Professional Documents
Culture Documents
Oleh doktrin penganiayaan dari pasal 351 tersebut ditafsirkan: setiap perbuatan yang dilakukan
dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain. (Prof Satochid Kartanegara,
509).
Hoge Raad menafsirkan penganiayaan itu sebagai perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk
menimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain, yang semata-mata merupakan tujuan dari
perbuatan tersebut. (Prof Satochid Kartanegara, 510)
Jenis-jenis penganiayaan
Menurut KUHP penganiayaan dibedakan atas 5 macam, yaitu:
1. Penganiayaan ringan (pasal 352 KUHP), penganiayaan ringan ini diancam dengan
maksimum hukuman penjara 3 bulan dan denda tiga ratus rupiah, apabila tidak termasuk dalam
rumusan pasal 353 dan 356 KUHP dan tidak menyebabkan sakit atau halangan untuk
menjalankan jabatan atau pekerjaan. (Prof. Dr. Wirjono Projodikoro, SH, 1974.72).
Berdasarkan perumusan delik penganiayaan ringan, maka dapat diambil kesimpulan yang
dimaksud dengan penganiayaan ringan:
1) Penganiayaan yang tidak direncanakan terlebih dahulu.
2) Tidak dilakukan terhadap ibu, bapak yang sah, suami atau istri ataupun
anaknya (pasal 356 sub 1).
3) Tidak dilakukan terhadap pejabat negara yang sedang melakukan
kewajibannya atau berhubung dengan tugasnya yang dilakukan secara sah.
4) Tidak dilakukan dengan memberikan bahan yang membahayakan jiwa atau
kesehatan (pasal 356 sub 3).
5) Si penderita tidak kena akibat atau mengakibatkan sakitnya ataupun
halangan untuk melakukan jabatannya atau mencari mata pencaharian.
2. Penganiayaan Biasa(Pasal 351 KUHP), tercantum ada 2 perbuatan yang dilarang, yaitu:
1) Setiap perbuatan yang mengakibatkan luka-luka (rasa sakit), luka-luka berat atau mati (ayat
1,2,3 dari pasal 351 KUHP).
2) Disamakan dengan orang menganiaya adalah setiap perbuatan dengan sengaja merusak
kesehatan orang lain (ayat 4 pasal 351 KUHP).
Luka berat menurut pasal 90 KUHP adalah penyakit atau luka yang tidak dapat diharapkan
akan sembuh lagi dengan sempurna atau yang dapat mendatangkan bahaya maut, selama-
lamanya tidak cakap mengerjakan pekerjaan jabatan atau pekerjaan pencaharian, tidak dapat
1
lagi menggunakan panca indera, lumpuh, pikiran tidak sempurna lagi, menggugurkan atau
membunuh anak dalam kandungan ibunya.
Setiap perbuatan yang mengakibatkan luka berat atau mati (ayat 2,3 pasal 351 KUHP) harus
merupakan perbuatan yang akibatnya tidak dikehendaki atau tidak sengaja oleh pelaku. Jika
perbuatan yang mengakibatkan luka berat ini dikehendaki atau disengaja oleh pelaku, maka
perbuatan ini tidak lagi merupakan perbuatan penganiayaan biasa melainkan sudah beralih
menjadi kejahatan penganiayaan berat (pasal 354 KUHP).
3. Penganiayaan Biasa yang direncanakan terlebih dahulu (Pasal 353 KUHP).
4. Penganiayaan Berat (Pasal 354 KUHP), apabila seseorang dengan sengaja menimbulkan
luka-luka berat atau luka parah kepada orang lain.
Perbedaan pasal 354 dengan pasal 351 ayat 2 adalah pasal 354, perbuatan penganiayaan
dilakukan dengan sengaja sedangkan pasal 351 ayat 2, perbuatan penganiayaan dilakukan
dengan tidak sengaja.
Jenis penganiayaan yang diatur di dalam pasal 358 KUHP yaitu kejahatan penganiayaan yang
timbul dalam penyerangan dan perkelahian.
Unsur-unsur pasal 358 KUHP:
1) Dengan sengaja turut serta dalam penyerangan atau perkelahian yang dilakukan oleh
beberapa orang.
2) Serangan atau perkelahian tersebut menimbulkan akibat luka berat atau kematian
orang lain.
3) Apabila seorang peserta yang dimaksud oleh pasal 358 KUHP mempunyai maksud
tersendiri, maka terhadap dirinya tidak dapat diberlakukan dengan peraturan yang
merumuskan perbuatannya tersebut.
B. PEMBUNUHAN
Pembunuhan atau kejahatan terhadap nyawa, diatur dalam Buku II titel XIX KUHP mulai dari pasal
338 sampai dengan pasal 350 KUHP.
Di dalam pasal 338 KUHP dinyatakan: barangsiapa dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain
dihukum karena pembunuhan biasa dengan hukuman penjara selama-lamanya 15 tahun.
Perumusan delik pembunuhan pasal 338 KUHP dapatlah diketahui unsur-unsur dari pembunuhan
tersebut yaitu:
a. Merampas nyawa orang lain.
b. Perbuatan tersebut harus dilakukan dengan sengaja.
Sistem KUHP mengenai delik pembunuhan ini dapat dibagi dalam 5 macam yaitu:
1. Pembunuhan dengan sengaja atau pembunuhan biasa (Bld: Dooslag) pasal 338
KUHP.
2. Pembunuhan dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu (Bld: Moord) pasal
340 KUHP.
3. Pembunuhan atas permintaan dari orang yang dibunuh (euthanasia) pasal 344 KUHP.
4. Dengan sengaja membantu atau memberi sarana kepada orang lain untuk bunuh diri
pasal 345 KUHP.
5. Pembunuhan untuk melakukan tindak pidana lain (Bld: Gequalificerde dooslag) pasal
339 KUHP.
2
Ad.1. Pembunuhan Biasa
Pembunuhan biasa (Dooslag) yang diatur dalam pasal 338 KUHP unsur-unsurnya adalah:
1. Dengan sengaja melakukan suatu perbuatan.
2. Perbuatan tersebut menimbulkan akibat hilangnya nyawa orang lain.
3
5. Jika atas suami/istri itu berlaku pasal 27 BW, maka pengaduan itu tidak
diindahkan sebelum perkawinan diputuskan karena perceraian atau sebelum keputusan yang
membebaskan mereka dari kewajiban berdiam bersama menjadi tetap.
Bersetubuh atau Cabul dengan Orang yang Sedang Pingsan dan Tidak Berdaya
Pasal 286 mengancam dengan maksimum hukuman penjara sembilan tahun barangsiapa yang -di
luar perkawinan- bersetubuh dengan seorang perempuan yang ia tahu dalam keadaan pingsan atau
tidak berdaya, sedangkan pasal 290 nomor 1; mengancam dengan maksimum hukuman penjara tujuh
tahun barangsiapa yang berbuat cabul dengan seorang yang ia tahu dalam keadaan pingsan atau tidak
berdaya.
Tindak pidana dari pasal 287 merupakan tindak pidana aduan (klachtdelict), kecuali apabila
perempuannya belum berusia 12 tahun.