You are on page 1of 6

151

ANALISIS RESIKO LINGKUNGAN DARI PENGOLAHAN


LIMBAH PABRIK TAHU DENGAN KAYU APU
(Pistia stratiotes L.)

ENVIRONMENTAL ANALYSIS FROM TOFU WASTE WATER


TREATMENT BY WATER LETTUCE (Pistia stratiotes L.)

Alia Damayanti1) Joni Hermana1) dan Ali Masduqi1)


1)
Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS

Abstrak
Kayu apu (Pistia stratiotes L.) sebagai tumbuhan air memiliki potensi dalam menurunkan kadar pencemar air limbah,
yang memiliki kadar organik tinggi. Penelitian ini menggunakan air limbah pabrik tahu sebagai media kayu apu dengan
tujuan melakukan analisis resiko lingkungan. Berdasarkan hasil analisis kualitas lingkungan maka dapat disimpulkan
berdasarkan hasil analisis kualitatif beberapa komponen resiko yang memiliki resiko tinggi yaitu pencemaran air
permukaan, limbah pabrik tahu Purnomo Surabaya memiliki resiko kecil, dengan komponen yang paling berpengaruh
adalah limbah cair menurut analisis semi kuantitatif serta pengaruh limbah secara keseluruhan terhadap manusia dan
lingkungan sekitar pabrik tidak signifikan.

Kata kunci : kayu apu, limbah tahu, NH4+, PO43-

Abstract
Water lettuce (Pistia stratiotes L.) as a water plantation, has a potency degrading polluted tofu waste water with a high
organic content. This research used tofu wastewater as the water lettuce media to conduct the enviromental risk
analysis. From the environmental analysis it is concluded that high risk component is surface water contaminant, low
risk component is obtained because this treatment system, the overall effect of the wastewater to the community and its
environment is considered not significant.

Keywords : water lettuce, tofu waste water, NH4+, PO43-

1. PENDAHULUAN tersebut disertai dengan kegiatan penilaian terha-


dap resiko lingkungan akibat kegiatan maupun ha-
Perkembangan industri dewasa ini telah memberi- sil buangan industri untuk mendapatkan tingkat re-
kan sumbangan besar terhadap perekonomian In- siko dan bahaya dari kegiatan industri tersebut.
donesia. Di lain pihak hal tersebut juga memberi
dampak pada lingkungan akibat buangan industri 2. METODOLOGI
maupun eksploitasi sumber daya yang semakin in-
tensif dalam pengembangan industri. Lebih lanjut Studi dilakukan dengan terlebih dahulu mencari
dinyatakan harus ada transformasi kerangka kon- dan mengumpulkan data, dimana data diperoleh
tekstual dalam pengelolaan industri, yakni keyaki- dari hasil laporan pelaksanaan penelitian untuk ke-
nan bahwa: operasi industri secara keseluruhan ha- mudian dianalisis resiko lingkungannya. Data yang
rus menjamin sistem lingkungan alam berfungsi diambil meliputi data pengolahan limbah, kualitas/
sebagaimana mestinya dalam batasan ekosistem lo- baku mutu limbah cair dan sungai tempat pembu-
kal hingga biosfer. Efisiensi bahan dan energi da- angan serta data-data lain yang berkaitan.
lam pemanfaatan, pemrosesan, dan daur ulang, a-
kan menghasilkan keunggulan kompetitif dan man- Analisis dilakukan dengan membandingkan kondi-
faat ekonomi (Hambali, 2003). si yang ada dengan parameter lingkungan sehingga
dapat diketahui tingkat resikonya.
Berdasarkan hal di atas pengembangan industri ha-
rus dibarengi upaya pengelolaan lingkungan dalam Suatu metode hirarki digunakan untuk suatu acu-
bentuk penanganan limbah yang dilepaskan. Hal an/matriks kualitatif. Di dalam matriks diperguna-
152 Jurnal Purifikasi, Vol.5, No.4, Oktober 2004 : 151-156

