You are on page 1of 3

KOMODITAS TANAMAN SEREH WANGI

Informasi Umum
√ Sereh wangi dikenal dengan berbagai nama daerah, seperti sere mangat (Aceh),
sange-sange (Toba), sere (Gayo, Jawa, Madura), sarai (Minangkabau), sorai
(Lampung), sereh (Sunda), see (Bali), patahampori (Bima), kendoung witu
(Sumba), nau sina (Roti), bu muke (Timor), tenian nalai (Leti), timbuala
(Gorontalo), langilo (Buol), dirangga (Goram), hisa-hisa (Ambon), isola (Nusa
laut), bisa (Buru), hewuwu (Halmahera). Sedangkan nama asingnya adalah
citronella grass.
√ Sereh wangi diduga berasal dari Srilanka. Nama latinnya adlah Cymbopogon
nardus L., termasuk dalam suku Poaceae (rumput-rumputan).
√ Varietas sereh wangi yang paling dikenal adalah varietas mahapengiri dan varietas
lenabatu. Var mahapengiri mampu memberikan mutu dan rendemen minyak yang
lebih baik dibandingkan var lenabatu.
√ Kedua Var tersebut dapat dibedakan dengan melihat / mengamati pertumbuhan
daunnya. Daun sereh wangi var mahapengiri pada umur 6 bln akan merunduk,
sehingga tinggi rumpun kurang dari 1 meter, sedangkan var lenabatu rumpunnya
akan tumbuh lebih tinggi. Rumpun var mahapengiri berbentuk lebar dan rendah
serta membutuhkan lahan yang lebih subur, sedangkan var lenabatu rumpunnya
tinggi dan dapat tumbuh pada lahan yang kurang subur.
Syarat tumbuh dan budidaya
√ Umumnya akan tumbuh di daerah dengan ketinggian rendah sampai dengan 4.000
m dpl. Namun pertumbuhan akan optimal pada areal dengan jenis tanah alluvial
yang subur pada ketinggian sampai 2.500 m dpl, beriklim lembab dengan curah
hujan merata sepanjang tahun.
√ Pertumbuhan kurang baik pada tanah yang liat dengan tekstur ringan dan menahan
air. Tanah berpasir dan cukup subur lebih baik daripada tanah berkapur untuk
pertumbuhan sereh wangi.
√ Iklim yang dikehendaki adalah yang mempunyai curah hujan 1.800 – 2.500 mm
per tahun dengan distribusi yang meratadalam waktu 10 bulan.
√ Derajat keasaman (pH) yang disukai 6,0 – 7,5. Sinar matahari harus cukup.
√ Perbanyakan tanaman yang paling mudah adalah dengan pemecahan rumpun
tanaman dewasa.
√ Sereh wangi yang akan diambil minyak atsirinya agar dipangkas sebelum
munculnya bunga, karena jika bunganya sudah muncul maka mutu minyaknya
akan lebih rendah.
√ Panen daun sereh wangi pertama kali pada saat sudah berumur enam bulan sejak
penanaman, panen selanjutnya dapat dilakukan tiga kali setiap tahunnya.
√ Kriteria/saat panen ditetapkan berdasarkan perkembangan, tinggi dan tingkat
kedewasaan tanaman. Ketepatan waktu panen sangat berpengaruh pada mutu dan
rendemen minyak atsirinya.
√ Waktu panen dilakukan sebaiknya pada pagi hari. Pemangkasan daun jangan
terlalu rendah, cukup di pangkal daun karena bagian di bawah pangkal daun tidak
mengandung minyak atsiri.
√ Tanaman sereh wangi dapat hidup sampai 6 tahun, tapi produktivitasnya sudah
menurun.

Tabel Kriteria Kesesuaian Lahan dan iklim Tanaman Sereh Wangi


Kesesuaian S1 (amat sesuai) S2 (Sesuai) S3 (Hampir N (tidak
Parameter sesuai) sesuai)
Ketinggian (m dpl) 180 - 250 100 - 1000 < 700 >1500
Jenis Tanah Andosol, Latosol Regosol, Podsolik, Lainnya Lainnya
Kambisol
T Kedalaman air tanah > 100 75 - 100 50 - 75 < 50
A Tekstur Lempung Lempung Pasir Liat berat
Berpasir, Liat
berpasir
N Drainase Baik Agak Baik Agak Terhambat Terhambat
Kemasaman (pH) 6-7 5-7 5 – 5,5 <5 ;>7
A K2O (me/100g) 41 - 60 21 - 20 10 - 20 < 10
C-Organik (%) >5 3-5 2-3 <1
H P2O5 (ppm) 26 - 35 16 - 25 10 - 15 < 10
KTK (me/100 gr) 25 - 40 17 - 24 5 - 16 <5
I Curah hujan (mm) 3000 - 4000 250 - 3000 > 4500 ; < 2500 > 5000 ;
<1500
K Hari hujan 270 150 - 180 < 150 < 150
L Bulan basah per tahun 11 - 12 10 - 11 6 - 10 <6
o o o o o o o
I Temperatur ( C) 18 – 25 18 – 25 >25 ; < 18 > 35o
M Kelembaban (%) 60 - 70 60 - 70 70 - 90 >90

