Professional Documents
Culture Documents
Dividen
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham
yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi
perusahaan, tapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama
suatu bisnis.
BUNGA
"Suku bunga tetap" adalah suku bunga pinjaman tersebut tidak berubah sepanjang
masa kredit.
"Suku bunga mengambang" adalah suku bunga yang berubah-ubah selama masa
kredit berlangsung dengan mengikuti suatu kurs referensi tertentu seperti misalnya
LIBOR dimana cara perhitungannya dengan menggunakan sistim penambahan marjin
terhadap kurs referensi
Piramida Penduduk
Piramida Penduduk
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk grafik
yang disebut piramida penduduk. a. Bentuk-bentuk Piramida Penduduk
Bentuk piramida penduduk dibadakan menjadi tiga macam yaitu :
1. Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak
dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi,
contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil.
2. Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda hampir sama dengan
usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika
Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.
3. Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih
besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya:
negara-negara yang baru dilanda perang.
Gambar bentuk-bentuk piramida penduduk di negara berkembang dan negara maju
1. Piramida Penduduk Expansif memiliki ciri-ciri : a. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
b. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit c. Tingkat kelahiran bayi tinggi d. Pertumbuhan penduduk tinggi
2. Piramida Penduduk Stasioner memiliki ciri-ciri : a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama b.
Tingkat kelahiran rendah c. Tingkat kematian rendah d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat
3. Piramida Penduduk Constructive memiliki ciri-ciri : a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia
dewasa atau tua b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding
dengan tingkat kematian d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang
b. Kondisi Penduduk Indonesia
History of Java
Musti kita akui, dalam banyak hal Sir Thomas Stamford Raffles lebih mengenal Jawa
ketimbang orang Jawa sendiri. Hampir dua abad berlalu, jejak rekamnya dalam karya tulis
membuat generasi kita saat ini berdecak kagum. Lebih daripada itu, ungkapan Sir Thomas
Stamford Raffles mengenai Jawa pada abad XIX lalu. cukup menyentak Mungkin sebagai
orang Jawa, kita akan terperanjat oleh pendapat Gubernur Jenderal Inggris di Pulau Jawa
antara tahun 1811-1816, tatkala ia berkata, “Saya yakin tidak ada orang yang memiliki
informasi mengenai Jawa sebanyak yang saya miliki….”
Namun demikian, begitu kita baca master piece Raffles bertitel The History of Java, dalam
banyak hal ia benar adanya. Jika pembaca Indonesia ingin mengetahui kehidupan masyarakat
Jawa di masa lalu, buku The History of Java tersebut merekam eksotisme dunia Jawa yang
penuh dengan keanekaragaman serta keunikan geografis dan budaya tiada tara.
The History of Java terbit pertama kali di Inggris pada 1817 dalam dua volume. Secara garis
besar, buku yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia setebal 904 halaman oleh
penerbit Narasi Yogyakarta pada 2008 tersebut berisi antara lain keadaan demografis,
informasi mengenai penduduk asli Jawa, keadaan pertanian, kepercayaan dan upacara
keagamaan, bahasa, serta beberapa hal menarik lainnya. Dalam konteks ini, Raffles telah
mempromosikan obyek-obyek wisata eksotik di Pulau Jawa lebih dari satu abad silam di
Benua Eropa pada khusunya, dan dunia pada umumnya.
Kita pasti dibuat takjub oleh narasi lengkap Thomas Stamford Raffles pada buku The
History of Java --yang juga dikenal sebagai pendiri kota dan negara kota Singapura—tatkala
ia menggambarkan secara detail situs purbakala atau reruntuhan candi-candi Hindu dan
Budha di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Simak penggambaran Raffles tentang Candi Loro Jonggrang Prambanan di Jawa Tengah
pada masa itu, “Setelah mengunjungi tempat itu kembali, saya semakin jelas bahwa Candi
Loro Jonggrang pada dasarnya terdiri dari dua puluh bangunan terpisah, di samping yang
tertimbun dan hilang. Semuanya enam candi besar dan dua candi kecil dengan lapisan
dinding kedua, dan dua belas candi kecil lainnya yang saling berkesesuaian satu sama lain,
bentuknya segi empat dengan eksterior dinding bagian dalam. … Dalam hidupku, aku tidak
pernah bertemu dengan hasil karya manusia yang menakjubkan dan selesai dibangun, dengan
ilmu serta rasa dari era panjang yang terlupakan. Terpuruk bersama dalam sebuah petunjuk
yang kecil dalam sebuah titik kecil ….”
