Professional Documents
Culture Documents
04-EVAPOTRANSPIRASI
Team Pengajar Hidrologi Teknik
Evaporasi - Transpirasi
Evaporasi
Faktor yang
mempengaruhi :
Angin
Temperatur
Radiasi matahari
Kelembaban udara
Tekanan udara
Ketersediaan air di t
anah dan tanaman
Transpirasi
Driving force :
Angin
Temperatur
Radiasi matahari
Kelembaban udara
Tekanan udara
Ketersediaan air di t
anah dan tanaman
Pengukuran Evaporasi
Evaporasi dapat diukur langsung dengan menggunakan pan evaporimeter
(Evaporator panci). Prinsip : dengan mengukur air yang menguap melalui
panci yang telah disiapkan. Makin luas permukaan panci, makin
representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi
pada permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya. Pengukuran
evaporasi dengan menggunakan pan evaporimeter memerlukan
perlengkapan sebagai berikut:
• Panci Bundar Besar
• Hook Gauge yaitu suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan
air dalam panci. Hook Gauge mempunyai bermacam-macam bentuk,
sehingga cara pembacaannya berlainan.
• Still Well ialah bejana terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk silinder
dan mempunyai 3 buah kaki.
• Thermometer air dan thermometer maximum/ minimum
• Cup Counter Anemometer
• Pondasi/ Alas
• Penakar hujan biasa
Pengukuran Evaporasi
Vc 53.686v
Dimana Vc adalah kecepatan angin dalam mile/hari dan dalah kecepatan angina
dalam m/detik.
Perhitungan Evaporasi
Contoh soal 8‑1 : Hasil pengukuran suhu udara rata-rata di stasiun cuaca Kenten
Palembang dengan posisi 3o Lintang Selatan (LS) pada tanggal 10 Maret 2007
sebesar 26.7oC, sedangkan kelembaban relatif sebesar 86% dan kecepatan
angin sebesar 3 m/s. Tentukan besarnya nilai Evaporasi model Penman pada
hari tersebut !
Data : Nilai Unit
Suhu udara rata-rata (Tmean) 26.7 o
C
Kelembaban relatif (RH) 86 %
Kecepatan angin (v) 3 m/s
Perhitungan :
ea 25.51 kPa
ed 21.94 kPa
Konversi unit kecepatan angin 8646.71 Mile/hari
E 3.26 mm/hari
Evapotranspirasi
Gabungan dari transpirasi ta
naman dan evaporasi dari m
edia/lahan di bawahnya
Disebut juga sebagai kebutu
han air tanaman/consumptiv
e use
Pengukuran langsung deng
an Lysimeter
Perhitungan : water balance,
energy balance, rumus-rum
us empiris
Evapotranspirasi
ETc Kc * ETp
Dimana Kc adalah koefisien tanaman.
Pengukuran Evapotranspirasi
ETa h H
Dimana, h adalah selisih tinggi muka air setiap
pengamatan atau jumlah penambahan air setiap
pengamatan (mm), H adalah curah hujan pada interval
waktu pengamatan (mm).
Lysimeter
Keterangan :
A.Tangki untuk menumbuhka
n tanaman, kadar air tanahnya
diketahui
B.Manometer untuk
menunjukkan tinggi muka air
dalam tangki dan
dipertahankan konstan/tetap
C.Tabung pengendali tinggi
muka air dalam tangki agar
ketinggiannya tetap
D.Sumber air untuk mengisi C
Model Evapotranspirasi
Panjang Faktor
No Model T Rs RH u
hari tanaman
1 Blaney-Cridley X
2 Hargreaves X
3 Makkink X X
4 Turc X X
5 Jensen-Haise X X
6 Penman X X X X X
7 Penman-Mointeith X X X X X X
Blaney - Criddle
ET p p 0.4Tmean 8
Dimana, ETp adalah evapotranspirasi potensial (mm/hari), p adalah persentase rata-
rata harian penyinaran matahari dan Tmean adalah suhu udara rata–rata harian (oC).
