Professional Documents
Culture Documents
Tidak Diperdagangkan
M.PTL.OPS.004(1).A
MENGOPERASIKAN MESIN
PRODUKSI DENGAN KENDALI
ELEKTROMEKANIK
MENGOPERASIKAN MESIN
PRODUKSI DENGAN KENDALI
ELEKTROMEKANIK
Tim Penulis:
1. Ngatimin, S.Pd
2. Drs. Suharto
3. Drs. Heru Oktavianus
Fasilitator:
Wiono, S.Pd
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul interaktif dan
modul manual. Adapun modul manual terdiri atas bidang-bidang dan program-
program keahlian kejuruan yang berkembang di dunia kerja baik instansi maupun
perusahaan. Tahun Anggaran 2005 telah dibuat sebanyak 300 modul manual
terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan 32 (tiga puluh dua) program keahlian
yaitu: Bisnis dan Manajemen (Administrasi Perkantoran dan Akuntansi),
Pertanian (Agroindustri pangan dan nonpangan, Budidaya Tanaman, Budidaya
Ternak Ruminansia, Pengendalian Mutu), Seni Rupa dan Kriya (Kriya Kayu,
Kriya Keramik, Kriya Kulit, Kriya Logam Kriya Tekstil), Tata Busan, Teknik
Bangunan (Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Baja dan Alumunium, Teknik
Konstruksi Batu Beton, Tekni Industri Kayu), Teknik Elektronika (Teknik Audio
Vidio, Teknik Elektronika Industri), Teknik Listrik (Pemanfaatan Energi Listrik,
Teknik Distribusi, Teknik Pembangkit Ketenagalistrik-kan), Teknik Mesin
(Mekanik Otomotif, Pengecoran Logam, Teknik Bodi Otomotif, Teknik Gambar
Mesin, Teknik Pembentukan, Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Teknik
Pemesinan), Teknologi Informasi dan Komunikasi (Multimedia, Rekayasa
Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan), dan program Normatif Bahasa
Indonesia.
Modul ini disusun mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004 dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi (Competency
Based Training/CBT). Diharapkan modul-modul ini digunakan sebagai sumber
belajar pokok peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Kejuruan khususnya SMK
dalam mencapai standar kompetensi kerja yang diharapkan dunia kerja.
Penyusunan modul dilakukan oleh para tenaga ahli kejuruan dibidangnya terdiri
atas para Guru SMK, para Widyaiswara Pusat Pengembangan Penataran Guru
(PPPG) lingkup Kejuruan dengan para nara sumber dari berbagai perguruan
Tinggi, para praktisi Balai Latihan dan Pengembangan Teknologi (BLPT) dan
Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta Diklat SMK
atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A iv
DAFTAR ISI
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A v
C. Rencana Belajar Siswa 2 ...................................... 53
Kegiatan belajar 2. .......................................... 56
a. Tujuan kegiatan pemelajaran …………………..….. 56
b. Materi Pembelajaran …………………………………… 56
c. Rangkuman ……………………………………………… . 77
d. Evaluasi…………………..………………………………….. 78
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A vi
BAB. III EVALUASI …………………………………………………………..….. 156
A. Soal Test Evaluasi ………………………………………….. 156
B. Kunci Jawaban………………………………………………… 159
Peta ini (shadow dan font merah) menunjukan tahapan atau tata urutan kompetensi yang harus dilalui peserta diklat
dalam menyelesaikan modul.
PTL.OPS.006 PTL.HAR.007
PTL.KON.002 PTL.KON.007 Pengendali TAMATAN
PTL.OPS.005 Mesin Listrik SMK
PTL.KON.001 PTL.KON.008 PTL.HAR.012
PTL.OPS.004
Untuk mempelajari modul ini peserta Diklat terlebih dahulu harus menyelesaikan Kompetensi awal yaitu;
Kompetensi PTL.KON.001, PTL.KON.002, PTL.KON.007, PTL.KON.008.
Setelah menyelesaikan modul ini peserta Diklat dapat melanjutkan kompetensi PTL.OPS.005, PTL.OPS.006 (Bagi yang
belum). Dapat pula melanjutkan kompetensi PTL.HAR.007 dan PTL.HAR.012
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A vi
Mengoperasikan Mesin Produksi Dengan Kendali Elektromekanik
_________________________________________________________
MEKANISME PEMELAJARAN
START
Lihat Kedudukan
Modul
Lihat Petunjuk
Penggunaan Modul
Kerjakan
Cek Kemampuan
Nilai ≥ 7 Y
T
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar n
Kerjakan
Evaluasi
T Y Modul
Nilai ≥ 7 berikutnya/Uji
Kompetensi
PTL.OPS 004
_________________________________________________________
GLOSSARY
No. Istilah Keterangan
1. Bimetal Logam paduan yang terbuat dari 2 unsur berbeda
Istilah motor listrik tiga fasa yang kecepatan
11. Motor listrik Mesin yang merubah energi listrik menjadi mekanik
2. Kriteria Keberhasilan
Setelah menyelesaikan modul ini, Anda harus mampu:
1. Membuat rangkaian kontrol magnetik sederhana pada aplikasi mesin-
mesin Listrik
2. Mengidentifikasikan peralatan operasi mesin listrik yang digunakan
3. Menjelaskan jenis-jenis kontak pada operasi mesin listrik
4. Menerapkan kontaktor magnet sebagai kendali mesin listrik
5. Menerapkan Thermal Overload Relay (TOR) untuk mengendalikan
operasi mesin-mesin listrik
6. Memahami prinsip penyambungan motor listrik 1 fasa dan 3 fasa
7. Membuat rangkaian kontrol motor listrik menggunakan kontaktor
untuk tujuan mula jalan, reverse-forward dan pengereman
8. Merangkai gambar rangkaian kontrol motor listrik dahlander lilitan
tunggal dan lilitan terpisah menggunakan kontaktor
9. Melacak gangguan pada kontrol motor listrik dahlander lilitan tunggal
maupun lilitan terpisah
Gunakan tabel berikut ini untuk mengukur apakah calon peserta diklat telah
memahami masalah pengontrolan motor-motor listrik dengan
menggunakan kontaktor magnetik dalam pengoperasiannya? hal ini
diperlukan sebagai pengetahuan pendukung untuk dapat memproleh
kompetensi utama dalam pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik pada modul ini.