Tidak diragukan lagi, Raffles dalam masa tugasnya yang singkat di Pulau Jawa melalui buku
The History of Jawa telah memperkenalkan kepada publik Eropa tentang segala hal
mengenai Pulau Jawa beserta keanekaragaman budaya di dalamnya. Dalam konteks tulisan
ini, ia telah berhasil mempromosikan situs-situs purbakala berupa candi-candi eksotis Hindu
dan Budha yang kini kita kenal sebagai obyek turisme di Pulau Jawa Indonesia. Dan jangan
lupa, karya nyata Raffles pada masa itu ialah ia turut pula mempelopori pemugaran cagar
budaya bersejarah itu.
“Tugas saya adalah untuk menunjukkan pada publik, menekankan pada bentuk waktu yang
saya gunakan, dan tanpa bias dari opini-opini yang disusun sebelumnya ataupun dari teori
baru terhadap informasi yang saya miliki. Peninggalan kuno di Jawa, bagaimanapun
memberikan kesempatan untuk memperkirakan sebuah subyek dengan lebih luas dan
menarik. Saya harus menyerahkan keputusan kepada para pembaca mengenai opini beberapa
opini yang berhubungan dengan asal dan tujuan dibuatnya peninggalan-peningalan kuno itu,”
kata Raffles.
=oOo=
Selain Pulau Bali sebagai sebagai tujuan pariwisata internasional yang termasyur, Pulau Jawa
sejak dulu juga dikenal sebagai tujuan pariwisata internasional. Selain memilki pemandangan
indah yang tidak kalah dengan Bali, Pulau Jawa memiliki warisan budaya yang
mengagumkan, seperti peninggalan-peninggalan kuno yang telah sekilas dijelaskan di atas.
Akan tetapi, menurut saya, sumber yang lebih luas dan lebih mengesankan bagi Jawa dapat
ditemukan pada pribadi masyarakatnya. Salah satu hal penting yang mendasari sikap hidup
masyarakat Jawa ialah ketaatannya pada tradisi. Tradisi tersebut pada diri masyarakat Jawa
tercermin pada kecintaan akan perdamaian, kehangatan keluarga, keselarasan lingkungan,
keharmonisan sosial, dan penghargaan kepada leluhur.
Di samping obyek-obyek pariwisata yang telah ada dikembangkan, tidak boleh dilupakan
pula untuk tetap menjaga tradisi masyarakatnya. Keterpaduan antara tradisi masyarakat dan
obyek pariwisata inilah, yang akan menjadikan pariwisata di pulau Jawa tahan terhadap
guncangan apapun
Penyimpangan Sosial
2. Menurut James W. Van Der Zanden perilaku menyimpang yaitu perilaku yang bagi
sebagian orang dianggap sebagai sesuatu yang tercela dan di luar batas toleransi.
Menurut Lemert penyimpangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyimpangan
primer dan penyimpangan sekunder. Penyimpangan primer adalah suatu bentuk perilaku
menyimpang yang bersifat sementara dan tidak dilakukan terus-menerus sehingga masih
dapat ditolerir masyarakat seperti melanggar rambu lalu lintas, buang sampah sembarangan,
dll. Sedangkan penyimpangan sekunder yakni perilaku menyimpang yang tidak mendapat
toleransi dari masyarakat dan umumnya dilakukan berulang kali seperti merampok,
menjambret, memakai narkoba, menjadi pelacur, dan lain-lain.
