You are on page 1of 193

KODE MODUL Milik Negara

Tidak Diperdagangkan
M.PTL.OPS.004(1).A

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


BIDANG KEAHLIAN TEKNIK LISTRIK
PROGRAM KEAHLIAN PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK

MENGOPERASIKAN MESIN
PRODUKSI DENGAN KENDALI
ELEKTROMEKANIK

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A 2005
i
KODE MODUL Milik Negara
M.PTL.OPS.004(1).A Tidak Diperdagangkan

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


BIDANG KEAHLIAN TEKNIK LISTRIK
PROGRAM KEAHLIAN PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK

MENGOPERASIKAN MESIN
PRODUKSI DENGAN KENDALI
ELEKTROMEKANIK

Tim Penulis:
1. Ngatimin, S.Pd
2. Drs. Suharto
3. Drs. Heru Oktavianus

Fasilitator:
Wiono, S.Pd

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005

Modul M.PTL.OPS.004.(1).A ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul interaktif dan
modul manual. Adapun modul manual terdiri atas bidang-bidang dan program-
program keahlian kejuruan yang berkembang di dunia kerja baik instansi maupun
perusahaan. Tahun Anggaran 2005 telah dibuat sebanyak 300 modul manual
terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan 32 (tiga puluh dua) program keahlian
yaitu: Bisnis dan Manajemen (Administrasi Perkantoran dan Akuntansi),
Pertanian (Agroindustri pangan dan nonpangan, Budidaya Tanaman, Budidaya
Ternak Ruminansia, Pengendalian Mutu), Seni Rupa dan Kriya (Kriya Kayu,
Kriya Keramik, Kriya Kulit, Kriya Logam Kriya Tekstil), Tata Busan, Teknik
Bangunan (Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Baja dan Alumunium, Teknik
Konstruksi Batu Beton, Tekni Industri Kayu), Teknik Elektronika (Teknik Audio
Vidio, Teknik Elektronika Industri), Teknik Listrik (Pemanfaatan Energi Listrik,
Teknik Distribusi, Teknik Pembangkit Ketenagalistrik-kan), Teknik Mesin
(Mekanik Otomotif, Pengecoran Logam, Teknik Bodi Otomotif, Teknik Gambar
Mesin, Teknik Pembentukan, Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Teknik
Pemesinan), Teknologi Informasi dan Komunikasi (Multimedia, Rekayasa
Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan), dan program Normatif Bahasa
Indonesia.

Modul ini disusun mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004 dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi (Competency
Based Training/CBT). Diharapkan modul-modul ini digunakan sebagai sumber
belajar pokok peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Kejuruan khususnya SMK
dalam mencapai standar kompetensi kerja yang diharapkan dunia kerja.

Penyusunan modul dilakukan oleh para tenaga ahli kejuruan dibidangnya terdiri
atas para Guru SMK, para Widyaiswara Pusat Pengembangan Penataran Guru
(PPPG) lingkup Kejuruan dengan para nara sumber dari berbagai perguruan
Tinggi, para praktisi Balai Latihan dan Pengembangan Teknologi (BLPT) dan

Modul M.PTL.OPS.004.(1).A iii


unsure dunia usaha dan industri (DU/DI), dan berbagai sumber referensi yang
digunakan baik dari dalam dan luar negri. Modul dilakukan melalui beberapa tahap
pengerjaan termasuk validasi dan uji coba kepada para peserta Diklat/Siswa di
beberapa SMK.

Sesuai perkembangan paradigma yang selalu terjadi, Direktorat Pembinaan


Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah beserta para penulis dan unsure terlibat, menerima masukan-masukan
konstruktif dari berbagai pihak khususnya para praktisi dunia usaha dan
industri, para akademis, dan para psikologis untuk dihasilkannya Sumber Daya
Manusia (SDM) tingkat menengah yang handal. Pada kesempatan baik ini kami
sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada
berbagai pihak terutama tim penyusun modul, para nara sumber dan fasilitator,
serta para editor atas dedikasi dan pengorbanan waktu, tenaga, dan pemikiran
untuk dihasilkannya modul ini.

Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta Diklat SMK
atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.

Jakarta, Desember 2005

a.n. Direktur Jenderal Manajemen


Pendidikan
Dasar dan Menengah
Direktur Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan

Dr. Joko Sutrisno, MM


NIP 131415680

Modul M.PTL.OPS.004.(1).A iv
DAFTAR ISI

 Kata Pengantar ……………………………………………………………………… i


 Daftar isi ………………………………………………………………………………. iii
 Peta kedudukan modul ………………………………………………………….. vi
 Mekanisme pemelajaran ………………………………………………………… vii
 Glossary ………………………………………………………………………………… viii

BAB. I PENDAHULUAN .………………………………………………………. 1


A. Deskripsi …………………………………………………………… 1
B. Prasyarat ………………………………………………………….. 2
C. Petunjuk penggunaan modul ……………………………..… 2
D. Tujuan akhir ………………………………………………………. 4
E. Kompetensi ……………………………………………………….. 6
F. Cek kemampuan ………………………………………………… 10

BAB. II PEMELAJARAN .……………………………………………………… 13


A. Rencana belajar Siswa 1……………………………………… 13
B. Kegiatan belajar ………………………………………………… 15
Kegiatan belajar 1. Macam-macam Titik Kontak
dan Saklar Manual ………… 15
a. Tujuan kegiatan pemelajaran …………………..… 15
b. Materi Pembelajaran…………………………………… 15
c. Rangkuman ……………………………………………… 47
d. Evaluasi…………………………………………………….. 49
e. Kunci Jawaban ………..……………………………….. 50

Modul M.PTL.OPS.004.(1).A v
C. Rencana Belajar Siswa 2 ...................................... 53
Kegiatan belajar 2. .......................................... 56
a. Tujuan kegiatan pemelajaran …………………..….. 56
b. Materi Pembelajaran …………………………………… 56
c. Rangkuman ……………………………………………… . 77
d. Evaluasi…………………..………………………………….. 78

e. Kunci Jawaban ……. ...……………………………….... . 79

f. Kriteria Penilaian Praktik ………………………………. 81

D. Rencana Belajar Siswa 3 ...................................... 84

Kegiatan belajar 3. Rangkaian Mula Jalan


Reverse-Forward Dan
Pengereman…………………… 87
a. Tujuan kegiatan pemelajaran …………………..….. 87
b. Materi Pembelajaran …………………………………… 87
c. Rangkuman ……………………………………………….. 116
d. Evaluasi ………………….………………………………….. 117
e. Kunci Jawaban ..……………………………………….... 119
f. Kriteria Penilaian Praktik ……………………………… 124

E. Rencana Belajar Siswa 4 ...................................... 127


Kegiatan Belajar 4. Rangkaian Kontrol
Kecepatan Motor Listrik
Dahlander ........................ 129
a. Tujuan kegiatan pemelajaran …………………..….. 129
b. Materi Pembelajaran …………………………………… 129
c. Rangkuman ……………………………………………….. 150
d. Evaluasi ………………….………………………………….. 151
e. Kunci Jawaban ..……………………………………….... 152
f. Kriteria Penilaian Praktik ……………………………… 153

Modul M.PTL.OPS.004.(1).A vi
BAB. III EVALUASI …………………………………………………………..….. 156
A. Soal Test Evaluasi ………………………………………….. 156
B. Kunci Jawaban………………………………………………… 159

BAB. IV PENUTUP ……………………………………………………………...... 162


UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT ....................... 163

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 164


KRITERIA PENILAIAN PRAKTIK ............................... 165
FORMAT PENILAIAN ................................................. 168

Modul M.PTL.OPS.004.(1).A vii


PETA KEDUDUKAN MODUL

Peta ini (shadow dan font merah) menunjukan tahapan atau tata urutan kompetensi yang harus dilalui peserta diklat
dalam menyelesaikan modul.

PTL.OPS.006 PTL.HAR.007
PTL.KON.002 PTL.KON.007 Pengendali TAMATAN
PTL.OPS.005 Mesin Listrik SMK
PTL.KON.001 PTL.KON.008 PTL.HAR.012
PTL.OPS.004

Kedudukan Modul ini


(Mengoperasikan mesin Produksi dengan Kendali Elektromekanik)

Untuk mempelajari modul ini peserta Diklat terlebih dahulu harus menyelesaikan Kompetensi awal yaitu;
Kompetensi PTL.KON.001, PTL.KON.002, PTL.KON.007, PTL.KON.008.
Setelah menyelesaikan modul ini peserta Diklat dapat melanjutkan kompetensi PTL.OPS.005, PTL.OPS.006 (Bagi yang
belum). Dapat pula melanjutkan kompetensi PTL.HAR.007 dan PTL.HAR.012

Modul M.PTL.OPS.004.(1).A vi
Mengoperasikan Mesin Produksi Dengan Kendali Elektromekanik
_________________________________________________________

MEKANISME PEMELAJARAN

Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui alur mekanisme


pemelajaran sebagai berikut:

START

Lihat Kedudukan
Modul

Lihat Petunjuk
Penggunaan Modul

Kerjakan
Cek Kemampuan

Nilai ≥ 7 Y

T
Kegiatan Belajar 1

Kegiatan Belajar n

Kerjakan
Evaluasi

T Y Modul
Nilai ≥ 7 berikutnya/Uji
Kompetensi

PTL.OPS 004
_________________________________________________________
GLOSSARY
No. Istilah Keterangan
1. Bimetal Logam paduan yang terbuat dari 2 unsur berbeda
Istilah motor listrik tiga fasa yang kecepatan

2. Dahlander putarannya dapat diubah (cepat/lambat atau


tinggi/rendah)

3. Forward Arah putaran maju suatu motor listrik

4. Fuse Pemutus arus


Istilah yang digunakan untuk menjalankan motor
5. Inching/Jogging
listrik pada operasi sesaat

6. Indikator gangguan Lampu tanda


Kendali Pengendalian semi otomatis berdasarkan pada
7.
Elektromekanik mekanik elektrik

8. Koil Kumparan kawat pada kontaktor/relay

9. Kontak Titik tempat persambungan arus listrik


Saklar kontak yang bekerja berdasarkan
10. Kontaktor magnet
kemagnetan

11. Motor listrik Mesin yang merubah energi listrik menjadi mekanik

12. Mula jalan Awalan gerak sebuah motor listrik

13. NO Normally open (kondisi kontak terbuka saat normal)

14. NC Normally close (kondisi kontak tertutup saat normal)


Proses memberhentikan putaran suatu motor listrik
15. Pengereman
baik secara elektris maupun secara mekanis

16. Push button Tombol yang bekerja dengan penekanan

17. Relay Saklar yang beroperasi dengan magnet listrik

18. Reset Operasi untuk mengembalikan pada keadaan semula

19. Reverse Arah putaran mundur suatu motor listrik


Tempat persambungan listrik antara komponen
20. Soket
dengan pengawatan listriknya

Modul M.PTL.OPS 004 (1).A viii


No. Istilah Keterangan
Standard Operational Prosedure (petunjuk
21. SOP
pelaksanaan operasi yang ditetapkan)

22. TDR Time delay relay = Rele penunda waktu


Jala-jala sumber listrik yang digunakan sebagai
23. Tegangan jaring
tegangan sumber

24. Timer Alat yang bekerja menggunakan batas waktu


Tombol tekan yang biasanya digunakan
25. Tombol tekan Off
menonaktifkan (menghentikan) suatu aliran listrik
Tombol tekan yang biasanya digunakan
26. Tombol tekan ON
mengaktifkan (mengoperasikan) suatu aliran listrik
Thermal Overload Relay = relay yang bekerja
27. TOR
berdasarkan suhu akibat arus listrik yang berlebihan
Terminal untuk penyambungan ujung-ujung
28. U, V, W
kumparan pada motor listrik 3 fasa
Sistem penghubungan kumparan motor listrik 3 fasa

29. Y (Star/Bintang) berbentuk bintang, yang akan menentukan


tegangan kerja motor listrik tersebut
Sistem penghubungan kumparan motor listrik 3 fasa

30. ∆ (Delta/Segitiga) berbentuk segitiga, yang akan menentukan


tegangan kerja motor listrik tersebut
Y Rangkap (Double Kedua pasang kumparan motor dahlander secara
31.
Star/Bintang) hubungan bintang
∆ Rangkap ( Double Kedua pasang kumparan motor dahlander secara
32.
Delta/Segitiga) hubungan segitiga

Modul M.PTL.OPS 004 (1).A ix


BAB. I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Pengalaman belajar yang diharapkan dari modul ini adalah penguasaan
keterampilan yang sangat diperlukan untuk menunjang pemenuhan
kompetensi seseorang dalam hal mengoperasikan mesin produksi dengan
kendali elektromekanik. Dengan ruang lingkup pembelajaran tentang
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan jenis
pengasutan motor listrik sebagai penggerak mesin produksi. Memahami SOP,
mengidentifikasi komponen dan memahami fungsi komponen pengoperasian
mesin produksi dengan kendali elektromekanik. Memahami diagram kerja dan
sistem kelistrikan, memahami urutan operasi serta memahami kebijakan dan
prosedur K3 pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektromekanik.
Pada modul ini dibahas tentang jenis-jenis peralatan yang digunakan dalam
Rangkaian Pengendali Dasar dan peralatan yang digunakannya, antara lain
pembahasan tentang saklar, kontaktor magnet, thermal overload relay (TOR),
dan time delay relay. Empat kelompok keterampilan yang akan diberikan
dalam modul ini adalah tentang: Pertama Saklar manual dan kontaktor
magnet; Kedua Rangkaian sederhana menggunakan kontaktor dan rele
penunda waktu (Time delay relay); Ketiga Rangkaian mula jalan-reverse-
Forward dan Pengereman; dan kelompok keempat adalah Rangkaian kontrol
kecepatan motor listrik dahlander.
Strategi pembelajaran yang disarankan pada modul ini adalah berlatih melalui
suatu kegiatan praktik, sehingga dalam pembelajarannya diharapkan ada
perlengkapan yang menunjang.
Dengan modul ini, sangat memungkinkan bagi Siswa yang lebih cepat untuk
maju pada kompetensi berikutnya sesuai dengan kecepatan masing-masing.

Modul M.PTL.OPS 004 (1).A x


B. Prasyarat
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah
pengetahuan tentang simbol listrik dan dasar-dasar listrik/elektronika. Untuk
menyelesaikan modul ini peserta Diklat harus terlebih dahulu menyelesaikan
kompetensi dasar sebagai berikut:
1. PTL. KON. 002 Menyiapkan bahan kebutuhan kerja
2. PTL. KON. 001 Melaksanakan persiapan pekerjaan awal
3. PTL. KON. 007 Memasang sistem perpipaan dan saluran
4. PTL. KON. 008 Memasang dan menyambung sistem pengawatan

C. Petunjuk Penggunaan Modul


Petunjuk bagi Siswa:
Untuk dapat dinyatakan lulus, Anda harus:
(a) Menjawab semua pertanyaan dengan benar
(b) Mengerjakan seluruh tugas-tugas yang diberikan
(c) Melaksanakan tugas praktek dengan benar
(d) Mengisi lembaran kerja yang diberikan tiap kegiatan belajar

Langkah yang harus ditempuh:


(a) Menyiapkan bukti penguasaan kemampuan awal yang dipersyaratkan
(b) Melaksanakan test kemampuan awal yang dipersyaratkan
(c) Mempelajari isi modul ini dengan seksama
(d) Menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, antara lain sbb;
1. Buku modul M.PTL. OPS. 004 (1) A
2. Menggunakan pakaian kerja
3. Membaca Manual Book pengoperasian mesin produksi
4. Alat ukur dan pemeriksaan bahan elektromekanik
5. Lembaran kerja
6. Perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja.

Modul M.PTL.OPS 004 (1).A xi


Aktifitas yang harus dilakukan Siswa adalah:
1. Membaca dan mempelajari bahan referensi sebagai penunjang materi yang
akan diberikan
2. Menyelesaikan semua tugas yang diberikan
3. Meminta Guru/Pelatih/Instruktur untuk merespon kegiatan Saudara
4. Menyelesaikan tes formatif tiap kegiatan pembelajaran
5. Menyelesaikan tugas-tugas praktik
6. Dalam mengerjakan latihan, cobalah sendiri terlebih dahulu sebelum
melihat kunci jawaban
7. Kunci jawaban untuk masing-masing jawaban terdapat pada akhir kegiatan
tersebut.