Kemampuan*
No. Indikator Kinerja dan Kriteria keberhasilan Ya Tidak
7 8 9 <7
A Menentukan Persyaratan Kerja
1. Instruksi kerja dipahami
2. Gambar kerja dibuat dengan benar
3. Peralatan keselamatan kerja dipahami
4. Tanda keselamatan kerja dipahami
5. Bahan yang akan digunakan dipahami
6. Rencana dan langkah kerja dibuat
7. Mesin-mesin listrik yang digunakan ditentukan
B Mempersiapkan pengoperasian mesin listrik
1. Peralatan yang akan digunakan ditentukan
2. Peralatan yang diperlukan dipilih
3. Peralatan yang dipilih diperiksa
4. Peralatan pengaman yang akan digunakan
ditentukan
5. Peralatan keselamatan kerja diperiksa
6. Peralatan keselamatan kerja digunakan
C Melaksanakan pengoperasian mesin listrik
1. Rangkaian, Tombol dan Indikator operasi sesuai
SOP
2. Petunjuk operasi dilaksanakan sesuai deskripsi
/urutan kerja pada SOP
*
NB: Berikan tanda √ pada kolom YA sesuai dengan score perolehan
kompetensi apabila item tersebut dinilai lebih dari 70.
* Berikan tanda √ pada kolom TIDAK pada setiap item apabila
perolehan score kompetensi antara 0 s.d 70.
Sub Kompetensi:
1. Mempersiapkan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
2. Melaksanakan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
3. Mengamati dan menangani masalah operasi mesin produksi dengan
kendali elektromekanik
4. Membuat laporan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
b. Materi Pembelajaran
a. Titik Kontak
1. Titik Kontak Jenis a (Normally Open/NO)
Titik kontak ini sebelum bekerja dalam keadaan terbuka dan
bila bekerja maka titik kontak akan menutup sehingga mengalirkan
arus listrik. Titik kontak semacam ini banyak dipakai pada Push
Botton untuk tombol start karena hanya akan menghubungkan
kontak selama tombol ditekan.
Kontak NC Kontak NC
Kontak NO Kontak NO
b. Saklar Manual
Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan
memutuskan arus listrik yang dilakukan secara langsung oleh orang
yang mengoperasikannya. Dengan kata lain pengoperasian saklar ini
langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga dapat
juga disebut saklar mekanis. Pada saat saklar memutus dan
menghubung, pada kontak saklar akan terjadi percikan bunga api
terutama pada beban yang besar dan tegangan yang tinggi. Karena itu
gerakan memutus dan menghubung saklar harus dilakukan secara cepat
Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu
arah, Fungsinya untuk
memutus dan menghubung
saja. Saklar jenis SPST ini hanya digunakan pada motor listrik
dengan daya kurang dari 1 PK.
2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)
Saklar SPDT adalah saklar yang
terdiri dari satu kutub dengan dua arah
hubungan. Saklar ini dapat bekerja
sebagai penukar. Pemutusan dan penghubungan hanya bagian kutub
positif atau fasanya saja.
3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)
Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari
dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya
dapat memutus dan menghubung saja.
4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)
Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan dua
arah. Sakelar jenis ini dapat bekerja sebagai penukar. Pada instalasi
motor listrik dapat digunakan
sebagai pembalik putaran
motor listrik arus searah dan motor listrik satu fasa. Juga dapat
digunakan sebagai pelayanan dua sumber tegangan pada satu motor
listrik.
9. Push Button
Notasi Jenis
Kontak Penggunaan
Huruf Angka Kontak
L1 L2 L3 1 3 5 NO Ke Jala-jala
Utama R S T
U V W 2 4 6 NO Ke Motor
- 13 14 NO Pengunci
19 20
NO Fungsi Lain
31 32
Dsb
Bantu
21 22 Pengaman
41 42 NC dan Fungsi
- dsb lain
Kumparan Magnet a - b
Notasi Huruf
(COIL) A1 - A2
Sedangkan Kerugiannya:
a. Mahal harganya,
b. Perawatannya cukup sukar,
c. Jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja,
maka kontaktor akan lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak
akan bekerja lagi walaupun sakelar induk telah disambung
kembali sebelum tombol start ditekan lagi.
Bimetal
Terkena Panas
96 98 96 98
97 95
A2
2 4 6 98 96
3~
TIME DELAY RELAY
Relay timer atau relay penunda batas waktu banyak
digunakan dalam instalasi motor listrik terutama instalasi yang
membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan
kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan
kontrol lain, contohnya dengan MC
(Magnetic Contactor), Thermal Over
Load Relay, dan lain-lain.
Fungsi dari peralatan
kontrol ini adalah sebagai
pengatur waktu bagi
peralatan yang dikendalikannya. Timer
ini dimaksudkan untuk mangatur waktu hidup
atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem
2 7 2 5
1 6
1 8
8 7
7 8 1 2
INPUT
Kaki-kaki Timer Soket Timer
Konstruksi dasar sebuah motor listrik terdiri dari dua bagian pokok yaitu
bagian yang tetap (stator) dan bagian yang bergerak/beputar (rotor).
Bagian stator pada motor listrik terdiri dari pasangan kutub magnet,
yakni kutub Utara dan kutub Selatan. Pada umumnya kutub magnet
pada sebuah motor listrik adalah kutub magnet buatan yang dibuat
berdasarkan prinsip kerja elektromagnetik.
