Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Kelompok 1 Siang
2010
Pendahuluan
Obat biasanya dipakai pada mata untuk maksud efek lokal pada
pengobatan bagian permukaan mata atau pada bagian dalamnya. Larutan dalam
air paling sering dipakai untuk pengobatan. Tetes mata adalah sediaan steril yang
berupa larutan atau suspensi yang digunakan dengan cara meneteskan obat pada
selaput lendir mata disekitar kelopak mata dari bola mata. Obat yang dimasukkan
ke dalam mata harus diformulasi dan disiapkan dengan pertimbangan yang
diberikan untuk tonisitas, pH, stabilitas, viskositas dan sterilisasi. Sterilisasi
diperlukan karena kornea dan jaringan bening ruang anterior pada mata adalah
media yang bagus untuk mikroorganisme dan masuknya larutan mata yang
terkontaminasi ke dalam mata yang trauma karena kecelakaan atau pembedahan
dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
Kapasitas mata untuk mnyimpan atau menahan cairan dan salep terbatas,
pada umumnya obat untuk mata diberikan dalam volume yang kecil. Preparat
cairan sering diberikan dalam bentuk sediaan tetes dan salep dengan mengoleskan
tipis pada pelupuk mata. Volume sediaan cair yang lebih besar dapat digunakan
untuk menyegarkan atau mencuci mata.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah timbangan, cawan arloji,
sendok gelas, kertas perkamen, sendok tanduk, mortar, stamper, etiket, lem, gelas
piala, gelas ukur, kertas saring dan botol tetes. Bahan-bahan yang digunakan pada
praktikum ini yaitu acid boric, zinc sulfat, aquades, dan NaCl.
Metode
Botol plastik tetes disiapkan dan ditera sampai 25 ml, kemudian diberi
tanda. Larutan yang tadi telah dicampurkan disaring menggunakan kertas saring
ke dalm botol tetes. Filtrat pertama sebanyak 2-3 ml dipakai untuk membilas botol
kemudian dibuang. Penyaringan dilanjutkan hingga mencapai tanda tera. Botol
kemudian ditutup dan diberi etiket warna biru.
Tinjauan Pustaka
Larutan mata merupakan cairan steril atau larutan berminyak dari alkaloid
garam-garam alkaloid, antibotik atau bahan-bahan lain yang ditujukan untuk
dimasukkan ke dalam mata (Aisyah, 2009). Bahan-bahan yang digunakan pada
praktikum pembuatan larutan tetes mata adalah acid boric, zinc sulfat, NaCl, dan
aquades.
Boric acid atau asam borat (H3BO3) merupakan asam organik lemah yang
sering digunakan sebagai antiseptik, dan dapat dibuat dengan menambahkan asam
sulfat (H2SO4) atau asam khlorida (HCl) pada boraks. Asam borat juga sering
digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika, misalnya larutan asam borat
dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater.
Zinc sulfat (ZnSO4) berbentuk kristal tanpa warna dan larut dalam air.
Zinc sulfat digunakn sebagai tambahan zinc pada pakan ternak, pupuk pada
tanaman, dan bahan penyemprot pada tanaman pertanian (Anonim, 2010). Di
dalam tubuh asam borat sebagai pelengkap bagian enzim yang berguna pada
proses metabolisme protein dan karbohidrat, penyembuhan, dan mempertahankan
perumbuhan normal. Pada bahn obat, zinc sulfat berfungsi sebagai adstringensia.
Pembahasan
Sediaan ini dibuat dengan menggunakan bahan aktif yaitu asam borat atau
acidum boricum 5%, zinc sulfat, dan natrium klorida. Asam borat berfungsi
sebagai antiseptikum, zinc sulfat sebagai adstringensia, dan natrium klorida
sebagai agen tonisitas.
0,52−b1 x C
B=
b2
Dengan 0,52 sebagai ekuivalen klorida dari asam borat, b1 dan b2 adalah
penurunan titik beku air yang disebabkan oleh 1% b/v zat berkhasiat, dan C
adalah kadar zat berkhasiat dalam % b/v = g/100 ml.