You are on page 1of 15

Difinisi

KLASIFIKASI DAN
Klasifikasi Tanah:
SURVAI TANAH pengelompokkan suatu obyek atau
individu ke dalam kelas yang relatif
(Bahan Ajar MK Dasar Ilmu Tanah)
Ir. M. Mahbub,
Mahbub, MP
sama atas dasar kesamaan relatif
sifat-sifat tanah.

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

Klasifikasi alamiah:
alamiah:
Klasifikasi Tanah secara umum menggolongkan tanah sesuai dengan keadaan
dan waktu perkembangannya didasarkan terutama
dikelompokkan ke dalam dua pada ciri-ciri profil tanah (macam dan urutan
kelompok: horison - horison).
1. Klasifikasi alamiah atau taksonomik  dalam sehari-hari apabila orang menyebut
klasifikasi tanah maka yang dimaksud adalah
2. Klasifikasi kegunaan atau klasifikasi alami
penafsiran/teknis Keuntungannya :
memungkinkan pengalihan pengetahuan tentang
suatu tanah kepada tanah lainnya dalam kelompok
yang sama

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

1
Klasifikasi kegunaan/teknis: Sistem Klasifikasi tanah alami/taksonomi
didasarkan pada sejumlah sifat-
sifat-sifat khusus yang
penting bagi penggunaan tanah tertentu
di dunia bermacam-macam :

• Banyak negara menggunakan sistem klasifikasi


Klasifikasi teknis yang dihubungkan dengan yang dikembangkan sendiri oleh negaranya.
penggunaan tanah tertentu, misalnya klasifikasi :
• Kemampuan Lahan (land
(land capability)
capability) • Di Indonesia saja sekarang ini paling sedikit dikenal
• Kesesuaian lahan (land
(land suitability)
suitability) tiga sistem klasifikasi tanah yang masing-
masing-masing
dikembangkan oleh
1. Pusat Penelitian Tanah (PPT), Bogor
Klasifikasi ini dapat digunakan untuk tujuan yang
2. FAO/UNESCO
berbeda-
berbeda-beda, baik untuk pertanian maupun yang non
pertanian 3. USDA (United State Department of Agriculture).

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

Konsep Dasar Klasifikasi Taksonomi Sifat-sifat tanah ditentukan dari hasil:


• Pengamatan morfologi profil : a.l.
• Pengelompokan pedon ke dalam
warna, tekstur, struktur, konsistensi, batas
polipedon yang mempunyai sifat-sifat
lapisan/horison, pori makro dan mikro, kondisi
relatif sama perakaran, adanya ciri-ciri khusus lain seperti ada plintit,
konkresi, bercak, padas, dll

Polipedon yang • Hasil analisis di laboratorium: a.l.


sama dapat Sifat fisik tanah (tekstur, permeabilitas dll); sifat kimia
dikelompokkan tanah (KTK, Kejenuhan Basa dll);sifat mineralogi tanah.
ke dalam satuan
klasifikasi

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

2
KATEGORI-
KATEGORI-KATEGORI DARI KLASIFIKASI Pembedaan Seri Tanah
TANAH SISTEM TAKSONOMIK • Satu polipedon setara dengan satu seri tanah
• Syarat dimasukkan ke dalam satu seri tanah yang
Klasifikasi taksonomik mengolongkan individu-
sama:
individu tanah ke dalam enam tingkat generalisasi sbb:
– bahan induk sama,
– macam dan urutan horison sama;
ORDO  KATEGORI TINGGI yang diperbolehkan dalam hal:
SUBORDO  ketebalan horison, warna dan tekstur tanah
GREAT GROUP  permukaan. Tekstur tanah bawah haruslah relatif
SUBGROUP  tetap dari satu polipedon dengan polipedon yang
FAMILY  lain dalam satu seri tanah. Tekstur tanah atas
SERI  KATEGORI RENDAH haruslah juga tidak terlalu berbeda