kan metode/cara hirarki tingkatan, dengan bentuk Tabel 1. Kandungan Pencemar Limbah Tahu
matriks ini, kemungkinan dirangking berdasarkan Nomor COD BOD N-Total P-Total
pH
Sampel (mg/l) (mg/l) (mg/l) (mg/l)
seberapa sering resiko akan terjadi dan besaran di- 1 7250 5643 169,5 3,94 3,94
rangking berdasarkan kuat dan hebatnya dampak 2 6870 5395 153,4 4,28 4,28
yang terjadi. Rata-rata 7050 5389,5 161,5 81,6 4,11

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Sumber limbah padat berasal dari penyaringan bu-
bur kedelai berupa ampas tahu yang sudah melalui
Sebelum melakukan identifikasi resiko lingkungan pemerasan berkali-kali dengan menyiram air panas
akibat aktifitas industri pengolahan kelapa sawit, sampai tidak mengandung sari lagi.
perlu terlebih dahulu diketahui rona lingkungan
wilayah studi, yang meliputi rona fisik kimia, bio- Walaupun diperkirakan masih ada resiko dalam
logi, serta sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. kegiatan pabrik tahu di lokasi studi, upaya-upaya
Daerah pemukiman padat, tanah-tanah dibutuhkan pengendalian dan minimalisir oleh pihak pabrik di-
untuk perumahan, kebutuhan komersil dan untuk lakukan melalui pengendalian dan pemanfaatan
komersil dan untuk rekreasi, sehingga tidak ada la- kembali limbah.
gi daerah yang kosong yang dapat digunakan untuk
Sanitary Landfill. Sebagian besar wilayah studi Pengelolaan limbah cair adalah menggunakan ko-
merupakan pemukiman yang memiliki beberapa lam pengolahan limbah dengan menggunakan kayu
kelompok hutan kota. Tumbuhan yang umum ada apu. Dalam pengolahan limbah ini digunakan air
di hutan kota adalah yang dapat hidup baik di data- PDAM sebagai pengencer dengan perbandingan
ran rendah yaitu: akasia, sono, tembesu, bungur, 1:6 yaitu 1 bagian limbah pabrik tahu dengan 6 ba-
bambu, meranti, medang. Fauna yang umum ada di gian air PDAM.
wilayah studi adalah fauna yang biasa diternakkan
oleh warga seperti sapi, kambing, kerbau, domba, Pemanfaatan limbah padat adalah sebagai makanan
ayam, dan itik. Selain itu di dalam air juga terdapat ternak. Pabrik tahu Purnomo Kalidami, Surabaya
ikan hias maupun ikan untuk konsumsi. Sebagian memanfaatkan ampas limbah tahu untuk makanan
penduduk hidup dari perdagangan, industri, pariwi- babi di daerah Pegirian, Surabaya.
sata, dan pegawai negeri. Surabaya sebagai permu-
kiman pantai adalah pintu keluar dan masuk bagi Dari uraian rona lingkungan yang dijelaskan dan
hinterland yang subur dan kaya hasil bumi. Telah penjelasan tentang proses pengelolaan limbah se-
menjadikannya sebuah kota dagang. bagaimana disebutkan di atas, dapat diidentifikasi
dan diperkirakan resiko limbah pabrik tahu terha-
Lancarnya perdagangan di Surabaya juga didukung dap komponen lingkungan seperti pada Tabel 2.
oleh sistem transportasi yang memadai, baik lewat
darat, laut maupun udara. Guna menjalin dan Tabel 2. Identifikasi Resiko
Komponen Lingkungan Pengaruh Limbah
memperlancar hubungan darat dengan kota-kota Tata guna lahan (tanah) Ada
lain di Pulau Jawa telah dibangun terminal bus ter- Kualitas udara Ada
besar di Asia Tenggara yaitu Purabaya (Bungur- Kebisingan Ada
Kualitas air Ada
asih) yang menghubungkan Surabaya dengan jalur Flora darat Ada
selatan, dan terminal bus Tambak osowilangun un- Flora air Ada
tuk jalur utara. Sedangkan untuk makin mendu- Fauna darat Ada
Fauna air Ada
kung kelancaran arus lalu lintas darat yang meng- Struktur kependudukan Ada
hubungkan Surabaya dengan kota-kota sekitarnya, Pendidikan Tidak ada
Agama Tidak ada
akan dibangun jalan layang di persimpangan jalan Tingkat kesehatan masyarakat Ada
kereta api di Sidoarjo dan Trosobo (Hasan, 2003). Tingkat pendapatan Ada
Estetika lingkungan Ada
Sikap, budaya, dan perilaku masyarakat Tidak ada
Sumber limbah cair pabrik tahu berasal dari proses
merendam kedelai serta proses akhir pemisahan
Prakiraan resiko terhadap tata guna lahan yang
jonjot-jonjot tahu. Pada Tabel 1 dapat dilihat ba-
mungkin terjadi yaitu resiko berasal dari buangan
gaimana karakteristik pencemar yang berasal dari
limbah terutama limbah cair yang mencemari air
limbah pabrik tahu.
tanah dan air permukaan. Akibat pencemaran ter-
Damayanti, Analisis Resiko Lingkungan Pengolahan Limbah Pabrik Tahu Dengan Kayu Apu 153

