Professional Documents
Culture Documents
PADA
OLEH :
ISTIKANAH
(08.01.00.025)
STIKES NU TUBAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
BAB I
PENDAHULUAN
Peristiwa jantung anemia pada bayi dan anak menggambarkan terdapatnya rendahnya
sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal.keadaan itu
timbul karena asupan gizi anak kurang atau sistem imun yang rendah.
Hingga pada saat ini kasus anemia terus bertambah khususnya pada anak dan ibu
Penyakit jantung anemia pada umumnya baru diketahui jika seseorang tersebut telah
yaitu dengan memberikan obat zat besi kepada ibu hamil dan anak-anak di pos yandu
segar.
1.2 TUJUAN
1.2.1.TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui lebih jelas tentang askep jantung anemia pada bayi dan anak.
1.2.2.TUJUAN KHUSUS
1.2.2.1.Untuk mengetahui pengertian dari jantung anemia pda bayi dan anak.
1.2.2.4.Untuk mengetahui tanda dan gejala jantung anemia pada bayi dan anak.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 definisi
Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar
hemoglobin dan hematokrit di bawah normal. Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan
merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh. anemia terjadi
a. Sel darah merah premature/ penghancuran sel darah merah yang berlebih (hemolisis)
b. Kehilangan darah
sumsum atau kehilangan sel darah merah berlebih atau keduanya kegagalan sumsum (mis.
berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi karena kekurangan nutrisi pajanan toksis, invasi
Apabila jumlah efektif sel darah merah berkurang, maka lebih sedikit O2 yang dikirimkan ke
jaringan. Kehilangan darah yang mendadak (30% atau lebih), seperti pada perdarahan,
menimbulkan simtomatologi sekunder hipovolemia dan hipoksemia tanda dan gejala yang
sering muncul adalah gelisah, deaforosis (keringat dingin) takikardi, sesak nafas, kolaps
sirkulasi yang progresif cepat atau syok. Namun pengurangan hebat massa sel darah merah
kompensasi tubuh menyesuaikan diri, dan biasanya penderita asimtomatik kecuali pada kerja
2.1.2 Patofisiologi
darah merah secara berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum dapat terjadi akibat
kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak
diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemplisis (destruksi), hal ini
dapat akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah yang
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam system
retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Hasil samping proses ini adalah bilirubin
yang akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis)
Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, (pada kelainan
hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya, hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus
penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah merah yang tidak mencukupi biasanya
dapat diperleh dengan dasar:1. hitung retikulosit dalam sirkulasi darah; 2. derajat proliferasi
sel darah merah muda dalam sumsum tulang dan cara pematangannya, seperti yang terlihat
2.1.3 Etiologi
2. Perdarahan
Pada anemia, karena semua sistem organ dapat terlibat, maka dapat menimbulkan manifestasi
b. Umur individu
c. Mekanisme kompensasinya
d. Tingkat aktivitasnya
2.1.5 Gejala-gejala umum anemia antara lain Menurut Brunner dan Suddart
(2001) :
a. Kelemahan, kelelahan
b. Takikardi
c. Palpitasi
d. Pusing tinnitus
a. Anemia aplastik
Pengertian
Anemia aplastik adalah anemia yang disebabkan oleh penurunan sel prekursor dalam
sumsum tulang dan lemak menggantikan sumsum tulang (Charlene J. Reeves, 2001)
Pengertian
Anemia defisiensi besi adalah suatu kondisi dimana kandungan besi tubuh total tidak adekuat
c. Anemia Megaloblastik
Pengertian
Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan oleh definisi vitamin B12 dan
defisiensi asam folat yang memperlihatkan perubahan sumsum tulang dan darah perifer yang
2.1.7 Komplikasi
o Gagal jantung,
o Parestisia dan
o Kejang.
2.2 TINJAUAN KEPERAWATAN
2.2.1 Pengkajian
Pasien ditanyakan tentang faktor atau kejadian yang dapat menimbulkan penyakit jantung
anemia.
