Professional Documents
Culture Documents
TUJUAN PEMBELAJARAN
Siklus
pasif
Siklus hidrologi sec aktif memerlukan energi
panas & kelembaban cukup di daerah
tropika basah curah hujan > evaporasi
Siklus hidrologi sec pasif memp energi yg
cukup walaupun kelembaban kurang
daerah gurun presipitasi jarang,sedangkan
evaporasi selalu tjd jika air tersedia.
Siklus bdsrkan
transfer air /
uap air
Pendinginan
adiabatik mengikuti
pemuaian
gelembung udara
yg naik.
Awan / kabut
Pencampuran dua
massa udara dgn
suhu & kelembaban
yg berbeda
pancaran radiasi
Embun
Rambatan/sentuhan
dengan permukaan
yang dingin
Kondensasi dapat terjadi lebih cepat jika
tersedia partikel-partikel halus yang bersifat
higroskopis sehingga dapat berfungsi
sebagai inti kondensasi. Inti kondensasi ini
akan mengikat molekul-molekul air
disekitarnya untuk membentuk butiran air.
Bentuk pengembunan minor
Kabut Awan
Terbtk dlm udara Terbtk pd batas yg
dekat perm bumi lbh tinggi (>1 km)
Terbtk via pendinginan Terbtk jk udara mjd
udara oleh sentuhan & dingin sec adiabatik
pencampuran or melalui udara yg
melalui penjenuhan naik &
udara oleh mengembang
penambahan kadar air
Curah Hujan
Hujan orografik
Pola curah hujan dunia
Hujan tertinggi disktr equator 15oLS - 10oLU
-----daerah ITCZ: pertemuan dua massa udara tropis
---- tjd pengangkatan massa udara yg hangat, lembab
& tdk stabil sec aktif.
Pada lintang 20-35oLU/LS : ch agak rendah : daerah
antisiklon subtropis dgn sist divergensi angin yg
berasosiasi dgn turunnya udara.
Lintang 40-55oLU/LS ch meningkat lagi : konvergensi
lintang menengah (darah front krn ada pertemuan
massa udara tropis & massa udara kutub)
Lintang 55o-kutub ch menurun tajam.
2000 mm
1500 mm
1000 mm
500 mm
90 60 30 0 30 60 90
Pola curah hujan Indonesia
a. Monsun : Bentuk pola hujan bersifat unimodal.
Distrusi ch bulanan berbentuk V dgn ch min pd bln
Jun, Jul or Agt. Sec umum MK berlangsung dr Apr-
Sept, & MH dari Okt-Mar. MK berangsur-angsur mjd
lbh panjang utk wil yg lbh jauh dr katulistiwa arah ke
S & TG.
b.Katulistiwa : pola hujan berbentuk bimodal (distribusi
ch memp 2 titik max), yaitu sktr bulan Mar & Okt saat
matahari tegak lurus equator (Pontianak, Padang).
c. Lokal : berbentuk unimodal tapi berlawanan dengan
pola hujan tipe monsun (Timika, Papua).
a b c
J A J O D J A J O D J A J O D
Antara bulan Oktober sampai Maret, angin
timur laut akan melintasi garis ekuator, yang
disebut sebagai monsoon timur laut
(northeast monsoon). Angin ini
mengakibatkan hujan lebat yang mula-mula
terjadi pada bagian utara Indonesia,
kemudian bergerak ke bagian selatan dan
tenggara Indonesia.
Sebaliknya antara bulan April sampai
September, angin akan bergerak dari arah
tenggara, melintasi benua Australia sebelum
sampai ke Indonesia. Angin kering ini mula-
mula memasuki wilayah tenggara dan selatan
Indonesia, kemudian bergerak ke wilayah
utara Indonesia.
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)
Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
CH - - - 35 - 1 56 48 6 2 11 - 6 - - - - 33 - - -
Rr = 1/n (R1+R2+R3+…..+Rn)
Rr = tinggi hujan rata-rata
R1, R2,….Rn = tinggi hujan pada pos 1, 2
sampai n buah pos hujan
Metode poligon Thiessen : dgn asumsi bahwa
setiap pos hujan dpt mewakili tinggi hujan dr
suatu wil dgn luas ttt, yaitu luas wil yg dibatasi grs
tegak lurus yg melalui & membagi dua bag yg
sama dr setiap garis lurus yg menghubungkan
setiap dua pos hujan yg berdekatan, shg bila
digambar setiap pos hujan terltk dlm satu poligon.
Rr = 1/57,20(6219,88) = 108,74 mm
• Met isohyet