sebut maka warga merasa tidak nyaman dan pin- an dibuang ke sungai lalu dihisap oleh tumbuhan
dah dari lokasi sekitar pabrik, sehingga terjadi pe- yang hidup di sekitar sungai. Resiko yang mungkin
rubahan tata guna lahan. Resiko yang muncul ber- timbul berupa berkurangnya kemampuan tumbuh-
sifat negatif. Bobotnya kecil karena pencemaran an dalam berfotosintesis sehingga menyebabkan
yang terjadi tidak berdampak langsung terhadap tumbuhan tersebut mati serta bersifat negatif. Teta-
masyarakat. pi bobotnya kecil karena effluen dari pabrik tahu
telah mengalami pengenceran air sungai sehingga
Prakiraan resiko terhadap udara, yaitu resiko ber- konsentrasi pencemar juga menurun.
asal dari bau limbah tahu yang semakin lama se-
makin tidak sedap. Akibat pencemaran tersebut Prakiraan resiko terhadap flora air berasal dari lim-
warga khususnya pekerja pabrik merasa kurang bah cair yang berasal dari proses akhir pemisahan
nyaman akibat terhisapnya bau ke dalam pernafa- jonjot-jonjot tahu yang telah diolah kemudian di-
san. Jenis resiko yang muncul bersifat negatif. Bo- buang ke sungai lalu dihisap oleh tumbuhan yang
botnya kecil karena pencemaran gas yang timbul hidup di sekitar sungai. Resiko yang mungkin tim-
jumlahnya kecil dan bukan merupakan gas yang bul berupa berkurangnya kemampuan tumbuhan
berbahaya. dalam berfotosintesis sehingga menyebabkan tum-
buhan tersebut mati serta bersifat negatif. Bobot-
Prakiraan resiko terhadap air tanah yaitu berasal nya kecil karena effluen dari pabrik tahu telah me-
dari pengolahan limbah cair, yang mungkin mere- ngalami pengenceran air sungai sehingga konsen-
sap dan masuk ke dalam air tanah. Resiko yang trasi pencemar juga menurun. Dengan demikian
mungkin timbul berupa timbulnya penyakit-penya- kecil pengaruhnya terhadap flora air.
kit yang diderita oleh masyarakat yang mengguna-
kan air tanah, seperti penyakit kulit, penyakit pe- Prakiraan resiko terhadap fauna darat berasal dari
rut, dan lain-lain. Resiko yang muncul bersifat ne- limbah cair yang berasal dari proses akhir pemi-
gatif. Bobotnya sedang karena lokasi dekat dengan sahan jonjot-jonjot tahu yang telah diolah kemu-
warga sehingga ada kemungkinannya mencemari dian dibuang ke sungai lalu dihisap oleh tumbuhan
air sumur warga. yang hidup di sekitar sungai. Berkurangnya flora
darat mempengaruhi pula fauna yang ada. Resiko
Prakiraan resiko terhadap air permukaan yaitu ber- yang mungkin timbul berupa berkurangnya jumlah
asal dari pengolahan limbah cair, yang dibuang ke fauna daratan, dan akibat berkurangnya flora darat
sungai. Resiko yang timbul pada flora, fauna, dan mengurangi pula makanan bagi fauna darat serta
manusia, yang memanfaatkan sungai. Resiko ter- bersifat negatif. Bobotnya kecil karena pengaruh
besar yang mungkin terjadi adalah matinya biota limbah bagi kehidupan di darat tidak terlalu signi-
air, tumbuhan air, dan hewan air. Resiko yang fikan.
muncul bersifat negatif.
Prakiraan resiko terhadap fauna air berasal dari
Dari hasil pengujian maka effluen dari pengolahan limbah cair yang berasal dari kolam pengolahan ke
Pabrik Tahu Purnomo, Kalidami, Surabaya berada sungai. Resiko yang mungkin timbul berupa ber-
di atas Baku Mutu yang diijinkan Pemda Jawa Ti- kurangnya fauna di dalam air serta bersifat negatif.
mur, seperti pada Tabel 3. Bobotnya kecil karena effluen dari pabrik tahu te-
lah mengalami pengolahan yang baik serta sehing-
Tabel 3. Effluen Pengolahan Limbah Pabrik Ta- ga konsentrasi pencemar juga kecil. Dengan demi-
hu Purnomo, Kalidami, Surabaya kian kecil pengaruhnya terhadap fauna air.
Parameter Data Laboratorium
BOD 38 Prakiraan resiko terhadap tingkat kesehatan masya-
COD 149 rakat berasal dari limbah cair yang dari kolam
NH4+ 3,94 pengolahan yang masuk ke dalam air permuka-
PO43- 2,5
an/sungai, di mana masyarakat sekitar tinggal dan
pH 7,9
memanfaatkan sungai maupun air tanah (sumur).
Resiko yang mungkin timbul berupa munculnya
Prakiraan resiko terhadap flora darat berasal dari penyakit kulit, perut, dan sebagainya serta bersifat
limbah cair yang berasal dari proses akhir pemi- negatif. Bobotnya adalah sedang karena pemanfa-
sahan jonjot-jonjot tahu yang telah diolah kemudi- atan sungai dipakai untuk menyiram tanaman oleh
154 Jurnal Purifikasi, Vol.5, No.4, Oktober 2004 : 151-156

