Professional Documents
Culture Documents
Tujuan ilmu tajwid adalah memelihara bacaan Al-Quran dari kesalahan dan
perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca.
Belajar ilmu tajwid itu hukumnya fardlu kifayah, sedang membaca Al-Quran
dengan baik (sesuai dengan ilmu tajwid) itu hukumnya Fardlu ‘Ain.
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah s.w.t. memerintahkan Nabi s.a.w.
untuk membaca Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu
memperindah pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid).
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ummu Salamah r.a. (istri Nabi
s.a.w.), ketika beliau ditanya tentang bagaiman bacaan dan sholat
Rasulullah s.a.w., maka beliau menjawab:
Artinya: "Ketahuilah bahwa Baginda s.a.w. sholat kemudian tidur yang
lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi, kemudian Baginda
kembali sholat yang lamanya sama seperti ketika beliau tidur tadi,
kemudian tidur lagi yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi
hingga menjelang shubuh. Kemudian dia (Ummu Salamah)
mencontohkan cara bacaan Rasulullah s.a.w. dengan menunjukkan (satu)
bacaan yang menjelaskan (ucapan) huruf-hurufnya satu persatu." (Hadits
2847 Jamik At-Tirmizi)
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah Ibnu ‘Amr, Rasulullah s.a.w.
bersabda:
Telah sepakat para ulama sepanjang zaman sejak dari zaman Rasulullah
s.a.w. sampai dengan sekarang dalam menyatakan bahwa membaca Al-
Qur’an secara bertajwid adalah suatu yang fardhu dan wajib. Pengarang
kitab Nihayah menyatakan: "Sesungguhnya telah ijma’ (sepakat) semua
imam dari kalangan ulama yang dipercaya bahwa tajwid adalah suatu hal
yang wajib sejak zaman Nabi s.a.w. sampai dengan sekarang dan tiada
seorangpun yang mempertikaikan kewajiban ini."
Terdapat 4 tingkatan atau mertabat bacaan Al Quran yaitu bacaan dari segi
cepat atau perlahan:
1. At-Tahqiq:
Bacaannya seperti tartil cuma lebih lambat dan perlahan, seperti
membetulkan bacaan huruf dari makhrajnya, menepatkan kadar bacaan
mad dan dengung.
Tingkatan bacaan tahqiq ini biasanya bagi mereka yang baru belajar
membaca Al Quran supaya dapat melatih lidah menyebut huruf dan sifat
huruf dengan tepat dan betul.
2. Al-Hadar:
Bacaan yang cepat serta memelihara hukum-hukum bacaan tajwid.
Tingkatan bacaan hadar ini biasanya bagi mereka yang telah menghafal
Al Quran, supaya mereka dapat mengulang bacaannya dalam waktu yang
singkat.
3. At-Tadwir:
Bacaan yang pertengahan antara tingkatan bacaan tartil dan hadar, serta
memelihara hukum-hukum tajwid.
4. At-Tartil
Bacaannya perlahan-lahan, tenang dan melafazkan setiap huruf dari
makhrajnya secara tepat serta menurut hukum-hukum bacaan tajwid
dengan sempurna, merenungkan maknanya, hukum dan pengajaran dari
ayat.
Tingkatan bacaan tartil ini biasanya bagi mereka yang sudah mengenal
makhraj-makhraj huruf, sifat-sifat huruf dan hukum-hukum tajwid.
Tingkatan bacaan ini adalah lebih baik dan lebih diutamakan.
Huruf Hijaiyah
kaf sin ba
lam syin ta
mim shad tsa
wau tha ha
ya fa ra
1. Lam-alif ( ).
2. Hamzah ( ).
3. Ta marbuthah ( ).
Huruf hanya muncul di akhir kata. Jika bacaan berhenti pada kata itu
maka huruf tersebut dibaca seperti huruf (ha’). Jika bacaan tidak
berhenti pada kata itu maka huruf tersebut dibaca seperti huruf
(ta).
Al-Israa’ (17): 39 Bunyi Surah: Klik Surah di Atas !
