Professional Documents
Culture Documents
Dengan mengenal perbedaan gaya-gaya yang mendasar ini, orangtua dan guru akan lebih mudah
menemukan referensi gaya belajar yang paling efektif untuk anak atau siswa didiknya. Menurut
para pakar, ada beberapa tipe gaya belajar :
1. Tipe VISUAL
Ini merupakan kecenderungan gaya belajar dengan menggunakan indera penglihatan. Pada
model gaya belajar ini, informasi data visual terbagi menjadi data berupa teks (tulisan, huruf,
angka, simbol) dan berupa gambar (foto, diagram).
Kendala dari tipe visual antara lain tak suka berbicara di depan kelompok dan tak suka
mendengarkan orang lain, tahu apa yang harus dikatakan tapi tak bisa mengungkapkan dengan
kata-kata, serta tulisan tangannya berantakan sehingga tak terbaca. Anak dari kelompok visual
juga biasanya kurang mampu mengingat informasi yang disampaikan secara lisan.
Cara menstimulasi:
Gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran. Perangkat
grafis bisa berupa film, slide, ilustrasi, coretan, atau kartu-kartu gambar berseri yang bisa dipakai
untuk menjelaskan informasi secara berurutan. Mintalah anak untuk menghapal dengan
membayangkan obyek atau materi yang sedang dipelajarinya.
2. Tipe AUDITORY
Tipe Auditory merupakan kecenderungan gaya belajar dengan menggunakan indera
pendengaran. Pada model gaya belajar ini informasi terbagi menjadi data berupa bahasa dan
nada.
Kendala anak dengan tipe auditory antara lain cenderung banyak omong, tak bisa belajar dalam
suasana berisik atau ribut, apalagi bila anak memiliki konsentrasi yang lemah. Anak juga lebih
memperhatikan informasi yang didengarnya, jadi kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di
lingkungannya.
Cara menstimulasi:
Bekali anak dengan tape recorder untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di
sekolah. Libatkan anak dalam kegiatan diskusi, coba bacakan informasi, kemudian meringkasnya
dengan bentuk lisan dan direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami.
3. Tipe KINESTETIK
Kecenderungan gaya belajar dengan menggunakan indera tubuh. Pada model gaya belajar
kinestetik, informasi terbagi menjadi data berupa gerakan dan sentuhan.
Kendalanya, anak sulit mempelajari hal-hal yang abstrak, tak bisa belajar di sekolah-sekolah
yang bergaya konvensional di mana guru menjelaskan dan anak duduk diam. Kapasitas energi
anak cukup tinggi, sehingga bila tidak disalurkan akan berpengaruh terhadap konsentrasi
belajarnya.
Cara menstimulasi:
Bersekolah pada sekolah yang menganut sistem active learning di mana siswa banyak terlibat
dalam proses belajar. Dengan begitu, kemampuannya dapat berkembang optimal. Untuk siswa
yang memiliki kapasitas energi berlebih, sebaiknya diberikan aktivitas fisik, seperti kegiatan
olahraga atau kesenian. Salurkan energi dengan memberikan kebebasan beraktivitas sebelum
belajar, sehingga anak bisa duduk tenang selama belajar.