1.Identitas
Identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa,alamat,
tanggal masuk rumah sakit, nomor register, tanggal pengkajian dan diagnosa medis.
2.Keluhan utama
Merupakan kebutuhan yang mendorong penderita jantung anemia untuk masuk RS. keluhan
utama pada penderita jantung anemia misalnya yaitu pucat,mudah lelah,pusing,nafas pendek
Merupakan riwayat klien saat ini meliputi keluhan, sifat dan hebatnya keluhan, mulai timbul.
Biasanya ditandai dengan anak mulai rewel, kelihatan pucat, demam, sianosis,merasa sesak.
Dalam hal ini yang dikaji meliputi riwayat prenatal, natal dan post natal. Dalam riwayat
prenatal perlu diketahui penyakit apa saja yang pernah diderita oleh ibu. Riwayat natal perlu
diketahui apakah bayi lahir dalam usia kehamilan aterm atau tidak karena mempengaruhi
sistem kekebalan terhadap penyakit pada anak. Trauma persalinan juga mempengaruhi
timbulnya penyakit contohnya aspirasi ketuban untuk anak. Riwayat post natal diperlukan
Merupakan gambaran kesehatan keluarga, apakah ada kaitannya dengan penyakit yang
dideritanya. Pada keadaan ini status kesehatan keluarga perlu diketahui, apakah ada yang
Pemeriksaan fisik yang dilakukan sama dengan pengkajian fisik yang dilakukan terhadap
pasien yang menderita penyakit jantung anemia pada umumnya. Secara spesifik data yang
dapat ditemukan dari hasil pengkajian fisik pada penyakit jantung anemia ini adalah:
d) Tanda yang menojol adalah nafas pendek dan retraksi pada jugulum, sela
g) Anak mungkin sering mengalami kelelahan dan infeksi saluran pernafasan atas
j) Adanya kenaikan tekanan darah. Tekanan darah lebih tinggi pada lengan daripada kaki.
k) Denyut nadi pada lengan terasa kuat, tetapi lemah pada popliteal dan temoral.
1. Intoleransi aktivitas b/d gangguan sistem transpor oksigen sekunder akibat anemia
2. Kurang nutrisi dari kebutuhan b/d ketidak adekuatan masukan sekunder akibat: kurang
TINJAUAN KASUS
3.1 KASUS
Anak A(3 th) dilarikan ke RS NU TUBAN setelah jatuh dan mengalami pendarahan hebat
,RR:30x/mnt ,TD :110/90 mmhg.wajah px pucat, konjungtiva anemis dan Tubuh px tampak
kurus.ibu pasien mengatakan pasien sangat sulit makan dan gampang sekali capek.
3.2. PENGKAJIAN
JL. LETDA SECIPTO NO. 211 TUBAN TELP. 0356-325789 FAX. 333237 Email : STIKES-
NU@Yahoo.Co.Id
IDENTITAS
Alamat :Tuban
Sumber informasi :-
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Riwayat Penyakit Saat ini :pasien dilarikan ke RS NU TUBAN setelah jatuh dan
mengalami pendarahan hebat pasien dibawa ke RS dalam keadaan pingsan. Pasien tampak
Lain-lain…….
sebutkan…………………
jendelanya,
Riwayat nutrisi
Riwayat pertumbuhan
Riwayat perkembangan
TD :110/90mmHg RR :30x/menit
2. Sistem Pernafasan B1
Ronki Wheezing
Jenis................... Flow..............lpm
Lain-lain :
Masalah Keperawatan :gx pola
napas
gallop lain-lain.....
d. CRT :.............detik
basah
sesak napas
4. Sistem Persyarafan B3
a. GCS : 246……………..
b. Refleks fisiologis patella triceps biceps
napasnya........................