Perlengkapan yang harus disiapkan oleh Guru:


1. Memberi penjelasan yang relavan dengan pembelajaran modul
2. Memberi bantuan pada Siswa yang mengalami hambatan belajar
3. Memeriksa tugas-tugas Siswa
4. Menyediakan laboratorium yang diperlengkapi komponen praktik yang
dituntut dalam modul
.
Aktifitas yang harus dilakukan Guru adalah:
1. Membantu Siswa dalam merencanakan Diklat yang akan ditempuh
2. Membimbing Siswa peserta Diklat dalam kegiatan pelatihan
3. Membantu Siswa dalam memahami konsep dan praktik
4. Mengorganisasikan seluruh kegiatan pendidikan dan pelatihan
5. Mempersiapkan prosesi dan perangkat penilaian
6. Melaksanakan penilaian hasil pelatihan
7. Mencatat pencapaian kemajuan peserta Diklat

Modul M.PTL.OPS 004 (1).A xii


D. Tujuan Akhir
1. Kinerja yang diharapkan:
1.1. Mempersiapkan operasi
 Personil yang berwenang dikoordinasi untuk meyakinkan bahwa
pelaksanaan persiapan terkoordinasi secara efektif dengan pihak
lain yang terkait
 Tombol dan indikator yang berkaitan dengan operasi dipersiapkan
sesuai SOP
 Petunjuk operasi dilaksanakan sesuai deskripsi /urutan kerja pada
SOP
1.2. Melaksanakan operasi
 Personil yang berwenang dikoordinasi untuk meyakinkan bahwa
pelaksanaan persiapan terkoordinasi secara efektif dengan pihak
lain yang terkait
 Tombol dan indikator yang berkaitan dengan operasi sesuai SOP
 Operasi dilaksanakan sesuai dengan petunjuk deskripsi/urutan kerja
pada SOP
1.3. Mengamati dan menangani masalah operasi
 Gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan operasi
diidentifikasi, dengan memperhatikan toleransi yang sesuai instruksi
manual
 Penyimpanan yang teridentifikasi penyebabnya ditentukan alternatif
penanggulangannya
 Alternatif penyelesaian masalah dikonsultasikan dengan pihak
terkait di tempat kerja
 Pemecahan masalah gangguan dilaksanakan sampai dengan
gangguan diselesaikan

1.4. Membuat laporan pengoperasian


 Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan
oleh lembaga

Modul M.PTL.OPS 004 (1).A xiii


 Format laporan disimpan/diarsipkan sesuai prosedur yang
ditetapkan

2. Kriteria Keberhasilan
Setelah menyelesaikan modul ini, Anda harus mampu:
1. Membuat rangkaian kontrol magnetik sederhana pada aplikasi mesin-
mesin Listrik
2. Mengidentifikasikan peralatan operasi mesin listrik yang digunakan
3. Menjelaskan jenis-jenis kontak pada operasi mesin listrik
4. Menerapkan kontaktor magnet sebagai kendali mesin listrik
5. Menerapkan Thermal Overload Relay (TOR) untuk mengendalikan
operasi mesin-mesin listrik
6. Memahami prinsip penyambungan motor listrik 1 fasa dan 3 fasa
7. Membuat rangkaian kontrol motor listrik menggunakan kontaktor
untuk tujuan mula jalan, reverse-forward dan pengereman
8. Merangkai gambar rangkaian kontrol motor listrik dahlander lilitan
tunggal dan lilitan terpisah menggunakan kontaktor
9. Melacak gangguan pada kontrol motor listrik dahlander lilitan tunggal
maupun lilitan terpisah

Modul M.PTL.OPS 004 (1).A xiv


E. Kompetensi
KOMPETENSI : Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
KODE : PTL.OPS.004(1).A
DURASI PEMELAJARAN : 100 Jam @ 45 menit
A B C D E F G
LEVEL KOMPETENSI KUNCI
1 1 1 1 1 1 1
Dalam melaksanakan kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya:
Kebijakan yang berlaku diperusahan harus dipatuhi
KONDISI KINERJA Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan
Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan SOP yang berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja
yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Mempersiapkan  Peralatan yang  Meliputi  Mengikuti standar  Memhami SOP  Mengisi check list
operasi berkaitan dengan pengetahuan, K3 dalam pengoperasian persiapan
pengoperasian keterampilan pengoperasian mesin produksi pengoperasian
diidentifikasi dan sikap kerja pengoperasian dengan kendali mesin produksi
masing-masing yang berkaitan mesin produksi elektro mekanik dengan kendali
fungsinya sesuai dengan jenis dengan kendali elektro mekanik
 Mengidentifikasi
SOP pengasutan elektro mekanik
komponen
motor listrik
 Diagram kerja  Mengkoordinasikan pengoperasian
sebagai
dan sistem persiapan mesin produksi
penggerak
kelistrikan pengoperasian dengan kendali
mesin produksi
dipahami mesin produksi elektro mekanik
berdasarkan dengan kendali
 Memahami fungsi
standar praktis elektro mekanik
komponen
kepada pihak lain
 Tombol dan pengoperasin
yang berwenang
indikator operasi mesin produksi
diidentifikasi dengan kendali
sesuai dengan elektro mekanik
diagram dan
 Memahami

Modul M.PTL.OPS 004 (1).A 6


SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
urutan operasi diagram kerja
dan sistem
 Kebijakan dan
kelistrikan
prosedur K3
dipahami  Memahami
urutan operasi
mesin produksi
dengan kendali
elektro mekanik
 Memahami
kebijakan dan
prosedur K3
pengoperasian
mesin produksi
dengan kendali
elektro mekanik
2. Melaksanakan  Personil yang  Meliputi  Melakukan  Melakukan start  Menyiapkan
operasi berwenang di- pengetahuan, koordinasi Up tombol dan
koordinasi untuk keterampilan persiapan pengoperasian indikator
meyakinkan dan sikap kerja pengoperasian mesin produksi pengoperasian
bahwa yang berkaitan dengan pihak lain dengan kendali mesin produksi
pelaksanaan dengan jenis yang berwenang elektro mekanik dengan kendali
persiapan pengasutan elekto mekanik
 Mengoperasikan
terkoordinasi motor listrik
mesin produksi  Mengoperasikan
secara efektif sebagai
dengan kendali mesin produksi
dengan pihak penggerak
elektro mekanik dengan kednali
lain yang terkait mesin produksi
 Melakukan shut elektro mekanik
 Tombol dan down mesin
indikator yang produksi dengan
berkaitan dengan kendali elektro
operasi mekanik
dipersiapkan

Modul M.PTL.OPS 004 (1).A 7


SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
sesuai SOP
 Operasi
dilaksanakan
sesuai deskripsi
/urutan kerja
pada SOP
3. Mengamati dan  Gangguan yang  Meliputi  Mengkonsultasikan  Menganalisa  Mengatasi
menangani berkaitan dengan pengetahuan, alternatif gangguan pada gangguan pada
masalah operasi penyimpangan keterampilan pemecahan pengoperasikan pengoperasian
operasi dan sikap kerja masalah gangguan mesin produksi mesin produksi
diidentifikasi, yang berkaitan pada pihak terkait dengan kendali dengan kendali
dengan dengan jenis elektro mekanik elektro mekanik
memperhatikan pengasutan
 Memahami cara
toleransi yang motor listrik
mengatasi
sesuai instruksi sebagai
gangguan pada
manual penggerak
pengoperasian
mesin produksi
 Penyimpanan mesin produksi
yang dengan kendali
teridentifikasi elektro mekanik
penyebabnya
ditentukan
alternatif
penanggulangan-
nya
 Alternatif
penyelesaian
masalah
dikonsultasikan
dengan pihak
terkait di tempat
kerja

Modul M.PTL.OPS 004 (1).A 8


SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
 Pemecahan
masalah
gangguan
dilaksanakan
sampai dengan
gangguan
diselesaikan
4. Membuat laporan  Laporan dibuat  Meliputi
pengoperasian sesuai dengan pengetahuan,
format dan keterampilan
prosedur yang dan sikap kerja
ditetapkan oleh yang berkaitan
perusahaan dengan jenis
pengasutan
 Format laporan
motor listrik
disimpan/diarsip-
sebagai
kan sesuai
penggerak
prosedur yang
mesin produksi
ditetapkan

Modul M.PTL.OPS 004 (1).A 9


F. Cek Kemampuan

Gunakan tabel berikut ini untuk mengukur apakah calon peserta diklat telah
memahami masalah pengontrolan motor-motor listrik dengan
menggunakan kontaktor magnetik dalam pengoperasiannya? hal ini
diperlukan sebagai pengetahuan pendukung untuk dapat memproleh
kompetensi utama dalam pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik pada modul ini.
Kemampuan*
No. Indikator Kinerja dan Kriteria keberhasilan Ya Tidak
7 8 9 <7
A Menentukan Persyaratan Kerja
1. Instruksi kerja dipahami
2. Gambar kerja dibuat dengan benar
3. Peralatan keselamatan kerja dipahami
4. Tanda keselamatan kerja dipahami
5. Bahan yang akan digunakan dipahami
6. Rencana dan langkah kerja dibuat
7. Mesin-mesin listrik yang digunakan ditentukan
B Mempersiapkan pengoperasian mesin listrik
1. Peralatan yang akan digunakan ditentukan
2. Peralatan yang diperlukan dipilih
3. Peralatan yang dipilih diperiksa
4. Peralatan pengaman yang akan digunakan
ditentukan
5. Peralatan keselamatan kerja diperiksa
6. Peralatan keselamatan kerja digunakan
C Melaksanakan pengoperasian mesin listrik
1. Rangkaian, Tombol dan Indikator operasi sesuai
SOP
2. Petunjuk operasi dilaksanakan sesuai deskripsi
/urutan kerja pada SOP

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 10


Kemampuan*
No. Indikator Kinerja dan Kriteria keberhasilan Ya Tidak
7 8 9 <7
3. Melakukan koordinasi pada yang berwenang
dengan pihak lain yang terkait
D Mengamati dan menangani masalah operasi
1. Penyimpanan yang teridentifikasi penyebabnya
ditentu-kan alternatif penanggulangannya
2. Gangguan dan penyimpangan operasi
diidentifikasi
3. Penyelesaian masalah dikonsultasikan dengan
pihak terkait
4. Pemecahan masalah gangguan diselesaikan
E Membuat laporan pengoperasian mesin listrik
1. Laporan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur
2. Format laporan disimpan/diarsipkan sesuai
prosedur

*
NB: Berikan tanda √ pada kolom YA sesuai dengan score perolehan
kompetensi apabila item tersebut dinilai lebih dari 70.
* Berikan tanda √ pada kolom TIDAK pada setiap item apabila
perolehan score kompetensi antara 0 s.d 70.

Untuk menggunakan Cek kemampuan ini guru diklat dapat melakukan


dengan memberikan test kepada calon peserta diklat yang akan
mendapatkan kompetensi ”Mengoperasikan Mesin Produksi Dengan
Kendali Elektromekanik” dengan cara calon peserta diklat untuk
mengerjakan soal test evaluasi yang terdapat pada setiap kegiatan belajar
dan bagian evaluasi akhir pada modul ini dengan mengikuti atau tanpa
mengikuti kegiatan belajar.
Format penilaian evaluasi kegiatan teori dan praktek dapat menggunakan
format yang tersedia dalam modul ini. Apabila calon peserta diklat dapat

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 11


mengerjakan seluruh soal evaluasi tersebut dengan hasil setiap kegiatan
belajar di atas 70 %, maka dinyatakan telah kompeten.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 12


BAB. II
PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa 1
Kompetensi : Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
KODE : PTL.OPS.004(1).A

Sub Kompetensi:
1. Mempersiapkan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
2. Melaksanakan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
3. Mengamati dan menangani masalah operasi mesin produksi dengan
kendali elektromekanik
4. Membuat laporan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik

Penyajian modul ini dibagi dalam 4 Kegiatan Belajar yaitu:


Kegiatan Belajar 1 : Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual
Kegiatan Belajar 2 : Rangkaian Sederhana Menggunakan Kontaktor
Dan Rele Penunda Waktu TDR
Kegiatan Belajar 3 : Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan
Pengereman
Kegiatan Belajar 4 : Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik
Dahlander

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 13


No. Kegiatan Belajar Tanggal Waktu Tempat Perubahan Paraf
Guru
1. Macam Macam
Titik Kontak dan
Saklar Manual
A Titik Kontak
B Saklar Manual
C Perlengkapan
Pengendali Mesin
Listrik
D Motor Listrik Arus
Bolak balik
E Lembar Kerja
Rangkaian Kendali
Motor Listrik
dengan Magnetik
Kontaktor
F Evaluasi Balajar 1

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 14


B. Kegiatan Belajar

Kegiatan Belajar 1. Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Setelah menyelesaikan bagian modul ini diharapkan Anda mampu:
1. Menyebutkan macam-macam saklar push button
2. Mengidentifikasikan peralatan pengendali mesin listrik yang digunakan
3. Menjelaskan jenis-jenis kontak pada pengendali arus listrik
4. Menjelaskan penggunaan kontaktor magnet sebagai saklar kendali
5. Menjelaskan cara menggunakan thermal overload relay (TOR)
6. Menjelaskan cara menggunakan time delay relay
7. Memahami prinsip penyambungan motor listrik 1 fasa dan 3 fasa

b. Materi Pembelajaran
a. Titik Kontak
1. Titik Kontak Jenis a (Normally Open/NO)
Titik kontak ini sebelum bekerja dalam keadaan terbuka dan
bila bekerja maka titik kontak akan menutup sehingga mengalirkan
arus listrik. Titik kontak semacam ini banyak dipakai pada Push
Botton untuk tombol start karena hanya akan menghubungkan
kontak selama tombol ditekan.

(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja setelah


(terbuka) ditekan (tertutup)

2. Titik Kontak Jenis b (Normally Close/NC)


Kontak ini dalam keadaan tertutup atau terhubung sehingga
mengalirkan arus listrik. Apabila kontak ini ditekan atau bekerja,

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 15


maka titik kontak akan terbuka sehingga arus akan terputus/terhenti.
Titik kontak ini banyak dipakai dalam Push Botton untuk tombol stop
karena kontaknya akan membuka, jika tombol ditekan

(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja Setelah


(tertutup) ditekan (terbuka)

3. Titik Kontak Jenis c (NO dan NC)


Titik kontak ini bekerja dengan prinsip kedua kontak diatas.
Kontak ini memiliki tiga buah titik kontak. Apabila kontak belum
bekerja maka salah satu kontak akan terhubung dengan kontak lain
sedangkan kontak yang lain akan terbuka. Kontak ini memiliki tiga
buah titik kontak.

Kontak NC Kontak NC

Kontak NO Kontak NO

(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak


Bekerja

b. Saklar Manual
Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan
memutuskan arus listrik yang dilakukan secara langsung oleh orang
yang mengoperasikannya. Dengan kata lain pengoperasian saklar ini
langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga dapat
juga disebut saklar mekanis. Pada saat saklar memutus dan
menghubung, pada kontak saklar akan terjadi percikan bunga api
terutama pada beban yang besar dan tegangan yang tinggi. Karena itu
gerakan memutus dan menghubung saklar harus dilakukan secara cepat

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 16


sehingga percikan bunga api yang terjadi kecil. Dengan saklar ini motor
listrik dapat dihubungkan langsung dengan jala-jala (direct on line), atau
dapat pula saklar ini digunakan sebagai starter (alat asut) pada motor-
motor listrik 3 fasa daya kecil.

1. Saklar SPST (Single Pole Single Throw Switch)

Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu
arah, Fungsinya untuk
memutus dan menghubung
saja. Saklar jenis SPST ini hanya digunakan pada motor listrik
dengan daya kurang dari 1 PK.
2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)
Saklar SPDT adalah saklar yang
terdiri dari satu kutub dengan dua arah
hubungan. Saklar ini dapat bekerja
sebagai penukar. Pemutusan dan penghubungan hanya bagian kutub
positif atau fasanya saja.
3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)
Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari
dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya
dapat memutus dan menghubung saja.
4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)
Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan dua
arah. Sakelar jenis ini dapat bekerja sebagai penukar. Pada instalasi
motor listrik dapat digunakan
sebagai pembalik putaran
motor listrik arus searah dan motor listrik satu fasa. Juga dapat
digunakan sebagai pelayanan dua sumber tegangan pada satu motor
listrik.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 17


5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)
Saklar TPST adalah sakelar dengan satu
arah pelayanan. Digunakan untuk
melayani motor listrik 3 fasa atau sistem
3 fasa lainnya.
6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch)
Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke
dua arah. Saklar ini digunakan pada
instalasi motor listrik 3 fasa atau
sistem 3 fasa lainnya. Juga dapat
digunakan sebagai pembalik putaran motor listrik 3 fasa, layanan
motor listrik 3 fasa dari dua sumber dan juga sebagai starter bintang
segitiga yang sangat sederhana.
7. Drum Switch
Saklar Drum Switch adalah saklar yang mempunyai bentuk seperti
drum dengan posisi handle (tangkai) penggerak memutus dan
menghubung berada di ujungnya. Drum switch digunakan pada
motor-motor listrik kecil sebagai penghubung motor listrik dengan
jala-jala (sumber tegangan). Jenis saklar ini banyak dipakai pada
industri dan perbengkelan. Drum switch biasanya dipasang pada
dinding mesinnya. Pada bagian bawah sakelar terdapat lubang untuk
pemasangan pipa.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 18


8. Cam switch (saklar putar cam)
Saklar ini adalah salah satu
jenis dari sakelar manual.
Cam switch banyak digunakan
dalam rangkaian utama pada
rangkaian kontrol. Misalnya
untuk hubungan bintang segitiga, membalik putaran motor listrik 1
fasa atau motor listrik 3 fasa.
Alat ini terdiri dari beberapa kontak, arah
pemutaran dan sakelar akan mengubah
kontak-kontak menutup atau membuka
dan beroperasi dalam satu putaran.

9. Push Button

Push Button merupakan suatu jenis


saklar yang banyak dipergunakan
dalam rangkaian pengendali dan
pengaturan. Saklar ini bekerja dengan
prinsip titik kontak NC atau NO saja,
kontak ini memiliki 2 buah terminal
baut sebagai kontak sambungan.
Sedangkan yang memiliki kontak NC
dan NO kontaknya memiliki 4 buah terminal
baut. Push button akan bekerja bila ada
tekanan pada tombol dan saklar ini akan
memutus atau menghubung sesuai dengan
jenisnya. Bila tekanan dilepas maka kontak

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 19


akan kembali ke posisi semula karena ada tekanan pegas.
Push Button pada umumnya memiliki konstruksi yang terdiri dari
kontak bergerak dan kontak tetap. Dari konstruksinya, maka push
button dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu:

Tipe Normally Open (NO)


Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan
menutup bila ditekan dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila
tombol ditekan maka kontak bergerak akan menyentuh kontak tetap
sehingga arus listrik akan mengalir.

Tipe Normally Close (NC)


Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan
membuka bila ditekan dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak
bergerak akan lepas dari kontak tetap sehingga arus listrik akan
terputus.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 20


Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut,
sehingga bila tombol tidak ditekan maka sepasang
kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila
tombol ditekan maka kontak tertutup akan
membuka dan kontak yang membuka akan
tertutup.

Pada gambar disamping, posisi push


button pada kondisi normal (belum
ditekan) maka lampu 1 (hijau) yang
akan hidup (on) dan lampu 2 (merah)
akan mati (off)

Setelah ditekan, posisi push button


akan berubah, sehingga lampu 1
(hijau) akan mati (off) sedangkan
lampu 2 (merah) akan hidup (on)
lihat gambar disamping.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 21


c. Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik
1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET)
Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat
dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak
menimbulkan loncatan bunga api pada alat penghubungnya. Selain
itu, dalam pengoperasian yang dapat dilengkapi dengan beberapa
alat otomatis dan alat penghubung yang paling mudah adalah
dengan menggunakan sakelar magnet yang biasa dikenal dengan
kontaktor magnet. Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung
listrik yang bekerja atas dasar magnet yang dapat menghubungkan
antara sumber arus dengan muatan. Bila inti koil pada kontaktor
diberikan arus, maka koil akan menjadi magnet dan menarik kontak
sehingga kontaknya menjadi terhubung dan dapat mengalirkan arus
listrik.
Kontaktor magnet atau saklar magnet merupakan saklar yang
bekerja berdasarkan prinsip kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja
jika ada gaya kemagnetan pada penarik kontaknya. Magnet
berfungsi sebagai penarik dan dan sebagai pelepas kontak-
kontaknya dengan bantuan pegas pendorong. Sebuah kontaktor
harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus dalam keadaan
kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama
pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang
bekerja pada tengangan DC atau AC. Pada tengangan AC, tegangan
minimal adalah 85% tegangan kerja, apabila kurang maka kontaktor
akan bergetar.
Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya.
Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak
normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 22


menutup (Normally Close = NC). Kontak NO berarti saat kontaktor
magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor
bekerja kontak itu menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC
berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup
dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja
kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka
sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.

