You are on page 1of 2

Ziyad fakhri M (2009-71-182) kelas O

RANGKUMAN BAB 1
BAGIAN-BAGIAN SISTEM DISTRIBUSI

Definisi

Sistem jaringan distribusi tenaga listrik adalah semua bagian-bagian sebuah sistem tenaga
listrik, mulai dari sumber daya sampai dengan peralatan depan langganan (Service Entrance) dari
konsumen.

Sumber Daya

Sumber daya dapat berupa pembangkit-pembangkit yang ada di dekat pusat-pusat beban,
dapat juga merupakan substation-substation sebagai pengakhiran dari sebuah transmisi jarak jauh.

Contoh: G. I. (substation) Cawang

Sistem distribusi pada umumnya dibagi atas 6 bagian:

1. Jaringan sub-transmisi
2. Gardu induk distribusi (Distribution Substation)
3. Jaringan primer (Primary Feeder)
4. Transformator distribusi
5. Jaringan sekundeer
6. Peralatan depan (dari) langganan / meter listrik

transmisi
Sumber daya besar
33kV 66kV 110kV 132kV dsb.
Jaringan sub-transmisi

Gardu induk distribusi

Asing Indonesia3,3kV
6kV, 6,6kV
20kV 22kV
Jaringan
66kV primer

Trafo distribusi
380V 220V
Jaringan sekunder

Langganan (pelanggan)
Ziyad fakhri M (2009-71-182) kelas O

Untuk industri-industri besar daya listrik diambil langsung dari sumber daya besar / gardu
induk distribusi, atau dia punya gardu distribusi sendiri.

Kira-kira begitulah diagram satu garis namun tidak selalu tepat seperti itu.

Fungsi sistem distribusi adalah mengambil energi listrik dari sumber daya dan membagi atau
mendistribusikannya ke pelanggan.

Baik-buruknya pendaya-gunaan suatu jaringan distribusi dalam melaksanakn fungsi tersebut


diukur berdasarkan:

1. Pengaturan tegangan
2. Kontinuitas pelayanan
3. Keluwesan (fleksibilitas)
4. Efisiensi
5. Terpenting: HARGA

Dapat disingkat: masalah sistem distribusi adalah merencanakan, membuat, membangun,


mengusahakan, memelihara sebuah sistem distribusi yang akan menyalurkan
listrik yang cukup besarnya dan mutunya untuk waktu yang sementara dan masa
mendatang dengan harga yang semurah-murahnya.

Penjelasan kelima butir di atas:

1. Vs Vr
220v 220 ± (5% - 10%) = 198v – 242v
2. Tegangan tinggi mudah terganggu (putus, disambar petir, dsb.) maka kontinuitas tidak baik.
3. Harus luwes untuk perubahan-perubahan kecil, agar dapat memenuhi tambahan-tambahan
beban dengan modifikasi sistem jaringan seminim mungkin.
Secara singkat: keluwesan dapat dijaga dengan membuat kapasitas sistem jaringan selalu
dekat dengan kapasitas permintaan beban. Dengan begitu pengggunaan
dana investasi lebih kecil / lebih ekonomis.
4. Harus seoptimal mungkin termasuk penggunaan sumber daya, uang, dan tenaga manusia.
5. Harga keseluruhan dari dari suatu distribusi harus serendah mungkin termasuk
pembangunan, pengusahaan, dan pemeliharaan, namun harus sejalan dengan mutu
pelayanan yang dibutuhkan beban tersebut. Sebagaimana semua perencanaan lain harus
semurah mungkin.

You might also like