Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian
Rangka manusia tersusun dari tulang –tulang (206 tulang) yang membentuk
suatu rangka tubuh. Selain tersusun dari tulang rangka tubuh di sebagian tempat juga
dilengkapi dengan kartilago (tulang rawan).
1. Axial skeleton
2. Appendicular skeleton
3. Articaltion
Rangka aksial terdiri dari tulang-tulang dan bagian kartilago yang melindungi
dan menyangga organ-organ kepala, leher dan dada. Bagian rangka aksial meliputi
tengkorak, tulang hioid, osikel auditori, kolumna vertebra, sternum dan tulang iga.
2
2.2.1 Bagian-Bagian Rangka Aksial
A.Tengkorak
3
a) Tulang frontal membentuk dahi, langi-langit rongga nasal, dan
langit-langit orbita (kantong mata).
4
• Protuberans oksipital eksternal adalah suatu proyeksi yang
mencuat diatas foramen magnum.
5
e) Tulang etmoid adalah struktur penyangga penting dari rongga nasal
dan berperan dalam pembentukan orbita mata.
6
• Prosesus pterigoid menonjol kearah inferior dari badan tulang
dan membentuk dinding rongga nasal.
g) Oksikel auditori tersusun dari maleus , inkus, dan stapes (tapal kuda).
Fungsinya dalam proses pendengaran .
7
e) Tulang lakrimal ,berukuran kecil dan tipis, terletak diantara tulang
etmoid dan maksila pada orbita, berisi suatu celah untuk lintasan
duktus lakmiral, yang mengalirkan air mata kerongga nasal.
8
3. Tulang hioid, tulang berbentuk tapal kuda yang unik karena tidak
berartikulasi dengan tulang lain, tulang hioid ditopang oleh ligamen dan
otot dari prosesus stiloideus temporal.
A. Vertebra
9
1) Kolumna vertebra, menyangga berat tubuh dan melindungi medulla
spinalis. Kolumna ini terdiri dari vertebra-vertebra yang dipisahkan
diskus fibrokartilago intervertebal.
10
a. Ada tujuh tulang vertebra serviks, 12 vertebra toraks, 5 vertebra
lumbal, dan tulang vertebra sacrum yang menyatu menjadi sacrum
dan tiga sampai lima tulang koksigeal yang menyatu menjadi
tulang koksiks.
c. Prosesus spinosa menonjol dari arah lamina kea rah posterior dan
inferior untuk tempt perlekatan otot.
11
b. Vertebra toraks memiliki prosesus spinosa panjang, yang mengarah ke
bawah, dan memiliki faset artikular pada prosesus transversus, yang
digunakan untuk artikulasi tulang iga.
c. Vertebra lumbal merupakan vertebra terpanjang dan terkuat. Prosesus
spinosanya pendek dan tebal, serta menonjol hampir searah garis
horizontal.
c) Lengkung abnormal
12
- Lordosis (swayback): lengkung arterior yang berlebihan pada area
lumbal.
b) Spina bifida
13
B. Tulang sternum dan iga
14
15
1. Sternum (tulang dada)
16
Terbentuk dalam tiga bagian: manubrium atas, badan (gladiolus), dan
prosesus sifoid.
17
2. Tulang iga
a) 1-7 pasang tulang iga adalah iga sejati dan berartikulasi dengan
sternum disisi anterior.
b) 8-10 pasang tulang iga adalah iga semu. Tulang ini berartikulasi
secara tidak langsung dengan sternum melalui penyatuan kartilago
c) Tulang iga ke-11 dan 12 adalah iga melayang yang tidak memiliki
perletakan disisi anterior.
18
2.3 struktur anatomi appendicular skeleton
19
Rangka apendikular terdiri dari girdel pektoral (bahu), girdel pelvis, dan tulang
lengan serta tungkai. Terdiri dari 126 tulang yang membentuk lengan, tungkai, dan
tulang pectoral serta tonjolan pelvis yang menjadi tempat melekatnya lengan dan
tungkai pada rangka aksial
1. Girdel pektoral memiliki dua tulang klaviula dan skapula berfungsi untuk
melekatkan tulang lengan kerangka aksial
20
a. Dua pertiga bagian medial dari tulang klavikula berbentuk
konfeks, atau melengkung ke depan.
2. Lengan atas tersusun dari tulang lengan, tulang lengan bawah, dan tulang
tangan.
