Professional Documents
Culture Documents
Mei 2009
Pangsa ekspor CPO Indonesia tetap prospektif terutama ke China dan India sebagai
pasar terbesar serta Eropa dan Amerika Serikat. Untuk pasar internasional permintaan
dan harga CPO akan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti produksi minyak kedelai
(soybeans), harga minyak mentah dunia, dan pertumbuhan industri di negara tujuan
ekspor. Jika produksi kedelai di Amerika Serikat, Kanada dan Amerika Latin meningkat,
maka permintaan dan harga CPO akan turun dan sebaliknya.
Untuk tujuan ekspor CPO ke Eropa kemungkinan saat ini terganjal regulasi baru. Baru-
baru ini Uni Eropa telah mengeluarkan dua peraturan terkait dengan perdagangan
CPO di pasar ekspor yaitu EU Directive dan Sertifikasi RSPO. Kalangan pengusaha
menilai peraturan CPO ini cenderung diskriminatif karena proposal EU Directive berisi
tentang target pemakaian 5,75% biodiesel pada 2010 dan 10% pada 2020 di 27 negara
yang tergabung dalam Uni Eropa, namun dalam proposal tidak mengakui CPO sebagai
bahan baku biofuel. Alasan yang dikemukakan karena biodiesel yang terbuat dari CPO
berkontribusi terhadap pengrusakan hutan alam. Selain itu EU Directive juga
menetapkan standar ekspor biofuel, dimana dalam ketentuan itu mensyaratkan
ekspor biofuel berasal dari perkebunan kelapa sawit yang khusus memproduksi
minyak sawit untuk biofuel. Aturan tersebut jelas-jelas sangat menyulitkan kalangan
pengusaha perkebunan kelapa sawit untuk memenuhinya.
Sedangkan Sertifikasi RSPO tidak jauh berbeda dengan EU Directive karena hanya
diberlakukan terhadap produk kelapa sawit dan tidak kepada vegetable oil lainnya.
RSPO adalah asosiasi nirlaba yang mempersatukan pemangku kepentingan dari tujuh
sektor di industri minyak sawit yakni : perkebunan, pengolah dan penjual, penghasil
produk konsumen, pengecer, bank, lembaga swadaya masyarakat (LSM), lingkungan
hidup dan sosial. Dana yang dibutuhkan untuk mendapatkan Sertifikasi RSPO tersebut
bervariasi antara US$ 20 - US$ 40 per hektare. Namun Sertifikasi RSPO ini tidak wajib,
tujuannya hanya untuk memenuhi standardisasi yang diberlakukan negara - negara di
Eropa.
Untuk mengetahui pelaku bisnis kelapa sawit di dalam negeri, PT. Visidata Riset
Indonesia sebagai salah satu lembaga riset berupaya membuat laporan lengkap
mengenai “Profil 111 Perusahaan - Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Di Indonesia
(Dilengkapi Dengan Proyek - Proyek Baru Perkebunan Kelapa Sawit dan Profil BUMN
Bidang Perkebunan).” Dalam laporan ini kami bahas secara rinci Perusahaan -
Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit, yang adapun isinya antara lain mencakup :
Nama Perusahaan, Alamat Kantor dan Lokasi Perkebunan/Pabrik, Tahun Pendirian dan
Operasional, Status Investasi serta Perizinan, Pemegang Saham, Jenis Produksi dan
Kapasitasnya, Permodalan berikut Jumlah Investasinya, Jumlah Karyawan, dan
sebagainya.
Laporan ini sangat penting terutama bagi kalangan bisnis atau pihak terkait lainnya
yang ingin mengetahui lebih jauh para pelaku bisnis kelapa sawit di Indonesia. Karena,
melalui laporan ini anda akan mendapatkan gambaran lengkap mengenai partner
bisnis anda atau calon partner bisnis anda, atau mungkin saja kompetitor anda atau
calon kompetitor anda.
Perusahaan - perusahaan perkebunan kelapa sawit yang akan dibahas dalam laporan
ini antara lain:
INDONESIA
1. ABDI BUDI MULIA, PT
2. AEK TARUM, PT
3. AGRI ANDALAS, PT
4. AGRO INDOMAS, PT
5. AGRO MUKO, PT
6. AGROPANCA MODERN, PT
7. AGROWIYANA, PT
9. AMP PLANTATION, PT
61. HINDOLI, PT
72. KEBUNRIA, PT
3. AGROLESTARI MANDIRI, PT
6. ASTAKA HARMONI, PT
7. BALIKPAPAN SUBUR, PT
8. BEREBES PALM, PT
18. EMJIPRIMKO, PT
1. PERKEBUNAN NUSANTARA I, PT
Laporan ini terdiri dari 300 halaman dengan harga Rp 4.000.000,- (empat juta Rupiah)
per copy untuk versi bahasa Indonesia dan US$ 450 (empat ratus lima puluh US Dollar)
untuk versi bahasa Inggris. Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut mengenai
studi ini dipersilahkan menghubungi PT. Visidata Riset Indonesia melalui telepon
nomor (021) 470-6564, 471-1825, ‘mobile phone’ nomor 0815-11523128, 0815-
84086597 dan e-mail visdatin@idola.net.id, atau melalui faksimil (021) 4786-2284,
470-6564. Formulir pemesanan kami lampirkan bersama ini. Pemesanan untuk luar
Jakarta atau luar negeri akan ditambah biaya kirim.
Dengan penawaran ini dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Hormat Kami
Direktur Utama