1. Hubungan Segitiga
Hubungan segitiga
L L L3 N
terbentuk bila dilakukan
penyatuan masing-masing
U1 V1 W
ujung kumparan stator berbeda
a)
jenis dari 2 (dua) buah W U2 V2
kumparan stator yang berlainan
sedangkan masing-masing titik
simpul dihubungkan dengan L1 I1
fasa L3 V1
L3
Penggunaan hubungan segitiga
ataupun hubungan bintang
pada sebuah motor listrik dilaksanakan antara lain karena:
- Besar tegangan sumber tersedia
Kunci Jawaban:
Fungsi Kerja:
Jika MCB dinaikkan maka
lampu OFF akan menyala dan
tetapi rangkaian tidak bekerja,
jika S1 ditekan maka S01
2 4 6 S03
lampu ON menyala motor pun
akan bekerja. Apabila S01,
S02, atau S03 ditekan maka 3~
Fungsi Kerja:
Jika MCB dinaikkan maka lampu H1 akan menyala tetapi rangkaian tidak
bekerja, jika S1
ditekan maka
kontaktor K1 akan
bekerja. Lampu H1
mati lampu H3
S01
nyala dan motor
listrik 1 akan S1
kontaktor K2
bekerja lampu H1, M
M11
3~
3~
M1
3~
lampu H2 akan
menyala dan motor listrik 2 bekerja. Untuk mematikan rangkaian ini
hanya dengan menekan tombol S01 (saklar OFF).
Rangkaian ini merupakan rangkaian yang menggunakan dua kontaktor,
setiap kontaktor memiliki 3 buah rangkaian (ON OFF dan pengunci)
dengan rangkaian OFF disatukan. Rangkaian ini digunakan untuk
mengoperasikan dua buah motor listrik. Apabila motor listrik dalam
keadaan bekerja maka lampu OFF (H1) akan mati dan lampu ON (H2
dan H3) akan menyala. Untuk mengoperasikan rangkaian tersebut
diperlukan dua buah tombol yang memiliki dua fungsi (On dan Off) yang
dipasang secara silang (tombol ON berada di kontaktor 1 dan tombol
stop berada pada kontaktor K2 serta disilang dengan 1
tombol OFF yang kerjanya bersamaan.
Fungsi Kerja:
Pada saat MCB di ON kan, maka lampu standby H1 akan menyala.
Apabila tombol S1 ditekan, maka arus listrik mengalir menyebabkan koil
K1 bekerja, sehingga motor listrik 1 akan bekerja. Bersamaan dengan
itu kontak bantu K1 menutup sehingga lampu ON 1 (H3) akan menyala.
Jika dilakukan penekanan Tombol S2 maka koil K2 akan bekerja
sehingga motor listrik 2 akan bekerja pula dan bersamaan dengan itu
pula tersambungkannya kontak bantu K2 yang akan menyalakan lampu
H2. Rangkaian ini dapat di OFF kan secara bersamaan.
S01 S2
S1
M1 M1
3~ 3~
3 6
2 7
1 8
INPUT
L L L3 N L3 N
L1 L2
U1 V1 W1
U1 V1 W1
W2 U2 V2
a) W2 U2 V2
a)
L1 I1 U1
IZ1
U1 L1 I1
UZ1
Z1
IZ1 U1 =W2
N U2 = V2 = W2 = N U1
b) W1 Z1 Z3
L2 Z2 Z3 b) L2 W1 =V2
Z2
V1 V1 =U2
L3
L3
b. Materi Pembelajaran
Penjelasan Fungsi:
Jika S1 atau S2 ditekan, maka kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci,
kemudian H1 menyala.
Kalau S01 ditekan, maka kontaktor K1 akan terputus atau terbebas dari
listrik.
S01
S1
S2
M
3~
Penjelasan Fungsi:
S
Rangkaian Kontrol
T F4
PE
F0
K
F1 F2 F3 S011
S
S0
S 22
K
F0
SS1 3
SS42 K
V
U W
M
M
3~
H1 H2
K
Rangkaian Utama N
Penjelasan Fungsi:
sudah bekerja.
S1 S2
Demikian juga
dengan K2 dapat
bekerja hanya
M1 M2
dengan jalan 3~ 3~
menekan S2
setelah K2 bekerja. Semua kontaktor yang sudah bekerja dapat diputuskan
dengan jalan menekan S1
Penjelasan Fungsi:
Jika saklar S01 dihubungkan
(ON), maka dengan segera
kontaktor K1 bekerja, kontak
K1 menghubungkan rele
penunda waktu (TDR) K3.
S01
Setelah penyetelan waktu
tunda (TDR) K3 tercapai,
maka kontak K3 pada
kontaktor K2 menutup.
Kontaktor K2 bekerja
menghidupkan lampu H1. H1
Penjelasan Fungsi:
Jika saklar S1 ditekan, maka
kontaktor K1 bekerja dan
lampu H1 menyala secara
bersamaan rele tunda waktu
K2 bekerja. S01
Aplikasi rangkaian ini biasanya dipakai pada motor-motor listrik yang perlu
dijalankan sesaat, seperti pada:
Saat memposisikan suatu bagian alat (menyetel roda gigi atau Ban
Conveyor)
Motor-motor listrik yang baru diireparasi perlu dijalankan sesaat
Kaperluan balik putaran sesaat
Penjelasan Fungsi:
Jika MCB dinaikkan maka rangkaian belum bekerja, jika S1 ditekan
maka kontaktor akan bekerja dan apabila S2 ditekan maka rangkaian
akan bekerja secara Jogging/Inching.
So = Stop
S1 = Jalan (On)
S2 = Jogging / Inching
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci.
Kontaktor K1 menghubungkan motor listrik M1 walaupun tombol S1
dilepas, kontaktor K1 tetap
bekerja dan demikian juga
motor listrik beroperasi. Dengan
menekan tombol S0, maka arus
listrik pada lilitan magnit K1
akan terputus, demikian juga
motor listrik M1 akan terputus.
Kalau rele arus beban lebih
motor listrik F0 terlampaui,
maka F0 yang terpasang seri
dengan lilitan magnit akan
terbuka, sehingga arus lilitan
kontaktor akan terputus pula.
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontak NO
K1 menghubungkan lilitan kontaktor K3 dan mengunci, kontaktor K2 siap
bekerja, sedang motor listrik M1 sudah bekerja. Jika tombol S2 dilepas,
kontaktor K1 akan
R
terbuka. Dan jika S
tombol S2 ditekan T
N
ulang pada saat PE
maka kontaktor K2 S1
F1 F2 F3
F0 K2
yang dipasang seri,
yang berarti sumber K3 K1
K1 K2 K3
tegangan motor listrik U
V W
berfungsi sebagai
saklar darurat untuk memutuskan semua kontaktor yang sedang bekerja.