21
e. e. Permjukaan artikular humerus tersusun dari kapitulum
lateral [kepala kecil], yang menerima tulang radius lengan
bawah, dan troklea [pullei], tempat tulang ulna lengan bawah
bergerak.
Tulang pada lengan bawah adalah ulna pada sisi medial dan tulang
radius di sisi lateral (sisi ibu jari) yang dihubungkan dengan suatu
jaringan ikat felsibel
a. Ulna
b. Radius
22
1. Ujung proksimal tulang radius adalah kepala berbentuk
diskus yang berartikulasi dengan kapitulum homerus dan
takik radial tulang ulna.
a. Barisan tulang karpal proksimal dari sisi ibbbu jari dalam posisi
anatomis terdiri dari tulang berikarenut ini:
menyerupai perahu
23
1) Trapezium, sebelumnya disebut tulang multangular besar
karena permukaannyayangn banyak
Tulang jari (phalanges). Setiap jari memiliki tiga tulang yaitu tulang
falang.
24
a. Tulang punggul menyerupai bentuk kipas angin listrik dengan sebuah
poros pemegang serta dua baling-baling.
25
3) Tuberositas iskial adalah tonjolan besar tulang iskium yang
menyokong tubuh dalam posisi duduk. Tulang ini berfungsi
sebagai tempat perlekatan otot paha posterior.
26
Pengukuran pelvis menunjukan bebragai variasi : sebenarnya,
ada banya variasi bentuk dan ukuran pelvis diantara sesama
perempuan, dan juga antara perempuan dan laki-laki.
1) pelvis semu (besar) terikat dengan bagian atas yang menjulang dari
kedua ilia dan konkavitasna, serta dengan dua sayap 0pada dasar
sakrum.
2) pelvis sejati (kecil) terbentuk dari sekrum dan koksiks, serta ileum,
pubis, dan iskium pada kedua sisinya.
4. Tungkai bawah secara anatomis bagian proksimal dari tungkai bawah antara
girdel pelvis dan lutut adalah paha; bagian antara lutut dan pergelangan kaki
adalah tungkai.
27
a. Ujung proksimal femur memiliki kepala yang membulat untuk
berartikulasi dengan asetabulum.Permukaan lembut dari
bagian kepala mengalami depresi,fovea kapitis,untuk tempat
perlekatan ligamen yang menyangga kepala tulang agar tetap di
tempatnya dan membawa pembulu darah ke kepala tersebut.
28
(2) Pada permukaan anterior,epikondilus medial dan lateral berada di
atas dua kondilus besar.Permukaan artikular halus yang terdapat
diantara kedua kondilus adalah permukaan patelar,yang berbentuk
konkaf untuk menerima patela(tempurung lutut).
• Tulang tungkai adalah tulang tibia medial dan tulang fibula lateral.
29
b. Fibula adalah tulang yang paling ramping dalam
tubuh,panjangnya proposional,dan tidak menopang berat
tubuh.Kegunaan tulang ini adalah untuk menambah area yang
tersedi sebagai tempat perlekatan otot pada tungkai.
• Pergelangan kaki dan kaki tersusun dari 26 tulang yang di atur dalam tiga
rangkaian.Tulang tarsal menyerupai tulang karpal pergelangan tangan,tetapi
berukuran lebih besar tulang metatarsal juga menyerupai tulang
metakarpal tangan,dan falang pada jari kaki juga menyerupai falang jari
tangan.
30
4) Ketiga tulang kuneiform yang berbentuk baji,diberi nomor dari
sisi medial ke sisi lateral, sebagai kuneiform pertama,kedua,dan
ketiga.Masing-masing tulang berartikulasi dengan tulang tarsal
bernomor sama;tulang koneiform ketiga juga berartikulasi
dengan tulang tarsal ketujuh,yaitu tulang kuboid tulang
koneiform ini membentuk arkus transversa yang terdapat di
bawah permukaan kaki.
c. Ke – 14 falang pada jari – jari kaki, seperti halnya falang jari tangan.
Tersusun dalam barisan proksimal, medial. Ibu jari kaki hanya memiliki
falang proksimal dan distal.
31
2.4.1 pengertian
Artikulasi atau sendi adalah hubungan antara dua tulang yang berdekatan.
