Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Latar Belakang
sekolah kelas dua, tak bermasa depan serta melulu belajar agama dan
1
Selain itu komunitas madrasah juga selalu menyebarkan paradigma
bahwa pendidikan umum jauh lebih mahal dari pendidikan agama. Saat itu
bahkan para guru pendidikan umum kebanyakan bergaji lebih tinggi dari guru
agama serta enggan untuk terjun ke daerah peloksok. Keadaan inilah yang
umum, karena tak mampu membayar gaji mereka. Pendek kata madrasah
tanpa strategi yang jelas dan sistematis pada semua aspek kebutuhannya.
fokus dan terarah. Kita percaya begitu banyak enerji dan kreativitas pada
dikembangkan kembali.
Deskripsi Singkat
2
mengimplementasikannya di tempatnya masing-masing yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di sekolahnya. Bahan ajar yang
sedang Anda baca ini merupakan salah satu bahan ajar pada Diklat Kepala
MI, MTs dan MA pada program Inpres tahun 2010. Topik yang dibahas
dalam bahan ajar ini adalah tentang Pengembangan Madrasah. Ruang lingkup
Relevansi/Manfaat
Materi di dalam bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi peserta diklat untuk
sekolahnya masing-masing.
Tujuan Pembelajaran
3
BAB II
STRATEGI, ETIKA DAN MODEL-MODEL KERJASAMA
PENGEMBANGAN MADRASAH
“Change is the law of life. And those who look only to the past or present are
certain to miss the future. – Perubahan adalah hukum kehidupan. Bila mereka
hanya melihat masa lalu atau masa sekarang, maka sudah pasti mereka akan
kehilangan masa depan.”
(John F. Kennedy, Presiden AS ke-35.)
yang unik, letaknya sangat jauh dari pusat lahirnya Islam (Mekkah).
pesantren .
tidak hanya dibekali pemahaman tentang ajaran Islam tetapi juga kemampuan
umat Islam saat itu, yang mengarah pada lahirnya dikotomi ilmu agama
(Islam) dan ilmu sekuler (ilmu umum dan ilmu sekuler Kristen). Dualisme
4
1. Madrasah dan Potensinya
a. Eksistensi Madrasah
Sumatera Barat tahun 1909 (Malik Fadjar, 1998). Madrasah berdiri atas
telah ada.
samping itu, munculnya SKB tiga menteri tersebut juga dinilai sebagai
langkah positif bagi peningkatan mutu madrasah baik dari status, nilai
5
b. Problema Madrasah
pertama di Indonesia.
madrasah belum memiliki jati diri yang dapat dibedakan dari lembaga
pendidikan lainnya.
6
ilmu Islam dan ilmu bukan Islam (kafir). Padahal dikhotomi keilmuan
ini justru menjadi garapan bagi para pakar pendidikan Islam untuk
umumnya memiliki dua top manager yaitu kepala madrasah dan ketua
7
berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung kepada mutu
lainnya itu menjadi salah satu tumpuan harapan bagi manusia modern
8
pendidikan sekolah, madrasah menjadi sangat fleksibel diakomodasikan
visual aids, kesan kumuh, jorok, ortodok, dan exclusive yang selama itu
berdiri pada tahun 1994, juga telah menjadi incaran masyarakat modern
9
Dengan demikian, model pendidikan madrasah di lingkungan pesantren
pesantren yang pada umumnya berlokasi di luar kota dirasa tidak cukup
10
dengan kekuatan iman dan taqwa plus budi pekerti luhur, masih tetap
meloloskan para juara dari peserta yang paling mampu menghafal buku
1971).
orang baru bangun dan sadar bahwa pendidikan moral yang selama ini
11
dilakukan lebih berorientasi pada pendidikan politik pembenaran
terhadap segala pemaknaan yang lahir atas restu regim yang berkuasa.
harapan.