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

Misal:
Tanah bertekstur lempung berdebu dengan
kandungan liat yang sedang.
• Sifat-sifat tanah yang digunakan sebagai
Tidak dalam satu SERI TANAH dengan pembeda pada ketegori tinggi juga dipakai
sebagai pembeda pada kategori rendah.
Tanah yang bertekstur lempung berpasir yang • Semakin rendah kategorinya semakin rinci
berkadar liat rendah. atau faktor pembedanya.
Tanah yang bertekstur liat berlempung atau liat
berdebu dengan kandungan liat tinggi

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

3
Tata Nama (Nomenklatur)
Nomenklatur) Arti Nama-
Nama-nama Tanah dalam Tingkat
Sistem Klasifikasi USDA Ordo dan Akhiran untuk Kategori yang lebih Rendah
Nama Ordo Akhiran untuk Arti asal kata
• Dalam kategori ordo nama tanah selalu diberi kategori lain
akhiran sol (solum=tanah), sedangkan suku kata ALFISOL -ALF Dari Al-Fe
sebelumnya merupakan menunjukkan sifat ANDISOL -AND Ando, tanah hitam
ARIDISOL -ID Aridus, sangat kering
utama dari tanah tersebut.
ENTISOL -ENT Recent, baru
• Untuk kategori yang lebih rendah akhiran sol GELISOL -EL Gelare, membeku
tidak dipakai lagi. Sebagai gantinya maka untuk HISTOSOL -IST Histos, jaringan
menunjukkan hubungan sifat-sifat tanah dari INCEPTISOL -EPT Inceptum, permulaan
kategori tinggi ke kategori rendah digunakanlah MOLLISOL -OLL Mollis, lunak
OXISOL -OX Oxide, oksida
akhiran yang merupakan singkatan dari nama
SPODOSOL -OD Spodos, abu
masing-masing ordo. ULTISOL -ULT Ultimus, akhir
VERTISOL -ERT Verto, berubah
Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

Contoh penamaan tanah secara taksonomik:


taksonomik:
12 Ordo tanah
Tingkat Tata Nama Arti

Ordo Ultisol ultus = akhir; perkembangan


Alfisol
tanah pada tingkat akhir Tanah-tanah dimana terdapat penimbunan liat di
Subordo Udult udus = humida, lembab,
horison bawah (=horison argilik) dan mempunyai
tidak pernah kering
Great group Fragiudult fragipan = padas rapuh,
kejenuhan basa (berdasar jumlah kation) tinggi
ditemukan fragipan yaitu > 35% pada kedalaman 180 cm dari
Subgroup Aquic Fragiudult aqua = air, kadang-kadang permukaan tanah. Liat yang tertimbun di horison
jenuh air bawah ini berasal dari horison din atasnya dan
Family Aquic Fragiudult, halus = besar butir tanah tercuci ke bawah bersama dengan gerakan air.
halus, kaolinitik, halus/ berliat halus; kaolinitik =
isohipertermik mineral liat yang dominan adalah
Tanah ini dulu termasuk tanah Mediteran Merah
kaolinit; isohipertermik = suhu tanah Kuning sebagian, Latosol, kadang-kadang juga
lebih dari 22C, perbedaan musim Podzolik Merah Kuning.
panas dan dingin < 5C)
Seri Granada pertama kali ditemukan
di Granada
Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

4
12 Ordo tanah 12 Ordo tanah
Andisol Entisol
Tanah-tanah yang mempunyai lapisan  36 cm • Tanah yang masih sangat muda yaitu baru
tingkat permulaan dalam perkembangan. Tidak
dengan sifat andik, pada kedalaman  60 cm, ada horison penciri lain kecuali epipedon ochrik,
tanah ini dulu disebut Andosol atau histik bila tanah sangat lembek (ENT-
Recent = baru).
Aridisol • Tanah ini dulu disebut Aluvial atau Regosol
Tanah-tanah yang mempunyai regim kelembaban
tanah aridik (sangat kering). Mempunyai epipedon Gelisol
ochrik, kadang-kadang dengan horison penciri • Tanah yang selalu membeku karena suhu
lain. Dulu disebut Desert Soils sangat dingin