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S2 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci.
Kontaktor menjalankan motor listrik M1, jika tombol S1 ditekan, maka
kontaktor K1 akan terputus dan motor listrik juga akan terlepas. Jika arus
beban lebih F0
terlampaui, maka
kontak F0 yang melayani
arus lilitan magnit
kontaktor K1 juga
terputus dan sekaligus
melepas kontaktor K1.
Sebaliknya kontak F0
akan menghubungkan
arus pada lilitan magnit
K2 dan K2 akan bekerja,
kemudian mengunci dan
lampu H1 menyala. Jika
rele beban lebih F0
direset,maka kontaktor K2 masih tetap bekerja dan lampu tunda masih
menyala. Lampu tunda nyala H1 dapat diputus, dengan jalan menekan
tombol S3 yang melayani K2.
Penjelasan Fungsi:
Dengan menekan tombol S2, kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci.
Kontak (NO) K1 akan menghubungkan rele tunda waktu K2, sedang
lampu H1 dan kontaktor K3 yang dilayani oleh kontak NO (K1) akan
menutup, serta mengunci sendiri, motor listrik M1 akan bekerja.
b. Toleransi 1 – 1.5
Menempatkan c. Toleransi 2 – 3
II
Komponen d. Toleransi 3 – 4
e. Toleransi 5 Cm
f. Toleransi > 5 Cm
a. Dipasang Kuat Rata 3
b. Dipasang Kuat Tidak Rata
c. Dipasang Kurang Kuat
Pemasangan Komponen
Rata
d. Dipasang Kurang Kuat
Tidak Rata
a. Ukuran dan warna Benar 3
b. Ukuran Benar, warna
salah
Pekerjaan Kabel Kontrol c. Ukuran kurang tepat
warna benar
a. Dilakukan dengan 10
Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan
Prosedur yang salah
Pengukuran Arus
c. Nilai pengukuran sesuai
ketentuan
d. Nilai pengukuran tidak
sesuai ketentuan
Mengikuti Petunjuk Kerja a. Sesuai Urutan yang 5
logis
b. Tidak Sesuai Urutan
yang logis
Menggunakan Alat a. Menggunakan Alat 6
Sikap Kerja (Skor Maks 20)
b. Materi Pembelajaran
Penjelasan Fungsi:
Penjelasan Fungsi:
Penjelasan Fungsi
Penjelasan Fungsi:
Pada posisi mula-mula, keadaan instalansi seperti berikut, saklar batas (limit
switch) S5 dalam posisi tertekan atau kontak posisi terbuka. Kontaktor K2
tidak dapat dihubungkan.
Jika tombol S1 ditekan,
maka kontaktor K1
bekerja dan mengunci
sendiri. Motor listrik akan
terhubung searah jarum
jam “Putar kanan” Jika
saklar batas S4 ditekan,
maka maka kontaktor K1
terputus dan motor listrik
juga terlepas.
Dengan kontak saklar
limit switch S5 posisi
terhubung (menutup),maka kontaktor K2 dapat dihubungkan dengan jalan
menekan S2.
Kontaktor K2 menghubungkan motor listrik untuk putaran kiri. Jika limit
switch S5 tertabrak (tertekan), maka kontaktor K2 teputus dan motor listrik
juga terlepas. Jika pada saat motor listrik sedang beroperasi, tombol tekan
S01 ditekan, maka semua kontaktor yang berhubung akan terputus dan
motor listrik akan berhenti (terlepas). Jika motor listrik dihentikan melalui
penekanan S01, maka motor listrik dapat dioperasikan pada semua putaran
(kiri dan kanan) melalui penekanan S1 atau S2.
Penjelasan Fungsi:
Penjelasan Fungsi:
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S02 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Selama S02
masih ditekan, sumber tegangan L2 terhubung seri dengan R1 dan lilitan
motor listrik (mula dan halus). Jika tombol S02 dilepas , kontaktor K2 akan
bekerja dan mengunci. Dengan tertutupnya kontak K2, maka tahanan R1
akan terhubung singkat dan motor listrik akan mendapat tegangan penuh.
Dengan menekan tombol S01, maka kontaktor K1 dan motor listrik akan
terbuka.
Kalau terjadi arus beban lebih yang melampaui arus pengatur F0, maka
kontaktor sekaligus motor listrik akan terlepas dari tegangan.
Penjelasan Fungsi:
Putar kanan:
Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja, Mengunci dan
menghubungkan motor listrik melalui tahanan R1. Kontak K1
menghubungkan rele penunda waktu K3 dengan tegangan. Setelah waktu
penundaan tercapai, K3 menghubungkan kataktor K4. Kataktor K4
mengunci dan memutuskan arus K3. Kontak K4 menghubung singkat
tahanan mula jalan.
Putar kiri:
Jika tombol S02 ditekan, Kontaktor K2 bekerja dan mengunci. Kontaktor K2
menghubungkan motor listrik dengan jala-jala pada perubahan fasa jala-
jala yang berputar kiri, secara bersamaan kontak K2 menghubungkan rele
waktu K3 pada tegangan, selajutnya proses mula jalan sama seperti
putaran pada arah putaran kanan. Melalui tombol S01 atau kontak beban
lebih F5 dapat
memutuskan
kataktor yang
bekerja.
Kontaktor K1 dan
K2 melalui tombol
tekan S02 dan S03
serta kontak NC
K1 dan NC K2
dibuat saling
mengunci,
sehingga
pembalikan
Penjelasan Fungsi
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci, motor listrik
akan berputar arah kanan dan lampu H1 menyala. Jika tombol S2 ditekan,
kontaktor K1 lepas. Kontaktor K2 akan bekerja, motor listrik beroperasi arah
kiri dan lampu H2 menyala.
Jika S01 ditekan atau rele arus lebih F5 bekerja, maka semua kontaktor
yang sedang bekerja terputus, dan motor listrik akan terlepas dari jala-jala
(berhenti) kontaktor satu dan lainnya saling mengunci.
