Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Sistem mesin pendingin tata udara tersebut harus beroperasi secara terus
menerus (24 jam sehari). Dengan demikian ketersediaan suku cadangnya
termasuk KTM harus selalu ada. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
terhadap komponen KTM yang rusak dibandingkan dengan pengukuran
komponen KTM yang baru sebagai acuan. Melalui beberapa pengujian dan
perbaikan bagian KTM yang rusak diharapkan KTM tersebut dapat difungsikan
kembali . Kegiatan utama pada perbaikan KTM adalah meratakan permukaan
kontak daya dan kontak magnetisnya hingga rata (flat) supaya dapat
mendistribusikan arus listrik yang rata pada temperatur operasi < 600C [2] Jika
permukaan kontaknya tidak rata dapat menyebabkan distribusi arus beban tidak
merata yang menyebabkan panas yang berlebih pada KTM sehingga dapat
terbakar/meleleh.
Kegiatan lain yaitu mengganti pegas inti dan yang tidak dapat diperbaiki
harus diganti karena terjadi penurunan elastisitas pegas akibat panas dan usia
pakai buka tutup rangkaian listrik yang berulang-ulang. Akhir pekerjaan
perbaikan KTM adalah uji fungsi dengan beban operasi maksimum sehingga
dapat diketahui kerataan permukan kontak dari KTM yang diuji.
TEORI
1. Kontaktor Magnet
Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis yang menggunakan alat
kontrol kontaktor magnet memerlukan alat bantu lain agar fungsi pengontrolan
berjalan dengan baik seperti: tombol tekan, thermal overload relay dan alat bantu
lainnya. Kontaktor magnet banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor
listrik 1 fasa dan 3 fasa, anatara lain untuk mengontrol motor dua arah putaran,
strating bintang-segitiga, beberapa unit motor bekerja dan berhenti berurutan dan
lain-lain.
A. Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang
intinya terbuat dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka
inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang digunakan untuk menarik
angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak. Bila arus listrik terputus ke
kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan menarik/menolak
angker sehingga kontak kembali membuka atau menutup. Untuk merancang
kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan kerja yang besar pula,
namun hal ini akan mengakibatkan arus yang melalui kumparan akan besar dan
kontaktor akan cepat panas. Jadi kontaktor magnet arus searah akan efisien pada
tegangan kerja kecil seperti 6 V, 12 V dan 24 V.
Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu.
Kontak utama terdiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan
NC. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang
diperlukan untuk pesawat pemakai listrik misalnya motor listrik, pesawat pemanas
dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu
yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alt bantu rangkaian, lampu-
lampu indikator, dan lain-lain. Dari informasi diatas dapat dilihat bahwa
keuntungan penggunaan kontaktor magnet daripada saklar togel dan saklar Cam
adalah,
* Arus listrik yang mengalir pada saklar pengontrol sangat kecil dibandingkan
arus beban
* Dapat mengontrol beban listrik dari tempat jauh dengan kerugian tegangan yang
relatif kecil.
Kontaktor magnetis didefinisikan sebagai alat yang digerakkan secara
magnetis untuk menyambung atau membuka berulang-ulang rangkaian daya
listrik. KTM pada mesin pendingin dirancang untuk menyambung dan membuka
rangkaian beban daya listrik yang meliputi: kompresor, fan kondensor dan heater.
Bagian-bagian prinsip KTM terdiri dari:
TATA KERJA
1. Peralatan dan bahan
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam perbaikan KTM adalah
ohmmeter, ampelas, kikir, meger, kuas, tang kombinasi, mesin gerinda,
alkohol 70%, dan thermometer digital.
• Uji fungsi dengan beban dapat dilakukan setelah kontak magnetisnya tidak
berbunyi atau bergetar. Dalam hal ini dilakukan selama 5 jam operasi
secara kontinyu dan tidak menimbulkan temperatur pada permukaan
kontaknya tidak melebihi 600C.
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan perbaikan terhadap 24 buah KTM dan uji
fungsi terhadap 4 buah KTM selama 5 jam dengan pembebanan
maksimum mesin pendingin 110 ampere pada
tegangan 380 volt didapat:
1. Temperatur KTM yang terukur berkisar antara 49 s/d 530C. Dengan
demikian temperatur tersebut masih di bawah temperatur yang
diijinkan, sesuai dengan name plate pada KTM bahwa temperature
maksimum harus < 600C.
2. Permukaan kontak daya dinyatakan rata (flat) hal ini ditunjukkan
dengan temperature yang terukur harus di bawah < 600C. Jika tidak
rata distribusi arus listrik tidak rata/terhambat sehingga menimbulkan
panas yang berlebih dan berakibat KTM meleleh.
3. Perbaikabn KTM berhasil sehingga dapat dimanfaatkan untuk sistem
elektrikal mesin pendingin IRM
SARAN
Untuk mengurangi kerusakan pada kontak daya sebaiknya
dilakukan perawatan rutin pada KTM sehingga proses oksidasi pada
kutubkutub kontaktor magnet tidak tebal.
DAFTAR PUSTAKA
• PETRUZELLA, FRANK D, Elektronik Industri, Andi Yogyakarta, 2001
• ANONIM, Name plate kontaktor magnet ABB 132 A.
• SOELAIMAN,MAGARISAWA MABUCHI, Mesin tak serempak dalam
peraktek, PT Pradnya Paramita, Jakarta 1995