Minyak sereh wangi


√ Dalam dunia perdagangan dikenal dua tipe minyak sereh wangi, yaitu tipe Ceylon
dan tipe Jawa (Indonesia). Tipe Ceylon kebanyakan diproduksi di Srilanka,
sedangkan tipe Jawa diproduksi selain di jawa juga dibeberapa negara lain seperti
Cina, Honduras dan Guatemala.
√ Mutu Minyak sereh wangi tipe Ceylon tidak dapat menyaingi mutu tipe Jawa.
√ Daerah penanaman dn produksi minyak sereh wangi di Indonesia terutama di
Jawa, khususnya di Jabar dan Jateng. Menurut data Stastistik, daerah yang
mengembangkan sereh wangi hanya di Riau, Jabar, Jateng, Kalbar dan Sulsel.
√ Pangsa produksi minyak sereh wangi Jabar & Jateng mencapai 95 % dari total
produksi Indonesia. Daerah sentra produksi di Jawa Barat adalah : Pandeglang,
Bandung, Sumedang, Ciamis, Cianjur, Lebak, Garut dan Tasikmalaya. Sedangkan
di Jateng adalah Cilacap dan Pemalang.
 Beberapa negara yang selalu aktif membeli minyak sereh wangi Indonesia antara
lain adalah Singapura, Jepang, AS, Australia, Belanda, Inggris, Perancis, Jerman,
Italia, India, dan Taiwan. Dengan pembeli utama adalah AS, Preancis, Italia,
Singapura dan Taiwan.
Mutu Minyak sereh wangi
 Mutu minyak sereh wangi ditentukan oleh kandungan komponen utamanya dan
kemurniannya. Komponen utama adalah kandungan sitronelal dan geraniol, yang
biasanya dinyatakan dalam geraniol jumlah. Tidak boleh mengandung bahan
asing, seperti minyak lemak, alcohol, m. tanah, m. terpentin, etilen glikol, hekslen
glikol.
 Kriteria mutu berdasarkan SII 0025/1979 untuk minyak sereh wangi jawa adalah :
• Warna: kuning pucat sampai kuning kecoklatan
• Geraniol-jumlah : minimum 85%
• Sitronelal : minimum 35%
• Sisa penyulingan uap : maksimum 2,5
• Titik nyala : 74o C
• Alkohol (ethanol), minyak lemak, & minyak pelican : negatif
• Kelarutan dalam alcohol 80 % : 1:2 jernih dan seterusnya opalensi
(maksimum)
 Kriteria mutu untuk minyak sereh wangi jawa berdasarkan Essential Oil
Association of USA (EOA) adalah :
• Penampilan, Warna, bau : minyak kurang encer, warna kuning muda sampai
kuning kecoklatan, bau aldehid
• Bobot jenis pada 25o C : 0,875 – 0,893
• Putaran optik : (-)0o30 – (-) 6o
• Indeks refraksi pada 20oC : 1.4660 – 1.4745
• Kandungan geraniol : 85 – 97 %
• Kandungan sitronelal : 30 – 45 %
• Kelarutan dalam alkohol 80 % : larutan jernih dalam 1 – 2 volume, dan
seterusnya opalensi

Kegunaan minyak sereh wangi


 Digunakan dalam industri, terutama sebagai pewangi sabun, sprays,
desinfektans, bahan pengilap dan aneka ragam preparasi teknis.

Proses produksi minyak sereh wangi


 Proses pengambilan minyak sereh wangi dilakukan melalui proses
penyulingan. Rendemen rata-rata minyak sereh wangi sekitar 0,6 – 1,2 %,
tergantung jenis sereh wangi, serta penanganan dan efektifitas
penyulingannya.
 Hal penting yang perlu diperhatikan dalam peningkatan mutu minyak sereh
wangi diantaranya adalah penanganan terhadap daun hasil panen yang akan
diambil minyaknya. Sebelum disuling daun tersebut sebaiknya dikeringkan
dulu beberapa saat, dlam cuaca baik membutuhkan waktu 3 – 4 jam. Selama
pengeringan daun harus dibolak balik.
 Daun setelah dikeringkan hendaknya segera dilakukan penyulingan, karena
penyimpanan daun yang terlalu lama akan menurunkan mutu minyak sereh
wangi yang diperoleh.

You might also like