Pada gambar diatas, kontak 3 dan 4 adalah NC sedangkan kontak 1


dan 2 adalah NO. Apabila tidak ada arus maka kontak akan tetap
diam. Tetapi apabila arus dialirkan dengan menutup switch maka
kontak 3 dan 4 akan menjai NO sedangkan kontak 1 dan 2 menjadi
NC.
Contoh kontaktor Magnet
Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk
kontak utama dan kontak bantu. Kontak
utama tendiri dari kontak NO dan kontak
bantu terdiri dan kontak NO dan NC.
Konstruksi dari kontak utama berbeda
dengan kontak bantu, yang kontak
utamanya mempunyai luas permukaan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 23


yang luas dan tebal. Kontak bantu luas permukaannya kecil dan tipis.
Kotaktor pada umumnya memiliki kontak
utama untuk aliran 3 fasa. Dan juga
memiliki beberapa kontak bantu untuk
berbagai keperluan. Kontak utama
digunakan untuk mengalirkan arus utama,
yaitu arus yang diperlukan untuk beban,
misalnya motor listrik, pesawat pemanas
dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu
digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan
untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu lampu
indikator, dan lain-lain. Notasi dan penomoran kontak-kontak
kontaktor sebagai berikut:

Notasi Jenis
Kontak Penggunaan
Huruf Angka Kontak
L1 L2 L3 1 3 5 NO Ke Jala-jala
Utama R S T
U V W 2 4 6 NO Ke Motor
- 13 14 NO Pengunci
19 20
NO Fungsi Lain
31 32
Dsb
Bantu
21 22 Pengaman
41 42 NC dan Fungsi
- dsb lain
Kumparan Magnet a - b
Notasi Huruf
(COIL) A1 - A2

Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di bidang


industri dan laboratonium. Hal ini karena kontaktor mudah

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 24


dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu, dengan perlengkapan
elektronik dapat mengamankan rangkaian listrik.
Keuntungan menggunakan kontaktor ialah:
a. Pelayanannya mudah
b. Momen kontak cepat

Sedangkan Kerugiannya:

a. Mahal harganya,
b. Perawatannya cukup sukar,
c. Jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja,
maka kontaktor akan lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak
akan bekerja lagi walaupun sakelar induk telah disambung
kembali sebelum tombol start ditekan lagi.

Tidak seperti sakelar mekanis, dalam merakit dan menggunaan


kontaktor harus dipahami rangkaian pengendali (control) dan
rangkaian utama. Rangkaian pengendali ialah rangkaian yang
hanya menggambarkan bekerjanya kontaktor dengan kontak-
kontak bantunya. Sedangkan rangkaian utama ialah rangkaian
yang khusus memberikan hubungan beban dengan sumber
tegangan (jaIa-jala) 1 fasa atau 3 fasa. Bila kedua rangkaian itu
dipadu akan menjadi rangkaian pengawatan (circuit diagram).

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 25


Gambar Konstruksi Kontaktor Magnet

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 26


konstruksi umum sebuah kontaktor dapat dilihat pada gambar diatas.
Kontaktor memiliki kontak diam dan kontak - kontak yang bergerak
apabila koil mendapat arus dari sumber. Kontaktor akan bekerja
selama koil mendapat arus. Apabila arus terputus maka kontaktor
akan kembali ke posisi semula.

2. THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR)

Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman terhadap bebab


lebih dengan tujuan untuk menjaga dan melindungi motor listrik dari
kerusakan yang fatal akibat gangguan beban lebih. Thermal
Overload Relay (TOR) adalah salah satu pengaman motor listrik dari
arus yang berlebihan. Bila Arus yang melewati motor listrik terlalu
besar maka akan merusak beban, oleh sebab itu TOR akan
memutuskan rangkaian apabila ada arus listrik yang melebihi batas
beban.
Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama
2, 4, 6 sebelum ke beban (motor listrik). Gunanya untuk
mengamankan motor listrik atau memberi perlindungan kepada
motor listrik dari kerusakan akibat beban lebih. Beberapa penyebab
terjadinya beban lebih antara lain:
1) Terlalu besarnya beban mekanik dari motor listrik
2) Arus start yang tertalu besar atau motor listrik berhenti secara
mendadak
3) Terjadinya hubung singkat
4) Terbukanya salah satu fasa dari motor listrik 3 fasa.
Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor listrik
akan mengalir pada belitan motor listrik yang dapat menyebabkan
kerusakan dan terbakarnya belitan motor listrik. Untuk menghindari
hal itu dipasang termal beban lebih pada alat pengontrol. Prinsip

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 27


kerja termal beban lebih berdasarkan panas (temperatur) yang
ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen-elemen
pemanas bimetal. Dan sifatnya pelengkungan bimetal akibat panas
yang ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan kontak-kontak
mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka)

TOR bekerja berdasarkan prinsip


pemuaian dan benda bimetal.
Apabila benda terkena arus yang
tinggi, maka benda akan memuai
sehingga akan melengkung dan
memutuskan arus.

Bimetal

Terkena Panas

Arus yang berlebihan akan menimbulkan panas, sehingga


dapat membengkokkan benda bimetal.
95 97 95

96 98 96 98

Diagram Kontak TOR

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 28


A1 1 3 5

97 95
A2

2 4 6 98 96

Diagram Penyambungan TOR pada Kontaktor Magnet

Untuk mengatur besarnya arus maksimum yang dapat


melewati TOR, dapat diatur dengan memutar penentu arus dengan
menggunakan obeng sampai didapat harga yang diinginkan.
Berikut beberapa contoh penggunaan kontaktor dalam berbagai
rangkaian:

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 29


1. RANGKAIAN OFF MEMATIKAN DENGAN PUSH BUTTON
Informasi
Rangkaian ini merupakan Rangkaian
pengunci yang berarti walaupun
tombol dilepas kontaktor akan bekerja.
Pada saat sumber tegangan dinaikkan
maka lampu tanda stop menyala
(motor listrik dalam keadaan tidak
bekerja), jika tombol start ditekan,
maka motor listrik akan bekerja dan
lampu start menyala walaupun dilepas
motor listrik akan tetap bekerja.
Fungsi Kerja
1. Apabila tombol S tidak ditekan, maka kontak NO terhubung
dan lampu H menyala. Sedangkan koil K kontaktor tidak
bekerja (koil tidak mendapat sumber tegangan).
2. Jika tombol S ditekan, maka koil kontaktor akan bekerja dan
menarik kontak kontaknya, sehingga kontak NC membuka
dan lampu H mati.
3. Lampu H ini akan mati tergantung lamanya kita menekan
tombol S.
4. Jika tombol S dilepas lampu H akan menyala kembali.

2. RANGKAIAN ON OFF DENGAN PENGUNCI INTERLOCK


Informasi
Rangkaian ini merupakan gabungan dari Rangkaian ON OFF yang
dibantu dengan pengunci. yang artinya ketika tombol ditekan dan
lampu tanda ON menyala maka walaupun tombol ON dilepas

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 30


motor listrik akan tetap bekerja. Mematikannya yaitu dengan
menekan tombol stop dan walaupun dilepas motor listrik tidak
bekerja karena dihubungkan dengan pengunci.
Fungsi Kerja
Apabila NO di tekan, maka
arus akan mengalir pada koil
sehingga menyebabkan
lampun ON menyala.
Namun perbedaan disini
apabila tombol dilepas lampu
1 3 5
tidak akan mati, karena 2 4 6

terjadi penguncian yaitu


tombol NO dihubung paralel
dengan kontak NC.

3~
TIME DELAY RELAY
Relay timer atau relay penunda batas waktu banyak
digunakan dalam instalasi motor listrik terutama instalasi yang
membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan
kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan
kontrol lain, contohnya dengan MC
(Magnetic Contactor), Thermal Over
Load Relay, dan lain-lain.
Fungsi dari peralatan
kontrol ini adalah sebagai
pengatur waktu bagi
peralatan yang dikendalikannya. Timer
ini dimaksudkan untuk mangatur waktu hidup
atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 31


bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.
Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang
bekerja menggunakan induksi Magnet dan menggunakan
rangkaian elektronik. Timer yang bekerja dengan prinsip induksi
motor listrik akan bekerja bila motor listrik mendapat tegangan
AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup
kontak secara mekanis dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik,
terdiri dari rangkaian R dan C yang dihubungkan seri atau paralel.
Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay
akan terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan
besarnya pengisisan kapasitor.
Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan
dan bagian outputnya sebagai kontak NO atau NC.

Kumparan Timer Kontak langsung Kontak


timer

Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber


arus. Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka
secara otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO
menjadi NC dan NC menjadi NO.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 32


4 5
6 5 4 3
3 6
3 4

2 7 2 5
1 6
1 8

8 7

7 8 1 2
INPUT
Kaki-kaki Timer Soket Timer

Pada umumnya timer


memiliki 8 buah kaki yang 2
diantaranya merupakan kaki
koil sebagai contoh pada
gambar yaitu kaki 2 dan 7,
sedangkan kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1
akan NC dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8
akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut
akan berbeda tergantung dari jenis relay timernya.

d. MOTOR LISTRIK ARUS BOLAK BALIK

Konstruksi dasar sebuah motor listrik terdiri dari dua bagian pokok yaitu
bagian yang tetap (stator) dan bagian yang bergerak/beputar (rotor).
Bagian stator pada motor listrik terdiri dari pasangan kutub magnet,
yakni kutub Utara dan kutub Selatan. Pada umumnya kutub magnet
pada sebuah motor listrik adalah kutub magnet buatan yang dibuat
berdasarkan prinsip kerja elektromagnetik.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 33


Untuk keperluan tersebut pada stator motor listrik terdapat kumparan
untuk mengalirnya arus listrik kemagnetan. Oleh karena itu kumparan
tersebut disebut kumparan kemagnetan (magnetic winding). Arus listrik
yang mengalir pada kumparan kemagnetan akan membentuk fluks
magnetik utama. Kumparan kemagnetan disini disebut juga kumparan
stator karena terletak pada stator motor listrik. Bagian rotor pada motor
listrik terdiri dari kumparan yang dialiri oleh arus listrik dari luar dan oleh
karena itu disebut kumparan tegangan (voltage winding). Arus listrik
yang mengalir pada kumparan tegangan akan membentuk arah fluks
magnetik bantu. Kumparan tegangan disini disebut juga kumparan rotor
karena terletak pada rotor motor listrik. Kumparan rotor pada motor
listrik arus bolak balik memperoleh tegangan atau arus listrik
berdasarkan jumlah fasa tenaga listrik yang digunakan. Oleh karena itu
motor listrik arus bolak balik dikenal 2 jenis motor listrik yakni motor
listrik satu fasa dan motor listrik tiga fasa.

1. Motor Listrik AC 1 fasa


Pada motor listrik AC 1 fasa, rotornya terletak dalam medan
magnetik yang berubah-ubah (bergerak) sehingga pada rotor
terbentuk tegangan induksi. Tegangan induksi menimbulkan arus
listrik pada batang-batang rotor. Arus induksi pada rotor
menimbulkan medan magnetik terbentuk disekitar rotor R. Karena
adanya fenomena interaksi antara medan magnetik utama M yang
berputar dan medan magnetik terbentuk disekitar rotor R maka
rotor akan berputar.
Pada saat kondisi pengasutan (starting), interaksi kedua medan
magnetik (magnetik utama M yang berputar dan medan magnetik R
terbentuk disekitar rotor) belum mampu menyebabkan berputarnya
rotor. Untuk itu, diperlukan medan magnetik bantu Aux yang fasanya

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 34


berbeda fasa dengan medan magnetik M. Secara teoritis, diharapkan
kedua medan magnetik tersebut berbeda fasa 90°.
Untuk menghasilkan medan magnetik yang berbeda fasa tentunya
diperlukan dua arus listrik bolak balik yang berbeda fasa. Oleh
karena itu, kumparan stator terdiri dari dua bagian yang masing-
masing disebut kumparan stator utama ZM dan kumparan stator
bantu ZAux. Pada masing-masing kumparan mengalir kuat arus listrik
utama IM dan kuat arus listrik bantu IAux. Masing-masing arus akan
membentuk medan magnetik.
Listrik arus bolak balik yang dipasok pada motor listrik adalah listrik
arus bolak balik berfasa satu sedangkan pada kumparan stator
diharapkan terbentuk dua listrik arus bolak balik yang berbeda fasa
90°. Untuk memenuhi kondisi ini, secara praktis dapat dilakukan
dengan dua cara, yakni menggunakan kapasitor dan menggunakan
rangkaian fasa belah (split phase).
1. Motor listrik Kapasitor
Motor listrik kapasitor (capacitor motor) IAu C
x
adalah motor listrik satu fasa yang
menggunakan kapasitor sebagai IM

penggeser fasa arus listrik bantu IAux .


Kapasitor C dipasang pada rangkaian Z ZAu
M x
kumparan bantu dan dipasang secara
seri dengan kumparan bantu ZAux.
Besar impedansi kumparan bantu ZAux
sama besar dengan impedansi kumparan utama ZM.
2. Motor listrik Fasa Belah IAu
Motor listrik fasa Belah (split phase
IM
motor) adalah motor listrik satu fasa
yang menggunakan kumparan Bantu Z ZAu

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 35


ZAux sebagai penggeser fasa arus listrik bantu IAux. Besar
impedansi kumparan bantu ZAux
tidak sama besar dengan impedansi kumparan utama ZM.

2. Motor Listrik AC 3 fasa


Pada dasarnya, motor listrik tiga fasa memiliki 3 (tiga) kumparan
stator yang terpisah satu dengan lainnya. Masing-masing kumparan
stator terdiri atas satu ujung masuk dan satu ujung keluar. Oleh
karena itu, secara keseluruhan pada sebuah motor listrik tiga fasa
terdapat 6 (enam) ujung sisi kumparan stator. Perhatikan gambar
berikut;
 Kumparan Z1 mempunyai ujung masuk U1 dan ujung keluar U2
 Kumparan Z2 mempunyai ujung masuk V1 dan ujung keluar V2
 Kumparan Z3 mempunyai ujung masuk W1 dan ujung keluar W2
Keenam ujung kumparan
U1 V1 W1
dikeluarkan dari dalam motor
listrik dan terletak pada kotak
terminal (terminal box). Keenam a) Z1 Z2 Z3

ujung kumparan ditempatkan 2


(dua) baris yang setiap barisnya
U2 V2 W2
merupakan ujung kumparan
sejenis dari ketiga kumparan.
L1 L2 L3 N
Penempatan 2 (dua) ujung
b)
kumparan tidak pada baris yang
U1 V1 W1
sama. Setiap ujung kumparan
ditempatkan pada kotak terminal
W2 U2 V2
menggunakan mur-baut. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan
cara penghubungan ujung-ujung kumparan stator.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 36


Sehubungan dengan keperluan tertentu, ujung-ujung kumparan
stator tersebut dapat dihubungkan dengan sumber tenaga listrik tiga
fasa dalam bentuk pola tertentu, yakni sambungan kumparan stator
dalam bentuk hubungan segitiga (-delta) ataupun hubungan
bintang (Y-star).

1. Hubungan Segitiga
Hubungan segitiga
L L L3 N
terbentuk bila dilakukan
penyatuan masing-masing
U1 V1 W
ujung kumparan stator berbeda
a)
jenis dari 2 (dua) buah W U2 V2
kumparan stator yang berlainan
sedangkan masing-masing titik
simpul dihubungkan dengan L1 I1

masing-masing fasa dari b) IZ1 U1


U1 UZ
sumber tenaga listrik tiga fasa.
Z1 Z3
Karakteristik tegangan dan kuat L2 W1
Z
V1 =V
arus listrik pada hubungan L3 =U
segitiga adalah: Besar tegangan
terbentuk pada kumparan =
besar tegangan sumber
 UZ1 = U1
Besar kuat arus pada kumparan = besar kuat arus sumber/ 3
I1
 I Z1 
3
Keterangan gambar di atas
 U1 disatukan dengan W2 dan dihubungkan dengan fasa L1
 V1 disatukan dengan U2 dan dihubungkan dengan fasa L2
 W1 disatukan dengan V2 dan dihubungkan dengan fasa L3

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 37


2. Hubungan Bintang
Karakteristik tegangan dan kuat arus listrik pada hubungan
bintang:

besar tegangan sumber


Besar tegangan terbentuk pada kumparan 
3
U1
 U Z1 
3
Kuat arus pada kumparan = Kuat arus sumber
 I Z1  I1
Hubungan bintang terbentuk bila dilakukan penyatuan masing-
masing ujung kumparan stator sejenis dari ketiga kumparan
stator sedangkan ketiga ujung lainnya dihubungkan dengan
masing-masing fasa dari sumber tenaga listrik tiga fasa.
Keterangan gambar hubungan
L L L N
bintang di samping berikut;
 U2, V2 dan W2 saling U V W
disatukan dan menjadi titik
a) W U V
netral N
 U1 dihubungkan dengan L1 I1 U1
fasa L1 IZ1
U1 UZ Z1
 V1 dihubungkan dengan
fasa L2 b) N U2 = V2 = W2
 W1 dihubungkan dengan L2 Z2 Z3
W1

fasa L3 V1
L3
Penggunaan hubungan segitiga
ataupun hubungan bintang
pada sebuah motor listrik dilaksanakan antara lain karena:
- Besar tegangan sumber tersedia

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 38


- Atau sistem pengasutan (starting)
Hal utama yang perlu menjadi perhatian pada penggunaan jenis
hubungan yang dilakukan adalah memperhatikan batas
pemberian tegangan pada kumparan stator. Pemberian tegangan
pada kumparan stator tidak boleh melebihi batas ukur tegangan
yang telah ditentukan.
Apabila sumber tegangan tersedia sama besar sedangkan jenis
hubungan kumparan stator berbeda, maka:
Besar daya listrik aktif pada hubungan segitiga = 3 x Besar daya
listrik aktif pada hubungan bintang
 P segitiga = 3 x P bintang
Dalam praktik dilapangan penyambungan motor listrik terhadap
sumber tegangan harus memperhatikan besarnya tegangan
kumparan motor listrik yang digunakan dan tegangan jaring yang
akan mensuplainya. Untuk itu perhatikan beberapa kemungkinan
agar dapat menghubungkan kumparan motor listrik pada
tegangan jaring dalam tabel berikut ini:
No. Teg.Pada terminal Tegangan Cara
motor Jaring hubungan
1. 380V/660V atau 380V ∆ 380V/220V atau 3 Delta (∆)
x 380V
2. 220V/380V atau 380V Y 380V/220V atau 3 Bintang (Y)
x 380V
3. 220V/380V atau 380V Y 220V/127V atau 3 Delta (∆)
x 220V
4. 127V/220V atau 220V Y 220V/127V atau 3 Bintang (Y)
x 220V

Untuk menghindari terjadinya guncangan tegangan yang akan


mengganggu jaringan pada instalasi penerangan yang ada, maka
macam pengasutan motor listrik tiga fasa haruslah
memperhatikan ketentuan dalam PUIL ayat 520 G4: Instansi yang
berwenang dapat menetapkan peraturan yang mengharuskan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 39


dilakukannya pembatasan arus asut sampai harga tertentu, bagi
motor listrik dengan daya nominal tertentu.
Berikut tabel cara pengasutan berdasarkan daya nominal motor
listrik:

No. Daya Nominal Cara pengasutan


Motor listrik
1. Kurang dari atau 1,5 @ Hubung langsung pada jaringan
2.25 kW
2. Sampai atau 4 @ 6 kW Dengan Bintang Segitiga
3. Sampai atau 8 @ 12 kW Bintang Segitiga dengan tahanan
4. Lebih dari atau 8 @ 12 Dengan transformator asut,Tahanan
kW asut

Cara pengasutan motor listrik tiga fasa dapat dibagi atas:


a. Pengasutan Stator terdiri dari:
1. Secara Langsung
2. Dengan Sakelar Bintang Segitiga
3. Dengan Kumparan Hambat
4. Dengan Transformator
b. Pengasutan Rotor terdiri dari:
1. Dengan Kumparan Hambat Rotor
2. Dengan Tahanan Rotor

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 40


e. Lembar Kerja Praktik
Rangkaian Pengendali Motor Listrik dengan menggunakan Magnetik
Kontaktor.