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor jala-jala K1 bekerja dan mengunci.
Kontaktor K1 mengatifkan K3 dan K4 (kontaktor hubung bintang). Setelah
waktu penundaan K3 tercapai, maka kontaktor bintang K4 akan dilepas dan
kontaktor hubungan segitiga K5 bekerja dan mengunci. Motor listrik
beroperasi putaran kanan.
Suatu pengubahan putaran motor listrik secara langsung,tidak
memungkinkan karena kontator dibuat saling mengunci.
Dengan menekan tombol S01, atau adanya gangguan arus melalui rele arus
lebih, F5 akan memutuskan semua kontaktor yang sedang bekerja.
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K1
menghubungkan motor listrik (mula jalan halus) dan rele penunda waktu K2
bekerja. Setelah waktu proses mula jalan tercapai, kontak K2
menghubungkan kontaktor K3, kontak K3 menghubung singkat tahanan
mula jalan.
Dengan tombol S01, atau terjadinya arus gangguan beban lebih F5,
kontaktor dapat diputus yang akan menghentikan motor listrik.
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan dan kontaktor K2, K4 dan K6 dalam posisi tidak
bekerja, maka kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci.
Kontaktor K1 akan menghubungkan rele waktu K7 dan motor listrik sudah
terhubung dengan jala-jala. Setelah waktu penundaan tercapai kontak K7
akan mengaktifkan kontaktor K6. kontaktor K6 akan mengunci dan
menghubung singkat tahanan R1, R2 dan R3, pada waktu yang sama, rele
waktu K5 akan mengaktifkan kontaktor K4. Kontaktor K4 mengunci,
sekaligus melepas K6, bersamaan dengan itu rele waktu K5 dan K7 lepas,
dan rele waktu K3 bekerja menghubungkan singkat tahanan R4, R5, R6.
Jika waktu penundaan K3 tercapai, kontak K3 (NO) akan mengaktifkan
kontaktor K2 dan mengunci sendiri. Kontaktor NC K2 yang seri K4 terputus
dan sekaligus memutus arus lilitan rele waktu K3, pada posisi ini lilitan
motor listrik akan terhubung singkat (semua tahanan luar terlepas). Dengan
menekan tombol S01 akan melepas semua kontaktor dan rele waktu yang
sedang bekerja, sehingga semua rangkaian terlepas dari tegangan
c. Rangkuman
PTL.OPS 004
___________________________________________________________________
Lembar Kerja 13 : Rangkaian kontaktor mula jalan motor Listrik 3
fasa rotor lilit
d. Evaluasi
Soal Essay
4. Buatlah rangkaian kontaktor motor listrik 3 fasa untuk putar kiri kanan
dengan komponen yang disediakan pada tabel soal no 1.
Ikuti petunjuk ketentuan keselamatan kerja selama menyelesaikan
tugas ini.
5. Buatlah rangkaian mula jalan langsung (beban berat) motor listrik 3 fasa
dengan komponen yang disediakan pada tabel soal no 3 di atas.
e. Kunci Jawaban
S
Rangkaian Kontrol
T F4
PE
F0 S1 K3
F1 F2 F3
Rangkaian Utama
S1
K2
K3
K1 K2
S2 K1 S3 K2
S3 S2
F0
K2 K1
U V W K1 K2 K3
K4
c. Toleransi 2 – 3
II Menempatkan Komponen
d. Toleransi 3 – 4
e. Toleransi 5 cm
f. Toleransi > 5 cm
a. Dipasang Kuat Rata 3
b. Dipasang Kuat Tidak Rata
Pemasangan Komponen c. Dipasang Kurang Kuat Rata
d. Dipasang Kurang Kuat Tidak
Rata
a. Ukuran dan warna Benar 3
b. Ukuran Benar, warna salah
c. Ukuran kurang tepat warna
Pekerjaan Kabel Kontrol benar
d. Ukuran salah, warna benar
e. Ukuran salah, warna kurang
f. Ukuran dan warna tidak benar
a. Sesuai Fungsi dan Rapih 4
Pengawatan Rangkaian Utama
PUIL
a. Dilakukan dengan Prosedur 10
yang benar
b. Dilakukan dengan Prosedur
yang salah
III Pengujian Tahanan Isolasi
c. Nilai pengukuran sesuai
ketentuan
d. Nilai pengukuran sesuai
tidak ketentuan
a. Dilakukan dengan Prosedur 10
yang benar
b. Dilakukan dengan Prosedur
yang salah
Pengukuran Arus c. Nilai pengukuran sesuai
ketentuan
d. Nilai pengukuran tidak
sesuai ketentuan
Tepat fungsi
b. Menggunakan Alat tidak
Sesuai fungsi
c. Tidak menggunakan alat
a. Lebih Cepat atau Sesuai 9
IV
Waktu yang ditentukan
pekerjaan selesai dengan
benar
b. Sebahagian pekerjaan
Waktu Penyelesaian belum selesai sampai
waktu yang ditentukan
c. Sebahagian besar
pekerjaan belum selesai
sampai waktu yang
ditentukan
b. Materi Pembelajaran
Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik Dahlander
Pengaturan kecepatan putar motor listrik yang mempunyai kecepatan lebih
dari satu dengan mengubah hubungan kumparan stotornya, berdasarkan pada
kumparan-kumparan motor listrik yang digunakan antara lain;
1. Motor listrik dengan kumparan-kumparan terpisah
Pengaturan motor listrik ini hanya dapat dilakukan secara bertahap, tidak
dapat secara kontinyu. Motor listrik ini memiliki kombinasi kecepatan putar.
2. Motor listrik dengan kumparan yang hubungannya dapat diubah
Setiap kumparan fasa motor listrik ini terbagi dua, setiap bagian dapat
dihubungkan seri atau paralel sesuai dengan pengaturan kecepatan yang
dikehendaki.
Pengasutan motor listrik dengan mengatur kecepatan dari rendah ke tinggi
akan menghasilkan arus kejut yang jauh lebih kecil dibandingkan diasut dalam
kecepatan tinggi. Sementara penururan kecepatan dari kecepatan tinggi ke
R S T
segitiga, sedangkan pada putaran
tinggi dihubung bintang rangkap.