Penyimpangan Kolektif adalah suatu perilaku yang menyimpang yang dilakukan oleh
kelompok orang secara bersama-sama dengan melanggar norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat sehingga menimbulkan keresahan, ketidakamanan, ketidaknyamanan serta tindak
kriminalitas lainnya.
Bentuk penyimpangan sosial tersebut dapat dihasilkan dari adanya pergaulan atau
pertemanan sekelompok orang yang menimbulkan solidaritas antar anggotanya sehingga mau
tidak mau terkadang harus ikut dalam tindak kenakalan atau kejahatan kelompok.
Pasar
BAB 9. PASAR.
Dari Crayonpedia
Langsung ke: navigasi, cari
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 PASAR
o 1.1 A. Pengertian Pasar
o 1.2 B. Fungsi Pasar
1.2.1 1. Pasar sebagai Sarana Distribusi
1.2.2 2. Pasar sebagai Pembentuk Harga
1.2.3 3. Pasar sebagai Sarana Promosi
o 1.3 C. Macam-Macam Pasar
1.3.1 1. Pasar Menurut Barang yang Diperjualbelikan
1.3.2 2. Pasar Menurut Waktu Bertemunya Penjual dan
Pembeli
1.3.3 3. Pasar Menurut Luasnya Kegiatan Distribusi
1.3.4 4. Pasar Menurut Fisik Pasar
1.3.5 5. Pasar Menurut Bentuk dan Strukturnya
o 1.4 D. Peranan Pasar
1.4.1 1. Peranan Pasar bagi Produsen
1.4.2 2. Peranan Pasar bagi Konsumen
1.4.3 3. Peranan Pasar bagi Pembangunan
1.4.4 4. Peranan Pasar bagi Sumber Daya Manusia
o 1.5 E. Hubungan antara Pasar dengan Distribusi
1.5.1 1. Fungsi Pertukaran
1.5.2 2. Fungsi Penyediaan Fisik
PASAR
Pada bab sebelumnya, kalian telah membahas mengenai bagaimana sebuah
barang dapat sampai ke konsumen, yaitu dengan cara distribusi. Dalam proses
distribusi, barang disalurkan melalui saluran-saluran distribusi yang ada. Pada
saluran-saluran distribusi tersebut terdapat lembaga-lembaga distribusi. Salah
satu lembaga distribusi yang biasa digunakan untuk menyalurkan hasil produksi
dan sebagai tempat untuk transaksi jual beli dinamakan pasar. Pasar awalnya
timbul di persilangan jalur lalu lintas yang penting, seperti di pelabuhan. Pasar
kemudian meluas, baik bentuk, jenis komoditas yang dijual, maupun proses
transaksinya. Supaya kalian lebih memahami mengenai bentuk-bentuk pasar
dan peranan pasar dalam kegiatan ekonomi, kalian dapat menyimak
pembahasan-pembahasan berikut ini.
A. Pengertian Pasar
Apakah rumah kalian dekat pasar? Pernahkah kalian pergi ke pasar? Tentunya
pasar bukan merupakan hal baru bagi kalian. Di antara kalian mungkin pernah
ke pasar. Akan tetapi, banyak hal yang belum tentu kalian ketahui tentang
pasar. Secara umum di pasar terdapat banyak penjual dan pembeli, serta barang
atau jasa yang diperjualbelikan. Penjual banyak menyediakan barang seperti
sayur-sayuran, buah-buahan, beras, daging, alat-alat rumah tangga, dan
pakaian. Di pasar kalian dapat membeli barang-barang yang menjadi kebutuhan
kita dari kaos kaki sampai topi. Lalu timbul pertanyaan, “Apakah pasar itu?”