masyarakat di sekitar sungai. Sedangkan pemanfa- D = Kemungkinan kecil


E = Jarang
atan sumur dipakai untuk keperluan sehari-hari se-
perti mandi, mencuci, bahkan sumber air untuk
Tabel 5. Matriks Besaran Resiko
memasak. Level
Resiko Uraian
peluang
Prakiraan resiko terhadap estetika lingkungan ber- Perubahan tata 2 Kecil karena mahalnya lahan yang ada di
guna lahan Surabaya
asal dari limbah cair yang dari kolam pengolahan Pencemaran udara 2 Kecil karena gas yang dihasilkan tidak ber-
yang masuk ke dalam air permukaan/sungai, lim- bahaya dan jumlahnya sedikit sehingga da-
pat dengan mudah diatasi.
bah padat yang ditumpuk. Resiko yang mungkin Pencemaran air 3 Sedang karena mempengaruhi manusia
terjadi berupa penurunan estetika lingkungan dan tanah dan bila ini terjadi memerlukan prosedur
bersifat negatif serta bobotnya kecil. tertentu untuk penanganannya
Pencemaran air 4 Besar karena mempengaruhi lingkungan
permukaan dan manusia di sekitar sungai namun dapat
Analisis Resiko Lingkungan merupakan kegiatan diawasi melalui kerjasama yang baik anta-
memperkirakan kemungkinan munculnya suatu re- ra pabrik, pemerintah serta LSM.
Penurunan jumlah 2 Kecil karena tidak terlalu dipengaruhi lim-
siko dari suatu kegiatan dan menentukan dampak flora darat (teres- bah pabrik.
dari kegiatan/peristiwa tersebut. Dalam analisis ini trial)
Penurunan jumlah 3 Sedang karena mempengaruhi populasi i-
akan digunakan tiga metode analisis yaitu analisis flora air (aquatik) kan dan berdampak pada manusia dapat di-
kualitatif, analisis semi kuantitatif dan analisis atasi dengan manajemen yang baik antara
lingkungan signifikan (Idris, 2003) pihak-pihak terkait.
Penurunan jumlah 2 Kecil karena tidak terlalu dipengaruhi lim-
fauna darat bah pabrik.
Dengan metode analisis kualitatif ini akan dibuat Penurunan jumlah 3 Sedang karena jumlah flora yang menurun.
matriks kombinasi antara nilai peluang resiko se- fauna air
Penurunan tingkat 3 Sedang karena berhubungan dengan kese-
perti Tabel 4 dan besarnya resiko pada Tabel 5 se- kesehatan masya- hatan manusia.
hingga akan dihasilkan suatu nilai resiko tinggi, se- rakat
Berkurangnya 2 Resiko kecil yang berhubungan dengan es-
dang atau rendah seperti Tabel 6. estetika lingkung- tetika lingkungan karena dapat diatasi de-
an ngan manajemen pabrik yang baik.
Tabel 4. Matriks Peluang Resiko Keterangan :
