You are on page 1of 7

Bidang study : TKJ Nama kelompok : Feby M

Experimen : Instalasi LAN Irfan Dhia


Tanggal : 23. November 2010 Access Point 2 Rizal Fathul A.
Samdea A.

Tujuan :

 Agar siswa dapat mengkonfigurasikan access point sehingga saling terloneksi satu sama lain
 Agar siswa dapat mambuat jaringan access point yang lebih luas jangkauannya
 Agar siswa dapat membuat access point

Pendahuluan

Jaringan tanpa kabel sebenarnya tidak sesulit sistem cable network bahkan lebih mudah.Sistem
jaringan WIFI atau Wireless tidak memerlukan penghubung cable network antar computer. Bila jenis
coax atau UTP cable memerlukan kabel sebagai media tranfer, dengan Wireless network hanya
dibutuhkan ruang atau space dimana jarak jangkau network dibatasi kekuatan pancaran signal radio dari
masing - masing computer.

Keuntungan dari system WIFI ,pemakai tidak dibatasi ruang gerak danhanya dibatasi pada jarang
jangkauan dari satu titik pemancar WIFI. Untuk jarak pada sistem WIFI mampu menjangkau area 100
feet atau 30M radius.Selain itudapat diperkuat dengan perangkat khusus seperti booster yang berfungsi
sebagai relay yang mampu menjangkau ratusan bahkan beberapa kilometer kesatuarah (directional).
Bahkan hardware terbaru, terdapat perangkat dimana satu perangkat Access Point dapat saling merelay
(disebut bridge) kembali ke beberapa bagian atau titik sehingga memperjauh jarak jangkauan dan dapat
disebar dibeberapatitik dalam suatu ruangan untuk menyatukan sebuah network LAN.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa ada 2 cara menghubungkan antar PC dengan sistem Wireless yaitu
Adhoc dimana 1 PC terhubung dengan 1 PC dengan saling terhubung berdasarkan nama SSID (Service
Set IDentifier). SSID sendir itidak lain nama sebuah computer yang memiliki card, USB atau perangkat
wireless dan masing-masing perangkat harus diberikan sebuah nama tersendiri sebagai identitas.

Kedua jaringan paling umum dan lebih mudah saat ini dengan sistem Access point dengan bentuk PCI
card atau sebuah unit hardware yang memiliki fungsi Access point untuk melakukan broadcast ke
beberapa computer client pada jarak radius tertentu.

Alat dan Bahan

 PC
 Beberapa access point dengan merek yang sama
 Kabel straight secukupnya
 Alat tulis
Langkah kerja

1. Setelah kami membagi kelompok maka kelompok kami diberi tugas menjadi kelompok source
atau sumber yang membagikan sinyal wireless kepada reapeter lain.
2. Hubungkan PC dengan access point dengan menggunakan kabel straight.dan pastikan
3. Nyalakan PC dan access point
4. Pastikan bahwa access point dan PC berada pada satu network agar PC dapat melakukan
konfigurasi access point dengan merubah IP address PC agar satu network
5. Setelah itu aktifkan browser dan pada address bar masukan IP address dari access point tsb
6. Muncul tampilan seperti gambar 1.1.

Gambar 1.1

Ketikan pada user name “admin” dan password “admin” lalu ok

7. Muncul home page dari access point tsb seperti gambar 1.2

Gambar 1.2
8.

Gambar 1.3

Perhatikan gambar 1.3 setelah masuk pada wireless setting yang diliakukan oleh
kelompok kami adalah sebagai berikut

a. Mengubah SSID dengan nama “source”


b. Mengubah region dengan “Indonesia”
c. Dan mengubah chanel dengan “chanel 1”
d. Setelah setting tsb lakukan proses saving
9. Dan masuk pada DHCP Setting dan hal ini kami melakukan pengdisablean pada DHCP seperti
gambar 1.4

Gambar 1.4
10. Setelah itu lakukan proses saving dan reboot dengan cara pilih system tools, reboot tunggu
hingga proses selasai

Gambar 1.5
11. Setelah itu berikan informasi mengenai MAC address kepada kelompok lain yang menjadi
repeater pemberian informasi mengenai chanel yang di gunakan
MAC address yang digunakan = 00-25-86-f6-5c-E6
Chanel yang digunakan = chanel 1
Hasil Pengamatan

Access Point “Source” berhasil menjadi Source dan dapat diakses.

Access point yang lain berhasil menjadi “Repeater”.

Kesimpulan

 Dalam mengkonfigurasi sebuah repeater access point, channel dari source access point
dengan repeater access point harus sama. Contohnya, bila channel dari source access point
adalah 1, maka channel dari repeater access point pun harus 1.
 Dalam source access point, terdapat MAC address yang harus dicantumkan pada repeater
access point.
 IP address dari source access point dengan repeater access point haruslah berbeda, dan
tiap-tiap repeater access point juga harus memiliki IP address yang berbeda.

You might also like