You are on page 1of 3

Proses Osmosis PAda Kentang

A. Latar Belakang
Pernahkah kita memikirkan bagaimana caranya udara dan air masuk ke dalam tubuh t
umbuhan? Semua sel tumbuhan dikelilingi oleh selaput atau membran. Membran sel t
idak dapat dilalui oleh semua zat. Membran sel berfungsi seperti tirai kasa di j
endela rumahmu yang dapat dilalui udara tetapi tidak dapat dilalui benda-benda y
ang besar seperti serangga atau kerikil bahkan nyamuk. Bagaimana zat-zat tertent
u dapat melalui membran sel? Sel-sel tumbuhan dapat dilewati air, zat-zat makana
n yang terlarut, oksigen dan karbondioksida baik ke dalam atau ke luar sel.
Sel tumbuhan memerlukan oksigen dan karbondioksida, serta bagaimana zat-zat ters
ebut bergerak melewati membran sel? Bagian-bagian penyusun zat di alam ini selal
u dalam keadaan bergerak. Bagian-bagian penyusun zat yang ukurannya sangat kecil
disebut partikel. Partikel tersebut menyebar merata ke segala arah. Zat-zat ber
gerak dari tempat yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi ke tempat yang konsent
rasinya lebih rendah. Proses perpindahan zat seperti tersebut disebut difusi. Ko
nsentrasi suatu zat adalah ukuran yang menunjukkan jumlah suatu zat dalam volume
tertentu. Difusi partikel zat itu akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua t
empat tersebut sudah sama.
Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi
jika terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotoni
k, maka volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan
air yang sama. Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan
kepiting (Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya. Jik
a sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan b
anyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgiditas tin
ggi (pada sel tumbuhan). Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, ma
ka sel banyak kehilangan molekul air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menye
babkan kematian. Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipo- ata
u hipertonik, maka diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses os
moregulasi.
B. Tujuan Praktikum
Mengetahui proses osmosis yang terjadi pada sel.

C. Tinjauan Pustaka
Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana
air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis sangat ditent
ukan oleh potensial kimia air atau potensial air , yang menggambarkan kemampuan
molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air akan memilik
i kelebihan energi bebas daripada volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sam
a. Energi bebas zuatu zat per unit jumlah, terutama per berat gram molekul (ener
gi bebas mol-1) disebut potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang leb
ih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cen
derung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju daer
ah yang berpotensial kimia lebih kecil (Ismail, 2006).
Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan ke dalam s
el-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multise
luler, air bergera dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air, mole
kul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran
sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi ting
gi ke konsentrasi rendah. Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di k
edua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan (Anonim, 2009).
Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air m
elintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat
permeable terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsun
gnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yang menimbulkan tekanan. Sel h
ewan tidak mempunyai dinding, sehingga bila timbultekanan didalamnya, sel terseb
ut sering pecah, seperti yang terjadi saat sel darah merah dimasukkan dalam air.
Sel yang turgid banyak berperan dalam menegakkan tumbuhan yang tidak berkayu (S
alisbury, 1995).
Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensi rendah)
solution menuju hypertonic solution, melewati membran. Jika lokasi hypertonic s
olution kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik
arah (reversed osmosis).Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmo
sis disebut sebagai osmotic press.Jika dijelaskan sebagai konsep termodinamika,
osmosis dapat dianalogikan sebagai proses perubahan entrropi. Komponen solvent m
urni memiliki entropi rendah, sedangkan komponen berkandunagn solut tinggi memil
iki entropi yg tinggi juga. Mengikuti Hukum Termo II: setiap perubahan yang terj
adi selalu menuju kondisi entropi maksimum, maka solvent akan mengalir menuju te
mpat yg mengandung solut lebih banyak, sehingga total entropi akhir yang diperol
eh akan maksimum.Solvent akan kehilangan entropi, dan solut akan menyerap entrop
i. "Orang miskin akan semakin miskin, sedang yang kaya akan semakin kaya". Saat
kesetimbangan tercapai, entropi akan maksimum, atau gradien (perubahan entropi t
erhadap waktu) = 0. Ingat: pada titik ekstrim, dS/dt = 0 (Wibosono, 2009).
D. Alat dan Bahan.
1) Alat :
a. Timbangan
b. tissue
c. Botol Aqua 4 buah.
2) Bahan :
a. Kentang 4 buah,ukuran 3x3x3 cm.
b. Gula pasir.
c. Botol Aqua 4 buah dengan label 0%, 5%, 10% dan 15%.
E. Prosedur Kerja :
1) Timbang gula 5 gr pada botol 5%, 10 gr pada botol 10%, dan 15 gr pada botol 1
5%. Sedangkan pada botol 0% tidak diberi gula.
2) Lalu masukan air 100 ml ke seluruh botol.
3) Selanjutnya masukan 1 kentang masing-masing ke dalam botol 0%, 5%, 10%, dan 1
5%.
4) Setelah 24 jam, kemudian keluarkan kentang, dan timbang kembali.
F. Tabel Pengamatan.

G. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah bahwa difusi yang terjadi merupakan
osmosis, hal ini karena terdapat ruang terpisah satu sama lain oleh membrane sel
ektif permeable. Apabila konsentrasi larutan tinggi maka potensial osmotic renda
h dan potensial airnya tinggi.
H. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Air Dalam Tumbuhan.http:// id.kli mato logi.w ordpres s .com/ tag/
a ir-
dalam-tumbuhan.html. Diakses Pada Tanggal 27 Maret 2009.
Gardner, Franklin P., R. Brent Pearce, dan Roger L. Mitchell. 1992.Fis iologi
Tanaman Budidaya. Jakarta: UI Press.
Ismail. 2006. Fisiologi Tanaman. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM
Makassar.
Ismail dan Abdul Muis. 2009. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Makassar:
Jurusan Biologi FMIPA UNM Makassar
Salisbury, Frank B. dan Clean W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB.
Wibosono. 2009.Os m os is.http://w ibos ono1981.blogs pot. com/os mos is .ht ml.
Diakses
Pada Tanggal 27 Maret 2009
Salisbury, Frank B. dan Clean W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB.
Wibosono. 2009.Os m os is.http://w ibos ono1981.blogs pot. com/os mos is .ht ml.
Diakses
Pada Tanggal 27 Maret 2009.
Anonim. 2009. Mekanisme fisiologis proses difusi dan osmosis
dalam sel.http://read-biologi?
mekanisme_fisiologis_difusi_osmosis-sel.

You might also like