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

12 Ordo tanah
Histosol
12 Ordo tanah
• Tanah dengan kandungan bahan organik > 20% atau
C-organik > 12% (tekstur pasir) atau bahan organik Mollisol
>30% (C-
(C-organik > 18%) (tekstur liat). Lapisan yang • Tanah yang mempunyai epipedon molik,
mengandung bahan organik tinggi tersebut tebalnya yaitu epipedon yang tebalnya > 18 cm,
> 40 cm (Histos=jaringan). berwarna hitam (gelap) dengan value
• Tanah ini sehari-
sehari-hari disebut Tanah Gambut, Tanah
organik atau Organosol.
lembab  3, kandungan bahan organik > 1%
(C-
(C-organik >0,6%), kejenuhan basa
(NH4OAc) > 50%. Agregasi tanah baik
Inceptisol sehingga tanah tidak keras bila kering
• merupakan tanah muda, tetapi lebih berkembang (Mollis = lunak). Kecuali itu seluruh solum
daripada Entisol (inceptum = permulaan). Umumnya tanah juga harus mempunyai KB (NH4OAc)
mempunyai horison kambik. Karena tanah belum 50%.
berkembang lanjut kebanyakan tanah ini cukup subur.
• Tanah ini dulu termasuk tanah Aluvial, Regosol,
• Tanah ini dulu disebut Chernozem,
gleihumus, Latosol,dll.
Brunizem, rendzina, dll.
Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

5
12 Ordo tanah 12 Ordo tanah
Spodosol
Oxisol • Tanah di mana di horison bawah terjadi penimbunan
• Tanah tua sehingga mineral mudah lapuk tinggal Fe dan Al oksida dan humus (horison
(horison spodik)
spodik) sedang
sedikit (< 10%). Kandungan liat tinggi tetapi tidak lapisan atas terdapat horison eluviasi (pencucian)
pencucian)
aktif sehingga KTK rendah. KTK (NH4OAc)  16 yang berwarna pucat (albic).
albic).
cmol(+) /kg liat dan KTK efektif (jumlah basa + Al  12 • Tanah ini dulu disebut tanah Podzol
cmol (+) /kg liat. Banyak mengandung oksida-
oksida-oksida
besi atau Al. Di lapang tanah ini menunjukkan batas-
batas- Ultisol
batas horison yang tidak jelas.
• Tanah dulu disebut tanah Latosol (umumnya Latosol • Tanah-
Tanah-tanah di mana terjadi penimbunan liat di
Merah atau Merah Kekuningan), horison bawah (horison argilik),
argilik), bersifat masam,
masam, KB
Kekuningan), Lateritik atau juga pada kedalam 180 cm < 50%. Tanah ini dulu disebut
Podzolik Merah Kuning tanah Podzolik Merah Kuning yang banyak terdapat
di Indonesia.
• Kadang-
Kadang-kadang juga termasuk tanah Latosol dan
Hidromorf Kelabu

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

Satuan Tanah FAO/UNESCO dalam


12 Ordo tanah Peta Tanah Dunia
Vertisol • Sistem ini dibuat dalam rangka pembuatan peta
• Tanah dengan kandungan liat tinggi (> 30%) tanah dunia skala 1: 5.000.000 oleh
dari seluruh horison,
horison, mempunyai sifat FAO/UNESCO.
mengembang dan mengerut (sifat vertik).
vertik). • Untuk ini telah dikembangkan suatu sistem
Kalau kering tanah mengerut sehingga tanah klasifikasi dengan dua kategori. Kategori yang
pecah-
pecah-pecah dan keras,
keras, kalau basah pertama kurang lebih setara dengan kategori
mengembang dan lengket.
lengket. Ditemukan bidang great group, sedangkan kategori kedua mirip
kilir (slicken side) dan struktur tanah baji.
baji. dengan subgroup dalam Taksonomi Tanah
• Tanah ini dulu disebut tanah Grumusol atau USDA.
Margalit • Kategori yang lebih tinggi dan lebih rendah dari
kedua kategori tersebut tidak dikembangkan.