Lembar Kerja 1. Rangkaian pengendali motor listrik di ON kan


dari 1 tempat dan di OFF kan dari 4 tempat

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220
Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 6. Kabel NYM 3x2,5
fasa mm
7. Motor listrik 3 7. Skun kabel 2,5 mm
fasa

Prosedur pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, buat laporan hasil pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 41


2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Kunci Jawaban:

Fungsi Kerja:
Jika MCB dinaikkan maka
lampu OFF akan menyala dan
tetapi rangkaian tidak bekerja,
jika S1 ditekan maka S01

kontaktor akan bekerja dan


1 3 5 S02

2 4 6 S03
lampu ON menyala motor pun
akan bekerja. Apabila S01,
S02, atau S03 ditekan maka 3~

lampu OFF akan menyala


tetapi motor tidak bekerja.Rangkaian ini merupakan gabungan 3 buah
rangkaian ON OFF dan pengunci dengan mengembangkan rangkaian
OFF untuk motor listrik yang sedang bekerja atau tidak bekerja.
Jika motor listrik dalam keadaan hidup maka lampu OFF akan mati dan
lampu ON akan menyala begitupun sebaliknya.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 42


Lembar Kerja 2. Rangkaian Pengendalian motor listrik 3 Fasa
secara bergantian

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220
Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 6. Kabel NYM 3 x 2,5
fasa mm
7. Motor listrik 3 7. Skun kabel 2,5 mm
fasa

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 43


Kunci Jawaban

Fungsi Kerja:
Jika MCB dinaikkan maka lampu H1 akan menyala tetapi rangkaian tidak
bekerja, jika S1
ditekan maka
kontaktor K1 akan
bekerja. Lampu H1
mati lampu H3
S01
nyala dan motor
listrik 1 akan S1

bekerja. Apabila S2,


ditekan maka S2

kontaktor K2
bekerja lampu H1, M
M11
3~
3~
M1
3~

lampu H2 akan
menyala dan motor listrik 2 bekerja. Untuk mematikan rangkaian ini
hanya dengan menekan tombol S01 (saklar OFF).
Rangkaian ini merupakan rangkaian yang menggunakan dua kontaktor,
setiap kontaktor memiliki 3 buah rangkaian (ON OFF dan pengunci)
dengan rangkaian OFF disatukan. Rangkaian ini digunakan untuk
mengoperasikan dua buah motor listrik. Apabila motor listrik dalam
keadaan bekerja maka lampu OFF (H1) akan mati dan lampu ON (H2
dan H3) akan menyala. Untuk mengoperasikan rangkaian tersebut
diperlukan dua buah tombol yang memiliki dua fungsi (On dan Off) yang
dipasang secara silang (tombol ON berada di kontaktor 1 dan tombol
stop berada pada kontaktor K2 serta disilang dengan 1
tombol OFF yang kerjanya bersamaan.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 44


Lembar Kerja 3. Rangkaian pengendalian motor listrik
beroperasi secara serempak

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220
Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3 x 2,5
7. Motor listrik 3 fasa mm
7. Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 45


Kunci Jawaban

Fungsi Kerja:
Pada saat MCB di ON kan, maka lampu standby H1 akan menyala.
Apabila tombol S1 ditekan, maka arus listrik mengalir menyebabkan koil
K1 bekerja, sehingga motor listrik 1 akan bekerja. Bersamaan dengan
itu kontak bantu K1 menutup sehingga lampu ON 1 (H3) akan menyala.
Jika dilakukan penekanan Tombol S2 maka koil K2 akan bekerja
sehingga motor listrik 2 akan bekerja pula dan bersamaan dengan itu
pula tersambungkannya kontak bantu K2 yang akan menyalakan lampu
H2. Rangkaian ini dapat di OFF kan secara bersamaan.

S01 S2

S1

M1 M1
3~ 3~

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 46


c. Rangkuman
Macam-macam titik kontak:
i. Titik Kontak Jenis a (Normally Open/NO)
ii. Titik Kontak Jenis b (Normally Close/NC)
iii. Titik Kontak Jenis c (NO dan NC)

Macam-macam Saklar Manual:


1. Saklar SPST (Single Pole Single Throw Switch)
2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)
3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)
4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)
5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)
6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch)
7. Drum Switch
8. Cam switch (saklar putar cam)
9. Push Button

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik:


1. Saklar Elektro Mekanik (Kontaktor Magnet)
2. Thermal Overload Relay (TOR)
3. Time Delay Relay (TDR)

Motor Listrik Arus Bolak Balik


A. Motor Listrik AC 1 fasa
1. Motor listrik Kapasitor
2. Motor listrik Phasa Belah

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 47


B. Motor Listrik AC 3 fasa
Cara penyambungan kumparan motor pada tegangan jaringan
No. Teg.Pada terminal Tegangan Jaring Cara
motor hubungan
1. 380V/660V atau 380V ∆ 380V/220V atau 3x Delta (∆)
380V
2. 220V/380V atau 380V Y 380V/220V atau 3x Bintang (Y)
380V
3. 220V/380V atau 380V Y 220V/127V atau 3x Delta (∆)
220V
4. 127V/220V atau 220V Y 220V/127V atau 3x Bintang (Y)
220V

Cara pengasutan motor listrik tiga fasa dapat dibagi atas:


a. Pengasutan Stator terdiri dari:
1. Secara Langsung
2. Dengan Sakelar Bintang Segitiga
3. Dengan Kumparan Hambat
4. Dengan Transformator
b. Pengasutan Rotor terdiri dari:
1. Dengan Kumparan Hambat Rotor
2. Dengan Tahanan Rotor

Pengasutan berdasarkan besarnya daya motor listrik:


No. Daya Nominal Motor Cara pengasutan
listrik
1. Kurang dari atau 1,5 @ 2.25 Hubung langsung pada jaringan
kW
2. Sampai atau 4 @ 6 kW Dengan Bintang Segitiga
3. Sampai atau 8 @ 12 kW Bintang Segitiga dengan tahanan
4. Lebih dari atau 8 @ 12 kW Dengan transformator asut,Tahanan
asut

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 48


d. Evaluasi
Soal Test Essay
Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat, jelas dan singkat!
1. Sebutkan macam-macam titik kontak!
2. Jelaskan perbedaan antara kontak NC dan kontak NO!
3. Sebutkan 4 jenis saklar manual dan gambarkan simbolnya?
4. Sebutkan 3 macam titik kontak pada push button?
5. Apakah kegunaan dari push button?
6. Jelaskan keuntungan dan kerugian jika menggunakan kontaktor sebagai
saklar pengendali!
7. Apakah fungsi dari pada Thermal Overload Relay?
8. Jelaskan prinsip dasar sehingga TOR bekerja?
9. Sebutkan 2 jenis timer relay berdasarkan prinsip kerjanya?
10. Gambarkan konstruksi timer relay?
11. Jelaskan konstruksi dasar motor listrik arus bolak balik!
12. Bagaimanakah formula untuk menentukan besar tegangan pada
rangkaian yang sambungannya menerapkan hubungan bintang?
13. Bagaimanakah formula untuk menentukan besar tegangan pada
rangkaian yang sambungannya menerapkan hubungan segitiga/delta?
14. Gambarkan rangkaian dan sambungan motor listrik yang menerapkan
sistem segitiga dan bintang!

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 49


e. Kunci Jawaban
1. Macam-macam titik kontak yaitu:
- Ttitik kontak jenis a (NO)
- Titik kontak jenis b (NC) dan
- Titik montak jenis c (NO dan NC)
2. Perbedaan NO dengan NC yaitu titik NO akan selalu terbuka dan akan
menutup apabila sedang bekerja, sedangkan titik NC akan selalu
menutup dan akan terbuka apabila sedang bekerja.
3. 4 jenis saklar manual dengan simbolnya:
- Saklar TPDT (Triple Pole Double Throw Switch)

- Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)

- Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)

- Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)

4. Macam-macam titik kontak pada push button yaitu


- Titik kontak (NO)
- Titik kontak (NC)
- Titik kontak (NO dan NC)
Perbedaan NO dengan NC yaitu titik NO akan selalu terbuka dan
akan menutup apabila sedang bekerja, sedangkan titik NC akan
selalu menutup dan akan terbuka apabila sedang bekerja.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 50


5. Kegunaan dari push button adalah sebagai saklar start atau stop pada
instalasi motor listrik.
6. Keuntungan menggunakan kontaktor ialah:
a. pelayanannya mudah
b. momen kontak cepat
Sedangkan Kerugiannya:
a. mahal harganya
b. perawatannya cukup sukar
c. jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja, maka
kontaktor akan lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak akan
bekerja lagi walaupun sakelar induk telah disambung kembali
sebelum tombol start ditekan lagi
7. Fungsi Thermal Overload Relay (TOR) adalah sebagai salah satu
pengaman motor listrik dari arus yang beban yang berlebih.
8. TOR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dan benda bimetal. Apabila
benda terkena arus yang tinggi, maka benda akan memuai sehingga
akan melengkung dan memutuskan arus.
9. Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja
menggunakan induksi magnet dan bekerja menggunakan rangkaian
elektronik.
10. 4 5

3 6

2 7

1 8

INPUT

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 51


11. Konstruksi dasar sebuah motor listrik terdiri dari dua bagian pokok yaitu
bagian yang tetap (stator) dan bagian yang bergerak/beputar (rotor).
Bagian stator pada motor listrik terdiri dari pasangan kutub magnet,
yakni kutub Utara dan kutub Selatan. Pada umumnya kutub magnet
pada sebuah motor listrik adalah kutub magnet buatan yang dibuat
berdasarkan prinsip kerja elektromagnetik.
12. Besar tegangan pada sistem bintang yaitu:
besar tegangan sumber
Besar tegangan terbentuk pada kumparan 
3

13. Besar arus pada sistem segitiga adalah


Besar kuat arus pada kumparan = besar kuat arus sumber / 3
I1
 I Z1 
3
14. Sambungan dan Rangkaian sistem Bintang dan segitiga:

L L L3 N L3 N
L1 L2

U1 V1 W1
U1 V1 W1

W2 U2 V2
a) W2 U2 V2
a)
L1 I1 U1
IZ1
U1 L1 I1
UZ1
Z1
IZ1 U1 =W2
N U2 = V2 = W2 = N U1

b) W1 Z1 Z3
L2 Z2 Z3 b) L2 W1 =V2
Z2
V1 V1 =U2
L3
L3

Sistem Bintang Sistem Segitiga


Gambar :

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 52


C. Rencana Belajar Siswa 2

Kompetensi : Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali


elektromekanik
KODE : PTL.OPS.004(1).A
Sub Kompetensi :
1. Mempersiapkan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
lektromekanik
2. Melaksanakan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
3. Mengamati dan menangani masalah operasi mesin produksi dengan
kendali elektromekanik
4. Membuat laporan tentang pengoperasian mesin produksi dengan
kendali elektromekanik

Untuk menyelesaikan kegiatan belajar 2 dari modul ini Anda terlebih


dahulu telah memiliki pencapaian kompetensi hasil belajar pada kegiatan
belajar 1 sebelumnya. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 dalam
modul ini dengan hasil belajar yang telah dipersyaratkan pada bagian ini,
Anda masih harus menyelesaikan 2 kegiatan belajar lagi. Hal ini
dikarenakan penyajian modul ini dibagi dalam 4 Kegiatan Belajar yaitu:

Kegiatan Belajar 1 : Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual


Kegiatan Belajar 2 : Rangkaian Sederhana Menggunakan Kontaktor
Dan Rele Penunda Waktu TDR
Kegiatan Belajar 3 : Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan
Pengereman
Kegiatan Belajar 4 : Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik
Dahlander

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 53


No. Kegiatan Belajar Tanggal Waktu Tempat Perubahan Paraf
Guru
Rangkaian
1. Sederhana
Menggunakan
Kontaktor & Rele
Penunda Waktu
(TDR)
Rangkaian
LK kontaktor
1 menggunakan dua
tombol tekan ON
dan OF
Rangkaian
LK pengendali motor
2 listrik dengan
menggunakan dua
tombol tekan “ON”
dan 2 tombol tekan
“OFF”
Rangkaian
LK pengendali motor
3 listrik secara
berurutan dengan
pengoperasian
manual
Rangkaian
LK pengendali motor
4 listrik dengan
waktu tunda
Rangkaian
LK pengendali motor
5 listrik dengan
waktu perlambatan
Rangkaian
LK pengendali motor
6 listrik dengan
menerapkan
operasi
Inching/Jogging
Rangkaian
LK pengendalian

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 54


No. Kegiatan Belajar Tanggal Waktu Tempat Perubahan Paraf
Guru
7 motor listrik
dengan
menggunakan
kontaktor, tombol
tetap stop (off) dan
masuk (on)
Rangkaian
LK pengendalian
8 motor listrik
dengan
menggunakan
kontaktor
dilengkapi indikator
gangguan
Rangkaian
LK pengendalian
9 motor listrik
dengan
menggunakan rele
tunda waktu
membuka.
Evaluasi Kegiatan
2. Belajar 2

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 55


Kegiatan Belajar 2.

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, diharapkan Anda mampu:
1. Menyebutkan fungsi dan cara kerja kontaktor
2. Menggunakan tombol-tombol tekan pada rangkaian kontrol magnetik
sederhana
3. Membuat rangkaian kontrol magnetik sederhana
4. Menyebutkan penggunaan atau aplikasi rangkaian kontrol magnetik
5. Menyebutkan cara kerja suatu rangkaian kontrol magnetik

b. Materi Pembelajaran

Lembar Kerja Praktik. Rangkaian Sederhana Menggunakan


Kontaktor dan Rele Penunda Waktu

Lembar Kerja 1. Rangkaian pengendali motor listrik dengan menggunakan


dua tombol tekan ON dan OFF

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 56


Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
i. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
ii. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
iii. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
iv. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
v. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
vi. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 57


Kunci Jawaban Lembar Kerja 1

Penjelasan Fungsi:
Jika S1 atau S2 ditekan, maka kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci,
kemudian H1 menyala.
Kalau S01 ditekan, maka kontaktor K1 akan terputus atau terbebas dari
listrik.

S01

S1
S2

M
3~

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 58


Lembar Kerja 2. Rangkaian pengendali motor listrik dengan menggunakan
dua tombol tekan “ON” dan 2 tombol tekan “OFF”.

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan

Petunjuk Keselamatan Kerja:

1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.


2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 59


Kunci Jawaban Lembar Kerja 2

Penjelasan Fungsi:

Jika tombol S1 dan S2 ditekan secara bersamaan, maka kontaktor K1 dan


lampu indikator H1 bekerja
Kontaktor K1 akan lepas dan lampu indikator H1 terputus jika tombol S01
atau dan S02 ditekan

S
Rangkaian Kontrol
T F4

PE

F0
K

F1 F2 F3 S011
S

S0
S 22
K

F0
SS1 3
SS42 K

V
U W

M
M
3~
H1 H2
K

Rangkaian Utama N

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 60


Lembar Kerja 3. Rangkaian pengendali motor listrik secara berurutan
dengan pengoperasian manual

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan

Petunjuk Keselamatan Kerja:

1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya


2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 61


Kunci Jawaban Lembar Kerja 3

Penjelasan Fungsi:

Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja. Kontaktor K2 dapat


dioperasikan
dengan jalan
menekan tombol
tekan S02 pada
saat kontaktor K1 S01 S02

sudah bekerja.
S1 S2
Demikian juga
dengan K2 dapat
bekerja hanya
M1 M2
dengan jalan 3~ 3~

menekan S2
setelah K2 bekerja. Semua kontaktor yang sudah bekerja dapat diputuskan
dengan jalan menekan S1

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 62


Lembar Kerja 4. Rangkaian pengendali motor listrik dengan waktu tunda
(Perlambatan)

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 63


Kunci Jawaban Lembar Kerja 4

Penjelasan Fungsi:
Jika saklar S01 dihubungkan
(ON), maka dengan segera
kontaktor K1 bekerja, kontak
K1 menghubungkan rele
penunda waktu (TDR) K3.
S01
Setelah penyetelan waktu
tunda (TDR) K3 tercapai,
maka kontak K3 pada
kontaktor K2 menutup.
Kontaktor K2 bekerja
menghidupkan lampu H1. H1

Dengan memutus saklar S01,


3~
maka kontaktor K1 lepas dan
lampu H1 terputus.

TDR = Time Delay Relay

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 64


Lembar Kerja 5. Rangkaian pengendali motor listrik dengan waktu
perlambatan menggunakan 2 lampu indikator

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 65


Kunci Jawaban Lembar Kerja 5

Penjelasan Fungsi:
Jika saklar S1 ditekan, maka
kontaktor K1 bekerja dan
lampu H1 menyala secara
bersamaan rele tunda waktu
K2 bekerja. S01

Setelah waktu penundaan


TDR K2 tercapai, maka K3
akan bekerja, lampu H1
terputus, lampu H2
terhubung. Jika S0
diputuskan, semua
kontaktor akan terlepas dan
3~
lampu H2 terputus (mati).

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 66


Lembar Kerja 6. Rangkaian pengendali motor listrik dengan menerapkan
operasi Inching/Jogging

Aplikasi rangkaian ini biasanya dipakai pada motor-motor listrik yang perlu
dijalankan sesaat, seperti pada:
 Saat memposisikan suatu bagian alat (menyetel roda gigi atau Ban
Conveyor)
 Motor-motor listrik yang baru diireparasi perlu dijalankan sesaat
 Kaperluan balik putaran sesaat

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 67


Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Kunci Jawaban Lembar Kerja 6

Penjelasan Fungsi:
Jika MCB dinaikkan maka rangkaian belum bekerja, jika S1 ditekan
maka kontaktor akan bekerja dan apabila S2 ditekan maka rangkaian
akan bekerja secara Jogging/Inching.

So = Stop
S1 = Jalan (On)
S2 = Jogging / Inching

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 68


Lembar Kerja 7. Rangkaian pengendalian motor listrik dengan
menggunakan kontaktor, tombol tetap stop (off) dan masuk (on).

