You are on page 1of 6

Etiologi

- Penyebab kelainan ini adalah maskulinisasi inkomplit dari genitalia karena involusi yang
prematur dari sel interstitial testis.
-Kelainan atau mutasi genetic pada rantai 5 –alfa reductase
Tanpa hormon androgen, testosteron dan dihidrotestosteron (DHT); fenotip suatu
individu akan mengarah pada genitalia eksterna perempuan. Pada gonad laki-laki, diferensiasi
menjadi fenotip laki-laki secara aktif terjadi antara minggu 9-12 masa gestasi dan akan terbentuk
sempurna sekitar minggu 12-14 masa gestasi. Diferensiasi ini dipengaruhi oleh testosteron, yang
berubah menjadi 5-DHT karena pengaruh enzim 5-alfa reduktase yang ada didalam sitoplasma
sel genitalia eksterna dan sinus urogenital. DHT berikatan dengan reseptor androgen dalam
sitoplasma kemudian ditransport ke nukleus, selanjutnya menyebabkan translasi dan transkripsi
material genetik. Pada akhirnya, menyebabkan perkembangan genitalia eksterna menjadi laki-
laki normal.
-penyebab lain dari kelainan bawaan ini juga bias disebabkan oleh konsumsi obat obatan atau pil
KB/alat kontrasepsi yang digunakan ibu selama masa kehamilan.

Anfis perkemihan
ureter

 terdiri dari 2 pipa yang masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih
 lapisan dinding ureter terdiri dari :
- lapisan luar (jaringan ikat/ fibrosa)
- lapisan tengah (otot polos)
 lapisan dinding ureter terjadi gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali yang mendorong
urine melalui ureter
vesika urinaria

 sebuah kantung dengan otot yang mulus dan berfungsi sebagai penampung air seni yang
berubah-ubah jumlahnya karena kandung kemih dapat mengembang dan mengempis
 proses miksi pada kandung kemih
- distensi kandung kemih (± 250 cc) → reflek kontraksi dinding kandung kemih →
relaksasi spinkter internus → relaksasi spinkter eksternus → pengosongan kandung kemih
- kontraksi kandung kemih dan relaksasai spinkter dihantarkan melalui serabut saraf
simpatis
- persarafan vesika urinaria diatur torakolumbal & kranial dari sistem saraf otonom

uretra
merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih berfungsi menyalurkan air
kemih keluar. Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke
lingkungan luar tubuh. uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih
atau ekskresi dan sistem seksual. pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai
saluran pengeluaran air mani
uretra pada wanita
 pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris dan
pembukaan vagina.
 pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. artinya, wanita lebih berisiko terkena
infeksi kantung kemih atau sistitis dan infeksi saluran kemih.
uretra pada pria
 pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis.
 uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya:
 pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
 pars prostatica, terletak di prostat, terdapat pembukaan kecil, dimana terletak muara vas
deferens.
 pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis.
 pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis.

Indikasi antrain

KOMPOSISI:
ANTRAIN® Tablet
Tiap tablet mengandung:
Metamizole Na ...................................................... 500 mg
ANTRAIN® Injeksi
Tiap ml mengandung:
Metamizole Na ...................................................... 500 mg
CARA KERJA OBAT:
Metamizole Na adalah derivat metansulfonat dari aminopirin yang mempunyai khasiat
analgesik. Mekanisme kerjanya adalah menghambat transmisi rasa sakit ke susunan saraf
pusat dan perifer.Metamizole Na bekerja sebagai analgesik, diabsorpsi dari saluran
pencernaan mempunyai waktu paruh 1 -4 jam.
INDIKASI:
Untuk meringankan rasa sakit, terutama nyeri kolik dan sakit setelah operasi.

