Professional Documents
Culture Documents
Pegas palatal dapat berupa pegas kantilever tunggal, pegas kantilever ganda, pegas T dan
pegas coffin. Refraktor bukal dengan atau tanpa penyangga merupakan pegas bukal.
3. Pegas T
Apabila premolar kadang-kadang kaninus harus digerakkan kebukal, pasien kadang-
kadang mendapat kesukaran sewaktu memasang peranti apabila dipergunakan pegas
kantilever ganda maupun tunggal. Untuk menghindari ini dapat digunakan pegas pegas
kantilever ganda atau tunggal. Untuk menghindari ini dapat digunakan pegas T yang dibuat
dari kawat 0,5 mm. Prinsip mekaniknya sama dengan kantilever, tetapi kelenturannya
berkurang karena tidak mempunyai koil.mpegas diaktivasi sedikit saja karena aktivasi yang
banyak menyebabkan pasien kesulitan sewaktu memasang peranti.
Aktivasi dilakukan dengan cara menarik pegas menjauhi lempeng akrilik. Pegas ini kaku
dan hanya perlu diaktivasi sedikit, pegas akan terletak dalam posisi yang benar sewaktu
pasien memasang peranti. Apabila gigi sudah bergerak agak banyak padahal belum mencapai
letak yang diinginkan, pegas dapat diperpanjang dengan membuka lup pegas.
4. Pegas Coffin
Merupakan pegas yang kuat dibuat dari kawat berdiameter 1,25 mm yang digunakan untuk
ekspansi lengkung geligi kearah transversal, seperti misalnya kasusu gigitan silang posterior
unilateral dengan displacement mandibula. Keuntungan pemakaina pegas ini adalah aktivasi
dapat diatur apakah akan diekspansi daerah premolar, molar ataukah keduanya. Pegas coffin
dapat menghasilkan ekspansi yang banyak karena pelebaran terjadi secara radier. Pembuatan
pegas yang tidak sempurna menyebabkan peranti kurang stabil.
Sebelum pegas diaktivasi, lempeng akrilik perlu diberi tanda dengan membor sedikit
masing-masing satu titik disamping belahan lempeng akrilik. Selanjutnya dengan divider
diukur jarak dua titik tersebut. Untuk mengaktivasi jangan menggunakan tang, karena akan
mudah distorsi. Sebaiknya hanya dengan menggunakan tangan untuk menarik kedua bagian
akrilik anterior ke lateral. Kemudian diukur jarak dua titik tersebut yang harus lebih lebar
daripada sebelum diaktivasi, dengan demikian banyaknya ekspansi dapat diketahui. Yang
harus diperhatikan adalah waktu menarik, arah kedua bagian lempeng akrilik harus betul-
betul dalam satu bidang horizontal. Kalau sampai tertarik kearah vertikal, peranti menjadi
tidak sesuai lagi dengan keadaan rongga mulut dan peranti tidak akan stabil.