berhubung komponen input Madrasah jauh lebih rendah dari Sekolah pada
umumnya, baik jumlah maupun mutunya, maka proses dan output nya juga
tidak sama. Oleh sebab itu perbaikan terhadap kondisi Madrasah kian hari
12
pergeseran dan perubahan tingkat kebutuhan masyarakat. Bagi golongan
pendidikan dan pencarian nilai nilai keagamaan. Dalam hal ini keberadaan,
masyarakat dengan tingkat ekonomi yang lebih rendah, peran Madrasah itu
sepenuhnya berhasil, saat ini tumbuh pula tuntutan baru yang lebih tinggi,
internasional (global).
lain sebagai upaya untuk menjawab tuntutan tersebut di atas. Faktor dana
13
yang selama ini dikeluhkan oleh para pembina dan penyelenggara
pada masa yang akan datang dapat menciptakan kondisi Madrasah yang
dari luar madrasah, sering terjadi bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan kebutuhan. Oleh karena itu manfaat pemberian bantuan tidak dapat
bantuan.
14
Sikap ketergantungan kepada bantuan, serta pemberian bantuan
yang tidak tepat sasar selama ini, justeru sangat merugikan perkembangan
Madrasah. Oleh sebab itu pola bantuan yang mulai diterapkan sejak tahun
proyek, maka jenis jenis bantuan yang dibutuhkan oleh Madrasah, dengan
15
terhadap apakah antuan yang diberikan telah dimanfaatkan sesuai dengan
tidak pemah shalat pun, jika ia dapat mengerjakan tes PAl (Pendidikan
Agama Islam) dengan baik maka ia bisa lulus (berhasil), dan jika nilainya
baik, maka ia pun dapat diterima pada tingkat pendidikan yang lebih
yang melekat pada sikap dan perilakunya akan menjadi tolok ukur bagi
kognitif).
16
Munculnya kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi dalam
maka madrasah mendapatkan angin segar untuk bisa lebih exist dalam
dengan materi lain yang sesungguhnya belum atau bahkan tidak relevan
sosial dan emosional dari siswa yang berkemampuan rendah dalam taraf
17
perekonomian dan hasil belajar merupakan program-program kompensasi,
setempat.
dari, oleh dan untuk masyarakat belum mendapatkan sentuhan pikiran dan
tangan kita semua. Peningkatan mutu tidak akan terealisir tanpa andil
semua pihak. Untuk itu, demi peningkatan mutunya maka madrasah perlu
18
3. Strategi Pengembangan Madarasah
19
Itulah salah satu bentuk strategi yang bisa diterapkan dalam
a. Komitmen
b. Konsistensi
c. Kreatifitas
d. Komunikasi
e. Kemitraan
solusi.
ada di luar.
ada di luar.
kelemahan internal.
20
Dari strategi di atas, kita mesti terjemahkan dalam konteks sekolah
pendukung dari luar. Hal ini akan menjadikan sekolah kita menjadi
etika berasal dari bahasa Yunani ethos, yang bearti adat istiadat atau
Pertama, ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan
Ketiga, nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat.
komunitasnya dan setiap orang di dunia ini tidak ada yang dapat berdiri
Kerja sama pada intinya menunjukkan adanya kesepakatan antara dua orang
21
1. Moh. Jafar Hafsah menyebut kerja sama ini dengan istilah “kemitraan”,
yang artinya adalah “suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak
atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama
2. H. Kusnadi mengartikan kerja sama sebagai “dua orang atau lebih untuk
Dari pengertian etika dan kerjasama di atas, maka dapat kita ambil
benang merah tentang arti etika kerja sama, yaitu norma atau aturan yang
membingkai hubungan baim dua orang atau lebih. Lebih luasnya, etika
Diantara garis besar etika kerjasama tersebut, kita ambil dari dunia
tersebut adalah:
22
4. Tidak saling menonjolkan diri melainkan saling mendukung satu sama
dirancang sebelumnya.
lain.