Sendi di klasifikasikan sesuai dengan struktur (berdasarkan ada tidaknya rongga
persendian diantara tulang-tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan ikat yang
berhubungan dengan persendian tersebut), danmenurut fungsi persendian
(berdasarkan jumlah gerakan yang mungkin dilakukan pada persendian).
1. Sendi fibrosa
2. Sendi kartilago
3. Sendi synovial
Sendi ini adalah jenis sendi yang paling umm. Sendi ini biasanya
memungkinkan gerakan yang bebas (misalnya : lutut, bahu, siku, pergelangan
tangan, dll) tetapi beberapa sendi synovial secara relative tidak bergerak
(misalnya : sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam kapsul fibrosa
dibatasi dengan membrane synovial tipis. Membrane ini menskresi cairan
synovial kedalam ruang sendi untuk melumasi sendi. Permukaan tulang
dilapisi dengan kartilago artikular halus dan keras dimana permukaan ini
berhubungan dengan tulang.
32
Pada beberapa sendi terdapat satu sabit kartilago fibrosa yang sebagian
memisahkan tulang-tulang sendi (misalnya : lutut, rahang)
1) Sendi sinartrosis atau sendi mati. Secara structural, persendian ini dibungkus
dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago.
a. Sutura adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat
dan hanya ditemukan pada tulang tengkorak.
33
• Pada setiap sendi bagian ujung sendi ditutupi oleh tulang rawan hialin yang
halus, dilapisi oleh selubung fibrus kapsul sendi
• Kapsul dilapisi oleh membran sinovial yang mensekresi cairan pelumas dan
peredam getaran dalam kapsul sendi (cairan synovial), sehingga tidak terjadi
kontak/sentuhan antar permukaan tulang
• Ligamen dan tendon otot yang melintasi sendi sehingga jaga kestabilan sendi
• Sendi Peluru
Kepala sendi yang bulat tepat masuk di dalam rongga cawan sendi sehingga
memungkinkan gerakan bebas penuh
• Sendi Engsel/Hinge
Sumbu gerak tegak lurus pada arah panjang tulang sehingga arah gerak
hanya pada satu arah
• Sendi Pelana
34
• Sendi Pivot / Kisar
Gerakan rotasi sesuai dengan arah panjang tulang untuk melakukan aktivitas
• Sendi Peluncur
• Sendi Kondiloid
Mirip sendi engsel, tetapi dapat bergerak dalam dua bidang, lateral ke
belakang dan ke depan sehingga flexi, extensi, abduksi, adduksi (ke samping)
Contoh: Temporomandibula
Pergerakan pada sendi sinovial merupakan hasil kerja otot rangka yang
melekat pada tulang-tulang yang membentuk artikulasi. Otot tersebut
memberikan tenaga, tulang berfungsi sebagai pengungkit, dan sendi berfungsi
sebagai penumpu.
1. Fleksi adalah gerakan yang memperkecil sedut antara dua tulang atau
duan bagian tubuh, seperti saat menekuk siku (menggerakkan lengan kea
35
rah depan), menekuk lutut (menggerakkan tungkai kearah belakang), atau
juga menekuk torso kea rah samping.
2. Ekstensi adalah gerakan yang memperbesar sudut antara dua tulang atau
dua bagian tubuh.
4. Aduksi kebalikan dari abduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali
ke aksis utama tubuh atau aksis longitudinal tungkai.
5. Rotasi adalah gerakan tulang yang berputar disekitar aksis pusat tulang itu
sendiri tanpa mengalami dislokasi lateral, seperti saat menggelengkan
kepala.
36
6. Sirkumduksi adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar
untuk membuat ruang berbentuk kerucut, seperti saat mengayunkan
lengan membentuk putaran. Gerakan seperti ini dapat berlangsung pada
persendiaan panggul, bahu, trunkus, pergelangan tangan, dan persendian
lutut.
10. Retraksi adalah gerakan menarik bagian tubuh kea rah belakang, seperti
saat meretraksi girdle pektoral untuk membusungkan dada.
11. Elevasi adalah pergerakan struktur kea rah superior, seperti saat
mengatupkan mulut (mengelevasi mandibula) atau mengangkat bahu
(mengelevasi skapula).
12. Depresi adalah menggerakkan suatu struktur ke arah inferior, seperti saat
membuka mulut.
