LANJUT I. Perubahan Yang terjadi Pada Status Gizi Lansia 1. Perubahan anatomi dan fisiologi 2. Proses anabolisme melampaui katabolisme 3. Gangguan fungsi organ 4. Kehilangan progresif Lean Body Mass II. Faktor-faktor Malnutrisi Lansia antara lain 1. Penurunan indera 2. Gangguan Saluran cerna digestif 3. Perubahan metabolisme 4. Gangguang fungsi ginjal 5. Menurunnya fungsi jaringan III. Nutrisi Enteral pada Lansia 1. Diberikan pada Lansia yang akan atau sudah mengalami malnutrisi 2. Ketidakmampuan oral feeding 3. Akan mengalami home care 4. Program nutrisi disesuaikan antara lain pemenuhan kebutuhan pola hidup di rumah 5. Perlu pemantauan berkala IV. Nutrisi Parenteral
1. Pasien malnutrisi tidak mampu mencerna
atau menyerap nutrian secara oral. 2. Peripheral parenteral nutrition (PPN) untuk nutrisi parsial atau total maksimal 2 minggu. 3. Total Parenteral Nutrition (TPN) bila PPN terbatas, bisa lebih dari 2 minggu V. Pedoman Umum Gizi Seimbang untuk Lansia
1. Makan dengan aneka ragam makanan
2. Makan sumber KH kompeks (serealia, umbi) 3. Batasi lemak dan minyak yang berlebihan 4. Gunakan lemak nabati daripada hewani 5. Makan zat besi yang cukup (red meat) atau sayur hijau 6. Minum air bersih (non contaminated), aman 7. Kurangi makanan, jajan (kudapan), minuman yang tinggi gula murni dan lemak 8. Tingkatkan frekuensi konsumsi hewani laut (Omega 3) 9. Gunakan garam beryodium , tetapi batasi penggunaanya 10 Hindari makanan antara lain pengawet, pewarna 11. Tingkatkan konsumsi sayur/buah warna hijau, kuning, orange yang mengandung serat