Masalah Keperawatan :
Anemia
5. Sistem perkemihan B4
Disuria Oliguria
Retensi Hesistensi
Anuri
Lain-lain :
Masalah Keperawatan
6. Sistem pencernaan B5
Lain-lain:
Masalah keperawatan:
b. Kekuatan otot
e. Fraktur ya tidak
Lain-lain:
Masalah Keperawatan :Gx
immobilitas
8. Sistem Endokrin
Hiperglikemia ya tidak
Lain-lain:
Masalah Keperawatan :
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
Dampak hospitalisasi bagi anak:Merasa takut dan cemas saat mendengar kata rumah sakit.
Dampak hospitalisasi bagi orang tua:Ortu lebih waspada dengan keadaan anaknya.
Masalah keperawatan:
Anxietas
d. Merokok : ya tidak
e. Alkohol : ya tidak
Masalah Keperawatan :
PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium,Radiologi, EKG, USG )
1. Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian sel darah putih, kadar Fe,
pengukuran kapasitas ikatan besi, kadar folat, vitamin B12, hitung trombosit, waktu
3. Pemeriksaan diagnostic untuk menentukan adanya penyakit akut dan kronis serta sumber
Terapi
Penatalaksanaan anemia ditujukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang
hilang:
1. Anemia aplastik:
o Pada paien dialisis harus ditangani denganpemberian besi dan asam folat
Kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak memerlukan penanganan untuk
5. Anemia megaloblastik
o Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian vitamin B12, bila difisiensi
disebabkan oleh defekabsorbsi atau tidak tersedianya faktor intrinsik dapat diberikan
o Untuk mencegah kekambuhan anemia terapi vitamin B12 harus diteruskan selama
hidup pasien yang menderita anemia pernisiosa atau malabsorbsi yang tidak dapat
dikoreksi.
o Anemia defisiensi asam folat penanganannya dengan diet dan penambahan asam
TINDAKAN OPERASI :-
(…………………)
3.2 ANALISA DATA
nafas. Perdarahan
Do : Anemia
S : 39C periver
RR :30x hipoxia
gx pola nafas
kelelahan. Perdarahan
Do : Anemia
S :39C periver
TD :110/90mmHg hipoxia
RR :30x/menit lemah
Berkeringat dingin
(+)
Bibir membiru
Sianosis
jaringan.
3.4 INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
berhubungan dengan dilakukan tindakan /kedalaman fungsi pernafasan atau frekwensi /kedalaman
meningkatnya kerja selama 1x24 jam pernafasan ,penggunaan tingkat gangguan dan pernafasan
sekret.
2 Gannguan intoleransi Tujuan:Setelah 1. Pantau pasien untuk 1.Aktivitas apa yang 1. Memantau pasien
menurunnya transpor jam pasien merasa menyebabkan keletihan 2.Untuk membatasi 2. Mengkaji faktor
beraktivitas. adekuat
3.5 EVALUASI
TTV: : S :37C
N:110x/Menit
TD :100/90mmHg
RR :26x/menit
A:Masalah teratasi
P:Tindakan dihentikan.
2. Gannguan intoleransi S:Px mengatakan aktivitasnya tidak
N:110x/Menit
TD :100/90mmHg
RR :26x/menit
-Bibir membiru(-)
-Sianosis(-)
A:Masalah teratasi.
P:Tindakan di hentikan.
BAB IV
PENUTUP
Dari makalah yang telah kita bahas diketahui bahwa jantung anemia pada dasarnya
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh enemia yang kemudian bisa menyebabkan
penyakit jantung.
Penyakit jantung anemia pada anak sangat berbahaya jika tidak segera ditangani
Maka perlu adanya pencegahan agar penyakit tersebut tidak terjadi khususnya pada
anak. Denagan cara penuhi kebutuhan nutrisi anak dan hindarkan anak dari truma luka yang
1. Nursalam, Rekawati, Sri Utami, Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak, Jakarta,
Medika, 2005