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 69


Kunci Jawaban Lembar Kerja 7

Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci.
Kontaktor K1 menghubungkan motor listrik M1 walaupun tombol S1
dilepas, kontaktor K1 tetap
bekerja dan demikian juga
motor listrik beroperasi. Dengan
menekan tombol S0, maka arus
listrik pada lilitan magnit K1
akan terputus, demikian juga
motor listrik M1 akan terputus.
Kalau rele arus beban lebih
motor listrik F0 terlampaui,
maka F0 yang terpasang seri
dengan lilitan magnit akan
terbuka, sehingga arus lilitan
kontaktor akan terputus pula.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 70


Lembar Kerja 8. Rangkaian pengendalian arus kejut motor listrik 3 fase

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 6. Kabel NYM 3 x 2,5 mm
fasa
7. Motor listrik 3 7. Skun kabel 2,5 mm
fasa

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 71


Kunci Jawaban Lembar Kerja 8

Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontak NO
K1 menghubungkan lilitan kontaktor K3 dan mengunci, kontaktor K2 siap
bekerja, sedang motor listrik M1 sudah bekerja. Jika tombol S2 dilepas,
kontaktor K1 akan
R
terbuka. Dan jika S

tombol S2 ditekan T

N
ulang pada saat PE

kontaktor K3 bekerja Rangkaian Kontrol

maka kontaktor K2 S1
F1 F2 F3

bekerja serta membuka


S2
K1 K3
kontak NC K2 pada
K3 K2
lilitan kontaktor K3 K1 K3 K2

F0 K2
yang dipasang seri,
yang berarti sumber K3 K1

K1 K2 K3
tegangan motor listrik U
V W

juga akan terbuka. M


N

Tombol tekan S1 Rangkaian Utama

berfungsi sebagai
saklar darurat untuk memutuskan semua kontaktor yang sedang bekerja.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 72


Lembar Kerja 9. Rangkaian pengendalian motor listrik dengan
menggunakan kontaktor dilengkapi indikator gangguan

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 73


Kunci Jawaban Lembar Kerja 9

Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S2 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci.
Kontaktor menjalankan motor listrik M1, jika tombol S1 ditekan, maka
kontaktor K1 akan terputus dan motor listrik juga akan terlepas. Jika arus
beban lebih F0
terlampaui, maka
kontak F0 yang melayani
arus lilitan magnit
kontaktor K1 juga
terputus dan sekaligus
melepas kontaktor K1.
Sebaliknya kontak F0
akan menghubungkan
arus pada lilitan magnit
K2 dan K2 akan bekerja,
kemudian mengunci dan
lampu H1 menyala. Jika
rele beban lebih F0
direset,maka kontaktor K2 masih tetap bekerja dan lampu tunda masih
menyala. Lampu tunda nyala H1 dapat diputus, dengan jalan menekan
tombol S3 yang melayani K2.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 74


Lembar Kerja 10. Rangkaian pengendalian motor listrik dengan
menggunakan rele tunda waktu membuka

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 75


Kunci Jawaban Lembar Kerja 10

Penjelasan Fungsi:
Dengan menekan tombol S2, kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci.
Kontak (NO) K1 akan menghubungkan rele tunda waktu K2, sedang
lampu H1 dan kontaktor K3 yang dilayani oleh kontak NO (K1) akan
menutup, serta mengunci sendiri, motor listrik M1 akan bekerja.

Jika tombol S01 ditekan,


kontaktor K1 dan K2
serta lampu H1 akan
terputus. Setelah waktu
tunda TDR K2 tercapai,
maka kontak K2 akan
memutuskan arus yang
melayani arus jala-jala
motor listrik M1. Jika
tombol S01 ditekan, maka
kontaktor K3 dengan
langsung akan terbuka
tanpa melalui proses
penundaan waktu.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 76


c. Rangkuman

Tugas Praktik: Rangkaian Sederhana Menggunakan Kontaktor dan


Rele Penunda Waktu

Lembar Kerja 1 : Rangkaian pengendali motor listrik dengan


menggunakan dua tombol tekan “ON” dan 2
tombol tekan “OFF”
Lembar Kerja 2 : Rangkaian pengendali motor listrik dengan
menggunakan dua tombol tekan “ON” dan 2
tombol tekan “OFF”
Lembar Kerja 3 : Rangkaian pengendali motor listrik secara
berurutan dengan pengoperasian manual
Lembar Kerja 4 : Rangkaian pengendali motor listrik dengan
waktu tunda (Perlambatan)
Lembar Kerja 5 : Rangkaian pengendali motor listrik dengan
waktu perlambatan menggunakan 2 lampu
indikator
Lembar Kerja 6 : Rangkaian pengendali motor listrik dengan
menerapkan operasi Inching/Jogging
Lembar Kerja 7 : Rangkaian pengendalian motor listrik dengan
menggunakan kontaktor, tombol tetap stop
(off) dan masuk (on)
Lembar Kerja 8 : Rangkaian pengendalian motor listrik dengan
menggunakan kontaktor dilengkapi indikator
gangguan
Lembar Kerja 9 : Rangkaian pengendalian motor listrik dengan
menggunakan rele tunda waktu membuka

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 77


d. Evaluasi

Soal Test Essay


1. Buatlah rangkaian dari komponen berikut ini yang berfungsi sebagai
Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa bekerja bergantian, setelah
m1 kerja baru M2 menggunakan kontaktor bantu.
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm

2. Buatlah rangkaian dari komponen berikut ini yang berfungsi sebagai


Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa menggunakan Penghubung
dengan penundaan waktu (Timer).
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 6. Kabel NYM 3 x 2,5 mm
7. fasa 7. Skun kabel 2,5 mm
8. Motor listrik 3
fasa
Timer Delay Relay

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 78


e. Kunci Jawaban
1. Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa bekerja bergantian
menggunakan kontaktor bantu.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 79


2. Rangkaian pengendalian motor listrik menggunakan penghubung
dengan penundaan waktu.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 80


f. Kriteria Penilaian Praktik
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
a. Sesuai yang berlaku di 3
Menggunakan/Memakai Sekolah
Pakaian kerja b. Tidak sesuai
c. Tidak memakai
a. Sesuai yang tertera 6
b. Tersedia alat pokok dan
Menyiapkan Alat pekerjaan dapat
Persiapan Kerja (Skor Maks 20)

dikerjakan dengan baik


(Kemampuan
c. Tersedia alat, pekerjaan
menyiapkan alat melalui
dapat dikerjakan tetapi
identifikasi data teknis kurang lancar
peralatan) d. Tersedia alat, pekerjaan
tidak dapat dikerjakan
keseluruhan
a. Sesuai yang tertera 6
b. Tersedia bahan pokok
dan pekerjaan dapat
Menyiapkan Bahan dikerjakan dengan baik
I
(Kemampuan c. Tersedia bahan,
menyiapkan bahan pekerjaan dapat
melalui identifikasi data dikerjakan tetapi kurang
teknis bahan) lancar
d. Tersedia bahan,
pekerjaan tidak dapat
dikerjakan keseluruhan
a. Disimpan pada kotak alat 5
Penempatan Alat b. Ditempatkan di atas meja
c. Berserakan
a. Sesuai ukuran gambar 3
Proses cara kerja (Skor Maks 20)

b. Toleransi 1 – 1.5
Menempatkan c. Toleransi 2 – 3
II
Komponen d. Toleransi 3 – 4
e. Toleransi 5 Cm
f. Toleransi > 5 Cm
a. Dipasang Kuat Rata 3
b. Dipasang Kuat Tidak Rata
c. Dipasang Kurang Kuat
Pemasangan Komponen
Rata
d. Dipasang Kurang Kuat
Tidak Rata
a. Ukuran dan warna Benar 3
b. Ukuran Benar, warna
salah
Pekerjaan Kabel Kontrol c. Ukuran kurang tepat
warna benar

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 81


No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
d. Ukuran salah, warna
benar
e. Ukuran salah, warna
kurang
f. Ukuran dan warna tidak
benar
a. Sesuai Fungsi dan Rapih 4
b. Sesuai Fungsi Kurang
Rapih
Pengawatan Rangkaian
c. Tidak Sesuai Fungsi dan
Utama Rapih
d. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapi
a. Sesuai Fungsi dan Rapih 4
b. Sesuai Fungsi Kurang
Rapih
Pengawatan Rangkaian
c. Tidak Sesuai Fungsi dan
Kontrol Rapih
d. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapi
a. Sesuai Fungsi dan Rapih 3
b. Sesuai Fungsi Kurang
Rapih
Pengawatan Lampu
c. Tidak Sesuai Fungsi dan
Indikator Rapih
d. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapih
a. Sesuai Gambar 10
Rencana berdasarkan
PUIL
b. Sesuai Gambar
Hasil Kerja (Skor Maks 30)

Rencana PUIL Kurang


Pemasangan Instalasi diperhatikan
III
Listrik c. Sesuai Gambar
Rencana tidak
berdasarkan PUIL
d. Tidak Sesuai Gambar
Rencana tidak
berdasarkan PUIL
a. Dilakukan dengan 10
Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan
Pengujian Tahanan Prosedur yang salah
Isolasi c. Nilai pengukuran sesuai
ketentuan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 82


No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
d. Nilai pengukuran sesuai
tidak ketentuan

a. Dilakukan dengan 10
Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan
Prosedur yang salah
Pengukuran Arus
c. Nilai pengukuran sesuai
ketentuan
d. Nilai pengukuran tidak
sesuai ketentuan
Mengikuti Petunjuk Kerja a. Sesuai Urutan yang 5
logis
b. Tidak Sesuai Urutan
yang logis
Menggunakan Alat a. Menggunakan Alat 6
Sikap Kerja (Skor Maks 20)

dengan Tepat Sesuai fungsi


b. Menggunakan Alat
tidak Sesuai fungsi
c. Tidak menggunakan
alat
IV a. Lebih Cepat atau 9
Sesuai Waktu yang
ditentukan pekerjaan
selesai dengan benar
b. Sebahagian pekerjaan
Waktu Penyelesaian belum selesai sampai
waktu yang ditentukan
c. Sebahagian besar
pekerjaan belum
selesai sampai waktu
yang ditentukan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 83


D. Rencana Belajar Siswa 3

Kompetensi : Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali


elektromekanik
KODE : PTL.OPS.004(1).A
Sub Kompetensi :
1. Mempersiapkan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
2. Melaksanakan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
3. Mengamati dan menangani masalah operasi mesin produksi dengan
kendali elektromekanik
4. Membuat laporan tentang pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
Untuk menyelesaikan kegiatan belajar3 dari modul ini anda terlebih dahulu
telah memiliki kompetensi dari hasil belajar pada kegiatan belajar 2
sebelumnya. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 dalam modul ini
dengan hasil belajar yang dipersyaratkan, anda masih harus menyelesaikan
1 kegiatan belajar lagi. Hal ini dikarenakan penyajian modul ini dibagi dalam
4 Kegiatan Belajar yaitu:
Kegiatan Belajar 1 : Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual
Kegiatan Belajar 2 : Rangkaian Sederhana Menggunakan Kontaktor Dan
Rele Penunda Waktu TDR
Kegiatan Belajar 3 : Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan
Pengereman
Kegiatan Belajar 4 : Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik Dahlander

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 84


Paraf
No. Kegiatan Belajar Tanggal Waktu Tempat Perubahan
Guru
Rangkaian Mula
1. Jalan Reverse-
Forward Dan
Pengereman
Rangk Y- untuk
LK motor listrik 3 fasa
1
Rangkaian Y-
LK otomatis untuk
2 motor listrik 3 fasa
Rangkaian Y- u/
LK motor listrik tiga
3 fasa dilengkapi
pengereman
Rangkaian
kontaktor pembalik
LK putaran motor
4 listrik dilengkapi
saklar batas (limit
switch)
Pengendali
Kontaktor untuk
LK
putar kiri dan kanan
5
motor listrik secara
otomatis
Pengereman arus
LK lawan otomatis
6 untuk motor listrik
3 fasa
LK Rangk mula jalan
7 motor listrik 3 fasa
Mula jalan halus
LK otomatis tiga fasa
8 dengan pembalik
putaran
Rangkaian
kontaktor pengubah
LK
putaran u/3 fasa
9
menggunakan
tombol berlawanan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 85


Paraf
No. Kegiatan Belajar Tanggal Waktu Tempat Perubahan
Guru
Rangkaian
pengendali
LK hubungan Y- dan
10 putar kiri kanan
motor listrik tiga
fasa
Rangkaian mula
LK
jalan motor listrik 3
11
fasa otomatis
Rangkaian mula
LK
jalan motor listrik
12
tiga fasa rotor lilit
Evaluasi Belajar
2.
Siswa 3

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 86


KEGIATAN BELAJAR 3. Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan
Pengereman

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, diharapkan Anda mampu:


1. Menyebutkan tujuan mula jalan, Reverse Forward dan pengereman
motor listrik listrik.
2. Menyebutkan cara kerja rangkaian motor listrik kontrol mula jalan,
reverse Forward dan pengereman motor listrik.
3. Membuat rangkaian kontrol motor listrik menggunakan kontraktor untuk
tujuan mula jalan, Reverse-Forward dan pengereman.
4. Menemukan dan meperbaiki gangguan yang terjadi pada rangkaian
kontrol motor listrik dengan tujuan mula jalan, reverse-Forward dan
pengereman.

b. Materi Pembelajaran

Lembar Kerja Praktik. Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan


Pengereman

Lembar Kerja 1 : Rangkaian pengendalian pada starting menggunakan Y-


untuk motor Listrik 3 fasa

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 87


No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 88


Kunci Jawaban Lembar Kerja 1

Penjelasan Fungsi:

Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci.


Kontaktor K1 menghubungkan lilitan motor listrik dalam hubungan bintang
dan K2
menghubungkan
dengan jala-jala.
Motor listrik
beroperasi dalam
hubungan bintang.
Jika tombol S02
dilepas, maka
kontraktor K1
terputus dan
kontraktor K3
hubungan 
bekerja. Motor
listrik beroperasi dalam hubungan segitiga.
Jika tombol S0 ditekan atau rele arus F5 bekerja, maka kontakto0r K2 dan
K3 terputus dan motor listrik terputus dari tegangan.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 89


Lembar Kerja 2 . Rangkaian pengendalian sistem Y- otomatis untuk motor
listrik 3 fasa

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:

1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya


2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 90


Kunci Jawaban Lembar Kerja 2

Penjelasan Fungsi:

Dengan menekan tombol S1, kontraktor K1 akan bekerja dan


mengunci.Kontaktor K1 menghubung motor listrik dalam hubungan Y dan
rele penunda waktu K2, kontaktor K3 pada jala-jala.Kontaktor K3 mengunci.
setelah waktu tunda K2 tercapai, maka arus listik lilitan K1 terputus dan
hubungan Y motor listrik terlepas. Pada waktu kontaktor K1 putus,
sekaligus akan menghubungkan kontaktor K4, motor listrik beroperasi
dalam hubungan segitiga.
Dengan menekan tombol S0 atau bekerjanya rele arus lebih F5, maka
kontaktor akan terputus dan motor listrik terpiah dari tegangan jala-jala.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 91


Lembar Kerja 3. Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa sistem Y-
dilengkapi dengan pengereman.

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:

1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.


2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 92


Kunci Jawaban Lembar Kerja 3

Penjelasan Fungsi

Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci, rele penunda


waktu K2 dan kontaktor hubungan bintang (K4) terhubung. Setelah waktu
pengatur K2 terlampaui, kontaktor K4 terlepas dan kontaktor hubungan
segitiga K5 bekerja. Motor listrik bekerja dalam hubungan segitiga dan
berputar kanan.
Jika sekarang tombol S0 ditekan, kontaktor K1 dan K5 lepas. Kontaktor K3
dan K4 bekerja. Motor listrik akan terhubung bintang dan posisi putar kiri
dengan keadaan ini motor listrik direm oleh arus lawan.

Gambar Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa system Y- yang


dilengkapi dengan pengereman.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 93


Lembar Kerja 4. Rangkaian pengendalian balik putaran motor listrik 3
fasa yang dilengkapi dengan saklar batas (limit switch)

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm
8. Limit Switch

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan.
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:

1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya


2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan Anda bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 94


Kunci Jawaban Lembar Kerja 4

Penjelasan Fungsi:

Pada posisi mula-mula, keadaan instalansi seperti berikut, saklar batas (limit
switch) S5 dalam posisi tertekan atau kontak posisi terbuka. Kontaktor K2
tidak dapat dihubungkan.
Jika tombol S1 ditekan,
maka kontaktor K1
bekerja dan mengunci
sendiri. Motor listrik akan
terhubung searah jarum
jam “Putar kanan” Jika
saklar batas S4 ditekan,
maka maka kontaktor K1
terputus dan motor listrik
juga terlepas.
Dengan kontak saklar
limit switch S5 posisi
terhubung (menutup),maka kontaktor K2 dapat dihubungkan dengan jalan
menekan S2.
Kontaktor K2 menghubungkan motor listrik untuk putaran kiri. Jika limit
switch S5 tertabrak (tertekan), maka kontaktor K2 teputus dan motor listrik
juga terlepas. Jika pada saat motor listrik sedang beroperasi, tombol tekan
S01 ditekan, maka semua kontaktor yang berhubung akan terputus dan
motor listrik akan berhenti (terlepas). Jika motor listrik dihentikan melalui
penekanan S01, maka motor listrik dapat dioperasikan pada semua putaran
(kiri dan kanan) melalui penekanan S1 atau S2.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 95


Untuk menghindar terjadinya kontaktor K1 dan K2 bekerja secara bersama-
sama, telah dipasang kontak NC pada masing-masing lilitan K1 dan K2
sebagai penguncian masing-masing.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 96


Lembar Kerja 5. Rangkaian pengendalian balik putaran Kiri kanan motor
listrik 3 fasa secara Otomatis

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 97


Kunci Jawaban Lembar Kerja 5

Penjelasan Fungsi:

Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci sendiri.


Kontaktor K1 akan menghubungkan motor listrik M1 pada putaran kanan,
dan rele penunda waktu K2 bekerja. Setelah penundaan waktu terlampaui
(K2) maka kontak K2 akan menghubungkan kontaktor K3 dan kontaktor K3
membuka kontaktor K1 sekaligus menghidupkan TDR K4.

Setelah waktu penundaan K4 terlampaui, maka K4 menyambungkan


kontaktor K5, yang kemudian mengunci sendiri. Kontaktor K5 melepas
kontaktor K3, dan oleh karena itu, TDR K4 terlepas dan motor listrik M1
terhubung pada putaran kiri.
Dengan menekan tombol S01, maka setiap kontaktor atau TDR yang
terhubung (bekerja) akan terlepas dan rangkaian juga terlepas dari sumber
tegangan.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 98


Lembar Kerja 6. Rangkaian pengendalian Pengereman arus lawan otomatis
pada motor Listrik 3 fasa

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm
8. Tahanan Asut Kumparan 8. Time Delay Relay

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 99


Kunci Jawaban Lembar Kerja 6

Penjelasan Fungsi:

Jika tombol S2 ditekan ,kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K1


akan menghubungka motor listrik pada tegangan jala-jala sekaligus
menghubungka kontaktor K2, yang juga mengunci sendiri dan lampu H1
menyala.
Kontaktor K2 menyiapakan arus listrik untuk kontraktor pengereman (K3).
Jika tombol S1 digerakan, kontaktor K1 terlepas dan memisahkan motor
listrik untuk menghubungkan motor listrik pada jala-jala melalui tahanan
dengan fase yang tertukar.

Kontaktor K3 akan bertahan selama K4 mendapatkan ketengan, yang pada


saatnya memutuskan kontaktor K3 melalui kontak NC K4. Melalui rele arus

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 100


lebih, kontaktor yang terhubung dapat diputus, tanpa terjadi pengereman
arus lawan.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 101


Lembar Kerja 7. Rangkaian pengendalian mula jalan motor listrik 3 fasa

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220
5. Panel box 5. Volt
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYAF 1,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Kabel NYM 3x2,5 mm
8. Tahanan Asut Skun kabel 2,5 mm
Kumparan

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 102


Kunci Jawaban Lembar Kerja 7

Penjelasan Fungsi:

Jika tombol S02 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Selama S02
masih ditekan, sumber tegangan L2 terhubung seri dengan R1 dan lilitan
motor listrik (mula dan halus). Jika tombol S02 dilepas , kontaktor K2 akan
bekerja dan mengunci. Dengan tertutupnya kontak K2, maka tahanan R1
akan terhubung singkat dan motor listrik akan mendapat tegangan penuh.
Dengan menekan tombol S01, maka kontaktor K1 dan motor listrik akan
terbuka.