Semula, pasar merupakan suatu tempat di mana para penjual dan pembeli dapat
bertemu untuk melakukan jual beli barang. Penjual menawarkan barang
dagangannya dengan harapan dapat laku terjual dan memperoleh uang sebagai
gantinya. Adapun para konsumen (pembeli) akan datang ke pasar untuk
berbelanja dengan membawa uang untuk membayar sejumlah barang yang
dibelinya. Penjual dan pembeli akan melakukan tawar-menawar harga hingga
terjadi kesepakatan harga. Setelah kesepakatan harga dapat dilakukan, barang
akan berpindah dari tangan penjual ke tangan pembeli. Pembeli akan menerima
barang dan penjual akan menerima uang. Hal ini merupakan pengertian pasar
secara konkrit, artinya pengertian pasar dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
tempat orang-orang bertemu untuk melakukan suatu transaksi jual beli barang.
Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, pasar tidak hanya terbatas pada
pertemuan antara penjual dan pembeli, tetapi memiliki arti yang lebih luas.
Transaksi jual beli tidak lagi hanya dilakukan di pasar tetapi bisa di toko, kios,
pusat perbelanjaan, supermarket, mall, dan lain sebagainya. Barang yang
dibutuhkannya pun dapat juga dipesan melalui telepon, surat atau e-mail,
sehingga pertemuan antara penjual dan pembeli untuk jual beli barang tidak lagi
terbatas pada suatu tempat tertentu saja. Oleh karena itu pasar merupakan
suatu pertemuan antara orang yang mau menjual dan orang yang mau membeli
suatu barang atau jasa tertentu dengan harga tertentu pula. Pengertian tersebut
merupakan pengertian pasar menurut ilmu ekonomi (abstrak). Berdasarkan
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sebuah pasar dapat terjadi jika
terdapat syarat-syarat berikut ini.
1. Adanya penjual dan pembeli.
2. Adanya barang dan jasa yang diperjualbelikan.
3. Adanya interaksi antara penjual dan pembeli (transaksi jual beli).
4. Adanya media atau tempat untuk interaksi penjual dan pembeli.
B. Fungsi Pasar
Pasar sebagai sarana distribusi, berfungsi memperlancar proses penyaluran barang atau jasa
dari produsen ke konsumen. Dengan adanya pasar, produsen dapat berhubungan baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya kepada konsumen.
Pasar dikatakan berfungsi baik jika kegiatan distribusi barang dan jasa dari produsen ke
konsumen berjalan lancar. Sebaliknya, pasar dikatakan tidak berfungsi baik jika kegiatan
distribusi seringkali macet.
Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Di pasar tersebut penjual
menawarkan barang-barang atau jasa kepada pembeli. Pembeli yang membutuhkan barang
atau jasa akan berusaha menawar harga dari barang atau jasa tersebut, sehingga terjadilah
tawar-menawar antara kedua belah pihak. Setelah terjadi kesepakatan, terbentuklah harga.
Dengan demikian, pasar berfungsi sebagai pembentuk harga. Harga yang telah menjadi
kesepakatan tersebut, tentunya telah diperhitungkan oleh penjual dan pembeli. Penjual dan
pembeli. Penjual tentu telah memperhitungkan laba yang diinginkannya, sedangkan pembeli
telah memperhitungkan manfaat barang atau jasa serta keadaan keuangannya.
Pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat memperkenalkan dan
menginformasikan suatu barang/jasa tentang manfaat, keunggulan, dan kekhasannya pada
konsumen. Promosi dilakukan untuk menarik minat pembeli terhadap barang atau jasa yang
diperkenalkan. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain, memasang
spanduk, menyebarkan brosur, pameran, dan sebagainya. Banyaknya cara promosi yang
dilakukan oleh produsen, membuat konsumen lebih selektif dalam memilih barang yang akan
dibeli. Biasanya produsen yang menawarkan barang dengan harga murah dan kualitasnya
bagus akan menjadi pilihan konsumen.
C. Macam-Macam Pasar
Secara garis besar, pasar dapat dikelompokkan menjadi enam macam, yaitu: pasar menurut
jenis barang yang diperjualbelikan, waktu bertemunya penjual dan pembeli, luas kegiatan
distribusi, fisik pasar serta menurut bentuk dan strukturnya. Berikut ini akan kita bahas
macam-macam pasar tersebut.