37
2. Dislokasi (luksasi) suatu keadaan terjadi kesalahan letak permukaan
artikulasi suatu persendiaan. Persendiaan lutut dan bahu merupakan
sendi rawan terhadap terjadinya dislokasi.
38
2. Kartilago hialin artikular hancur dan pertumbuhan tulang
yang berlebihan pada tepi-tepi artikular ditambah dengan
hilangnya ruang sendi mengakibatkan nyeri, terutama
setelah beraktivitas. Penyakit ini bukanlah penyakit yang
menyababkan kepincangan, kecuali jika persendian panggul
terserang.
39
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Rangka aksial terdiri dari tulang-tulang dan bagian kartilago yang melindungi
dan menyangga organ-organ kepala, leher dan dada. Bagian rangka aksial meliputi
tengkorak, tulang hioid, osikel auditori, kolumna vertebra, sternum dan tulang iga.
Rangka apendikular terdiri dari girdel pektoral (bahu), girdel pelvis, dan
tulang lengan serta tungkai. Artikulasi atau sendi adalah hubungan antara dua tulang
yang berdekatan. Sendi di klasifikasikan sesuai dengan struktur (berdasarkan ada
tidaknya rongga persendian diantara tulang-tulang yang berartikulasi dan jenis
jaringan ikat yang berhubungan dengan persendian tersebut), danmenurut fungsi
persendian (berdasarkan jumlah gerakan yang mungkin dilakukan pada persendian).
3.2 SARAN
40
DAFTAR PUSTAKA
Sloane, ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran
http://painunderrightribcage.com/
www.getbodysmart.com/ap/.../skeleton/menu/menu.html
Tambayong, Jan. 2001. Anatomi dan fisiologi untuk keperawatan. Jakarta: penerbit
buku kedokteran
41
MAKALAH IDK 2
ANATOMI MUSCULOSKELETAL SERTA GERAK TUBUH
Disusun oleh:
1. Al Imania MJ
2. Aliefi Masari
3. Dewi Kartika
4. Eka Yuli
5. Feri Midiyanto
6. Ida Amalia Pangestuti
7. Nur Ainiyah
8. Sri Wahyuni
IA
S1 KEPERAWATAN
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
42
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah (Anatomi Musculoskenetal serta Gerak Tubuh) ini dengan baik.
Dengan adanya makalah (Anatomi Musculoskenetal serta Gerak Tubuh) ini
diharapkan mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pengertian dan anatomi
musculuskenetal dan gerak tubuh.
Dengan selesainya makalah ini, kami sampaikan pula ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat selesai dengan
baik.
Dalam menyelesaikan makalah , pihak yang telah ikut serta membantu dan
untuk itu dengan kerendahan hati ingin menyampaikan penghargaan dan rasa terima
kasih sebesar-besarnya.dengan tulus ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita
semua
2. Bapak xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. Ibu xxxxxxxxxxxxx selaku dosen materi IDK
4. Orang tua tercinta, yang telah mengupayakan segala daya baik Materil
maupun moril serta do'a yang tidak putus-putusnya
5. Semua pihak yang telah membantu dalam perwujudan makal (Anatomi
Musculoskenetal serta Gerak Tubuh) ini.
Dalam penulisan makalah (Anatomi Musculoskenetal serta Gerak Tubuh)
ini tak lupa menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan dan kekurangan
dalam pembuatan makalah ini.
43
Akhir kata, semoga makalah (Anatomi Musculoskenetal serta Gerak Tubuh
ii
ini dapat bermanfaat bagi yang membaca, khususnya bagi kami sendiri.
xxxxxxxxxxxx,
17 Maret 2011
44
DAFTAR ISI iii
Halaman judul........................................................................................ i
Kata Pengantar....................................................................................... ii
Daftar isi………………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................ 1
1.2 Batasan Masalah.............................................................. 1
1.3 Tujuan.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Anatomi Sistem Skeletal (Tulang)……………………………… 2
2.1.1 Pengertian ……………………………………………....... 2
2.1.2 Fungsi tulang……………………………………………... 2
2.2 Struktur Anatomi Axial Skeleton………………………………. 2
2.2.1 Bagian-Bagian Rangka Aksial………………………….. 3
2.3 Struktur Anatomi Appendicular Skeleton……………………… 17
2.4 Articaltion Dan Body Movemen……………………………….. 28
2.4.1 Pengertian…………………………………………………... 28
45
iv