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

6
Satuan Tanah FAO/UNESCO dalam Satuan Tanah FAO/UNESCO dalam
Peta Tanah Dunia Peta Tanah Dunia

• Untuk pengklasifikasian, digunakan horison- • Sistem ini merupakan kompromi dari berbagai
horison penciri, sebagian diambil dari kriteria- sistem.
kriteria horison penciri pada Taksonomi Tanah • Tujuannya jelas agar dapat diterima oleh semua
USDA dan sebagian dari sistem klasifikasi tanah pihak. Sistem ini disebut sebagai suatu sistem
FAO/UNESCO sendiri. satuan tanah daripada suatu sistem klasifikasi
• Nama-nama tanah diambil dari nama-nama tanah karena tidak disertai dengan pembagian
klasik terutama nama-nama tanah Rusia yang kategori yang lebih terperinci.
sudah terkenal, serta nama-nama tanah yang
digunakan di Eropa Barat, Kanada, Amerika
Serikat dan beberapa nama baru yang khusus
dikembangkan untuk tujuan ini (misalnya Luvisol
dan Acrisol).

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

Sifat Tanah dalam tingkat Great Group menurut FAO/UNESCO Sifat Tanah dalam tingkat Great Group menurut FAO/UNESCO

Fluvisol Regosol
Tanah-tanah berasal dari endapan baru, hanya Tanah yang hanya mempunyai epipedon ochrik.
mempunyai horison ochrik, umbrik, histik atau Tidak termasuk bahan endapan baru, tidak
sulfurik, bahan organik, menurun tidak teratur menunjukkan sifat-sifat hidromorfik, tidak bersifat
dengan kedalaman,berlapis-lapis.
mengembang dan mengerut (sifat vertik), tidak
didominasi bahan amorf (sifat andik).
Gleysol
Tanah dengan sifat-sifat hidromorfik
(dipengaruhi air sehingga berwarna kelabu, Lithosol
gley,dll), hanya mempunyai epipedon ochrik, Tanah yang tebalnya hanya 10 cm atau kurang, di
histik, horison kambik, kalsik atau gipsik. bawahnya terdapat lapisan batuan yang padu.

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

7
Sifat Tanah dalam tingkat Great Group menurut FAO/UNESCO Sifat Tanah dalam tingkat Great Group menurut FAO/UNESCO

Arenosol Ranker
Tanah dengan tekstur kasar (pasir), terdiri dari bahan Tanah dengan epipedon umbrik yang
albik yang terdapat pada kedalaman 50 cm atau lebih,
mempunyai sifat-
sifat-sifat sebagai horison argillik, kambik tebalnya < 25 cm. Tidak ada horison penciri lain.
atau oksik, tetapi tidak memenuhi syarat karena tekstur
yang kasar tersebut. Tidak mempunyai horison penciri
lain kecuali epipedon ochrik. Tidak terdapat sifat Andosol
hidromorfik, tidak berkadar garam tinggi. Tanah
anah dengan epipedon mollik atau umbrik atau ochrik
dan horison kambik,
kambik, serta mempunyai
Rendzina BD < 0,85 g/cc dan didominasi bahan amorf atau > 60
Tanah dengan epipedon mollik yang terdapat langsung % terdiri dari bahan vulkanik vitrik, cinder atau
di atas batuan kapur. pyroklastik vitrik yang lain.

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

Sifat Tanah dalam tingkat Great Group menurut FAO/UNESCO Sifat Tanah dalam tingkat Great Group menurut FAO/UNESCO

Vertisol Yermosol
Tanah dengan kandungan liat 30% atau lebih, Tanah yang terdapat di daerah iklim arid (sangat
mempunyai sifat mengembang dan mengerut. Kalau kering), mempunyai epipedon ochrik yang sangat
kering tanah menjadi keras dan retak-
retak-retak , karena lemah dan horison kambik, argilik, kalsik atau gipsik.
mengerut, kalau basah mengembang dan lengket.

Solonetz Xerolsol
Seperti Yermosol tetapi epipedom ochrik
Tanah dengan horison natrik . Tidak mempunyai
sedikit lebih berkembang.
horison albik dengan sifat –sifat hidromorfik dan tidak
terdapat perubahan tekstur yang tiba-
tiba-tiba.