4. Alif Maksurah ( ).
Huruf yaitu huruf (alif) yang ditulis seperti huruf (ya) namun tanpa
dua titik di bawahnya. Huruf hanya muncul di akhir kata dan berfungsi
sebagai tanda baca panjang, sebagaimana huruf (alif) juga bisa
berfungsi seperti itu.
Tanda-Tanda Baris
Tanda sukun di atas sebuah huruf berarti huruf itu mati, contoh: (ab)
5. Baris dua di atas (Fathatain)
Contoh: (abba).
Contoh: (abbi).
Contoh: (abbu).
Contoh: (abban).
Contoh: (abbin).
Contoh: (abbun).
Contoh: (baa).
15. Kasrah-alif dibaca panjang 2 harakat (hitungan)
Contoh: (bii).
Contoh: (buu).
Contoh: (baaa) .
Bentuk-Bentuk Huruf
Belakang Tengah Depan Asas Belakang Tengah Depan Asas
Tempat Keluar Huruf (Makhraj)
Hams, yaitu:
Meluncurnya nafas ketika melafalkan huruf tanpa ada hambatan, karena
persentuhan antara dua organ penutur di tempat makhraj sangat lemah. Sifatnya
lemah, lawannya Jahr. Hurufnya ada 10, yaitu yang tergabung dalam kalimat:
Sifat-Sifat Huruf: Ithbaq dan Infitah
Ithbaq, yaitu:
Mengangkat lidah ke arah langit-langit lunak ketika melafalkan huruf. Sifatnya
kuat, lawannya Infitah. Hurufnya ada 4, yaitu: Shad, Dhad, Tha dan Zha.
Sifat-Sifat Huruf: Ishmat dan Idzlaq
Ishmat, yaitu:
Huruf yang agak berat dan tidak dapat dilafalkan dengan cepat karena
makhrajnya jauh dari ujung lidah. Sifatnya kuat, lawannya Idzlaq. Hurufnya ada
22, yaitu selain huruf Idzlaq.
Sifat-Sifat Huruf: Syiddah dan Rakhawah
Syiddah, yaitu:
Menahan suara sejenak di tempat makhraj, kemudian melepaskannya secara
tiba-tiba bersama udara. Sifatnya kuat, lawannya Rakhawah. Hurufnya ada 8,
Sifat-Sifat Huruf: Mutawassith
Mutawassith (Pertengahan), yaitu:
Menyederhanakan suara ketika melafalkan huruf. Sifatnya antara Syiddah dan
Sifat-Sifat Huruf: Qalqalah
Qalqalah, yaitu:
Terjadinya getaran sewaktu menuturkan huruf yang sukun, sehingga terdengar
semacam aspirasi suara yang kuat. Sifatnya kuat. Hurufnya ada 5, yaitu yang
Sifat-Sifat Huruf: Inhiraf
Inhiraf, yaitu:
Beralihnya suatu huruf setelah keluar dari makhrajnya kepada makhraj huruf lain.
Sifatnya kuat. Hurufnya ada 2, yaitu: Lam dan Ra.
Sifat-Sifat Huruf: Tafasysyi
Tafasysyi, yaitu:
Tersebarnya udara dalam mulut ketika melafalkan huruf. Sifatnya kuat. Hurufnya
ada 1, yaitu: Syin.
Sifat-Sifat Huruf: Khafa'
Khafa', yaitu:
Hilangnya sebagian suara huruf ketika melafalkannya. Sifatnya lemah. Hurufnya
ada 3, yaitu: Ha, Wau dan Ya.
Sifat Masing-Masing Huruf
Pilih Huruf & Klik
Hamzah
Ba
Tsa
Ha
Kha
Dzal
Zay
Sin
Shad
Tha
Zha
Ghain
Qaf
Kaf
Mim
Ha'
Wau
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Al-Maa'idah (5): 53 Bunyi Surah: Klik Surah di Atas !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Hamzah:
Dalam Al Qur’an, hamzah terbagi dua macam, yaitu hamzah qath’i (putus) dan
hamzah washal (sambung)
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Contoh:
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Al-Fatihaah (1): 2 Bunyi Surah: Klik Surah di Atas !