Pasar menurut barang yang diperjualbelikan dibedakan menjadi dua, yaitu pasar barang
konsumsi dan pasar faktor produksi.
Pasar faktor produksi alam adalah kegiatan pertemuan antara calon penjual dan
calon pembeli faktor produksi alam. Pasar ini berupa pasar abstrak, barang yang
diperdagangkan tidak berada di tempat. Mereka bertemu hanya untuk
mengadakan perjanjian jual beli. Misalnya pasar tembakau di Bremen (Jerman),
pasar kopi di Sao Paulo (Brasil), dan pasar karet di New York (Amerika Serikat).
2 ) Pasar faktor produksi tenaga kerja
Pasar faktor produksi tenaga kerja adalah pasar yang menyediakan jasa tenaga
kerja. Jasa itu diberikan kepada para pengusaha yang membutuhkan tenaga
kerja dan dengan memberi imbalan upah atau gaji. Pasar tenaga kerja terjadi
apabila pemilik perusahaan menggunakan jasa tenaga kerja dan terjadi
perjanjian-perjanjian kerja antara pemilik perusahaan, tenaga kerja, dan serikat
kerja. Misalnya
bursa tenaga kerja.
3 ) Pasar faktor produksi modal
Pasar faktor produksi modal adalah pasar yang mempertemukan antara penjual
dan pembeli atas modal yang berjangka waktu panjang. Modal yang
diperdagangkan di pasar modal berbentuk surat berharga. Surat berharga dapat
berupa saham dan obligasi. Contoh pasar faktor produksi modal yaitu Bursa Efek
Indonesia gabungan antara BEJ dengan BES.
2. Pasar Menurut Waktu Bertemunya Penjual dan Pembeli
Pasar menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli dibedakan menjadi lima macam, yaitu
pasar kaget, pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan, dan pasar tahunan.
a. Pasar Kaget
Pasar kaget adalah pasar sesaat yang terjadi ketika terdapat sebuah keramaian atau perayaan.
Contoh pasar kaget antara lain pada saat merayakan ulang tahun suatu daerah terdapat pasar
malam, dan sebagainya.
b . Pasar Harian
Pasar harian adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang
berlangsung setiap hari dan barang-barang yang diperjualbelikan
c . Pasar Mingguan
Pasar mingguan adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang berlangsung
seminggu sekali. Contoh pasar mingguan yaitu pasar kliwon, pasar pon, pasar wage, pasar
pahing, dan pasar legi.
d . Pasar Bulanan
Pasar bulanan adalah pasar yang diselenggarakan satu kali dalam satu bulan dan biasanya
menjual barang-barang tertentu. Pasar jenis ini sudah jarang ditemukan. Meskipun ada itu
hanya terdapat pada daerah tertentu saja. Contoh: pasar hewan, dan sebagainya.
e . Pasar Tahunan
Pasar tahunan adalah pasar yang diselenggarakan satu kali dalam satu tahun, dan biasanya
bertujuan untuk memperkenalkan produk baru. Biasanya pasar ini dilakukan pada saat
menjelang hari-hari besar. Contoh pasar tahunan: Pekan Raya Jakarta, Pasar Malam Sekaten
di Surakarta dan Yogyakarta, dan Pekan Semalam dilaksanakan setiap bulan Syawal.
3. Pasar Menurut Luasnya Kegiatan Distribusi
a. Pasar Setempat
Pasar setempat adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang hanya meliputi
tempat tertentu. Barang-barang yang diperjualbelikan di pasar tersebut berupa barang-barang
konsumsi atau barang-barang keperluan seharihari. Pasar setempat disebut juga pasar lokal
atau pasar tradisional. Contoh: pasar sayur-mayur di Tawangmangu, pasar ikan di tempat
pelelangan ikan, dan pasar buah di Malang.