Kalau terjadi arus beban lebih yang melampaui arus pengatur F0, maka
kontaktor sekaligus motor listrik akan terlepas dari tegangan.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 103


Lembar Kerja 8. Rangkaian mula jalan halus otomatis motor listrik 3 fasa
dengan pembalik putaran

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220
5. Panel box 5. Volt
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYAF 1,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Kabel NYM 3x2,5 mm
8. Tahanan Asut 8. Skun kabel 2,5 mm
Kumparan Time Delay Relay

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 104


Kunci Jawaban Lembar Kerja 8

Penjelasan Fungsi:

Putar kanan:
Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja, Mengunci dan
menghubungkan motor listrik melalui tahanan R1. Kontak K1
menghubungkan rele penunda waktu K3 dengan tegangan. Setelah waktu
penundaan tercapai, K3 menghubungkan kataktor K4. Kataktor K4
mengunci dan memutuskan arus K3. Kontak K4 menghubung singkat
tahanan mula jalan.
Putar kiri:
Jika tombol S02 ditekan, Kontaktor K2 bekerja dan mengunci. Kontaktor K2
menghubungkan motor listrik dengan jala-jala pada perubahan fasa jala-
jala yang berputar kiri, secara bersamaan kontak K2 menghubungkan rele
waktu K3 pada tegangan, selajutnya proses mula jalan sama seperti
putaran pada arah putaran kanan. Melalui tombol S01 atau kontak beban
lebih F5 dapat
memutuskan
kataktor yang
bekerja.
Kontaktor K1 dan
K2 melalui tombol
tekan S02 dan S03
serta kontak NC
K1 dan NC K2
dibuat saling
mengunci,
sehingga
pembalikan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 105


putaran motor listrik secara langsung tidak dapat dilakukan kecuali melalui
tombol S1 lebih dahulu, atau stop lebih dahulu.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 106


Lembar Kerja 9. Rangkaian pengendalian pada pengubah putaran untuk
motor listrik 3 fasa menggunakan tombol berlawanan

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 107


Kunci Jawaban Lembar Kerja 9

Penjelasan Fungsi
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci, motor listrik
akan berputar arah kanan dan lampu H1 menyala. Jika tombol S2 ditekan,
kontaktor K1 lepas. Kontaktor K2 akan bekerja, motor listrik beroperasi arah
kiri dan lampu H2 menyala.
Jika S01 ditekan atau rele arus lebih F5 bekerja, maka semua kontaktor
yang sedang bekerja terputus, dan motor listrik akan terlepas dari jala-jala
(berhenti) kontaktor satu dan lainnya saling mengunci.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 108


Lembar Kerja 10. Rangkaian pengendali hubungan Y- dan putar kiri-kanan
motor listrik 3 fasa

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3 x 2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm
8. Time Delay Relay

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 109


Kunci Jawaban Lembar Kerja 10

Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor jala-jala K1 bekerja dan mengunci.
Kontaktor K1 mengatifkan K3 dan K4 (kontaktor hubung bintang). Setelah
waktu penundaan K3 tercapai, maka kontaktor bintang K4 akan dilepas dan
kontaktor hubungan segitiga K5 bekerja dan mengunci. Motor listrik
beroperasi putaran kanan.
Suatu pengubahan putaran motor listrik secara langsung,tidak
memungkinkan karena kontator dibuat saling mengunci.
Dengan menekan tombol S01, atau adanya gangguan arus melalui rele arus
lebih, F5 akan memutuskan semua kontaktor yang sedang bekerja.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 110


Lembar Kerja 11. Rangkaian pengendali untuk mula jalan motor 3 Listrik
fasa otomatis

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3 x 2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm
8. Tahanan Asut Kumparan 8. Time Delay Relay

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan.
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 111


Kunci Jawaban Lembar Kerja 11

Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K1
menghubungkan motor listrik (mula jalan halus) dan rele penunda waktu K2
bekerja. Setelah waktu proses mula jalan tercapai, kontak K2
menghubungkan kontaktor K3, kontak K3 menghubung singkat tahanan
mula jalan.
Dengan tombol S01, atau terjadinya arus gangguan beban lebih F5,
kontaktor dapat diputus yang akan menghentikan motor listrik.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 112


Lembar Kerja 12. Rangkaian pengendalian untuk mula jalan motor Listrik
3 fasa rotor lilit

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3 x 2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm
Rotor Lilit
8. Tahanan Asut 8. Time Delay Relay
Kumparan

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 113


Kunci Jawaban Lembar Kerja 12

Penjelasan Fungsi:

Jika tombol S1 ditekan dan kontaktor K2, K4 dan K6 dalam posisi tidak
bekerja, maka kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci.
Kontaktor K1 akan menghubungkan rele waktu K7 dan motor listrik sudah
terhubung dengan jala-jala. Setelah waktu penundaan tercapai kontak K7
akan mengaktifkan kontaktor K6. kontaktor K6 akan mengunci dan
menghubung singkat tahanan R1, R2 dan R3, pada waktu yang sama, rele
waktu K5 akan mengaktifkan kontaktor K4. Kontaktor K4 mengunci,
sekaligus melepas K6, bersamaan dengan itu rele waktu K5 dan K7 lepas,
dan rele waktu K3 bekerja menghubungkan singkat tahanan R4, R5, R6.
Jika waktu penundaan K3 tercapai, kontak K3 (NO) akan mengaktifkan
kontaktor K2 dan mengunci sendiri. Kontaktor NC K2 yang seri K4 terputus
dan sekaligus memutus arus lilitan rele waktu K3, pada posisi ini lilitan
motor listrik akan terhubung singkat (semua tahanan luar terlepas). Dengan
menekan tombol S01 akan melepas semua kontaktor dan rele waktu yang
sedang bekerja, sehingga semua rangkaian terlepas dari tegangan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 114


Gambar Rangkaian kontaktor mula jalan motor listrik 3 fasa rotor lilit

Modul M.PTL.OPS 004(1).A 115


Mengoperasikan Mesin Produksi Dengan Kendalai Elektromekanik
___________________________________________________________________

c. Rangkuman

Lembar Kerja Praktik. Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan


Pengereman

Lembar Kerja 1 : Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa sistem


Y- dengan mengatur tahanan pemanas
Lembar Kerja 2 : Rangkaian pengendalian pada sistem Y- untuk
motor Listrik 3 fasa
Lembar Kerja 3 : Rangkaian pengendalian sistem Y- otomatis
untuk motor listrik 3 fasa
Lembar Kerja 4 : Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa
sistemY- dilengkapi dengan pengereman
Lembar Kerja 5 : Rangkaian pengendalian balik putaran motor listrik
3 fase yang dilengkapi dengan saklar batas (limit
switch)
Lembar Kerja 6 : Rangkaian pengendalian balik putaran Kiri kanan
motor listrik 3 fase secara Otomatis
Lembar Kerja 7 : Rangkaian pengendalian Pengereman arus lawan
otomatis pada motor Listrik 3 fasa
Lembar Kerja 8 : Rangkaian pengendalian mula jalan motor listrik 3
fase
Lembar Kerja 9 : Rangkaian mula jalan halus otomatis motor listrik 3
fasa dengan pembalik putaran
Lembar Kerja 10 : Rangkaian kontaktor pengubah putaran untuk
motor listrik 3 fasa menggunakan tombol
berlawanan
Lembar Kerja 11 : Rangkaian pengendali hubungan Y- dan putar
kiri-kanan motor listrik 3 fasa
Lembar Kerja 12 : Rangkaian kontaktor mula jalan motor 3 Listrik
fasa otomatis

PTL.OPS 004
___________________________________________________________________
Lembar Kerja 13 : Rangkaian kontaktor mula jalan motor Listrik 3
fasa rotor lilit

d. Evaluasi

Soal Essay

1. Buatlah rangkaian Y- menggunakan kontaktor, dikendalikan oleh saklar


dengan komponen yang telah disediakan pada tabel berikut.
Ikuti ketentuan keselamatan kerja selama menyelesaikan tugas ini.
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220
5. Panel box 5. Volt
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYAF 1,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Kabel NYM 3 x 2,5
Rotor Lilit mm
8. Skun kabel 2,5 mm
Saklar pilih

2. Buatlah rangkaian Pengereman Sistem arus balik motor listrik 3 fasa


dengan komponen yang disediakan pada tabel berikut.
Ikuti petunjuk ketentuan keselamatan kerja selama menyelesaikan
tugas ini.
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3 x 2,5 mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm
8. Rotor Lilit
Tahanan Asut
Kumparan

3. Buatlah rangkaian kontaktor pengubah putaran untuk motor listrik 3


fasa dilengkapi penunda waktu untuk balik putaran dengan komponen
yang disediakan pada tabel berikut. Ikuti petunjuk ketentuan
keselamatan kerja selama mengerjakan.
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220
Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3 x 2,5
mm
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm
Rotor Lilit
8. Time Delay Relay TDR

4. Buatlah rangkaian kontaktor motor listrik 3 fasa untuk putar kiri kanan
dengan komponen yang disediakan pada tabel soal no 1.
Ikuti petunjuk ketentuan keselamatan kerja selama menyelesaikan
tugas ini.
5. Buatlah rangkaian mula jalan langsung (beban berat) motor listrik 3 fasa
dengan komponen yang disediakan pada tabel soal no 3 di atas.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Ikuti petunjuk ketentuan keselamatan kerja selama menyelesaikan
tugas ini.

e. Kunci Jawaban

1. Rangkaian Y- menggunakan kontaktor, dikendalikan oleh saklar

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


2. Rangkaian Pengereman Sistem arus balik motor listrik 3 fasa

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


3. Rangkaian kontaktor penguba putaran untuk motor listrik 3 fasa dilengkapi
penunda waktu untuk balik putaran
R

S
Rangkaian Kontrol
T F4

PE
F0 S1 K3
F1 F2 F3
Rangkaian Utama
S1

K2
K3

K1 K2
S2 K1 S3 K2

S3 S2

F0

K2 K1

U V W K1 K2 K3
K4

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


4. Rangkaian kontaktor motor listrik 3 fasa untuk putar kiri kanan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


5. Rangkaian mula jalan langsung (beban berat) motor listrik 3 fasa

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


f. KRITERIA PENILAIAN PRAKTIK

No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor


a. Sesuai yang berlaku di 3
Menggunakan/Memakai Pakaian Sekolah
kerja b. Tidak sesuai
c. Tidak memakai
a. Sesuai yang tertera 6
b. Tersedia alat pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan
Persiapan Kerja (Skor Maks 20)

Menyiapkan Alat dengan baik


(Kemampuan menyiapkan alat c. Tersedia alat, pekerjaan
melalui identifikasi data teknis dapat dikerjakan tetapi
peralatan) kurang lancer
d. Tersedia alat, pekerjaan
tidak dapat dikerjakan
I keseluruhan
a. Sesuai yang tertera 6
b. Tersedia bahan pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan
Menyiapkan Bahan dengan baik
(Kemampuan menyiapkan bahan c. Tersedia bahan, pekerjaan
melalui identifikasi data teknis dapat dikerjakan tetapi
bahan) kurang lancer
d. Tersedia bahan, pekerjaan
tidak dapat dikerjakan
keseluruhan
a. Disimpan pada kotak alat 5
Penempatan Alat b. Ditempatkan di atas meja
c. Berserakan
a. Sesuai ukuran gambar 3
b. Toleransi 1 – 1.5
Proses cara kerja (Skor Maks 20)

c. Toleransi 2 – 3
II Menempatkan Komponen
d. Toleransi 3 – 4
e. Toleransi 5 cm
f. Toleransi > 5 cm
a. Dipasang Kuat Rata 3
b. Dipasang Kuat Tidak Rata
Pemasangan Komponen c. Dipasang Kurang Kuat Rata
d. Dipasang Kurang Kuat Tidak
Rata
a. Ukuran dan warna Benar 3
b. Ukuran Benar, warna salah
c. Ukuran kurang tepat warna
Pekerjaan Kabel Kontrol benar
d. Ukuran salah, warna benar
e. Ukuran salah, warna kurang
f. Ukuran dan warna tidak benar
a. Sesuai Fungsi dan Rapih 4
Pengawatan Rangkaian Utama

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih
c. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapih
d. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak
Rapi
a. Sesuai Fungsi dan Rapih 4
b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih
c. Tidak Sesuai Fungsi dan
Pengawatan Rangkaian Kontrol
Rapih
d. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak
Rapih
a. Sesuai Fungsi dan Rapih 3
b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih
c. Tidak Sesuai Fungsi dan
Pengawatan Lampu Indikator
Rapih
d. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak
Rapih
a. Sesuai Gambar Rencana 10
berdasarkan PUIL
b. Sesuai Gambar Rencana
PUIL Kurang diperhatikan
Pemasangan Instalasi Listrik c. Sesuai Gambar Rencana
tidak berdasarkan PUIL
d. Tidak Sesuai Gambar
Rencana tidak berdasarkan
Hasil Kerja (Skor Maks 30)

PUIL
a. Dilakukan dengan Prosedur 10
yang benar
b. Dilakukan dengan Prosedur
yang salah
III Pengujian Tahanan Isolasi
c. Nilai pengukuran sesuai
ketentuan
d. Nilai pengukuran sesuai
tidak ketentuan
a. Dilakukan dengan Prosedur 10
yang benar
b. Dilakukan dengan Prosedur
yang salah
Pengukuran Arus c. Nilai pengukuran sesuai
ketentuan
d. Nilai pengukuran tidak
sesuai ketentuan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
Mengikuti Petunjuk Kerja a. Sesuai Urutan yang logis 5
b. Tidak Sesuai Urutan yang
logis

Menggunakan Alat dengan a. Menggunakan Alat Sesuai 6


Sikap Kerja (Skor Maks 20)

Tepat fungsi
b. Menggunakan Alat tidak
Sesuai fungsi
c. Tidak menggunakan alat
a. Lebih Cepat atau Sesuai 9
IV
Waktu yang ditentukan
pekerjaan selesai dengan
benar
b. Sebahagian pekerjaan
Waktu Penyelesaian belum selesai sampai
waktu yang ditentukan
c. Sebahagian besar
pekerjaan belum selesai
sampai waktu yang
ditentukan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


E. Rencana Belajar Siswa 4
Kompetensi : Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
KODE : PTL.OPS.004(1).A
Sub Kompetensi :
1. Mempersiapkan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
lektromekanik
2. Melaksanakan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
3. Mengamati dan menangani masalah operasi mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
4. Membuat laporan tentang pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
Untuk menyelesaikan kegiatan belajar dari modul ini Anda terlebih dahulu
harus telah memiliki kompetensi pencapaian hasil belajar pada kegiatan belajar
3 sebelumnya. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 4 dalam modul ini
dengan hasil belajar yang telah dipersyaratkan pada bagian ini, Anda dapat
dinyatakan telah menyelesaikan seluruh kegiatan belajar.
Paraf
No. Kegiatan Belajar Tanggal Waktu Tempat Perubahan
Guru
1. Rangkaian Kontrol
Kecepatan Motor listrik
Dahlander
LK Rangkaian motor
1 listrik 3 fasa lilitan
terpisah dua
kecepatan dengan
pengubah langsung
LK Rangkaian motor
2 listrik 3 fasa lilitan
terpisah dua
kecepatan
LK Rangkaian pengendali
3 motor listrik tiga fasa
dua kecepatan (lilitan
dahlander)
LK Rangkaian Pengendali
4 motor Listrik 3 fasa

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Paraf
No. Kegiatan Belajar Tanggal Waktu Tempat Perubahan
Guru
dengan dua kecepatan
(Lilitan Dahlander),
dengan urutan
kecepatan rendah
tinggi
LK Rangkaian Pengendali
5 motor Listrik 3 fasa
dengan dua kecepatan
dan dua arah putaran
(Lilitan Dahlander)
LK Rangkaian Pengendali
6 motor listrik 3 fasa
dengan dua kecepatan
dan dua arah putaran
(Lilitan Dahlander)
Pengubahan putaran
langsung dari rendah
ke tinggi pada arah
putaran yang sama
LK Rangkaian Pengendali
7 motor Listrik 3 fasa
dengan tiga putaran
(satu lilitan terpisah
dan satu lilitan
Dahlander). Sistem
pengubahan putaran
pada kecepatan tinggi
LK Rangkaian pengendali
8 motor listrik 3 fasa
dengan tiga putaran
(satu lilitan terpisah
dan satu lilitan
Dahlander).
2. Evaluasi Kegiatan
Belajar 4

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Kegiatan Belajar 4. Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik
Dahlander

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Setelah meyelesaikan kegiatan belajar ini, diharapkan Anda mampu:
1. Menyebutkan prinsip pengubahan kecepatan putaran motor listrik
dahlander.
2. Membuat gambar rangkaian kontrol motor listrik dahlander baik lilitan
tunggal maupun lilitan terpisah
3. Merangkai gambar rangkaian kontrol motor listrik dahlander lilitan tunggal
dan lilitan terpisah
4. Melacak gangguan pada kontrol motor listrik dahlander lilitan tunggal
maupun lilitan terpisah.
5. Memperbaiki kesalahan pada rangkaian kontrol kecepatan dan arah putaran
motor listrik Dahlander.

b. Materi Pembelajaran
Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik Dahlander
Pengaturan kecepatan putar motor listrik yang mempunyai kecepatan lebih
dari satu dengan mengubah hubungan kumparan stotornya, berdasarkan pada
kumparan-kumparan motor listrik yang digunakan antara lain;
1. Motor listrik dengan kumparan-kumparan terpisah
Pengaturan motor listrik ini hanya dapat dilakukan secara bertahap, tidak
dapat secara kontinyu. Motor listrik ini memiliki kombinasi kecepatan putar.
2. Motor listrik dengan kumparan yang hubungannya dapat diubah
Setiap kumparan fasa motor listrik ini terbagi dua, setiap bagian dapat
dihubungkan seri atau paralel sesuai dengan pengaturan kecepatan yang
dikehendaki.
Pengasutan motor listrik dengan mengatur kecepatan dari rendah ke tinggi
akan menghasilkan arus kejut yang jauh lebih kecil dibandingkan diasut dalam
kecepatan tinggi. Sementara penururan kecepatan dari kecepatan tinggi ke

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


rendah, maka motor listrik akan bekerja sebagai rem listrik. Hubungan yang
banyak digunakan untuk mengatur kecepatan putar sebagai berikut;

1. Hubungan Bintang Rangkap-Segitiga


Pada kecepatan putar rendah,
kumparannya dihubung bintang
rangkap sedangkan pada putran
tinggi dihubungkan segitiga karena
kopelnya kecil namun dayanya
tetap. Motor listrik ini banyak
digunakan untuk mesin bubut dan mesin gulung.
2. Hubungan Segitiga-Bintang Rangkap
Pada kecepatan putar rendah, kumparan motor listrik dihubungkan

R S T
segitiga, sedangkan pada putaran
tinggi dihubung bintang rangkap.
Lambat
Pada kecepatan tinggi kopel dan Cepat
YY
R T S
dayanya meningkat sebanding
dengan kecepatan putar. Motor
listrik ini banyak digunakan pada
mesin derek, lift, pompa plunyer,
kompressor, ban berjalan, giling dan mesin kerek.
3. Hubungan-Bintang Rangkap
Pada kecepatan rendah kumparan
dihubungkan bintang, sedangkan
pada kecepatan putar tinggi
dihubung bintang rangkap, pada
kecepatan tinggi kopel motor listrik
meningkat secara kuadratis
sedangkan dayanya meningkat
pangkat tiga. Motor listrik ini banyak digunakan untuk mesin ventilator dan
pompa sentrifugal

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Lembar Kerja 1. Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa lilitan terpisah untuk
dua kecepatan sistem pengubahan langsung

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button
4. Multimeter 4. NO/NC
5. Panel box 5. Kontaktor AC 220
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Volt
7. Motor listrik Dahlander 7. Kabel NYAF 1,5
Lilitan Pisah mm
Kabel NYM 3x2,5
mm
Skun kabel 2,5
mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


5. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
6. Hindari dari terhadap sengatan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


7. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
8. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Kunci Jawaban Lembar Kerja 1

Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Motor listrik
akan beroperasi pada putaran rendah.
Kalau kemudian tombol S2 ditekan, mula-mula arus listrik lilitan kontaktor K1 akan
terputus, kemudian lilitan kontaktor K2 mendapat tegangan dan bekerja,
mengunci dan menghubungkan motor listrik dengan jala-jala untuk putaran tinggi.
Dengan menekan kembali S1, kontaktor K2 terlepas dan kontaktor K1 bekerja,
maka motor listrik beroperasi pada putaran rendah.
Dengan menekan tombol S01, maka semua kontaktor yang bekerja akan terputus
dan instalasi akan berada pada tidak bekerja (terbebas dari tegangan).