Catatan: Hamzah washal sama'i (tanpa kaidah) terdapat pula tujuh kata benda,
yaitu:
Hamzah washal yang terdapat di awal kata pada awal bacaan, wajib dibaca
kasrah.
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Contoh:
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Maka hamzah tersebut tidak dibaca sama sekali, karena penyebutannya ketika
itu tidak ada kebutuhannya.
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Syarat qalqalah: Hurufnya harus sukun, baik sukun asli atau yang terjadi karena
berhenti pada huruf qalqalah.
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Huud (11): 92 Bunyi Surah: Klik Surah di Atas !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
berhenti. Tandanya: dua dhammah atau dua fathah atau dua kasrah
Nun sukun yang terjadi dari tanwin ini diperlakukan sama seperti nun sukun
dalam cara membacanya.
Catatan: Apabila ada nun sukun atau tanwin dan sesudahnya terdapat hamzah
washal, maka kedua-duanya tidak boleh dibaca dengan izhar, idgham, iqlab atau
ikhfa, akan tetapi harus dibaca kasrah untuk menghindari bertemunya dua huruf
yang sukun, kecuali huruf nun pada –anggota huruf jar (huruf bahasa
Arab)-, maka huruf nun tersebut harus dibaca fathah untuk menghindari
bertemunya dua huruf yang sukun, karena beratnya pindah dari baris kasrah ke
baris fathah.
Catatan lain: Ketentuan-ketentuan yang terdapat pada nun sukun atau tanwin
hanya terjadi pada waktu washal (bersambung) saja, bukan pada waktu wakaf
(berhenti).
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Iqlab, yaitu:
Menurut bahasa, berarti merubah sesuatu dari bentuknya.
Menurut istilah tajwid, meletakkan huruf tertentu pada posisi huruf lain dengan
memperhatikan ghunnah dan penuturan huruf yang disembunyikan (huruf mim).
Dinamakan iqlab karena terjadinya perubahan pengucapan nun sukun atau
tanwin menjadi mim yang tersembunyi dengan disertai dengung.
Huruf iqlab hanya 1, yaitu huruf ba.
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Idgham, yaitu:
Menurut bahasa, berarti memasukkan sesuatu ke dalam sesuatu.
Menurut istilah tajwid, memasukkan huruf yang sukun ke dalam huruf yang
berharakat, sehingga menjadi satu huruf yang bertasydid.
Idgham terbagi 2, yaitu: Idgham Bighunnah (disertai dengung) dan Idgham Bila
Ghunnah (tanpa dengung).
Catatan: Idgham tidak terjadi kecuali dari 2 kata.
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Izhar, yaitu:
Menurut bahasa, berarti memperjelas dan menerangkan.
Menurut istilah tajwid, melafalkan huruf-huruf izhar dari makhrajnya tanpa
disertai dengung.
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
dan ,
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Al-An'aam (6): 99 Bunyi Surah: Klik Surah di Atas !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Ikhfa, yaitu:
Menurut bahasa, berarti menyembunyikan.
Menurut istilah tajwid, melafalkan huruf antara izhar dan idgham, tanpa tasydid
dan disertai dengan dengung.
Disebut juga ikhfa haqiqi (nyata) karena kenyataannya persentase nun sukun
dan tanwin yang disembunyikan lebih banyak dari huruf lainnya.
Huruf ikhfa ada 15, yaitu awal kata dari kalimat:
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Lam Ta'rif.
Yang dimaksudkan dengan Alif Lam Ta'rif adalah Alif Lam yang masuk pada kata
benda, merupakan tambahan dari bentuk dasarnya, baik baik kata benda
tersebut berdiri sendiri tanpa alif dan lam, seperti kata ataupun tidak
bisa berdiri sendiri seperti kata [ ].
Penambahan alif dan lam pada adalah wajib karena kedua huruf ini
tidak bisa dipisahkan dari kata benda tersebut.