Meski etika kerja sama ini diambil dari etika bisnis, tapi sangat
bagus diterapkan pada dunia pendidikan, karena pendidikan saat ini, tidak
dengan masayarakat, juga begitu. Jadi, mari kita belajar hidup saling
orang lain.
adalah:
23
dapat dijual ke masyarakat. Banyak potensi berupa kegiatan, gagasan,
lingkungan madrasah dan juga oleh dunia usaha. Antara lain: fasilitas
keahlian para guru, jasa yang dapat dijual para siswa, serta
anak-anak mereka atau ada sesuatu yang menarik mereka. Untuk itu,
dan sebagainya, (3) lomba kebersihan kelas dan lomba kebersihan rumah
c. Melibatkan masyarakat.
dari hal-hal sebagai berikut : apa yang dibutuhkan masyarakat, apa yang
24
masyarakat terutama tokoh-tokoh masyarakat tentang isu-isu yang sedang
ramai dibicarakan.
mengajar.
kerja guru dan hasil kerjasama bersama antara guru dan siswa.
25
Urgensi upaya memasarkan madrasah ke masyarakat terletak pada
mutu pendidikan ke arah lebih baik. Diharapkan dari sana terjadi mobilitas
pada tujuan dan sifat kerjasama, serta kondisi dan situasi saat itu. Ada
kerjasama yang bersifat jangka pendek, ada pula yang bersifat jangka
SWOT :
26
para pengelola di dalam madrasah, dukungan kebijakan, fasilitas dan
merugikan madrasah?
tidak kompak, kepala madrasah kurang aktif, kurang kreatif dan kurang
27
mendapat dukungan dari pihak guru dan staf madrasah lainnya, pihak
yang dapat diajak kerjasama adalah orang tua siswa, warga dan lembaga
28
melalui model manajemen yang tepat, persoalan penanganan kerjasama ini
dapat dipecahkan.
2. Madrasah Internasional
Disamping itu kemampuan dalam bidang bahasa, baik Inggris dan Arab.
ajaran-ajaran agama dengan baik. Yang tak kalah pentingnya juga kita
sekaligus berkualitas.
29
itu. Untuk mencapai kualitas pendidikan yang baik itu diperlukan guru
itu ditopang pula oleh sarana belajar yang memadai dan memenuhi standar
agama.
IAIN sebagai salah satu institusi akademis, dalam hal ini menempati
posisi yang sangat diharapkan oleh semua pihak, untuk ikut merumuskan
ikut mempercepat proses itu. Oleh karenanya tema tema dasar yang
30
Apabila berbagai pelayanan terhadap persoalan dasar tersebut
menjadi persoalan utama pula bagi IAIN, maka dengan sendirinya peluang
unggulan.
Semisal Lazuardi Global Islamic School Cinere Depok dan Sekolah Tara
madrasah.
31
training yang biasa dilakukan di sekolah tersebut. Guru madrasah juga
32
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
saling mendukung satu sama lain, 4) memiliki tanggung jawab yang tinggi
B. SARAN
ini harus dapat dirasakan dan diakui oleh semua pihak. Sehingga harus ada
33
dan lembaga-lembaga lain yang berkonsentrasi dalam program peningkatan
34
DAFTAR PUSTAKA
http://izaskia.wordpress.com/2010/04/20/menggagas-model-kerjasama-
madrasah-dengan-masyarakat/
http://gurutrenggalek.blogspot.com/2009/12/madrasah-sebagai-pusat-
pengetahuan_26.html
http://www.beritasenayan.com/2010/02/madrasah-memiliki-nilai-keunggulan-
dan-kompetitif.
http://kickandy.com/friend/2010/01/03/1758/37/1/4/Madrasah
http://madrasahgemilang.org/component/content/article/3-diskusi-interaktif/247-
bermitra-mengembangkan-madrasah.html
http://husnirahim.blogspot.com/2009/03/pemberdayaan-madrasah.html
35