You are on page 1of 2

KEPUTIHAN

Keputihan atau secara medis disebut fluor albus atau leukorrhea adalah keluarnya sekret
dari vagina. Sekret tersebut dapat bervariasi dalam konsistensi, warna dan bau.

Fluor albus (keputihan) terbagi menjadi dua yaitu keputihan yang fisiologis dan
keputihan yang patologis. Keputihan yang fisiologis pasti terjadi pada setiap wanita
karena hal ini adalah normal sedangkan keputihan yang patologis sangat dipengaruhi oleh
infeksi daerah genital.

Gejala fluor albus yang fisiologis adalah cairan vagina jernih, tidak berwarna, tidak gatal
dan jumlah cairan bisa sedikit dan bisa cukup banyak

Gejala fluor albus yang patologis adalah cairan dari vagina keruh dan kental, warna
tergantung dari kuman yang menginfeksi, berbau busuk, terasa gatal dan jumlah cairan
banyak

Etiologi (penyebab)
Fluor albus fisiologis timbul dalam keadaan ovulasi, saat menjelang atau setelah
menstruasi, akibat rangsangan seksual, saat wanita hamil, dan dalam keadaan stress

Penyebab Utama fluor albus patologis adalah infeksi daerah genital, dapat juga
disebabkan oleh sakit yang lama, kurang gizi dan anemia.
kuman penyebabnya dapat berupa jamur (Candida albicans), bakteri(kuman E. coli,
Staphylococcus), protozoa (Trichomonas vaginalis)

Patofisiologi

Vagina merupakan organ reproduksi wanita yang sangat rentan terhadap infeksi.
Hal ini disebabkan batas antara uretra dengan anus sangat dekat, sehingga kuman
penyakit seperti jamur, bakteri, parasit, maupun virus mudah masuk ke liang vagina.
Infeksi juga terjadi karena terganggunya keseimbangan ekosistem di vagina. Ekosistem
vagina merupakan lingkaran kehidupan yang dipengaruhi oleh dua unsur utama, yaitu
estrogen dan bakteri Lactobacillus atau bakteri baik. Di sini estrogen berperan dalam
menentukan kadar zat gula sebagai simpanan energi dalam sel tubuh (glikogen).
Glikogen merupakan nutrisi dari Lactobacillus, yang akan dimetabolisme untuk
pertumbuhannya. Sisa metabolisme kemudian menghasilkan asam laktat, yang
menentukan suasana asam di dalam vagina, dengan pH di kisaran 3,8-4,2. Dengan tingkat
keasaman ini, Lactobacillus akan subur dan bakteri patogen akan mati. Di dalam vagina
terdapat berbagai macam bakteri, 95% Lactobacillus, 5% patogen. Dalam kondisi
ekosistem vagina seimbang, bakteri patogen tidak akan mengganggu.

Bila keseimbangan itu terganggu, misalnya tingkat keasaman menurun,


pertahanan alamiah akan turun, dan rentan mengalami infeksi. Ketidakseimbangan
ekosistem vagina disebabkan banyak faktor. Di antaranya kontrasepsi oral, penyakit
diabetes melitus, antibiotika, darah haid, cairan sperma, penyemprotan cairan ke dalam
vagina (douching), dan gangguan hormon seperti saat pubertas, kehamilan, atau
menopause.

Ketidakseimbangan ini mengakibatkan tumbuhnya jamur dan kuman-kuman yang


lain. Padahal adanya flora normal dibutuhkan untuk menekan tumbuhan yang lain itu
untuk tidak tumbuh subur. Kalau keasaman dalam vagina berubah maka kuman-kuman
lain dengan mudah akan tumbuh sehingga akibatnya bisa terjadi infeksi yang akhirnya
menyebabkan fluor albus, yang berbau, gatal, dan menimbulkan ketidaknyamanan.
Begitu seorang wanita melakukan hubungan seks, maka wanita tersebut terbuka sekali
terhadap kuman-kuman yang berasal dari luar. Karena itu fluor albus pun bisa didapat
dari kuman penyebab penyakit kelamin yang mungkin dibawa oleh pasangan seks wanita
tersebut.

Diagnosis
Diagnosis fluor albus dibangun berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan laboratorium

Penatalaksanaan
Farmakologis : Sebaiknya segera konsultasi ke dokter setempat

Non-farmakologis:
Pasangan seksual juga harus diobati walaupun tidak ditemukan gejala klinik, hubungan
seks selama masa pengobatan sebaiknya dihindari, hindari pemakaian barang-barang
yang mudah menimbulkan fluor albus rekuren.

Diagnosis banding
fluor albus, Ca Cervix, infeksi Chlamydia, atropik vaginitis, dan gonorrhea

Komplikasi

Infertilitas/masalah kesuburan; pelvic inflamatori disease; vulvovaginitis, uretritis; pada


wanita hamil dapat menyebabkan bayi prematur, gangguan perkembangan dan berat
badan lahir rendah (BBLR) terutama akibat bacterial vaginosis dan infeksi Trichomonas;
serta dapat memfasilitasi terjadinya HIV.

You might also like