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

8
Sifat Tanah dalam tingkat Great Group menurut FAO/UNESCO Sifat Tanah dalam tingkat Great Group menurut FAO/UNESCO

Kastanozem Phaeozem
Tanah dengan epipedom mollik berwarna coklat Tanah dengan epipedon mollik, tidak mempunyai
(kroma > 2), tebal 15 cm atau lebih, horison kalsik atau horison kalsik, gipsik, tidak mempunyai horison yang
gipsik atau horison yang banyak mengandung bahan banyak mengandung kapur halus.
kapur halus.
Greyzem
Chernozem Tanah dengan epipedom mollik yang berwarna hitam
Tanah dengan epipedon mollik berwarna hitam (kroma (kroma < 2), tebal 15 cm atau lebih, terdapat selaput
< 2), yang tebalnya 15 cm atau lebih. Sifat-
Sifat-sifat lain (bleached coating pada permukaan struktur tanah.
seperti Kastanozem.

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

Sifat Tanah dalam tingkat Great Group menurut FAO/UNESCO Sifat Tanah dalam tingkat Great Group menurut FAO/UNESCO

Cambisol Podzoluvisol
Tanah dengan horison kambik dan epipedon ochrik Tanah dengan horison argilik danbatas horison
atau umbrik, horisom kalsik atau gipsik. Horison eluviasi denga horison di bawahnya terputus-
terputus-
kambik mungkin tidak ada bila mempunyai epipedon putus (terdapat lidah-
lidah-lidah horison eluviasi =
umbrik yang tebalnya lebih dari 25 cm. tonguing).
Luvisol
Tanah dengan horison argilik dan mempunyai KB  Podzol
50% . Tidak mempunyai epipedon mollik. Tanah dengan horison spodik. Biasanya dengan
horison albik.

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

9
Sifat Tanah dalam tingkat Great Group menurut FAO/UNESCO Sifat Tanah dalam tingkat Great Group menurut FAO/UNESCO

Planosol Nitosol
Tanah dengan horison albik di atas horison yang Tanah dengan horison argilik, kandungan liat tidak
mempunyai permeabilitas lambat misaknya menurun > 20 % pada horison-
horison-horison di bawah
horison argilik atau natrik dengan horison penimbunan liat maksimum. Tidak
perubahan tekstur yang tiba-
tiba-tiba, lapisan liat berat terdapat epipedon mollik.
atau fragipan. Menunjukkan sifat-
sifat-sifat hidromorfik
paling sedikit pada Ferralsol
sebagian horison albik. Tanah dengan horison oksik.

Acrisol Histosol
Tanah dengan horison argilik dan mempunyai KB Tanah dengan epipedon histik yang tebalnya 40 cm
< 50%. Tidak terdapat epipedon mollik. atau lebih.

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

SISTEM PUSAT PENELITIAN TANAH BOGOR


Contoh penamaan satuan tanah FAO/UNESCO
Dudal- Soepraptohardjo (1957) mirip dengan sistem
• Amerika Serikat dari Baldwin, kellog, dan Thorp,
Great Subgroup Keterangan
1938; Thorp dan Smith, 1949 dengan beberapa
group
modifikasi dan tambahan.
Fluvisol Calcaric Fluvisol Fluvisol yang berkapur
• Pada tahun 1974 diterbitkan satuan FAO/UNESCO
dan tahun 1975 diterbitkan pula Soil Taxonomy dari
Gleysol Mollic Gleysol Gleysol yang mempunyai • USDA sehingga sistem Dudal-Soepraptohardjo
epipedon mollik mengalami penyempurnaan terutama menyangkut
Cambisol Humic Cambisol Cambisol yang banyak definisi jenis tanah (great group) dan macam tanah
mengandung humus (subgroup) sehingga ada beberapa nama-nama baru
yang mirip dengan FAO/UNESCO dalam Soil of The
World (1974), sedang sifat pembedanya digunakan
horison penciri seperti yang dikemukakan oleh Soil
Taxonomy (1975).