Lambat
Pada kecepatan tinggi kopel dan Cepat
YY
R T S
dayanya meningkat sebanding
dengan kecepatan putar. Motor
listrik ini banyak digunakan pada
mesin derek, lift, pompa plunyer,
kompressor, ban berjalan, giling dan mesin kerek.
3. Hubungan-Bintang Rangkap
Pada kecepatan rendah kumparan
dihubungkan bintang, sedangkan
pada kecepatan putar tinggi
dihubung bintang rangkap, pada
kecepatan tinggi kopel motor listrik
meningkat secara kuadratis
sedangkan dayanya meningkat
pangkat tiga. Motor listrik ini banyak digunakan untuk mesin ventilator dan
pompa sentrifugal
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Motor listrik
akan beroperasi pada putaran rendah.
Kalau kemudian tombol S2 ditekan, mula-mula arus listrik lilitan kontaktor K1 akan
terputus, kemudian lilitan kontaktor K2 mendapat tegangan dan bekerja,
mengunci dan menghubungkan motor listrik dengan jala-jala untuk putaran tinggi.
Dengan menekan kembali S1, kontaktor K2 terlepas dan kontaktor K1 bekerja,
maka motor listrik beroperasi pada putaran rendah.
Dengan menekan tombol S01, maka semua kontaktor yang bekerja akan terputus
dan instalasi akan berada pada tidak bekerja (terbebas dari tegangan).
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K2
menghubungkan motor listrik pada putaran rendah dan mengaktifkan rele waktu
K2. Jika setelan rele waktu K2 terlampaui, maka kontak k2 akan mengaktifkan
kontaktor K3, sekaligus mempersiapkan kontak K3 pada lilitan K4 untuk bekerja.
Jika kemudian tombol S02 ditekan, kontaktor K1 akan lepas dan kontaktor K4
(putaran tinggi)akan bekerja. Motor listrik akan beroperasi pada putaran tinggi.
Suatu pengoperasian langsung pada putaran tinggi tidak memungkinkan. Putaran
tinggi hanya dapat dihubungkan, jika motor listrik sedang beroperasi pada putaran
rendah dan waktu yang diset pada rele waktu sudah tercapai
Pengubahan putaran dari tinggi ke putaran rendah, hanya dapat dilakukan jika
terlebih dahulu menekan S01, artinya motor listrik di stop (berhenti). Motor listrik
dapat dihentikan melalui tombol S01 atau melalui pemutusan rele arus lebih F0.
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Motor listrik
beroperasi pada putaran rendah. Jika motor listrik dalam keadaan berhenti dan
tombol S1 ditekan, maka kontaktor K2 dan K3 bekerja, kemudian dikunci oleh
kontak K2. Motor listrik beroperasi pada kecepatan tinggi. Suatu pengubahan
putaran dari suatu putaran ke putaran lain tidak memungkinkan, artinya setiap
pengubahan putaran harus melalui penekanan tombol S01.
Semua kontaktor yang sedang bekerja dapat diputuskan melalui tombol S01 atau
bekerja rele arus lebih F8 atau F9.
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K1
menjalankan motor listrik pada kecepatan rendah dan kontaktor K2 juga bekerja
serta mengunci sendiri. Jika kontaktor K2 sedang bekerja, kemudian tombol S02
ditekan, maka kontaktor K1 akan terputus dan kontaktor K3 dan K4 bekerja. Motor
listrik akan berputar pada kecepatan tinggi.
Pengoperasian langsung pada putaran tinggi tidak memungkinkan, sedang
pemindahan putaran dari putaran tinggi ke putaran rendah hanya mungkin
dilakukan setelah menekan tombol S01 lebih dahulu, artinya motor listrik harus
diberhentikan pada putaran nol lebih dahulu.
Dengan menekan tombol S01 atau bekerjanya rele arus beban lebih F8 atau F9,
maka semua kontaktor yang bekerja akan terputus.
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Motor listrik akan
beroperasi dengan putaran rendah pada arah kanan. Dengan menekan tombol
S02, kontaktor K2 bekerja dan mengunci sendiri, motor listrik akan beroperasi
dengan putaran rendah pada arah kiri.
Dengan menekan tombol S03 saat motor listrik sedang berhenti, maka kontaktor
K3 bekerja dan mengunci sendiri. Melalui kontak NO K3, kontaktor K5 akan
bekerja. Motor listrik berputar dengan kecepatan tinggi pada arah kanan. Dengan
menekan tombol S04, kontaktor K4 akan bekerja dan mengunci sendiri. Kontak K4
mengaktifkan kontak K5. Motor listrik berputar dengan putaran tinggi arah kiri.
Dengan sistem kontaktor pengatur putaran dan kontaktor pengatur kecepatan
yang saling mengunci, maka pengubahan kecepatan dan pengubahan arah
putaran secara langsung tidak memungkinkan.
Dengan menggerakan tombol S01, maka semua kontaktor yang sedang bekerja
dapat diputuskan. Demikian juga dengan rele arus lebih F8 atau F9, dapat
membebaskan semua kontaktor kalau salah satunya bekerja.
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci sendiri. Motor listrik
beroperasi dengan kecepatan rendah pada arah putar kanan. Demikian juga
dengan kecepatan rendah pada arah putaran motor listrik kiri. Jika pada saat
motor listrik sedang berhenti (mati) dan tombol S1 ditekan, maka kontaktor K3
bekerja dan mengunci sendiri. Kontaktor K3 akan mengaktifkan kontaktor K5,
dengan demikian motor listrik beroperasi dengan kecepatan tinggi pada arah
putaran kanan. Dengan cara yang sama menekan S5, kontaktor K4 dan K5
bekerja dan menjalankan motor listrik dengan putaran tinggi pada arah putaran
kiri.
Pada saat motor listrik sedang berputar dengan putaran rendah. Kemudian kalau
tombol S4 atau S5 ditekan, maka kontaktor K1 atau K2 akan terputus, sedang
kontaktor penghubung untuk putaran tinggi akan bekerja. Dengan cara ini,
dimungkinkan pengubahan putaran dari putaran rendah ke putaran tinggi, tetapi
hanya mengunci secara elektris. Dengan menekan S0 atau dengan bekerjanya rele
arus lebih, semua kontaktor yang sedang bekerja dapat terlepas.