Level 1 = Pengaruh tidak berarti
Resiko Uraian 2 = Pengaruh kecil
peluang
Perubahan tata gu- E Masyarakat menjual lahan karena menu- 3 = Pengaruhnya sedang
na lahan runnya kenyamanan lingkungan, peluang 4 = Pengaruhnya besar
tejadinya resiko ini adalah jarang. 5 = Bencana
Pencemaran udara D Pencemaran udara dapat terjadi karena
bau dari proses pengolahan limbah tahu, Tabel 6. Matriks Tingkat Resiko
peluang terjadinya kecil.
Pencemaran air ta- B Pencemaran air tanah dari kolam pengo- Resiko Peluang Nilai Besaran Nilai Resiko
nah lahan limbah, karena muka air cukup da-
lam maka peluangnya besar. Perubahan tata guna lahan E 2 R
Pencemaran air B Pencemaran air permukaan berasal dari Pencemaran udara D 2 R
permukaan air limbah yang dibuang ke sungai walau- Pencemaran air tanah D 3 S
pun sudah melalui proses pengolahan pe- Pencemaran air permukaan B 4 T
luang terjadinya besar. Penurunan jumlah flora darat
D 2 R
Penurunan jumlah D Penurunan jumlah flora darat akibat bau (terestrial)
flora darat (teres- yang berasal dari pengolahan limbah tahu Penurunan jumlah flora air
C 3 S
trial) kemungkinan terjadinya kecil. (aquatik)
Penurunan jumlah C Jumlah flora air dapat menurun akibat Penurunan jumlah fauna darat D 2 R
flora air (aquatik) limbah yang masuk ke air permukaan, Penurunan jumlah fauna air C 3 S
dengan peluang terjadinya sedang. Penurunan tingkat kesehatan
C 3 S
Penurunan jumlah D Penurunan jumlah fauna darat di sekitar masyarakat
fauna darat sungai akibat limbah yang dibuang kecil. Berkurangnya estetika
D 2 R
Penurunan jumlah C Penurunan jumlah fauna air di sekitar su- lingkungan
fauna air ngai akibat limbah yang dibuang sedang. Keterangan:
Penurunan tingkat C Tingkat kesehatan masyarakat menurun T = Tinggi
kesehatan masya- akibat pencemaran air sumur oleh buang- S = Sedang
rakat an limbah pabrik, peluangnya sedang. R = Rendah
Berkurangnya este- D Pencemaran air sungai dan tumpukan lim-
tika lingkungan bah padat mengurangi estetika lingkung- Analisis semi kuantitatif juga menggunakan ma-
an, dengan peluang kecil.
Keterangan: triks penilaian resiko yang menggabungkan unsur
A = Pasti terjadi frekuensi, besaran pengaruh, dan sensitifitas untuk
B = Kemungkinan besar
C = Kemungkinan sedang
mendapatkan tingkat resiko. Pada Tabel 7 menun-
Damayanti, Analisis Resiko Lingkungan Pengolahan Limbah Pabrik Tahu Dengan Kayu Apu 155