Bentuk seperti ini hukum bacaannya wajib idgham, jika terdapat setelahnya lam,
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Lam Qamariyah.
Lam Qamariyah mempunyai 14 huruf, yaitu yang tergabung dalam kalimat:
.
Hukum lam qamariyah adalah izhar, sebab jarak antara makhrajnya dan makhraj
huruf-huruf qamariyah tersebut, berjauhan.
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
At-Takwir (81): 3 Bunyi Surah: Klik Surah di Atas !
Lam Syamsiyah.
Lam Syamsiyah mempunyai 14 huruf, yaitu yang terdapat pada awal kata dari
kalimat: .
Hukum lam Syamsiyah adalah idgham, sebab makhraj kedua lam-nya sama,
sedangkan jarak antara makhraj lam syamsiyah dengan makhraj huruf-huruf
syamsiyah lainnya, berdekatan.
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Lam Fi'il: Idgham.
Jika setelah lam fi'il terdapat huruf ra atau lam, maka harus dibaca idgham.
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Lam Huruf
Yang dimaksud dengan Lam huruf adalah Lam sukun yang terdapat pada huruf.
Lam huruf ini hanya terdapat pada kata dan saja, tidak terdapat
pada kata lain dalam Al Qur’an.
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Al-Maa’idah (5): 112 Bunyi Surah: Klik Surah di Atas !
Mad
Mad, menurut bahasa, berarti tambahan.
Menurut istilah tajwid, memanjangkan suara sewaktu membaca huruf mad atau
huruf layin jika bertemu dengan hamzah atau sukun.
Huruf mad ada 3, yaitu: alif, wau dan ya.
Syarat mad: Huruf sebelum wau berbaris dhammah, sebelum ya berbaris kasrah
dan sebelum alif berbaris fathah.
Jika huruf yang sebelum ya atau wau sukun itu berbaris fathah, tidak disebut
huruf mad, akan tetapi disebut huruf layin.
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Mad Muttashil
Disebut mad muttashil, bila dalam satu kata bertemu mad thabi'i dengan huruf
hamzah. Dinamakan muttashil karena mad thabi'i dengan huruf hamzah dalam
satu kata.
Mad muttashil disebut juga mad wajib. Aturan bacaannya panjang, 4 harakat
atau 5 harakat atau 6 harakat ketika berhenti.
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Ar-Ra'd (13): 21 Bunyi Surah: Klik Surah di Atas !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Mad 'Aridh
Disebut mad 'aridh, bila huruf mad atau huruf layin bertemu dengan sukun yang
terjadi karena wakaf. Dinamakan 'aridh karena mad asli yang terdapat di akhir
ayat dibaca sukun karena wakaf, jika di washal dia tetap sebagai mad thabi'i.
Aturan membacanya boleh 3 macam: pendek (2 harakat), sedang (4 harakat),
.
Dinamakan mad layin (lembut) karena pengucapannya lembut dan mudah.
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Al-Fajr (89): 6 Bunyi Surah: Klik Surah di Atas !
Mad Badal
Disebut mad badal, bila huruf hamzah terdapat sebelum mad thabi'i di dalam 1
kata (setelah mad tidak ada lagi hamzah.atau sukun). Dinamakan badal karena
huruf mad merupakan pengganti dari huruf hamzah, dimana asal dari mad badal
pada umumnya adalah karena bertemunya 2 hamzah dalam 1 kata, yang
pertama berharakat dan yang kedua sukun, seterusnya huruf hamzah yang
kedua diganti menjadi huruf mad yang sesuai dengan jenis harakat huruf
hamzah yang pertama, untuk meringankan bacaan.
Jika huruf hamzah yang pertama berbaris fathah, maka yang kedua diganti
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
tasydid dan ghunnah pada mad itu. Contoh, huruf mim dalam: .
Catatan: huruf hijaiyah yang terdapat pada permulaan surat ada 14 huruf, yaitu
yang tergabung dalam kalimat: .