KONTRAINDIKASI:
Penderita hipersensitif terhadap Metamizole Na.
Wanita hamil dan menyusui.
Penderita dengan tekanan darah sistolik ‹ 100 mmHg.
Bayi di bawah 3 bulan atau dengan berat badan ‹ 5 kg.
EFEK SAMPING:
Reaksi hipersensitivitas: reaksi pada kulit misal kemerahan.
Agranulositosis.
PERINGATAN / PERHATIAN :
Tidak untuk mengobati sakit otot pada gejala-gejala flu dan tidak untuk
mengobati rematik, lumbago, sakit punggung, bursitis, sindroma bahu lengan.Karena
dapat menimbulkan agranulositosis yang berakibat fatal, maka sebaiknya tidak digunakan
dalam jangka panjang.Hati-hati pada penderita yang pernah mengalami gangguan
pembentukan darah/ kelainan darah. gangguan fungsi hati atau ginjal.Karena itu perlu
dilakukan pemeriksaan fungsi hati dan darah pada penggunaan yang lebih lama dari
penggunaan untuk mengatasi rasa sakit akut.
Pada pemakaian jangka lama dapat menimbulkan sindrom neuropathy yang akan
berangsur hilang bila pengobatan dihentikan.
INTERAKSI OBAT:
Bila Metamizole Na diberikan bersamaan dengan Chlorpromazine dapat mengakibatkan
hipotermia.
ATURAN PAKAI:
Dewasa:
Tablet : 1 tablet jika sakit timbul, berikutnya 1 tablet tiap 6-8 jam, maksimum 4 tablet
sehari.
Injeksi : 500 mg jika sakit timbul, berikutnya 500 mg tiap 6-8 jam, maksimum 3 kali
sehari, diberikan secara injeksi I.M. atau I.V.

Indikasi cefotaximine

Infeksi saluran nafas bagian bawah, telinga, saluran kemih dan kelamin termasuk gonore
non komplikasi, kandungan, kulit dan struktur kulit, dalam perut, tulang dan sendi,
susunan saraf pusat.
Bakteremia (beredarnya bakteri dalam darah) dan septikemia (keracunan darah oleh
bakteri patogenik dan/atau zat-zat yang dihasilkan oleh bakteri tersebut), sepsis (reaksi
umum disertai demam karena kegiatan bakteri, zat-zat yang dihasilkan bakteri atau
kedua-duanya), endokarditis (radang endokardium jantung), meningitis (radang selaput
otak).
Pencegahan infeksi peri-operatif dan terhadap infeksi dengan kekebalan yang menurun.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitifitas terhadap Sefalosporin, penderita ginjal berat. PERHATIAN
Pasien yang sensitif terhadap Penisilin (sensitifitas silang), gagal ginjal berat, riwayat
penyakit lambung-usus terutama kolitis.
Hamil (terutama trimester pertama), menyusui.
Interaksi obat :
- kombinasi dengan diuretika kuat dan aminoglikosida meningkatkan resiko
nefrotoksisitas.
- penggunaan dengan Probenesid, meningkatkan dan memperpanjang kadar Sefotaksim
dalam darah.
EFEK SAMPING
Reaksi hipersensitifitas, eosinofilia, neutropenia, leukopenia yang bersifat sementara,
flebitisefek pada lambung-usus, superinfeksi.
Peradangan iritatif dan nyeri pada tempat penyuntikan.

INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL


B: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun
penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek
merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang
mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko
pada trisemester selanjutnya).
KEMASAN
Vial 1 gram x 2.
DOSIS

-Dewasa dan anak berusia lebih dari 12 tahun : 2-6 gram sehari, maksimal 12 gram/hari.
-Bayi dan anak berusia 1 bulan – 12 tahun : 50-100 mg/kg berat badan/hari dalam 4-6
dosis terbagi.
-Neonatus (bayi baru lahir sampai umur 4 minggu) dan bayi prematur berusia 1-4 minggu
: 50 mg/kg berat badan secara intravena (IV) tiap 8 jam.
-Bayi berusia kurang dari 1 minggu : 50 mg/kg berat badan secara IV tiap 12 jam.
-Pada infeksi yang mengancam jiwa : dosis sampai dengan 200 mg/kg berat badan/hari.
-Pencegahan infeksi pra-operatif : diberikan 30-60 menit sebelum operasi.

http://www.hexpharmjaya.com/page/cefotaxime.aspx
http://www.obatinfo.com/2010/02/antrain.html

You might also like