jukkan matrik frekuensi dan Tabel 8 menunjukkan 5 = Resiko besar sekali


matrik nilai besaran.
Tabel 9 menunjukkan matrik nilai sensitivitas dan
Tabel 7. Matriks Frekuensi Tabel 10 menunjukkan nilai resiko yang mungkin
Resiko Frekuensi Uraian dapat terjadi.
Perubahan tata 1 Masyarakat menjual lahannya karena menu-
guna lahan runnya kenyamanan lingkungan, hal ini tidak
pernah terjadi. Tabel 9. Matriks Nilai Sensitivitas
Pencemaran 2 Frekuensi kejuadian pencemaran udara akibat Nilai
Resiko Uraian
udara bau yang timbul dari tumpukan limbah padat sensitivitas
dan proses pengolahan limbah adalah kecil. Perubahan tata guna lahan 2 Menjadi perhatian dari kelom-
Pencemaran air 2 Frekuensi pencemaran air tanah kecil sebagai pok tertentu.
tanah akibat dari kolam pengolahan limbah mere- Pencemaran udara 2 Menjadi perhatian dari kelom-
sap ke dalam tanah kecil. pok tertentu.
Pencemaran air 3 Kemungkinan terjadinya pencemaran air per- Pencemaran air tanah 3 Menjadi perhatian dari masya-
permukaan mukaan medium, akibat buangan air dari ko- rakat lokal.
lam pengolahan limbah dibuang ke sungai. Pencemaran air permu- 4 Menjadi perhatian dari peme-
Penurunan jum- 2 Penurunan jumlah flora darat di sekitar sung- kaan rintah lokal dan masyarakat lo-
lah flora darat ai akibat menyerap buangan air limbah yang kal Kota Surabaya.
(terestrial) dibuang ke sungai frekuensinya kecil, Penurunan jumlah flora 2 Menjadi perhatian dari kelom-
Penurunan jum- 3 Penurunan jumlah flora air akibat limbah darat (terestrial) pok tertentu.
lah flora air yang masuk mempunyai frekuensi medium. Penurunan jumlah flora 1 Tidak menjadi perhatian ma-
(aquatik) air (aquatik) syarakat.
Penurunan jum- 2 Penurunan jumlah fauna darat akibat terce- Penurunan jumlah fauna 2 Menjadi perhatian dari kelom-
lah fauna darat marnya lingkungan dan berkurangnya maka- darat pok tertentu.
nan, mempunyai frekuensi kecil. Penurunan jumlah fauna 3 Menjadi perhatian masyarakat
Penurunan jum- 3 Jumlah fauna air yang menurun akibat pence- air lokal.
lah fauna air maran dari berkurangnya flora air mempu- Penurunan tingkat kese- 3 Menjadi perhatian masyarakat
nyai frekuensi medium. hatan masyarakat lokal.
Penurunan ting- 2 Penurunan tingkat kesehatan masyarakat aki- Berkurangnya estetika 1 Tidak menjadi perhatian ma-
kat kesehatan bat penggunaan air sumur untuk mandi, cuci, lingkungan syarakat.
masyarakat dan memasak frekuensinya kecil. Keterangan:
Berkurangnya 2 Pencemaran air dan tumpukan limbah padat 5 = Tidak menjadi internasional/dunia/media
estetika mengurangi estetika, frekuensinya kecil. 4 = Menjadi perhatian nasional
lingkungan 3 = Menjadi perhatian regional/lokal
Keterangan: 2 = Menjadi perhatian kelompok
1 = ada kemungkinan tidak terjadi 1 = Tidak menjadi perhatian masyarakat
2 = kecil
3 = medium
4 = sering
Tabel 10. Nilai Resiko
Nilai
5 = sangat sering terjadi Frekuensi Pengaruh Sensitivitas
Resiko Resiko
(F) (S1) (S2)
R=Fx(S1+S2)
Tabel 8. Matriks Nilai Besaran Perubahan tata guna 1 3 2 5
Nilai lahan
Resiko Uraian Pencemaran udara 2 2 2 8
besaran
Perubahan tata guna 3 Pengaruhnya sedang kepada masyara- Pencemaran air tanah 2 3 3 12
lahan kat, karena jaraknya cukup dekat. Pencemaran air per- 3 4 4 24
Pencemaran udara 2 Pengaruhnya kecil karena bukan gas mukaan
berbahaya dan jumlahnya sedikit. Penurunan jumlah flo- 2 2 2 8
Pencemaran air tanah 3 Pengaruhnya sedang karena mempeng- ra darat (terestrial)
aruhi kehidupan manusia. Penurunan jumlah flo- 3 3 1 12
Pencemaran air per-- 4 Pengaruhnya besar karena mempeng- ra air (aquatik)
mukaan aruhi lingkungan. Penurunan jumlah fau- 2 2 2 8
Penurunan jumlah 2 Pengaruhnya kecil karena tidak terlalu na darat
flora darat (terestrial) dipengaruhi limbah pabrik. Penurunan jumlah fau- 3 4 3 21
Penurunan jumlah 3 Sedang karena mempengaruhi polulasi na air
flora air (aquatik) ikan dan berdampak pada manusia. Penurunan tingkat ke- 2 4 3 14
Penurunan jumlah fa- 2 Pengaruhnya kecil karena tidak terlalu sehatan masyarakat
una darat dipengaruhi oleh limbah pabrik. Berkurangnya estetika 2 2 1 6
Penurunan jumlah fa- 4 Besar karena mempengaruhi manusia. lingkungan
una air Total Resiko 118
Penurunan tingkat ke- 4 Besar karena berhubungan dengan kehi- Keterangan :
sehatan masyarakat dupan manusia. 0 – 150 = Resiko rendah, pengelolaan dengan prosedur yang rutin.
Berkurangnya 2 Pengaruhnya kecil terhadap estetika 151 – 300 = Resiko sedang, memerlukan perhatian manajemen
estetika lingkungan lingkungan. tingkat tinggi.
Keterangan : 301 – 450 = Resiko tinggi, memerlukan penelitian dan manajemen
1 = Resiko tidak ada terperinci
2 = Resiko dan pengaruhnya kecil
3 = Resiko sedang Dengan demikian dapat disimpulkan limbah dari
4 = Resiko besar
Pabrik Tahu Purnomo, Kalidami, Surabaya memi-
156 Jurnal Purifikasi, Vol.5, No.4, Oktober 2004 : 151-156