Besarnya nilai p tergantung dari posisi lintang tempat pengukuran dan waktu
pengukuran. Nilai p masing-masing lokasi dapat dilihat pada Lampiran 9-2.
Contoh soal 9‑1 : Hasil pengukuran suhu udara rata-rata di stasiun cuaca Kenten
Palembang dengan posisi 3o Lintang Selatan (LS) pada tanggal 7 Januari 2007
sebesar 27.8oC. Tentukan besarnya nilai Evapotranspirasi potensial model Blaney-
Criedlle pada hari tersebut !
Data : Nilai Unit
Suhu udara rata-rata (Tmean) 27.8 o
C
p (Interpolasi data pada Lampiran 9-2) 0.27 -
Perhitungan :
ETp (Persamaan 9-3) 5.16 mm/hari
Blaney-Criddle
Lampiran Error! No text of specified style in document.-1. Nilai p pada
masing-masing garis lintang
Garis U Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Oct Nov Des
Lintang S Juli Agt Sept Oct Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni
60° 0.15 0.20 0.26 0.32 0.38 0.41 0.40 0.34 0.28 0.22 0.17 0.13
55 0.17 0.21 0.26 0.32 0.36 0.39 0.38 0.33 0.28 0.23 0.18 0.16
50 0.19 0.23 0.27 0.31 0.34 0.36 0.35 0.32 0.28 0.24 0.20 0.18
45 0.20 0.23 0.27 0.30 0.34 0.35 0.34 0.32 0.28 0.24 0.21 0.20
40 0.22 0.24 0.27 0.30 0.32 0.34 0.33 0.31 0.28 0.25 0.22 0.21
35 0.23 0.25 0.27 0.29 0.31 0.32 0.32 0.30 0.28 0.25 0.23 0.22
30 0.24 0.25 0.27 0.29 0.31 0.32 0.31 0.30 0.28 0.26 0.24 0.23
25 0.24 0.26 0.27 0.29 0.30 0.31 0.31 0.29 0.28 0.26 0.25 0.24
20 0.25 0.26 0.27 0.28 0.29 0.30 0.30 0.29 0.28 0.26 0.25 0.25
15 0.26 0.26 0.27 0.28 0.29 0.29 0.29 0.28 0.28 0.27 0.26 0.25
10 0.26 0.27 0.27 0.28 0.28 0.29 0.29 0.28 0.28 0.27 0.26 0.26
5 0.27 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27
0 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27
Ket : U : lintang utara, S: lintang selatan
Hargreaves
ET p 0.000939Ra( (Tmax Tmin ) )(Tmean 17.8)
Dimana, ETp adalah evapotranspirasi potensial (mm/hari), dan Tmax adalah suhu udara maksimum harian (oC),
Tmin adalah suhu udara minimum harian (oC), Tmean adalah suhu udara rata-rata harian (oC) dan Ra adalah radiasi
matahari extraterestrial (MJ m-2 hari-1). Ra diprediksi dari posisi lintang tempat dan waktu pengukuran. Adapun
persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut [[i]]:
d r 1 0.033 cos(0.0172 J ) L
180
0.409 sin(0.0172 J 1.39) s arccos[ tan( ) tan( )]
Ra 37.6d r [ s sin( ) sin( ) cos( ) cos( ) sin( s )]
Dimana, dr adalah jarak relatif bumi dan matahari, J adalah julian day (nilainya 1-365, sesuai dengan hari
pengukuran, misal : 1 untuk 1 Januari, dan 365 untuk 31 Desember), adalah posisi lintang dalam satuan radian
(untuk lintang selatan (LS) bernilai negatif, lintang utara (LU) bernilai positif), adalah deklinasi matahari, s
adalah sudut jam matahari.
Allen, Richard, G., Luis S Pareira, Dirk Raes, Martin Smith, 1998. Crop Evapotranspiration. FAO Irrigation and Drainage
[i]
Perhitungan :
dr 1.03276 -
-0.0524 -
-0.3906 -
s 1.59238 -