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


S0S0
1
1

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Lembar Kerja 2. Rangkaian motor listrik 3 fasa lilitan terpisah untuk dua kecepatan

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button
4. Multimeter 4. NO/NC
5. Panel box 5. Kontaktor AC 220
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Volt
Kabel NYAF 1,5
7. Motor listrik Dahlander 7. mm
Lilitan Pisah 8. Kabel NYM 3 x 2,5
mm
Skun kabel 2,5
mm
Time Delay Relay

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Kunci Jawaban Lembar Kerja 2

Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K2
menghubungkan motor listrik pada putaran rendah dan mengaktifkan rele waktu
K2. Jika setelan rele waktu K2 terlampaui, maka kontak k2 akan mengaktifkan
kontaktor K3, sekaligus mempersiapkan kontak K3 pada lilitan K4 untuk bekerja.
Jika kemudian tombol S02 ditekan, kontaktor K1 akan lepas dan kontaktor K4
(putaran tinggi)akan bekerja. Motor listrik akan beroperasi pada putaran tinggi.
Suatu pengoperasian langsung pada putaran tinggi tidak memungkinkan. Putaran
tinggi hanya dapat dihubungkan, jika motor listrik sedang beroperasi pada putaran
rendah dan waktu yang diset pada rele waktu sudah tercapai
Pengubahan putaran dari tinggi ke putaran rendah, hanya dapat dilakukan jika
terlebih dahulu menekan S01, artinya motor listrik di stop (berhenti). Motor listrik
dapat dihentikan melalui tombol S01 atau melalui pemutusan rele arus lebih F0.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Lembar Kerja 3. Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa lilitan terpisah untuk
dua kecepatan. (Lilitan Dahlander)

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220
5. Panel box 5. Volt
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYAF 1,5 mm
7. Motor listrik Dahlander 7. Kabel NYM 3 x 2,5
Lilitan mm
terpisah Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Kunci Jawaban Lembar Kerja 3

Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Motor listrik
beroperasi pada putaran rendah. Jika motor listrik dalam keadaan berhenti dan
tombol S1 ditekan, maka kontaktor K2 dan K3 bekerja, kemudian dikunci oleh
kontak K2. Motor listrik beroperasi pada kecepatan tinggi. Suatu pengubahan
putaran dari suatu putaran ke putaran lain tidak memungkinkan, artinya setiap
pengubahan putaran harus melalui penekanan tombol S01.
Semua kontaktor yang sedang bekerja dapat diputuskan melalui tombol S01 atau
bekerja rele arus lebih F8 atau F9.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Lembar Kerja 4. Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa dengan dua kecepatan
(Lilitan Dahlander), dengan urutan kecepatan rendah tinggi

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik Dahlander 7. Skun kabel 2,5 mm
Lilitan
terisah

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 4

Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K1
menjalankan motor listrik pada kecepatan rendah dan kontaktor K2 juga bekerja
serta mengunci sendiri. Jika kontaktor K2 sedang bekerja, kemudian tombol S02
ditekan, maka kontaktor K1 akan terputus dan kontaktor K3 dan K4 bekerja. Motor
listrik akan berputar pada kecepatan tinggi.
Pengoperasian langsung pada putaran tinggi tidak memungkinkan, sedang
pemindahan putaran dari putaran tinggi ke putaran rendah hanya mungkin
dilakukan setelah menekan tombol S01 lebih dahulu, artinya motor listrik harus
diberhentikan pada putaran nol lebih dahulu.
Dengan menekan tombol S01 atau bekerjanya rele arus beban lebih F8 atau F9,
maka semua kontaktor yang bekerja akan terputus.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Lembar Kerja 5. Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa dengan dua kecepatan
dan dua arah putaran (Lilitan Dahlander)

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Motor listrik Dahlander 7. Skun kabel 2,5 mm
Lilitan
terpisah

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 5

Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Motor listrik akan
beroperasi dengan putaran rendah pada arah kanan. Dengan menekan tombol
S02, kontaktor K2 bekerja dan mengunci sendiri, motor listrik akan beroperasi
dengan putaran rendah pada arah kiri.
Dengan menekan tombol S03 saat motor listrik sedang berhenti, maka kontaktor
K3 bekerja dan mengunci sendiri. Melalui kontak NO K3, kontaktor K5 akan
bekerja. Motor listrik berputar dengan kecepatan tinggi pada arah kanan. Dengan
menekan tombol S04, kontaktor K4 akan bekerja dan mengunci sendiri. Kontak K4
mengaktifkan kontak K5. Motor listrik berputar dengan putaran tinggi arah kiri.
Dengan sistem kontaktor pengatur putaran dan kontaktor pengatur kecepatan
yang saling mengunci, maka pengubahan kecepatan dan pengubahan arah
putaran secara langsung tidak memungkinkan.
Dengan menggerakan tombol S01, maka semua kontaktor yang sedang bekerja
dapat diputuskan. Demikian juga dengan rele arus lebih F8 atau F9, dapat
membebaskan semua kontaktor kalau salah satunya bekerja.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Gambar Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa dua kecepatan dan dua arah
putaran (lilitan Dahlander)

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Lembar Kerja 6. Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa dengan dua kecepatan
dan dua arah putaran (Lilitan Dahlander) Pengubahan putaran
langsung dari rendah ke tinggi pada arah putaran yang sama

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220
5. Panel box 5. Volt
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYAF 1,5
7. Motor listrik Dahlander 7. mm
Lilitan Kabel NYM 3 x 2,5
terpisah mm
Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 6

Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci sendiri. Motor listrik
beroperasi dengan kecepatan rendah pada arah putar kanan. Demikian juga
dengan kecepatan rendah pada arah putaran motor listrik kiri. Jika pada saat
motor listrik sedang berhenti (mati) dan tombol S1 ditekan, maka kontaktor K3
bekerja dan mengunci sendiri. Kontaktor K3 akan mengaktifkan kontaktor K5,
dengan demikian motor listrik beroperasi dengan kecepatan tinggi pada arah
putaran kanan. Dengan cara yang sama menekan S5, kontaktor K4 dan K5
bekerja dan menjalankan motor listrik dengan putaran tinggi pada arah putaran
kiri.
Pada saat motor listrik sedang berputar dengan putaran rendah. Kemudian kalau
tombol S4 atau S5 ditekan, maka kontaktor K1 atau K2 akan terputus, sedang
kontaktor penghubung untuk putaran tinggi akan bekerja. Dengan cara ini,
dimungkinkan pengubahan putaran dari putaran rendah ke putaran tinggi, tetapi
hanya mengunci secara elektris. Dengan menekan S0 atau dengan bekerjanya rele
arus lebih, semua kontaktor yang sedang bekerja dapat terlepas.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


R
F7
S

N F0

PE

F0
F1 F2 F3 F4 F5 F6

S1
Rangkaian Kontrol

K4 K3 K1 K2 K5 K3
K1

F0 F0 K4

K2

K5
V1
U1 W1
S2 S3 S4 S5
K3 K4

M K1
K2
K3 K4

S3 S2 S5 S4

U2 W2
V2

K2 K1 K4 K3

K1 K2 K3 K4
Rangkaian Utama K5

Gambar Rangkaian motor listrik 3 fasa dua kecepatan dan dua arah putaran
(lilitan Dahlander), Pengubahan putaran langsung dari rendah ke tinggi pada arah
putaran yang sama.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Lembar Kerja 7. Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa dengan tiga putaran
(satu lilitan terpisah dan satu lilitan Dahlander). Sistem
pengubahan putaran pada kecepatan tinggi

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button
4. Multimeter 4. NO/NC
5. Panel box 5. Kontaktor AC 220
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Volt
7. Motor listrik 3 fasa tiga 7. Kabel NYAF 1,5
putaran mm
Lilitan Pisah Dan lilitan Kabel NYM 3 x 2,5
Dahlander mm
Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Kunci Jawaban Lembar Kerja 7

Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci sendiri. Motor listrik
beroperasi pada kecepatan rendah. Jika tombol S3 ditekan, maka kontaktor K1
lepas, kontaktor K2 bekerja dan mengunci sendiri. Motor listrik beroperasi pada
kecepatan menengah.
Jika tombol S4 ditekan, kontaktor K2 lepas, kontaktor K3 dan K4 bekerja, motor
listrik berputar pada kecepatan tinggi.
Dengan sistem kontaktor saling mengunci, pengubahan putaran langsung, hanya
mungkin pada kecepatan tinggi.
Penekanan tombol S1 atau bekerjanya rele arus lebih dapat memutuskan semua
kontaktor yang sedang bekerja.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Lembar Kerja 8. Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa dengan tiga putaran
(satu lilitan terpisah dan satu lilitan Dahlander)

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220
5. Panel box 5. Volt
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYAF 1,5 mm
7. Motor listrik 3 Fasa 7. Kabel NYM 3 x 2,5
Lilitan Campuran mm
Skun kabel 2,5 mm

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Petunjuk Keselamatan Kerja:


1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Kunci Jawaban Lembar Kerja 8

Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengaktifkan kontaktor K2 dan
motor listrik berputar pada kecepatan putar rendah. Kedua kontaktor mengunci
sendiri.
Jika pada saat K2 bekerja dan tombol S3 ditekan, kontaktor K1 lepas, kontaktor
K3 bekerja, mengunci sendiri, mengaktifkan K4 dan motor listrik berputar pada
kecepatan menengah.
Kontaktor K4 mengunci sendiri. Ketika motor listrik berputar dengan kecepatan
menengah, kemudian tombol S4 ditekan, maka kontaktor K3 lepas dan kontaktor
K5 dan K6 bekerja.
Motor listrik akan berputar pada kecepatan tinggi. Kedua kontaktor K5 dan K6
mengunci sendiri. Dengan pemasangan kontaktor K2 dan K4, memungkinkan
pengubahan putaran ke putaran menengah. Kalau motor listrik sedang berputar
pada kecepatan rendah. Untuk pengubahan ke putaran tinggi dapat dilakukan,
kalau motor listrik sedang berputar pada kecepatan menengah.
Semua kontaktor yang sedang bekerja, dapat selalu diputus dari tombol S1 atau
bekerja salah satu rele arus lebih.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Gambar Rangkaian pengandali motor listrik 3 fasa dengan tiga kecepatan (satu
lilitan terpisah dan satu lilitan dahlander) Rangkaian berurutan.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


c. Rangkuman
Hubungan yang banyak digunakan untuk mengatur kecepatan putar
1. Hubungan Bintang Rangkap–Segitiga
2. Hubungan Segitiga–Bintang Rangkap
3. Hubungan Bintang–Bintang Rangkap

Lembar Kerja Praktik: Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik


Dahlander

Lembar Kerja 1 : Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa


lilitan terpisah untuk dua kecepatan sistem
pengubahan langsung
Lembar Kerja 2 : Rangkaian motor listrik 3 fasa lilitan terpisah
untuk dua kecepatan
Lembar Kerja 3 : Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa
lilitan terpisah untuk dua kecepatan. (Lilitan
Dahlander)
Lembar Kerja 4 : Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa
dengan dua kecepatan (Lilitan Dahlander),
dengan urutan kecepatan rendah tinggi
Lembar Kerja 5 : Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa
dengan dua kecepatan dan dua arah putaran
(Lilitan Dahlander)
Lembar Kerja 6 : Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa
dengan dua kecepatan dan dua arah putaran
(Lilitan Dahlander) Pengubahan putaran
langsung dari rendah ke tinggi pada arah
putaran yang sama
Lembar Kerja 7 : Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa
dengan tiga putaran (satu lilitan terpisah dan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


satu lilitan Dahlander). Sistem pengubahan
putaran pada kecepatan tinggi
Lembar Kerja 8 : Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa
dengan tiga putaran (satu lilitan terpisah dan
satu lilitan Dahlander)

d. Evaluasi
Soal Essay

Buatlah rangkaian Pengendalian motor listrik 3 fasa 2 kecepatan (lilitan


dahlander). Dapat diubah langsung pada putaran rendah-tinggi, dengan
komponen yang disediakan pada tabel berikut:
Ikuti petunjuk ketentuan keselamatan kerja selama mengerjakan tugas ini:

No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket


1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3
2. Tang set 2. fasa
3. Tespen 3. Pilot lamp
4. Multimeter 4. Push button
NO/NC
5. Panel box 5. Kontaktor AC
220 Volt
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYAF
1,5 mm
7. Motor listrik 3 Fasa 7. Kabel NYM
Lilitan Campuran 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


mm

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

e. Kunci Jawaban
Rangkaian Pengendalian motor listrik 3 fasa 2 kecepatan (lilitan dahlander).
Dapat diubah langsung pada putaran rendah-tinggi.

S
F7
T

PE

F0

F1 F2 F3 F4 F5 F6
F0

K1 K2 Rangkaian Kontrol
K3
S1

F0 F0

K2

K1

V1
U1 W1 K3

M K3 K2

U2 W2 S2 K1
V2

K1
S3

K1 K2 K3
Rangkaian Utama

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


f. Kriteria Penilaian Praktik

No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor


a. Sesuai yang berlaku di 3
Menggunakan/Memakai Pakaian Sekolah
kerja b. Tidak sesuai
c. Tidak memakai
a. Sesuai yang tertera 6
b. Tersedia alat pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan
Persiapan Kerja (Skor Maks 20)

Menyiapkan Alat dengan baik


(Kemampuan menyiapkan alat c. Tersedia alat, pekerjaan
melalui identifikasi data teknis dapat dikerjakan tetapi
peralatan) kurang lancar
d. Tersedia alat, pekerjaan
tidak dapat dikerjakan
I keseluruhan
a. Sesuai yang tertera 6
b. Tersedia bahan pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan
Menyiapkan Bahan dengan baik
(Kemampuan menyiapkan bahan c. Tersedia bahan, pekerjaan
melalui identifikasi data teknis dapat dikerjakan tetapi
bahan) kurang lancar
d. Tersedia bahan, pekerjaan
tidak dapat dikerjakan
keseluruhan
a. Disimpan pada kotak alat 5
Penempatan Alat b. Ditempatkan di atas meja
c. Berserakan
a. Sesuai ukuran gambar 3
b. Toleransi 1 – 1.5
Proses cara kerja (Skor Maks 20)

c. Toleransi 2 – 3
II Menempatkan Komponen
d. Toleransi 3 – 4
e. Toleransi 5 Cm
f. Toleransi > 5 Cm
a. Dipasang Kuat Rata 3
b. Dipasang Kuat Tidak Rata
Pemasangan Komponen c. Dipasang Kurang Kuat Rata
d. Dipasang Kurang Kuat Tidak
Rata
a. Ukuran dan warna Benar 3
b. Ukuran Benar, warna salah
c. Ukuran kurang tepat warna
benar
Pekerjaan Kabel Kontrol d. Ukuran salah, warna benar
e. Ukuran salah, warna kurang
f. Ukuran dan warna tidak

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
benar
a. Sesuai Fungsi dan Rapih 4
b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih
c. Tidak Sesuai Fungsi dan
Pengawatan Rangkaian Utama
Rapih
d. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapi
a. Sesuai Fungsi dan Rapih 4
b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih
c. Tidak Sesuai Fungsi dan
Pengawatan Rangkaian Kontrol
Rapih
d. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapi
a. Sesuai Fungsi dan Rapih 3
b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih
c. Tidak Sesuai Fungsi dan
Pengawatan Lampu Indikator
Rapih
d. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapih
a. Sesuai Gambar Rencana 10
berdasarkan PUIL
b. Sesuai Gambar Rencana
Hasil Kerja (Skor Maks 30)

PUIL Kurang diperhatikan


III Pemasangan Instalasi Listrik c. Sesuai Gambar Rencana
tidak berdasarkan PUIL
d. Tidak Sesuai Gambar
Rencana tidak
berdasarkan PUIL
a. Dilakukan dengan 10
Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan
Prosedur yang salah
Pengujian Tahanan Isolasi
c. Nilai pengukuran sesuai
ketentuan
d. Nilai pengukuran sesuai
tidak ketentuan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
a. Dilakukan dengan 10
Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan
Prosedur yang salah
c. Nilai pengukuran sesuai
ketentuan
Pengukuran Arus d. Nilai pengukuran tidak
sesuai ketentuan

Mengikuti Petunjuk Kerja a. Sesuai Urutan yang logis 5


b. Tidak Sesuai Urutan yang
logis

Menggunakan Alat dengan a. Menggunakan Alat Sesuai 6


Sikap Kerja (Skor Maks 20)

Tepat fungsi
b. Menggunakan Alat tidak
Sesuai fungsi
c. Tidak menggunakan alat
a. Lebih Cepat atau Sesuai 9
IV
Waktu yang ditentukan
pekerjaan selesai dengan
benar
b. Sebahagian pekerjaan
Waktu Penyelesaian belum selesai sampai
waktu yang ditentukan
c. Sebahagian besar
pekerjaan belum selesai
sampai waktu yang
ditentukan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


BAB. III
EVALUASI
A. SOAL TEST EVALUASI
1. Buatlah rangkaian sesuai dengan komponen berikut ini yang berfungsi
sebagai rangkaian ON-OFF bergantian dengan menggunakan kontaktor.
No. Nama Alat Ket No Nama Bahan Ket
1. Obeng set 1. MCB 1 dan 3 fasa
2. Tang set 2. Pilot lamp
3. Tespen 3. Push button NO/NC
4. Multimeter 4. Kontaktor AC 220 Volt
5. Panel box 5. Kabel NYAF 1,5 mm
6. Steker 1 dan 3 fasa 6. Kabel NYM 3x2,5 mm
7. Time Delay relay 7. Skun kabel 2,5 mm
TDR

2. Gambar rangkaian ini merupakan kontrol motor listrik hubungan bintang


segitiga menggunakan:
1.1. Kontaktor C1, C2 dan C3
1.2. Rele penunda waktu d1
1.3. Sikring rangkaian kontrol e4
1.4. Lampu indikator h2 dan h3
1.5. Tombol tekan b1 (NC) dan b2 (NO)
1.6. Thermal over load e7

Dan diberikan komponen berikut:


1.7. Motor listrik rotor sangkar m1
1.8. sikring untuk pengaman hubung singkat motor listrik (e1, e2, e3)
1.9. Saklar daya 3 kutub a1

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


1.10.Sumber tegangan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Coba gambarkan rangkaian daya motor listrik, jika:
1.11.Pada saat motor listrik terhubung bintang, kontaktor C1 dan C3 yang
bekerja
1.12.Pada saat motor listrik terhubung segitiga, kontaktor C1 dan C2 yang
bekerja
1.13.Saklar daya 3 kutub digunakan untuk memutus daya pada seluruh
rangkaian.

