grup A.
5
Epidemiologi
Etiologi
3. Komponen ketiga terdiri dari mosaik protein yang dilabel sebagai protein
M yakni antigen spesifik tipe dari streptococcus grup A. adanya protein M
ini menghambat fagositosis.
2. Tempat infeksi
Enzim 3. Predisposisi
ektraseluler
Polisakarida bakteri
Streptol
Hemolisi menimbulkan artritis dan
isin
n reaksi nodular
- S : Stabil thd oksigen, tidak
Enzim imunogenik
eritogenik
- O : Labil terhadap oksigen
Hemolisis ASTO
eritem
-
Dua teori dasar lainnya untuk menjelaskan terjadinya ARF dan jaringan parut di
target organ terdiri dari 1:
1. Efek toksik yang dihasilkan oleh ektrasellular toksin dari Strep. Grup A di
target organ seperti myocardium, valves, synovium, and brain.
*Definition sarcolemma 4:
The thin, transparent, extensible membrane covering every striated muscle fiber.
It consists of a cell membrane (plasma membrane) and an outer coat made up of
a thin layer of polysaccharide material with numerous thin collagen fibrils.
Demam rematik akut ditandai dengan lesi inflamasi non supuratif dari
sendi, jantung, jaringan subkutan dan CNS. Perjalanan penyakit ini diawali
dengan infeksi faringitis/ISPA.
seluler
SBH AP Limfos T Makro
it T H
IL2 A IF γ C 1
fag
Mono
sit
T Limfos IL 4Sel
H it B plas
Makro
2 ma
fag
Antib
Respon imun Humoral odi
Pembuluh darah
ANTIBODI
Sel jaringan (katup
jantung)
Dimana
seharusnya........
ANTIBODI
SBHA
Perjalanan Penyakit
– Carditis ringan
– Polyarthritis migrans
• Fase akhir :
Arthritis Rheumatoid
Poliartritis pada anak-anak dibawah 3 tahun atau lebih sering pada artritis
reumatoid, biasanya terjadi secara bersamaan pada sendi-sendi, simetris,
tidak bermigrasi, kurang berespon terhadap preparat salisil dibandingkan
dengan artritis pada DR. Apabila sakit bertahan lebih dari 1 minggu
meskipun sudah diberi salisil + reumatoid faktor (+) diagnosis ke arah
artritis reumatoid.
Kelainan kongenital
Terapi
Prinsip penatalaksanaan:
2. General treatment
Anti inflamasi: salisilat obat terpilih. Steroid adalah obat pilihan kedua
dimana salisilat gagal.
Kardiomegali (-)
- Sulfadiazin 1 g/ hr oral
5
Prognosis
Manifestasi Klinis
1.Carditis
2. Khorea Sydenham,
khorea minor atau St. Vance, dance mengenai hampir 15% penderita
demam reumatik. Manifestasi ini mencerminkan keterlibatan sistem syaraf
sentral pada proses radang. Hubungan khorea Sydenham sampai demam
reumatik tetap merupakan tanda tanya untuk beberapa waktu lamanya.
Periode laten antara mulainya infeksi streptokokus dan mulainya gejala-
gejala khorea lebih lama daripada periode laten yang diperlukan untuk
arthritis maupun karditis. Periode laten khorea ini sekitar 3 bulan atau
lebih, sedangkan periode laten untuk arthritis dan karditis hanya 3 minggu.
Penderita dengan khorea ini datang dengan gerakan-gerakan yang tidak
terkoordinasi dan tidak bertujuan dan emosi labil. Manifestasi ini lebih
nyata bila penderita bangun dan dalam keadaan stres. Penderita tampak
selalu gugup dan seringkali menyeringai. Bicaranya tertahan- tahan dan
meledak-ledak. Koordinasi otot-otot halus sukar. Tulisan tangannya jelek
dan ditandai oleh coretan ke atas yang tidak mantap dengan garis yang
ragu-ragu. Pada saat puncak gejalanya tulisannya tidak dapat dibaca sama
sekali.
3.Erithema marginatum
• Keadaan ini paling sering ditemukan padabatang tubuh dan tungkai yang
jauh dari badan, tidak melibatkan muka.
• Ruammakin tampak jelas bila ditutup dengan handuk basah hangat atau
mandi air hangat, sementara pada penderita berkulit hitam sukar
ditemukan.
4.Nodul subkutan.
Frekuensi manifestasi ini menurun sejak beberapa decade terakhir, dan
kini hanya ditemukan pada penderita penyakit jantung reumatik khronik.
Nodulus ini biasanya terletak pada permukaan ekstensor sendi, terutama
ruas jari, lutut, dan persendian kaki. Kadang-kadang nodulus ini
ditemukan pada kulit kepala dan di atas kolumna vertebralis.
Gejala kardiak:
1. Stenosis mitral
2. Regurgitasi mitral
Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada Penyakit Jantung Reumatik (PJR)
diantaranya adalah gagal jantung, pankarditis (infeksi dan peradangan di
seluruh bagian jantung), pneumonitis reumatik (infeksi paru), emboli atau
sumbatan pada paru, kelainan katup jantung, dan infark (kematian sel
jantung).
Gagal jantung
- pada keadaan mitral stenosis, darah sedikit dapat melewati katup yang
sempit dari atrium kiri ke ventrikel kiri(restriksi&obstruksi pengisisan
ventrikel)darah banyak terkumpul di atrium menyebabkan atrium
dilatasi dan hipertrofi. Tekanan di atrium meningkat sehingga ia
bergerak pasif menyebabkan tekanan di pulmo meningkatedema
pulmonaldispnea,orthopnea dan PND
Foto toraks
Pembesaran local
4. Ventrikel kiri – batas kiri jantung melebar ke kiri bawah lebih dari 2/3
diafragma pada foto lateral.