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

10
Sistem Pusat Penelitian Tanah Bogor
Sistem Pusat Penelitian Tanah Bogor
mempunyai 6 kategori yaitu:

1. Golongan (Ordo) • Pada kategori Golongan dan Kumpulan, tanah


dibedakan berdasar atas tingkat perkembangan
2. Kumpulan (Subordo)
dan susunan horison.
3. Jenis (Great Group) • Tanah-tanah diberi nama baru mulai pada
4. Macam (Subgroup) kategori Jenis Tanah (Great Group) sehingga
5. Rupa (Family) nama-nama tanah dalam tingkat Golongan
(Ordo) dan Kumpulan (Subordo) tidak dikenal.
6. Seri (Series) Pada kategori rendah (Rupa dan Seri) penciri
utamanya adalah tekstur dan drainase tanah.

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

Sistem Pusat Penelitian Tanah Bogor Sistem Pusat Penelitian Tanah Bogor

Contoh • Pada mulanya dalam kategori Macam Tanah,


Golongan : Dengan perkembangan profil tanah dibedakan berdasar atas warna tanah
Kumpulan : Mempunyai horison ABC seperti Latosol Merah, Latosol Coklat, dsb.,
Jenis Tanah : Latosol tetapi cara ini kemudian diperbaiki karena
Macam Tanah : Latosol Humik ternyata warna tanah tidak selalu menunjukkan
Rupa : Latosol Humik, tekstur halus, perbedaan sifat-sifat tanah yang nyata.
drainase baik • Nama-nama tanah dalam kategori Seri diberi
Seri : Bogor (Latosol Humik, tekstur nama menurut tempat dimana seri tanah
liat, drainase baik) tersebut pertama kali ditemukan. Nama Seri di
Indonesia belum banyak ditemukan.
Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

11
Jenis-
Jenis-jenis Tanah (Great Group) Menurut Sistem Jenis-
Jenis-jenis Tanah (Great Group) Menurut Sistem
Pusat Penelitian Tanah (1982) Pusat Penelitian Tanah (1982)

Organosol : Tanah organik (gambut) yang Grumusol : Tanah dengan kadar liat > 30%
ketebalannya > 50 cm. bersifat mengembang dan mengerut. Kalau
Litosol: Tanah mineral yang ketebalannya  musim kering tanah keras dan retak-retak
20 cm. Di bawahnya terdapat batuan keras karena mengerut, kalau basah lengket
yang padu. (mengembang).
Rendzina : Tanah dengan epipedon mollik Gleisol : Tanah yang selalu jenuh air
(warna gelap, kandungan bahan organik sehingga berwarna kelabu atau
>1%, KB > 50%. menunjukkan sifat-sifat hidromorfik lain

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

Jenis-
Jenis-jenis Tanah (Great Group) Menurut Sistem Jenis-
Jenis-jenis Tanah (Great Group) Menurut Sistem
Pusat Penelitian Tanah (1982) Pusat Penelitian Tanah (1982)

Aluvial: Tanah berasal dari endapan baru berlapis- Arenosol : Tanah bertekstur kasar dari
lapis, bahan organik jumlahnya berubah tidak bahan albik yang terdapat pada kedalaman
teratur dengan kedalaman. Hanya terdapat sekurang-kurangnya 50 cm dari permukaan
epipedon ochrik, histik atau sulfurik, kandungan atau memperlihatkan ciri-ciri mirip horison
pasir< 60%.
argilik, kambik atau oksik, tetapi tidak
memenuhi syarat karena tekstur terlalu
Regosol : Tanah bertekstur kasar dengan kadar kasar. Tidak mempunyai horison penciri
pasir > 60%, hanya mempunyai horison penciri kecuali epipedon ochrik.
ochrik, histik atau sulfurik.

