Professional Documents
Culture Documents
BAB VI
TUGAS KHUSUS CONVEYOR
Keterangan :
1. Pin case hardened steel dengan tiga (3) konstruksi diameter untuk
mempermudah perakitan, pembongkaran.
2. Rol case hardened steel dan memiliki permukaan halus rendah gesekan,
umur pemakaian lama.
3. Chain bushings dari baja stainless, di heat treated agar tanan terhadap
korosi dan wear resistance. Carbon steel bushings tidak di heat treated
karena anti korosi.
4. Sidebars secara akurat menekan untuk kontrol pitch yang baik. Rantai
dapat galvanized, atau disediakan dengan pelapis lainnya untuk
ditambahkan ketahanan terhadap korosi.
5. LF bahan tahan korosi dan aus, rendah gesekan, tidak memerlukan
pelumasan.
Apron Carrier
Tampak samping
Ujung dari wadah konveyor disebut box ends . Umumnya box ends
awal berbeda konstruksinya dengan box ends akhir. Box ends awal memiliki roda
gigi (gears) bevel untuk memutar poros konveyor.
Trough end
Seal, bearing
Cover
Trough
Screw/fligt
Keterangan :
1. Screw conveyor drive, motor mount, V – belt drive dan guard.
2. End plate untuk screw conveyor drive.
3. Palung dengan fitted discharge spout.
4. Trough / Palung
74
4. Speed Reduction type ( Reduction gear & Motor ), maupun Gear Motor
5. Pulley ( Depan maupun belakang )
6. Tension Adjuster
7. Roller (Return Idler) : Water proof, Dust Proof, Oilless Roller, Plastics
Roller
8. Penggerak : Motor Listrik, Gear Motor, Engine.
IDLER
FRAME
4. Jenis Idler
5. Belt width / Lebar sabuk
6. Power / HP
7. Cara muat ( loading ) dan penuangan ( discharge )
1. Electrical / kelistrikan
Motor – pelumasan bantalan internal, seperti yang direkomendasikan oleh
manufaktur. Periksa saklar Keselamatan sambungan listrik dan tanda-
tanda patah pada parts.
2. Reducers
Lumasi internal bearings dan mengisi minyak pelumas seperti yang
direkomendasikan oleh manufaktur.
3. V – Belt
Periksa ketegangan sabuk dan aus atau keretakan pada area.
4. Chain drives
Periksa ketegangan dan keausan roller dan sidebars.
5. Screw Take – ups.
Periksa ketepatan sabuk dan bersihkan dari material – material .
6. Idler
Memeriksa free rotation dan daerah aus berlebihan, jika Jenis greaseable
melumasi seperti yang direkomendasikan oleh manufaktur. Bersihkan dari
material.
7. Training Idler
Memeriksa keselarasan dengan sabuk dan free rotation atau daerah aus
berlebihan. Jika jenis greaseable yang melumasi seperti yang
direkomendasikan oleh manufaktur. Bersihkan dari material.
8. Pulleys
Cek pulley alignment dan permukaan lagging if lagged. Pulley harus
memutar bebas. Bersihkan dari material.
9. Bearing
Memeriksa keselarasan dengan frame dan lumasi seperti yang
direkomendasikan oleh manufaktur. Bersihkan dari material.
10. Belting
Memeriksa tegangan pada daerah yang aus, robek robek atau ripped area.
Jika terjadi mechanical splice segera periksa.
Cek ketegangan yang tepat dan bersihkan blade dan ganti jika diperlukan
untuk menjaga kebersihan dari bawah.
3 2 5 6
4
Keterangan :
1. Talang 5. Sabuk
2. Batang penggerak 6. Motor Listrik
3. Penyangga 7. Pondasi Motor Listrik
4. Pulley
Berupa talang berbentuk U lebar dan panjang dengan konstruksi
besi plat yang ditopang oleh penyangga plat besi dan pegas. Talang ini digerakkan
maju mundur oleh suatu batang penggerak yang dihubungkan oleh motor listrik
secara eksentrik. Talang goyang ini letaknya dibawah deretan pemuter gula SHS
dan ujungnya menjorok keluar, lebih panjang dari deretan pemutar gula tersebut.
Panjang talang goyang tergantung pada jarak antara deretan
pemutar gula SHS dengan letak pengering dan pendingin gula, atau jarak antara
deretan pemutar gula SHS dengan bucket elevator 1.
Talang goyang befungsi sebagai alat angkut kristal gula yang baru
turun dari pemutar gula SHS menuju bucket elevator 1. Selain itu talang goyang
81
juga berfungsi sebagai pengering dan pendingin gula. Jadi panjang talang goyang
harus lebih panjang dan diperhitungkan agar benar – benar berfungsi sebagai
pengering dan pendingin.
Perawatan conveyor SHS ini termasuk ringan, dengan memberikan
pelumasan pada poros eksentris yang dihubungkan pada batang penggerak dengan
menggunakan grees atau stempet. Untuk talang sendiri hanya dibersihkan dari sisa
– sisa gula yang menempel pada dinding talang.
1. Di lift besar, memberikan jalan setapak yang sesuai dan, jika diperlukan,
platform dengan tangga atau tangga permanen untuk akses.
2. Memberikan perlindungan yang tepat terhadap unsur-unsur: dingin
ekstrim, hujan atau salju dan hujan es.
3. Memberikan perpanjangan pipa untuk mencapai pas minyak yang sulit
atau sistem mengoles otomatis.
4. Menyediakan pembersihan yang memadai dari gerimis dan tumpahan.
5. Mengatur program pelumas spesifik dan memperbaiki responsibilitie pasti
untuk melaksanakan prosedur. Salah satu metode untuk mencapai sukses
ini adalah untuk mempersiapkan master pelumasan lembar cek atau kartu
untuk setiap konveyor penting atau lift.
6. Membuat program yang jelas dari inspeksi.
7. Sabuk lift harus diperiksa untuk pakaian, stretch, keausan tepi (indikasi
misalignment atau bahan pada katrol).
8. Katrol harus diperiksa untuk keselarasan dan positioning.
9. Ember / bucket harus diperiksa untuk kelonggaran atau kerusakan.
10. Semua sabuk harus diperiksa untuk tegangan yang tepat (cukup sulit
suntuk melenturkan sedikit) dan apabila terjadi mach kendur, take - up
harus disesuaikan untuk mengisi kekosongan berlebih.
4.6 Kesimpulan
Pemilihan alat angkut (konveyor) selain didasarkan pada sifat –
sifat bahan yang berpengaruh terhadap alat angkut, maka hal – hal lain yang perlu
dipertimbangkan adalah jarak angkut, kemiringan atau perbedaan ketinggian dari
posisi bahan yang hendak diangkut. Jumlah bahan yang hendak diangkut dan
kecepatan pengangkutan yang diperlukan.
Untuk pengangkutan bahan yang tidak berhamburran serta
volumenya juga yang cukup besar, maka digunakan alat pangangkut sabuk. Alat
angkut sekrup digunakan untuk mengangkut bahan dalam wadah yang tertutup
dan jarak angkutnya dekat.
Pemilihan alat yang digunakan untuk mengangkut material yang
sedikit basah atau lembab lebih sukar dibandingkan dengan pemilihan alat yang
86
digunakan untuk mengangkut material yang halus serta kering, karena material
yang lembab bisa melekat pada alat angkut sehingga dapat mengganggu proses
pengangkutan.