N F0
PE
F0
F1 F2 F3 F4 F5 F6
S1
Rangkaian Kontrol
K4 K3 K1 K2 K5 K3
K1
F0 F0 K4
K2
K5
V1
U1 W1
S2 S3 S4 S5
K3 K4
M K1
K2
K3 K4
S3 S2 S5 S4
U2 W2
V2
K2 K1 K4 K3
K1 K2 K3 K4
Rangkaian Utama K5
Gambar Rangkaian motor listrik 3 fasa dua kecepatan dan dua arah putaran
(lilitan Dahlander), Pengubahan putaran langsung dari rendah ke tinggi pada arah
putaran yang sama.
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci sendiri. Motor listrik
beroperasi pada kecepatan rendah. Jika tombol S3 ditekan, maka kontaktor K1
lepas, kontaktor K2 bekerja dan mengunci sendiri. Motor listrik beroperasi pada
kecepatan menengah.
Jika tombol S4 ditekan, kontaktor K2 lepas, kontaktor K3 dan K4 bekerja, motor
listrik berputar pada kecepatan tinggi.
Dengan sistem kontaktor saling mengunci, pengubahan putaran langsung, hanya
mungkin pada kecepatan tinggi.
Penekanan tombol S1 atau bekerjanya rele arus lebih dapat memutuskan semua
kontaktor yang sedang bekerja.
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengaktifkan kontaktor K2 dan
motor listrik berputar pada kecepatan putar rendah. Kedua kontaktor mengunci
sendiri.
Jika pada saat K2 bekerja dan tombol S3 ditekan, kontaktor K1 lepas, kontaktor
K3 bekerja, mengunci sendiri, mengaktifkan K4 dan motor listrik berputar pada
kecepatan menengah.
Kontaktor K4 mengunci sendiri. Ketika motor listrik berputar dengan kecepatan
menengah, kemudian tombol S4 ditekan, maka kontaktor K3 lepas dan kontaktor
K5 dan K6 bekerja.
Motor listrik akan berputar pada kecepatan tinggi. Kedua kontaktor K5 dan K6
mengunci sendiri. Dengan pemasangan kontaktor K2 dan K4, memungkinkan
pengubahan putaran ke putaran menengah. Kalau motor listrik sedang berputar
pada kecepatan rendah. Untuk pengubahan ke putaran tinggi dapat dilakukan,
kalau motor listrik sedang berputar pada kecepatan menengah.
Semua kontaktor yang sedang bekerja, dapat selalu diputus dari tombol S1 atau
bekerja salah satu rele arus lebih.
d. Evaluasi
Soal Essay
e. Kunci Jawaban
Rangkaian Pengendalian motor listrik 3 fasa 2 kecepatan (lilitan dahlander).
Dapat diubah langsung pada putaran rendah-tinggi.
S
F7
T
PE
F0
F1 F2 F3 F4 F5 F6
F0
K1 K2 Rangkaian Kontrol
K3
S1
F0 F0
K2
K1
V1
U1 W1 K3
M K3 K2
U2 W2 S2 K1
V2
K1
S3
K1 K2 K3
Rangkaian Utama
c. Toleransi 2 – 3
II Menempatkan Komponen
d. Toleransi 3 – 4
e. Toleransi 5 Cm
f. Toleransi > 5 Cm
a. Dipasang Kuat Rata 3
b. Dipasang Kuat Tidak Rata
Pemasangan Komponen c. Dipasang Kurang Kuat Rata
d. Dipasang Kurang Kuat Tidak
Rata
a. Ukuran dan warna Benar 3
b. Ukuran Benar, warna salah
c. Ukuran kurang tepat warna
benar
Pekerjaan Kabel Kontrol d. Ukuran salah, warna benar
e. Ukuran salah, warna kurang
f. Ukuran dan warna tidak
Tepat fungsi
b. Menggunakan Alat tidak
Sesuai fungsi
c. Tidak menggunakan alat
a. Lebih Cepat atau Sesuai 9
IV
Waktu yang ditentukan
pekerjaan selesai dengan
benar
b. Sebahagian pekerjaan
Waktu Penyelesaian belum selesai sampai
waktu yang ditentukan
c. Sebahagian besar
pekerjaan belum selesai
sampai waktu yang
ditentukan
Keterangan Kontaktor
C1 = Kontaktor arah maju C4 = Kontaktor kecepatan cepat
C2 = Kontaktor mundur C5 = Kontaktor Bantu
B. KUNCI JAWABAN
1. Gambar Rangkaian ON-OFF bergantian dengan menggunakan
kontaktor
Sebagai umpan balik bagi peserta dalam mengevaluasi diri dapat dilakukan
dengan membandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang tersedia.
Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus dibawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap kompetensi dalam
kegiatan belajar pada modul ini.
JumlahJawabanbenar
Nilai Akhir = 100%
10
c. Toleransi 2 – 3
II Menempatkan Komponen
d. Toleransi 3 – 4
e. Toleransi 5 cm
f. Toleransi > 5 cm
a. Dipasang Kuat Rata 3
b. Dipasang Kuat Tidak Rata
Pemasangan Komponen c. Dipasang Kurang Kuat Rata
d. Dipasang Kurang Kuat Tidak
Rata
a. Ukuran dan warna Benar 3
b. Ukuran Benar, warna salah
c. Ukuran kurang tepat warna
benar
Pekerjaan Kabel Kontrol
d. Ukuran salah, warna benar
e. Ukuran salah, warna kurang
f. Ukuran dan warna tidak
benar
berdasarkan PUIL
a. Dilakukan dengan 10
Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan
Prosedur yang salah
Pengujian Tahanan Isolasi
III c. Nilai pengukuran sesuai
ketentuan
d. Nilai pengukuran sesuai
tidak ketentuan
a. Dilakukan dengan 10
Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan
Prosedur yang salah
c. Nilai pengukuran sesuai
Pengukuran Arus
ketentuan
d. Nilai pengukuran tidak
sesuai ketentuan
Tepat fungsi
b. Menggunakan Alat tidak
Sesuai fungsi
c. Tidak menggunakan alat
a. Lebih Cepat atau Sesuai 9
IV
Waktu yang ditentukan
pekerjaan selesai dengan
benar
b. Sebahagian pekerjaan
Waktu Penyelesaian belum selesai sampai
waktu yang ditentukan
c. Sebahagian besar
pekerjaan belum selesai
sampai waktu yang
ditentukan
Skor Perolehan
Aspek Believe (B) Evaluation (E)
No. Noninstruktional Preferensi oleh Oleh Guru
BxE
Sikap (Attitude) Peserta Diklat Penguji
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Kerja Sama
2. Kedisiplinan
3. Kejujuran
4. Mengakses dan
Mengorganisasi
informasi
5. Tanggung Jawab
6. Memecahkan Masalah
7. Kemandirian
8. Ketekunan
Jumlah Perolehan
( ……………………..) (…………………….)