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

12
Jenis-
Jenis-jenis Tanah (Great Group) Menurut Sistem Jenis-
Jenis-jenis Tanah (Great Group) Menurut Sistem
Pusat Penelitian Tanah (1982) Pusat Penelitian Tanah (1982)

Andosol: Tanah-tanah yang umumnya berwarna Latosol: Tanah dengan kadar liat > 60 %, remah
hitam (epipedon mollik atau umbrik) dan sampai gumpal, gembur, warna tanah seragam
mempunyai horison kambik; bulk density < 0,85 dengan batas-batas horison yang kabur, solum
g/cm3; banayak mengandung bahan amorf, atau dalam (> 150 cm), KB < 50%, umumnya epipedon
> 60% terdiri dari abu vulkanik vitrik, cinders atau
bahan pyroklastik lain. umbrik dan horison kambik.

Brunizem: Seperti Latosol, tetapi KB > 50%.

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

Jenis-
Jenis-jenis Tanah (Great Group) Menurut Sistem Jenis-
Jenis-jenis Tanah (Great Group) Menurut Sistem
Pusat Penelitian Tanah (1982) Pusat Penelitian Tanah (1982)

Kambisol: Tanah dengan horison kambik, atau Podsolik: Tanah dengan horison penimbunan liat
Epipedon umbrik atau mollik. Tidak ada gejala- (horison argilik), dan KB < 50% tidakmempunyai
horison albik.
gejala hidromorfik
Mediteran: Seperti tanah Podsolik (mempunyai
(pengaruh air). horison argilik) tetapi KB > 50%.
Nitosol: Tanah dengan penimbunan liat (horison Planosol: Tanah dengan horison albik yang
argilik). Dari horison penimbunan liat maksimum terletak di atas horison dengan permeabilitas
lambat (misalnya horison-horison argilik atau
ke horison-horison di bawahnya, kadar liat turun natrik) yang memperlihatkan perubahan tekstur
kurang dari 20%. Mempunyai sifat ortoksik (KTK nyata, adanya liat berat atau fragipan, dan
< 24 cmol (+)/kg liat) memperlihatkan ciri-cirihidromorfik sekurang-
kurangnya pada sebagian dari horison albik.
Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

13
Jenis-
Jenis-jenis Tanah (Great Group) Menurut Sistem
Pusat Penelitian Tanah (1982)
Survai dan Pemetaan tanah

Podsol: Tanah dengan horison penimbunan besi, Tujuan survai dan pemetaan tanah adalah
Al-oksida dan bahan organik (= horison spodik). mengklasifikasikan dan memetakan tanah
Mepunyai horison albik. dengan mengelompokkan tanah-tanah yang
sama ke dalam satu satuan peta tanah yang
Oksisol: Tanah dengan pelapukan lanjut dan sama. Sifat-sifat dari masing-masing satuan
mempunyai horison oksik, yaitu horison dengan
kandungan mineral mudah lapuk rendah, fraksi
peta tanah secara singkat dicantumkan
dengan aktivitas rendah, KTK (< 16 cmol (+)/kg dalam legenda, sedang uraian lebih detil
liat). Tanah ini juga mempunyai batas-batas dicantumkan dalam laporan survai tanah
horison yang tidak jelas. yang selalu menyertai peta tanah tersebut.
Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

• Penelitian tanah pada umumnya dimulai • Peta tanah adalah suatu peta yang
dengan pengamatan profil tanah di menggambarkan penyebaran jenis-jenis
lapang. Profil tanah terdiri dari beberapa tanah di suatu daerah, dilengkapi dengan
horison tanah yang kurang lebih sejajar legenda yang menerangkan secara
singkat sifat-sifat tanah dari masing-
dengan permukaan tanah dan dibedakan masing satuan peta. Peta tanah biasanya
satu sama lain atas dasar warna, strktur, disertai pula dengan “Laporan Pemetaan
tesktur, konsistensi, sifat-sifat kimia, Tanah” yang menerangkan lebih lanjut
susunan mineral, dll sifat-sifat dan kemampuan tanah yang
digambarkan dalam peta tersebut.
Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09 Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

14
• Masing-masing satuan peta diberi warna
yang sedapat mungkin sesuai dengan
warna tanah sebenarnya. Disamping itu
dicantumkan pula simbol-simbol atau
nomor urutnya untuk memudahkan
pembacaannya.

Modul MK Dasar Ilmu Tanah mhb 09

15

You might also like