Ini terbagi ke dalam 4 bagian: Pertama, yang jumlah hurufnya ada 3, dimana
huruf mad terletak di tengah-tengah. Ada 7 huruf yang termasuk dalam bagian
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Yunus (10): 51 Bunyi Surah: Klik Surah di Atas !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
washal atau wakaf. Seperti ya yang dibuang pada kata dalam ayat
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
dengan huruf lam yang terdapat pada kata yang terdapat dalam surat
Al-Hujarat, karena huruf tersebut terletak di antara 2 hamzah washal. Oleh sebab
itu huruf lam di atas harus diberi baris kasrah untuk menghindari bertemunya 2
sukun.
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Tafkhim
Menurut bahasa, berarti menebalkan atau menggemukkan.
Menurut istilah tajwid, gambaran tentang tebalnya bunyi huruf, seakan-akan
bunyi tersebut bagaikan memenuhi semua rongga mulut.
Hurufnya ada 7, yaitu yang tergabung dalam kalimat: .
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Al-Qiyaamah (75): 3 Bunyi Surah: Klik Surah di Atas !
Contoh: .
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Al-Hadiid (57): 20 Bunyi Surah: Klik Surah di Atas !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Adz-Dzaariyat (51): 6 Bunyi Surah: Klik Surah di Atas !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Lihat Konteksnya: Tafkhim huruf alif-lam pada lafal Allah dan ra.
Pertama: alif pada lafal Allah, dibaca tafkhim jika terdapat setelah huruf tafkhim
yang lain, seperti: .
Kedua: lam pada lafal Allah, dibaca tafkhim jika terdapat setelah huruf yang
berbaris fathah dan dhammah atau terdapat di permulaan kata.
Contoh: , dan .
Ketiga: ra, dibaca tafkhim pada 3 kasus, yaitu:
Contoh: .
Kedua: Jika ra itu berbaris dhammah. Contoh: .
Ketiga: Jika ra itu sukun dan huruf yang sebelumnya berbaris fathah,
dhammah atau kasrah (asli) dan sesudahnya terdapat huruf isti'la', atau
huruf sebelumnya berbaris kasrah (bukan asli, akan tetapi karena sebab
lain.
Contoh: .
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Lihat Konteksnya: Tarqiq huruf alif-lam pada lafal Allah dan ra.
Pertama: alif pada lafal Allah, dibaca tarqiq jika terdapat setelah huruf tarqiq
yang lain, seperti: .
Kedua: lam pada lafal Allah, dibaca tarqiq jika terdapat setelah huruf yang
berbaris kasrah, baik huruf tersebut bersambung dengan lam tersebut dalam
.
Kedua: Jika ra itu sukun huruf sebelumnya berbaris kasrah (asli) dan tidak
ada huruf isti’la sesudahnya. Contoh: .
Ketiga: Jika ra itu sukun (karena wakaf) dan terdapat setelah huruf ya
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Al-Fiil (105): 3 Bunyi Surah: Klik Surah di Atas !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Huud (11): 41 Bunyi Surah: Klik Surah di Atas !
Tarqiq
Menurut bahasa, berarti menipiskan.
Menurut istilah tajwid, gambaran dari perubahan yang terjadi pada bunyi huruf,
yang mengakibatkan bunyi tersebut tidak memenuhi mulut.
Huruf tarqiq adalah semua huruf hijaiyah selain huruf tafkhim
dan huruf-huruf yang dibaca tafkhim atau tarqiq sesuai
kondisi (alif, lam pada lafal Allah dan ra).
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Pertemuan Dua Huruf: Mitslain, adalah:
Dua huruf yang sama makhraj dan sifatnya, seperti 2 huruf ba atau 2 huruf ta.
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !
3. Ilmu Tajwid Menurut Riwayat Hafs 'An 'Asim Melalui Toriq Asy-
Syatibiyyah, Surur Shihabuddin Hassan An-Nadawi al-Hafiz.
4. Metode Cepat & Praktis Belajar Membaca Al-Qur'an (VCD), KH. Drs.
Sulhan, Sel.