3. Buat rangkaian (pengawatan) motor listrik M1, jika diberikan data-data


sebagai berikut:
1.1. Simbol rangkaian motor listrik 2 kecepatan

1.2. Sambungan motor listrik untuk kecepatan lambat dan tinggi


a. Arah Maju
Terminal motor listrik yang Terminal motor
Putaran Dapat tegangan sumber listrik yang
R S T terbuka
Rendah Ua Va Wa Ub, Vb, Wb
Tinggi Ub Vb Wb Ua, Va, Wa

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


b. Arah Mundur
Terminal motor listrik yang
Putaran Dapat tegangan sumber Terminal motor listrik
R S T yang terbuka

Rendah Wa Va Ua Ub, Vb, Wb


Tinggi Wb Vb Ub Ua, Va, Wa

1.3. Pengaman motor listrik:


1.3.1. TOL, e7 untuk putaran rendah, dipasang setelah C3
1.3.2. TOL,e8 untuk putaran tinggi, dipasang setelah C4
1.3.3. Fuse 3 fasa (e1, e2, e3) pengaman seluruh rangkaian daya,
dipasang setelah saklar a.1
1.4. Saklar 3 fasa (a1) untuk memutus/melayani rangkaian daya
dipasang sebelum fuse (e1,e2,e3)
1.5. Penggunaan kontaktor:
1.5.1. Kontaktor C1 untuk arah maju (lembut dan cepat)
1.5.2. Kontaktor C2 untuk arah mundur (lambat dan cepat)
1.5.3. Kontaktor C3 untuk putaran lembut
1.5.4. Kontaktor C4 untuk putaran cepat
1.6. Kontaktor yang aktif sesuai dengan fungsi motor listrik
Kontaktor yang
Kecepatan Arah Tombol
bekerja
putaran Putaran yang ditekan
C1 C2 C3 C4 C5
Maju X - X - x b2 dan b4
Lambat
Mundur - X x - X b3 dan b4
Maju x - - X X b2 dan b5
Cepat
Mundur - x - x X b3 dan b5

Keterangan Kontaktor
C1 = Kontaktor arah maju C4 = Kontaktor kecepatan cepat
C2 = Kontaktor mundur C5 = Kontaktor Bantu

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


C3 = Kontaktor kecepatan lambat

B. KUNCI JAWABAN
1. Gambar Rangkaian ON-OFF bergantian dengan menggunakan
kontaktor

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


2. Rangkaian kontrol motor listrik hubungan bintang segitiga
menggunakan Kontaktor Magnet

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


3. Rangkaian kontrol pengendalian motor listrik 3 fasa dua kecepatan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


BAB. IV
PENUTUP
Modul pembelajaran ini menggunakan sistem Pelatihan berbasis kompetensi.
Pelatihan bebasis kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan
pekerjaan dengan kompeten. Penekanan utamanya adalah tentang apa yang
dapat dilakukan seseorang setelah mengikuti pelatihan. Salah satu karakteristik
yang paling penting dari pelatihan berdasarkan kompetensi adalah penguasaan
individual secara nyata di tempat kerja.
Dalam sistem Pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya tertuju kepada pencapaian
kompetensi, bukan pada pencapaian atau pemenuhan waktu tertentu. Dengan
demikian maka dimungkinkan setiap peserta pelatihan memerlukan atau
menghabiskan waktu yang berbeda-beda dalam pencapaian suatu kompetensi
tertentu.
Jika peserta belum mencapai kompetensi pada usaha atau pada kesempatan
pertama, maka pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta.
Rencana ini memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk
meningkatkan level kompetensinya sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah
usaha atau kesempatan yang disarankan adalah tiga kali.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta dalam mengikuti modul ini, setiap
peserta dievaluasi baik terhadap aspek pengetahuan maupun keterampilan. Aspek
pengetahuan dilakukan melalui latihan-latihan dan tes tertulis, sedang aspek
keterampilan dilakukan melalui tugas praktik.
Setelah peserta menyelesaikan modul ini dan dinyatakan kompeten, maka peserta
dapat melanjutkan untuk menyelesaikan kompetensi lanjutan yang berkaitan
dengan sistem kendali berikutnya.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Sebagai umpan balik bagi peserta dalam mengevaluasi diri dapat dilakukan
dengan membandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang tersedia.
Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus dibawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap kompetensi dalam
kegiatan belajar pada modul ini.

JumlahJawabanbenar
Nilai Akhir =  100%
10

Jika Anda mencapai tingkat penguasaan 75 % keatas, Anda dapat meneruskan ke


modul berikutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih dibawah 75 %,
Anda harus mengulangi kegiatan belajar ini.

(Catatan: Kejujuran Intelektual Memegang Peranan Penting)

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


DAFTAR PUSTAKA

Christian Mamesah dan Frans Masse P., Sistem Kelistrikan Mesin-mesin


Produksi, N.59,1997
Christian Mamesah dan Frans Masse P., Penggunaan dan Pengaturan Motor-
motor Listrik, TEDC, 1993
Frans Masse P., Pengendalian Magnetik, TEDC, 1996
Abdul Kadir. Mesin Tak Serempak. Bandung: Djambatan, 1986.
Hermal, Stephen L, Alerich, Walter N. Industrial Motor Control. Delmar
Publisher Inc. 1985
Steven F Jurek. Electrical Machine for Technicians and Technicians
Engineers. Long Man London, 1978.
Theraja, BL. Fundamentals of Electrical Engineering & Electronic. Ram
Nagar, New Delhi, 1976.
Wildi. Teodore. Electrical Power Technology. New York. John Weley and Son,
1981.
Zuhal. Dasar Tenaga Listrik. ITB Bandung, 1972.
P. Van Harten., Instalasi Listrik Arus Kuat 3, Bina Cipta, Jakarta, 1984.

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


KRITERIA PENILAIAN PRAKTIK
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
a. Sesuai yang berlaku di 3
Menggunakan/Memakai Pakaian Sekolah
kerja b. Tidak sesuai
c. Tidak memakai
a. Sesuai yang tertera 6
b. Tersedia alat pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan
Persiapan Kerja (Skor Maks 20)

Menyiapkan Alat dengan baik


(Kemampuan menyiapkan alat c. Tersedia alat, pekerjaan
melalui identifikasi data teknis dapat dikerjakan tetapi
peralatan) kurang lancar
d. Tersedia alat, pekerjaan
tidak dapat dikerjakan
I keseluruhan
a. Sesuai yang tertera 6
b. Tersedia bahan pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan
Menyiapkan Bahan dengan baik
(Kemampuan menyiapkan bahan c. Tersedia bahan, pekerjaan
melalui identifikasi data teknis dapat dikerjakan tetapi
bahan) kurang lancar
d. Tersedia bahan, pekerjaan
tidak dapat dikerjakan
keseluruhan
a. Disimpan pada kotak alat 5
Penempatan Alat b. Ditempatkan di atas meja
c. Berserakan
a. Sesuai ukuran gambar 3
b. Toleransi 1 – 1.5
Proses cara kerja (Skor Maks 20)

c. Toleransi 2 – 3
II Menempatkan Komponen
d. Toleransi 3 – 4
e. Toleransi 5 cm
f. Toleransi > 5 cm
a. Dipasang Kuat Rata 3
b. Dipasang Kuat Tidak Rata
Pemasangan Komponen c. Dipasang Kurang Kuat Rata
d. Dipasang Kurang Kuat Tidak
Rata
a. Ukuran dan warna Benar 3
b. Ukuran Benar, warna salah
c. Ukuran kurang tepat warna
benar
Pekerjaan Kabel Kontrol
d. Ukuran salah, warna benar
e. Ukuran salah, warna kurang
f. Ukuran dan warna tidak
benar

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
a. Sesuai Fungsi dan Rapih 4
b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih
c. Tidak Sesuai Fungsi dan
Pengawatan Rangkaian Utama
Rapih
d. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapi
a. Sesuai Fungsi dan Rapih 4
b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih
c. Tidak Sesuai Fungsi dan
Pengawatan Rangkaian Kontrol
Rapih
d. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapi
a. Sesuai Fungsi dan Rapih 3
b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih
c. Tidak Sesuai Fungsi dan
Pengawatan Lampu Indikator
Rapih
d. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapih
a. Sesuai Gambar Rencana 10
berdasarkan PUIL
b. Sesuai Gambar Rencana
PUIL Kurang diperhatikan
Pemasangan Instalasi Listrik c. Sesuai Gambar Rencana
tidak berdasarkan PUIL
d. Tidak Sesuai Gambar
Rencana tidak
Hasil Kerja (Skor Maks 30)

berdasarkan PUIL
a. Dilakukan dengan 10
Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan
Prosedur yang salah
Pengujian Tahanan Isolasi
III c. Nilai pengukuran sesuai
ketentuan
d. Nilai pengukuran sesuai
tidak ketentuan
a. Dilakukan dengan 10
Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan
Prosedur yang salah
c. Nilai pengukuran sesuai
Pengukuran Arus
ketentuan
d. Nilai pengukuran tidak
sesuai ketentuan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
Mengikuti Petunjuk Kerja a. Sesuai Urutan yang logis 5
b. Tidak Sesuai Urutan yang
logis

Menggunakan Alat dengan a. Menggunakan Alat Sesuai 6


Sikap Kerja (Skor Maks 20)

Tepat fungsi
b. Menggunakan Alat tidak
Sesuai fungsi
c. Tidak menggunakan alat
a. Lebih Cepat atau Sesuai 9
IV
Waktu yang ditentukan
pekerjaan selesai dengan
benar
b. Sebahagian pekerjaan
Waktu Penyelesaian belum selesai sampai
waktu yang ditentukan
c. Sebahagian besar
pekerjaan belum selesai
sampai waktu yang
ditentukan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


FORMAT PENILAIAN

Penilaian Aspek Noninstruksional Sikap (Attitude)

Nomor Peserta : ...........................................


Nama Peserta : ...........................................
Topic Project Work : ...........................................

Skor Perolehan
Aspek Believe (B) Evaluation (E)
No. Noninstruktional Preferensi oleh Oleh Guru
BxE
Sikap (Attitude) Peserta Diklat Penguji
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Kerja Sama
2. Kedisiplinan
3. Kejujuran
4. Mengakses dan
Mengorganisasi
informasi
5. Tanggung Jawab
6. Memecahkan Masalah
7. Kemandirian
8. Ketekunan
Jumlah Perolehan

Gradiasi Nilai Tertinggi untuk Attitude adalah = 9 (Sembilan), Sehingga:

Skor Peolehan Σ (Bn x En)


Perolehan Nilai Attitude (Nat) = ------------------- x 9 = -------------- x 9
Skor Maksimum 5x5x8

Nat: …….. Jakarta, ….., ………….


Penilai 2 Penilai 1

( ……………………..) (…………………….)

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Penilaian Rencana Kerja

Nomor Peserta : ...........................................


Nama Peserta : ...........................................
Topic Project Work : ...........................................

Penilaian
Aspek
No. Indikator Keberhasilan/Deskripsi YA
Penilaian TIDAK
7 8 9
1.1. Latar Belakang, memuat alasan:
a. Teknis/keterlaksanaan
b. Ekonomis
c. Kebutuhan pasar
d. Aspek social
1.2. Gambar/sket sesuai produk yg dibuat
a. Lengkap
b. Keterbacaan
c. Standard teknis
Isi Rencana
1. 1.3. Bahan dan alat direncanakan sesuai
Kerja
a. Spesifikasi/kualitas
b. Jenis
c. Jumlah
1.4. Rancangan Kerja memuat;
a. Mekanisme kerja
b. Jadwal
1.5. Rancangan anggaran biaya meliputi
a. Revienew cost ratio (R/C Rasio)
b. Cash flow
2.1.Format Penulisan Rencana Kerja
a. Sitematika Penulisan sesuai
Teknik dengan yang ditentukan
2. Pembuatan b. Sesuai dengan Kaidah Bahasa
Dokumen Indonesia yang disempurnakan
c. Pengetikan Rapih
d. Penjilidan Rapih

Nilai Rencana Kerja (Nrk) = Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator
Npr: …….. Jakarta, ….., ………….
Penilai 2 Penilai 1

( ……………………..) (…………………….)

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Penilaian Laporan Kerja

Nomor Peserta : ...................................


Nama Peserta : ...................................
Topic Project Work : ...................................

Penilaian
Indikator
No. Aspek Penilaian YA
Keberhasilan/Deskripsi TIDAK
7 8 9
1.1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan
1.2. Proses Produksi/Jasa
a. Proses Pelaksanaan Pekerjaan
b. Alat/Bahan yang digunakan
c. Gambar Kerja
d. Hasil Yang dicapai
1. Isi Laporan e. Perhitungan Rugi/Laba
1.3. Temuan/Pengembangan
a. Faktor Pendukung dan
Penghambat
b. Rencana Tindak Lanjut
1.4. Pengorganisasian Portofolio
a. Lengkap
b. Autentik
c. Relevan
2.1.Format Penulisan Laporan
a. Sitematika Penulisan
Teknik Pembuatan b. Sesuai Kaidah Bahasa
2.
Laporan Indonesia
c. Pengetikan Rapih
d. Penjilidan Rapih

Nilai Laporan (NLp) = Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator

NLp: …….. Jakarta, ….., ………….


Penilai 2 Penilai 1

( ……………………..) (…………………….)

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Penilaian Produk

Nomor Peserta : ....................................


Nama Peserta : ....................................
Topic Project Work : ....................................

Penilaian
Indikator Keberhasilan
No. Aspek Penilaian YA
(Deskripsi) TIDAK
7 8 9
Ketepatan ukuran:
a. KHA Kabel yang digunakan
b. Rating Pengaman yg digunakan
c. Rating Komponen
Konstruksi:
a. Kekuatan sambungan kabel
Produk/jasa b. Kekuatan Pemasangan
1. 1.1. Kualitas Produk Komponen
c. Fungsi kerja rangkaian
Finishing:
a. Kerapihan Rangkaian
b. Penempatan. Komponen
Kesesuaian Jumlah
1.2. Kuantitas
a. Komponen input/output
Produk
b. Rancangan dan hasil
Tata letak Sesuai dengan PUIL
a. Komponen Rangkaian Utama
b. Komponen Rangkaian Kontrol
c. Rangkaian Pengamanan
2. Penampilan
Komponen
a. Rangkaian Utama
b. Rangkaian Kontrol
c. Rangkaian Pengamanan

Nilai Produk/jasa (Npj) =


Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator

Npj: …….. Jakarta, ….., ………….

Penilai 2 Penilai 1

( ……………………..) (…………………….)

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Penilaian Unjuk Kerja

Nomor Peserta : ...................................


Nama Peserta : ...................................
Topic Project Work : ...................................

Penilaian
Sub Kompetensi dan Indikator
No. YA
Kriteria Unjuk Kerja Keberhasilan TIDAK
7 8 9
1. Memasang Sambungan kabel Rangkaian tersambung
dengan menggunakan alat rapih sesuai PUIL
tangan
2. - Mengukur besaran tegangan - Table Hasil pengukuran
listrik besaran listrik
- Mengukur arus start dan - Alat ukur digunakan
running sesuai fungsinya
- Mengukur daya listrik yang
digunakan motor listrik
- Menggunakan alat ukur yang
tepat dengan besaran yang
diukur
3. - Menggambar rangkian utama - Gambar rangkaian
dan control untuk Utama dengan symbol
mengoperasikan motor listrik standard
- Memahami pasal PUIL yang - Gambar rangkaian
berkaitan dengan instalasi Kontrol dengan symbol
listrik tenaga standard
- Menguasai symbol, konstruksi - Gambar denah tata letak
serta prinsip kerja alat control komponen
- merencanakan tata letak
komponen pengendali
4. - Mengidentifikasi peralatan - Daftar bahan dan
untuk rangkaian control komponen rangkaian
- Mengidentifikasi peralatan utama/control
untuk rangkaian utama - Adanya komponen
- Mengidentifikasi kontak Pengendali yang sesuai
utama dan Bantu NO/NC
Pada utama dan rangkaian
kontrol
5. - Merakit rangkaian utama dan - komponen rangkaian
daya pada pengoperasian Pengendali utama dan
motor listrik control dirakit secara
- Merakit rangkaian control dan rapih
utama dalam satu rangkaian - Komponen Pengendali
untuk mengoperasikan motor Motor di tempatkan
listrik dalam box dan dirakit
- Memasang rangkaian secara rapih
pengendali motor dalam - Rangkaian utama dan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Penilaian
Sub Kompetensi dan Indikator
No. YA
Kriteria Unjuk Kerja Keberhasilan TIDAK
7 8 9
panel box control bekerja sesuai
fungsinya
6. - Memahami teknik pengujian - Daftar tata cara
instalasi listrik industri pengujian
- Melaksanakan ujicoba fungsi - Pengujian meliputi kerja
instalasi listrik industri dan fungsi rangkaian
instalasi
7. - Melaksanakan uji coba - Daftar hasil pengecekan
rangkaian menggunakan alat kesalahan
ukur. - Daftar kesalahan
- Melaksanakan uji coba kerja rangkaian utama dan
rangkaian control
- Mencari letak kesalahan - Hasil perbaikan kerja
rangkaian pengendali motor kembali sesuai fungsi
listrik
8. - Memahami prinsip-prinsip - Laporan hasil
pengendalian motor-motor pengamatan
listrik - Penjelasan prinsip kerja
- Memahami prinsip-prinsip motor listrik dan
kerja motor-motor listrik rangkaian pengendali
AC/DC

Nilai Unjuk Kerja (NuK) =

Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator

NuK: …….. Jakarta, ….., ………….


Penilai 2 Penilai 1

( ……………………..) (…………………….)

Gardiasi Nilai Adalah Sebagai Berikut:

7.00 (Baik) = Penyelesaian tepat waktu dapat mencapai kompetensi


sesuai dengan Kualitas standard minimal yang ditetapkan

8.00 (Amat Baik) = Penyelesaian tepat waktu dapat mencapai kompetensi


sesuai dengan Kualitas standard minimal yang ditetapkan

9.00 (Istimewa) = Penyelesaian tepat waktu dapat mencapai kompetensi


Melebihi Kualitas standard minimal yang ditetapkan

Modul M.PTL.OPS 004(1).A


Modul M.PTL.OPS 004(1).A

You might also like