Penilaian
Aspek
No. Indikator Keberhasilan/Deskripsi YA
Penilaian TIDAK
7 8 9
1.1. Latar Belakang, memuat alasan:
a. Teknis/keterlaksanaan
b. Ekonomis
c. Kebutuhan pasar
d. Aspek social
1.2. Gambar/sket sesuai produk yg dibuat
a. Lengkap
b. Keterbacaan
c. Standard teknis
Isi Rencana
1. 1.3. Bahan dan alat direncanakan sesuai
Kerja
a. Spesifikasi/kualitas
b. Jenis
c. Jumlah
1.4. Rancangan Kerja memuat;
a. Mekanisme kerja
b. Jadwal
1.5. Rancangan anggaran biaya meliputi
a. Revienew cost ratio (R/C Rasio)
b. Cash flow
2.1.Format Penulisan Rencana Kerja
a. Sitematika Penulisan sesuai
Teknik dengan yang ditentukan
2. Pembuatan b. Sesuai dengan Kaidah Bahasa
Dokumen Indonesia yang disempurnakan
c. Pengetikan Rapih
d. Penjilidan Rapih
Nilai Rencana Kerja (Nrk) = Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator
Npr: …….. Jakarta, ….., ………….
Penilai 2 Penilai 1
( ……………………..) (…………………….)
Penilaian
Indikator
No. Aspek Penilaian YA
Keberhasilan/Deskripsi TIDAK
7 8 9
1.1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan
1.2. Proses Produksi/Jasa
a. Proses Pelaksanaan Pekerjaan
b. Alat/Bahan yang digunakan
c. Gambar Kerja
d. Hasil Yang dicapai
1. Isi Laporan e. Perhitungan Rugi/Laba
1.3. Temuan/Pengembangan
a. Faktor Pendukung dan
Penghambat
b. Rencana Tindak Lanjut
1.4. Pengorganisasian Portofolio
a. Lengkap
b. Autentik
c. Relevan
2.1.Format Penulisan Laporan
a. Sitematika Penulisan
Teknik Pembuatan b. Sesuai Kaidah Bahasa
2.
Laporan Indonesia
c. Pengetikan Rapih
d. Penjilidan Rapih
Nilai Laporan (NLp) = Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator
( ……………………..) (…………………….)
Penilaian
Indikator Keberhasilan
No. Aspek Penilaian YA
(Deskripsi) TIDAK
7 8 9
Ketepatan ukuran:
a. KHA Kabel yang digunakan
b. Rating Pengaman yg digunakan
c. Rating Komponen
Konstruksi:
a. Kekuatan sambungan kabel
Produk/jasa b. Kekuatan Pemasangan
1. 1.1. Kualitas Produk Komponen
c. Fungsi kerja rangkaian
Finishing:
a. Kerapihan Rangkaian
b. Penempatan. Komponen
Kesesuaian Jumlah
1.2. Kuantitas
a. Komponen input/output
Produk
b. Rancangan dan hasil
Tata letak Sesuai dengan PUIL
a. Komponen Rangkaian Utama
b. Komponen Rangkaian Kontrol
c. Rangkaian Pengamanan
2. Penampilan
Komponen
a. Rangkaian Utama
b. Rangkaian Kontrol
c. Rangkaian Pengamanan
Penilai 2 Penilai 1
( ……………………..) (…………………….)
Penilaian
Sub Kompetensi dan Indikator
No. YA
Kriteria Unjuk Kerja Keberhasilan TIDAK
7 8 9
1. Memasang Sambungan kabel Rangkaian tersambung
dengan menggunakan alat rapih sesuai PUIL
tangan
2. - Mengukur besaran tegangan - Table Hasil pengukuran
listrik besaran listrik
- Mengukur arus start dan - Alat ukur digunakan
running sesuai fungsinya
- Mengukur daya listrik yang
digunakan motor listrik
- Menggunakan alat ukur yang
tepat dengan besaran yang
diukur
3. - Menggambar rangkian utama - Gambar rangkaian
dan control untuk Utama dengan symbol
mengoperasikan motor listrik standard
- Memahami pasal PUIL yang - Gambar rangkaian
berkaitan dengan instalasi Kontrol dengan symbol
listrik tenaga standard
- Menguasai symbol, konstruksi - Gambar denah tata letak
serta prinsip kerja alat control komponen
- merencanakan tata letak
komponen pengendali
4. - Mengidentifikasi peralatan - Daftar bahan dan
untuk rangkaian control komponen rangkaian
- Mengidentifikasi peralatan utama/control
untuk rangkaian utama - Adanya komponen
- Mengidentifikasi kontak Pengendali yang sesuai
utama dan Bantu NO/NC
Pada utama dan rangkaian
kontrol
5. - Merakit rangkaian utama dan - komponen rangkaian
daya pada pengoperasian Pengendali utama dan
motor listrik control dirakit secara
- Merakit rangkaian control dan rapih
utama dalam satu rangkaian - Komponen Pengendali
untuk mengoperasikan motor Motor di tempatkan
listrik dalam box dan dirakit
- Memasang rangkaian secara rapih
pengendali motor dalam - Rangkaian utama dan
( ……………………..) (…………………….)