liki resiko kecil. Tabel 11. menunjukkan analisis komponen yang paling berpengaruh adalah limbah
dengan aspek lingkungan signifikan. cair. Pengaruh limbah secara keseluruhan terhadap
manusia dan lingkungan sekitar pabrik tidak signi-
Tabel 11. Analisis Dengan Aspek Lingkungan fikan. Hal ini karena adanya unit pengolahan lim-
Signifikan bah sehingga limbah memiliki konsentrasi yang
Nilai Resiko kecil.
Resiko
A B C D E F G (A*B*C*D*E*F*G)
Perubahan tata guna 3 1 1 5 3 1 1 45
lahan 4.2 Saran
Pencemaran udara 1 3 3 8 3 1 1 216 Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat dan
Pencemaran air tanah 7 6 3 5 1 3 1 1890
Pencemaran air per- 7 5 3 3 7 1 3 6615 tingkat resiko yang representatif perlu diadakan pe-
mukaan nelitian lanjutan mengenai dampak limbah cair ter-
Penurunan jumlah 2 3 3 3 2 3 1 324 hadap air permukaan. Penanganan limbah yang ada
flora darat (terestrial)
Penurunan jumlah flo- 4 2 1 5 5 7 1 1400 perlu terus dilaksanakan dan ditingkatkan kemam-
ra air (aquatik) puannya. Selain itu perlu adanya pengawasan yang
Penurunan jumlah fa- 2 2 3 3 2 3 1 216
una darat
kontinyu terhadap buangan limbah. Perlu dipikir-
Penurunan jumlah fa- 4 2 1 5 5 4 2 1600 kan adanya lembaga pengawas/pengelola badan
una air sungai, dalam rangka mengantisipasi dampak ne-
Penurunan tingkat ke- 3 4 3 5 3 1 3 1620
sehatan masyarakat gatif pencemaran ke air permukaan akibat buangan
Berkurangnya estetika 3 3 3 5 3 3 1 1215 limbah pabrik di Surabaya.
lingkungan
Keterangan
A = Luasan Dampak DAFTAR PUSTAKA
B = Keseriusan Resiko
C = Peluang terjadinya resiko
D = Waktu pemaparan
Hambali. (2003). Analisis Resiko Lingkungan
E = Peraturan perundang-undangan (Studi Kasus Limbah Pabrik CPO PT
F = Metode Pengendalian Kresna Duta Agroindo Kabupaten Me-
G = Persepsi/pandangan masyarakat
rangin, Jambi). Program Pascasarjana,
Program Studi Magister Teknik Lingkung-
Menurut kriteria aspek lingkungan tidak signifikan
an ITS, Surabaya.
bila hasil evaluasi menunjukkan nilai 1 – 196.000,
cukup signifikan bila 196.001 – 392.000 dan signi-
Idris, Y.Z. (2003). Analisa Resiko Limbah In-
fikan bila 392.001 – 588.245 (Razif, 2002).
dustri Tapioka di Sungai Tulang Ba-
wang. Program Pascasarjana. Program
Ternyata dari hasil evaluasi tidak ada aspek ling-
Studi Magister Teknik Lingkungan ITS,
kungan signifikan, karena angka semuanya berada
Surabaya.
di bawah 196.000. Hanya satu komponen yaitu
pencemaran air permukaan yang tinggi namun ti-
Hasan, H. (2003). Analisis Resiko Lingkungan
dak sampai 196.000.
Effluen IPLT Keputih. Program Pasca-
sarjana, Program Studi Magister Teknik
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Lingkungan ITS, Surabaya.
4.1 Kesimpulan
Razif, M. (2002). Analisis Resiko Lingkungan:
Berdasarkan hasil analisis kualitatif beberapa kom-
Kumpulan Materi Kuliah. FTSP Jurusan
ponen resiko yang memiliki resiko tinggi yaitu
Teknik Lingkungan ITS, Surabaya.
pencemaran air permukaan. Limbah pabrik tahu
Purnomo, Surabaya memiliki resiko kecil, dengan

You might also like