You are on page 1of 4

Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri oportunistik yang menyerang

individu ketika sistem tubuh lemah. Bakteri ini memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Ordo : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Spesies : Epidermidis

Ciri
Bakteri ini merupakan gram positif, berbentuk kokus, berdiameter 0,5-1,5 µm.
Berkoloni mengerombol menyerupai buah anggur. Koloni biasanya berwarna putih atau
krem.

Habitat
Hidup dipermukaan kulit dan membrane mukosa manusia maupun hewan sebagai
flora normal.

Sifat
Merupakan flora normal dalam keadaan manusia atau hewan sehat. Bakteri ini
menjadi patogen atau oportunistik ketika kondisi manusia atau hewan tidak baik. Bakteri
ini merupakan bakteri yang tergolong :
1. Koagulase Negatif
Koagulase merupakan protein ekstraseluler yang mengikat prothrombin hospes
dan membentuk komplek yang disebut staphylothrombin. Karakteristik aktifitas
protease pada thrombin diaktifasi dalam komplek tersebut, menghasilkan konversi
fibrinogen menjadi fibrin. Bakteri S, epidermidis tidak dapat membentuk kompleks
tersebut sehingga darah darah dari hospes tidak mengumpal.
2. Katalase positif
Uji katalase digunakan untuk mengetahui aktivitas katalase pada bakteri. Bakteri
S. epidermidis memproduksi enzim katalase yang dapat memecah H 2O2 menjadi H2O
dan O2. Karena H2O2 dapat menjadi racun bagi bakteri ini selain itu proses tersebut
merupakan mekanisme pernafasan dari bakteri tersebut.
3. Non Hemolitik
Bakteri ini tidak dapat menghemolisis darah pada media.
4. Anaerob fakultatif pada respirasi atau fermentasi
Bakteri ini dapat hidup dan bermetabolisme dalam lingkungan yang mengandung
sedikit oksigen terlarut atau sama sekali tidak mengandung oksigen
5. Uji Reduksi Nitrat Positif Lemah
Bakteri ini dapat mengubah senyawa nitrat menjadi di nitrit dengan bantuan
enzim nitrat reduktase dalam metabolismenya.
6. Positif Produksi Urease
Bakteri ini dapat menguraikan urea menjadi amonia dan karbondioksida dengan
bantuan enzim urease.
7. Bakteri ini dapat memanfaatkan glukosa, sukrosa, laktosa menjadi asam dalam proses
metabolisme
8. Tidak memiliki enzim gelatinese sehingga tidak bisa menghidrolisis gelatin
9. Dinding sel S. epidermidis mengikat trasferin sehingga memperoleh besi. protein
permukaan tetramers GAPDH (dehidrogenase gliseraldehida-3-fosfat) diyakini
mengikat transferin dan menghapus besi, besi yang ditransfer ke permukaan
lipoprotein, kemudian untuk mengangkut protein yang membawa besi ke dalam sel
(Salyers, 2002)

Mekanisme Infeksi
Kemampuan untuk membentuk biofilm pada perangkat plastik (peralatan rumah
sakit) merupakan faktor utama virulensi S. epidermidis. Biofilm berupa lendir atau kapsul
sehingga tahan terhadap imun pada alat medis (Fitzpartrick, 2005). Lendir tersebut terdiri
dari asam teichoic yang terdapat pada dinding sel.
Protein permukaan yang mengikat darah dan protein matriks ekstraseluler. Kapsul
S. epidermidis, yang dikenal sebagai polysaccharide intercellular adhesion (PIA) terdiri
dari polisakarida sulfat. menciptakan multilayer biofilm. Biofilm menurunkan aktivitas
metabolisme bakteri dalam diri mereka. Lalu metabolisme menurun dan menyebabkan
gangguan difusi antibiotik sehingga antibiotik sulit tidak dapat merusak bakteri ini.
Biofilm yang dihasilkan S. Epidermidis ternyata dapat menghambat pertumbuhan
koloni pada S. aureus . Esp2 protease serin, 3 disekresikan oleh subset dari Staphylococcus
epidermidis yang dapat menghancurkan biofilm dari S. aureus (iwase, 2010).
Tahan organisme yang paling sering ditemukan dalam usus, tetapi organisme hidup
bebas pada kulit juga bisa menjadi resisten akibat paparan rutin terhadap antibiotik
disekresikan dalam keringat. S. epidermidis sering resisten terhadap antibiotik, termasuk
penisilin, amoksisilin, dan methicillin.

Daftar Pustaka

Fitzpatrick F, Humphreys H, O'Gara JP. The Genetics Of Staphylococcal Biofilm Formation--


Will A Greater Understanding Of Pathogenesis Lead To Better Management Of Device-
Related Infection? Clin Microbiol Infect. 2005 Dec;11(12):967-73.
Jodi A. Lindsay (2008). Staphylococcus: Molecular Genetics. Caister Academic Press.
Iwase, Tadayuki. Yoshio Uehara. Hitomi Shinji. Akiko Tajima. Hiromi Seo. Koji Takada.
Toshihiko Agata. Yoshimitsu Mizuno. Staphylococcus Epidermidis Esp Inhibits
Staphylococcus Aureus Biofilm Formation And Nasal Colonization. Nature 465.
346–349. (20 May 2010)
Salyers, Abigail A. And Whitt, Dixie D. "Bacterial Pathogenesis: A Molecular Approach".
Second Ed. ASM Press (2002). Washington, D.C.
TUGAS TERSTRUKTUR
PENYAKIT MIKROBIAL DAN PARASITER 1

Staphlyococcus epidermidis

Disusun oleh :

Prima Santi 0911310056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER HEWAN


PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010

You might also like