You are on page 1of 2

AZIMUTH BINTANG

Altitude – Azimuth

Misalkan seorang pengamat di bumi, dalam gambar bola langit posisi pada pusat bola. Bola
langit terbagi menjadi 2 hemisphere oleh adanya horizon. Salah satu hemisphere tak terlihat
karena terhalang horizon bumi.

Titik pada bola langit yang tepat berada diatas pengamat disebut zenith. Benda langit (misalnya
pada posisi x) terlihat pada bagian hemisphere yang tampak, dan memiliki ketinggian sudut jika
diukur dari horizon. Ketinggian ini disebut altitude. Busur antara benda langit dengan zenith
disebut jarak zenith.

Misalkan altitude dinyatakan dengan a, dan jarak zenith dengan z

Selanjutnya, misalkan ditarik sebuah lingkaran besar dari Z, melintasi x, lalu berpotongan
dengan lingkaran besar ekuator. Panjang busur yang diambil dari acuan arah utara (titik U)
sampai ke perpotongan tadi disebut azimuth.
Penentuan posisi dengan altitude dan azimuth dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari,
misalnya mengetahui posisi terbit matahari pada saat ekuinoks, atau misalnya untuk memastikan
kemana pandangan harus diarahkan untuk mengamati hilal pada hari tertentu.

 Pusat koordinat: Pengamat di permukaan bumi


 Bidang datar referensi: Bidang horison (Horizon plane)
 Koordinat:

 Altitude/Elevation = sudut ketinggian benda langit dari bidang horison. h = 0 derajat


berarti benda di bidang horison. h = 90 derajat dan -90 derajat masing-masing
menunjukkan posisi di titik zenith (tepat di atas kepala) dan nadir (tepat di bawah kaki).
 A (Azimuth) = Sudut antara arah Utara dengan proyeksi benda langit ke bidang horison

azimuth seringkali diukur dari arah selatan (South) yang memutar ke arah barat (West).

You might also like