Professional Documents
Culture Documents
PIDANA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH : AKBAR TRIYAS TRIESKI
KELAS : X.1
Asalamualaikum,wr,wb
Semoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi yang
membaca.
Penyusun
HUKUM PERDATA
Hukum perdata adalah segala hukum pokok yang mengatur kepentingan kepentingan
perorangan. Hukum perdata di Indonesia diberlakukan bagi :
a. Untuk golongan bangsa Indonesia asli berlaku hukum adat yaitu hukum yang sejak dulu tetap
berlku dikalangan rakyat yang sebagian besar masih belum tertulis tetapi hidup dalam tindakan-
tindakan rakyat, mengenai seala soal dalam kehidupan masyarakat.
b. Untuk golongan warga negara bukan asli yang berasal dari tionghoa dan eropa
1. Hak kebendaan merupakan hak yang bersifat mutlak yaitu dapat dipertahankan terhadap
siapapun juga
2. Hak kebendaan mempunyai zaaksgevolg/droit de suit yaitu hak it uterus mengikuti
bendanya di manapun berada atau di tangan siapapun berada.
3. Hak kebendaan yang lebih dulu terjadi mempunyai tingkatan yang lebih tinggi daripada
hak terjadi kemudian.
4. Hak kebendaan mempunyai sifat droit de preference yaitu hak yang lebih didahulukan
5. Gugatan hak kebendaan disebut gugat kebendaan.
Dalam hak perorangan gugatan hanya dapat dilakukan terhadap pihak lawannya
saja/wederpartij.
Seperti telah dijelaskan bahwa hak perdata itu dibagi menjadi dua yaitu: hak mutlak dan hak
nisbi.
1. Hak kepribadian
2. Hak yang terletak dalam hukum keluarga
3. Hak kebendaan
4.
Para ahli hukum di Indonesia berkesimpulan bahwa Hukum itu memiliki unsur-unsur dan ciri-
ciri hukum.
Unsur-unsur hukum meliputi :
Maksud dari uraian unsur-unsur hukum di atas adalah bahwa hukum itu berisikan peraturan
dalam kehidupan bermasyarakat, hukum itu diadakan oleh badan yang berwenang yakni badan
legislatif dengan persetujuan badan eksekutif begitu pula sebaliknya, secara umum hukum itu
bersifat memaksa yakni hukum itu tegas bila dilanggar dapat dikenakan sanksi ataupun
hukumna sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tiap-tiap orang harus bertindak demikian untuk menjaga ketertiban dalam bermasyarkat. Oleh
karena itu, hukum meliputi berbagai peraturan yang menentukan dan mengatur hubungan
antara orang yang satu dengan orang yang lain yang dapat disebut juga kaedah hukum yakni
peraturan-peraturan kemasyarakatan.
agar terciptanya tata tertib dalam kehidupan bermasyarakat, maka haruslah peraturan-
peraturan itu dipatuhi oleh tiap-tiap orang. Tetapi karena pada zaman dahulu pun sudah
banyak yang tidak mau mematuhi hukum, maka hukum harus mempunyai suatu sifat yang
memaksa.
1. PENGERTIAN
Hukum pidana adalah hokum yang mengatur tentang pelanggaran-pelanggaran dan kejahatan
terhadap kepentingan umum , perbuatan mana di ancam dengan hukuman yang merupakan suatu
penderitaan atau siksaan
1) prefentif (pencegahan) untuk menakut – nakuti setiap orang jangan sampai melakukan
perbuatan yang tidak baik
1) hokum pidana objektif (ius poenale) semua peratuaran tentang perintah atau larangan
terhadap pelanggaran yang mana di ancam dengan hukuman yang bersifat siksaan ,
dibagi 2 :
hokum yang mengatur tentang apa , siapa, dan bagai mana orang dapat dihukum
ialah hak Negara atau alat-alat untuk menghukum berdasarkan hokum pidana objektif .
Ialah hokum pidana yang berlaku untuk setiap penduduk kecuali anggota ketentaraan
1. TINDAK PIDANA
pengertian tindak pidana (delik )
delik adalah perbuatan yang melanggar UU , dan oleh karena itu bertentangan dengan UU
yang dilakukan dengan sengaja oleh orang yang dapat di pertanggung jawabkan atau
perbuatan yang dapat dibebankan oleh hokum pidana .
2. unsure-unsur
perbuatan :
3) unsure subjektif
Tujuan hukum pidana memberi system dalam bahan-bahan yang banyak dari hukum: azas-azas
dihubungkan satu sama lain sehingga dapat dimasukkan dalam satu system. Penyelidikan secara
demikian adalah dogmatis yuridis. Peninjauan bahan-bahan hukum pidana terutama dilakukan
dari sudut pertanggung jawaban manusia tentang perbuatan yang dapat dihukum.
Pada prinsipnya sesuai dengan sifat hukum pidana sebagai hukum public tujuan pokok
diadakannya hukum pidana ialah melindungi kepentingan –kepentingan masyarakat sebagai
suatu kolektiviteit dari perbuatan-perbuatan yang mengancamnya atau bahkan merugikannya
baik itu datang dari perseorangan maupun kelompok orang (suatu organisasi). Berbagai
kepentingan bersifat kemasyarakatan tersebut antara lain ialah ketentraman, ketenangan dan
ketertiban dalam kehidupan masyarakat.