b . Pasar Daerah
Pasar daerah adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang meliputi wilayah
tertentu, misalnya wilayah kabupaten atau provinsi. Pedagang-pedagang yang ada di pasar
daerah biasanya para pedagang besar yang melayani pedagang-pedagang eceran. Barang
yang diperdagangkan sebagian besar adalah barang konsumsi dari hasil industri seperti
perlengkapan mandi, alat-alat dapur, pakaian, dan kebutuhan perlengkapan sekolah. Contoh:
Pasar Johar (Semarang), Pasar Kliwon (Kudus), Pasar Baru (Jakarta), Pasar Klewer (Solo).
c . Pasar Nasional
Pasar nasional adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang meliputi wilayah
suatu negara. Barang-barang yang dikonsumsi masyarakat seluruh negara seperti barang
konsumsi, barang produksi, surat berharga, saham, valuta asing, dan modal. Contoh: pasar
modal, pasar valas, dan pasar bahan mentah.
d . Pasar Internasional
Pasar internasional adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli dari berbagai
negara di seluruh dunia. Barang-barang yang diperdagangkan di pasar tersebut berupa
komoditi yang diminati konsumen internasional. Contoh: pasar karet di New York, pasar
tembakau di Bremen, pasar intan di Amsterdam, pasar minyak bumi di Uni Emirat Arab, dan
pasar kopi di Sao Paulo.
4. Pasar Menurut Fisik Pasar
Pasar menurut sifat atau jenis barang yang diperjualbelikan dibedakan menjadi dua macam,
yaitu pasar konkrit dan pasar nyata.
pengelolanya bermodal kecil. Contoh pasar tradisional antara lain Pasar Lawang
(Malang) dan Pasar Senen (Jakarta).
b) Pasar modern
Pasar modern adalah pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah, swasta, dan
koperasi yang dikelola secara modern. Pada umumnya pasar modern menjual
barang kebutuhan sehari-hari dan barang lain yang sifatnya tahan lama. Modal
usaha yang dikelola oleh pedagang jumlahnya besar. Kenyamanan berbelanja
bagi pembeli sangat diutamakan. Biasanya penjual memasang label harga pada
setiap barang. Contoh pasar modern yaitu plaza, supermarket, hipermart, dan
shopping centre.
2 ) Berdasarkan manajemen pelayanan
a) Pasar swalayan (supermarket)
Pasar swalayan adalah pasar yang menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat,
pembeli bisa memilih barang secara langsung dan melayani diri sendiri barang yang
diinginkan. Biasanya barang-barang yang dijual barang kebutuhan sehari-hari sampai
elektronik. Seperti sayuran, beras, daging, perlengkapan mandi sampai radio dan televisi.
b) Pertokoan (shopping centre)
Shopping centre (pertokoan) adalah bangunan pertokoan yang berderet-deret di tepi jalan.
Biasanya atas peran pemerintah ditetapkan sebagai wilayah khusus pertokoan. Shopping
centre berbentuk ruko yaitu perumahan dan pertokoan, sehingga dapat dijadikan tempat
tinggal pemiliknya atau penyewa.
c) Mall/plaza/supermall
Mall/plaza/supermall adalah tempat atau bangunan untuk usaha yang lebih besar yang
dimiliki/disewakan baik pada perorangan, kelompok tertentu masyarakat, atau koperasi. Pasar
ini biasanya dilengkapi sarana hiburan, rekreasi, ruang pameran, gedung bioskop, dan
seterusnya.
satu karton, dan lain-lain. Pasar grosir dimiliki oleh pedagang besar dan
pembelinya pedagang eceran. Contoh: Alfa gudang rabat, pusat-pusat grosir,
makro, dan sebagainya.
Pasar menurut struktur dibedakan menjadi empat macam yaitu pasar persaingan sempurna,
monopoli, persaingan monopolistik, dan oligopoli.
3 ) Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk suatu barang
tertentu, sehingga antara penjual yang satu dengan yang lainnya bisa memengaruhi harga.
Contoh: perusahaan menjual mobil dan sepeda motor, perusahaan rokok, industri
telekomunikasi, dan perusahaan semen. Pasar oligopoli mempunyai ciri-ciri berikut ini.
a) Hanya terdapat sedikit penjual, sehingga keputusan dari salah satu penjual akan
memengaruhi penjual lainnya.
b) Produk-produknya berstandar.
c) Kemungkinan ada penjual lain untuk masuk pasar masih terbuka.
d) Peran iklan sangat besar dalam penjualan produk perusahaan.
D. Peranan Pasar
Pasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian. Berikut ini beberapa
peranan pasar.
Pasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi produsen yaitu membantu memperlancar
penjualan hasil produksi dan dapat pula digunakan sebagai tempat untuk mempromosikan
atau memperkenalkan barang dan jasa hasil produksi. Selain itu produsen juga dapat
memperoleh barang atau jasa yang akan digunakan untuk keperluan proses produksi.
Pasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi konsumen, karena konsumen mudah
untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan. Apabila pasar semakin luas, konsumen
akan semakin mudah memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
3. Peranan Pasar bagi Pembangunan
Peranan pasar bagi pembangunan adalah menunjang kelancaran pembangunan yang sedang
berlangsung. Upaya dalam meningkatkan pembangunan, pasar berperan membantu
menyediakan segala macam barang dan jasa yang bermanfaat bagi pembangunan. Pasar juga
dapat dijadikan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pembangunan melalui
pajak dan retribusi.
Kegiatan perdagangan di suatu pasar membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit. Semakin
luas suatu pasar, semakin besar tenaga kerja yang dibutuhkan. Dengan banyaknya tenaga
kerja yang dibutuhkan, berarti pasar turut membantu mengurangi pengangguran,
memanfaatkan sumber daya manusia, serta membuka lapangan kerja.
Pasar merupakan bagian dari kegiatan distribusi yang berfungsi menyalurkan atau
menyampaikan barang dari produsen kepada konsumen melalui para pedagang. Barang-
barang yang dihasilkan oleh produsen bukan untuk dikonsumsi sendiri, tetapi perlu
disebarluaskan kepada masyarakat umum. Pasar dalam kegiatan distribusi memiliki peranan
yang cukup penting. Berikut ini fungsi hubungan antara pasar dengan distribusi.
1. Fungsi Pertukaran
Keterkaitan antara pasar dengan distribusi berfungsi sebagai pertukaran. Orang-orang yang
menjual barang di pasar akan berperan sebagai pedagang sekaligus penyalur barang ke
konsumen. Para pedagang tentunya akan memilih barang-barang yang disenangi oleh
pembeli. Apabila barang-barang tersebut digemari oleh pembeli maka barang-barang yang
ditawarkan akan laku terjual. Dengan demikian kegiatan distribusi akan lancar dan pedagang
pun akan mendapat keuntungan.
Pasar dan distribusi mempunyai fungsi penyedia fisik, artinya pasar akan menyediakan
barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Barang-barang tersebut akan diperoleh dari
produsen melalui distributor. Barang-barang akan dikumpulkan untuk kemudian dijual ke
konsumen. Barang-barang yang dijual oleh pedagang tidak akan habis dalam waktu sehari.
Pedagang akan menyimpan sisa barang yang dijualnya di gudang sebagai persediaan untuk
dijual kembali di hari berikutnya. Dengan demikian fungsi ini berkaitan dalam hal
pengumpulan, penyimpanan, pemilihan, dan pengangkutan.
3. Fungsi Penunjang
Fungsi penunjang antara pasar dengan distribusi dilakukan untuk membantu dan
menyempurnakan fungsi pertukaran dan penyediaan fisik agar dapat berjalan
dengan baik. Pasar dan distribusi dapat digunakan sebagai sarana penunjang
dalam memperkenalkan barang-barang yang dihasilkan oleh produsen. Misalnya
dengan memasang iklan di pasar atau menyebarkan pamflet kepada konsumen.
Dengan demikian konsumen akan mengetahui produk-produk baru tersebut