You are on page 1of 6

LEMAK &

MINYAK
Kimia SMA - Kelas 12 – KD 4.4

Gilang Muhammad Asadullah


LEMAK & MINYAK

I. Lemak dan Minyak

Lemak merupakan salah satu senyawa organik yang


banyak terdapat dalam tumbunhan, hewan, atau manusia.
Lemak yang pada suhu kamar berbentuk cair disebut minyak,
sedangkan istilah lemak biasanya digunakan untuk yang
berwujud padat.
Lemak dan minyak adalah trigliserida, atau triasil
gliserol, kedua istilah ini berarti “triester dari gliserol”.
Sebagian besar gliserida pada hewan berupa lemak,
sedangkan pada tumbuhan cenderung berupa minyak.

A. Rumus Struktur & Tata Nama Lemak

Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi.
Asam penyusun lemak disebut asam lemak. Pada lemak, satu molekul gliserol
mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu
trigliserida. Struktur umum molekul lemak seperti ter-lihat pada ilustrasi di
bawah.

Pada rumus struktur lemak di atas, R1–COOH, R2–COOH, dan R3–COOH


adalah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol. Ketiga molekul asam
lemak itu boleh sama (disebut asam lemak sederhana) dan boleh berbeda
(disebut lemak campuran). Tetapi pada umumnya, molekul lemak terbentuk
dari dua atau lebih macam asam lemak.
LEMAK & MINYAK

Sebagai contoh, salah satu komponen minyak kapas mempunyai


struktur sebagai berikut.

Berikut merupakan asam-asam lemak yang sering dijumpai


Asam lemak jenuh
Nama trivial Nama IUPAC Rumus Struktur
asam butirat asam butanoat CH3(CH2)2COOH
asam kaproat asam kaproat CH3(CH2)4COOH
asam miristat asam tetradekanoat CH3(CH2)12COOH
asam palmitat asam heksadekanoat CH3(CH2)14COOH
asam stearat asam oktadekanoat CH3(CH2)16COOH

Asam lemak tak jenuh


Nama trivial Nama IUPAC Rumus Struktur
asam oleat 9-oktadekanoat CH3(CH2)7CH = CH-
(CH2)7-COOH
asam linoleat 9,12-oktadekadie-noat CH3(CH2)4CH = CH-
CH2-CH = CH-(CH2)7-
COOH
asam linolenat 9,12,15-oktadeka-trienoat CH3-CH2-CH = CH-CH2-
CH = CH-CH2-CH = CH-
(CH2)7-COOH
asam arakidenat 5,8,11,14-eikosate- CH3(CH2)4-CH = CH-
tranoat CH2-CH = CH-CH2-CH =
CH-CH2-CH =CH-
(CH2)7-COOH

Nama lazim dari lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan kata
gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak. Berikut beberapa contoh struktur
beserta nama dari lemak.
LEMAK & MINYAK

B. Klasifikasi Lemak

Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentukdari


gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih
didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya,
asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon
pada rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh).
Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam stearat.
b. Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh,yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rang-
kap pada rantai karbonnya.
Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
Berdasarkan sumbernya lemak juga dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu lemak hewani atau lemak yang berasal dari hewan, dan lemak nabati atau
lemak yang berasal dari tumbahan.
Adapun beberapa asam lemak berdasarkan dua penggolongan diatas dapat
dilihal pada tabel dibawah ini.
Nama Asam
Rumus Struktur Sumber
Lemak
a. Asam lemak jenuh
Lemak hewani
CH3(CH2)2COOH Asam butirat
(susu)
Lemak hewani dan
CH3(CH2)14COOH Asam palmmitat
nabati
Lemak hewani dan
CH3(CH2)16COOH Asam stearat
nabati
Lemak hewani dan
b. Asam lemak tak jenuh
nabati
CH3(CH2)7CH=CH-(CH2)7-COOH Asam oleat Minyak nabati
CH3(CH2)4CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)7- Minyak nabati (biji
Asam linoleat
COOH rami)
CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-
Asam linolenat Minyak nabati
CH=CH-(CH2)7-COOH

C. Sifat-sifat Lemak

1. Sifat Fisis Lemak


a. Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat,
sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
b. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh,
sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah me-ngandung asam
LEMAK & MINYAK

lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul
asam stearat).
c. mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga
molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.
d. Lemak yatidak larut dalam air.
e. Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas
merupakan pelarut lemak yang baik.

2. Sifat Kimia Lemak


1. Hidrogenasi Minyak
Ikatan rangkap pada minyak dapat dijenuhkan dengan cara hidrogenasi
sehingga menjadi lemak padat.

2. Reaksi Hidrolisis
Dengan adanya enzim lipase, lemak atau minyak dapat mengalami
hidrolisis oleh air pada suhu kamar.

3. Reaksi Penyabunan atau Saponifikasi


Pada pembahasan sebelumnya telah diketahui bahwa lemak dapat
mengalami hidrolisis. Hidrolisis yang paling umum adalah dengan basa
atau enzim lipase. Hidrolisis dengan basa disebut penyabunan karena
salah satu hasilnya adalah garam asam lemak yang disebut sabun
Reaksi umum:
LEMAK & MINYAK

4. Halogenasi Lemak
Asam lemak tak jenuh, baik bebas maupun terikat sebagai ester dalam
lemak atau minyak mengadisi halogen (I2 atau Br2) pada ikatan
rangkapnya.

Karena derajat absorpsi lemak atau minyak sebanding dengan banyaknya


ikatan rangkap pada asam lemaknya, maka jumlah halogen yang dapat
bereaksi dengan lemak dipergunakan untuk menentukan derajat
ketidakjenuhan. Untuk menentukan derajat ketidakjenuhan asam lemak
yang terkandung dalam lemak, diukur dengan bilangan yodium. Bilangan
yodium adalah bilangan yang menyatakan banyaknya gram yodium yang
dapat bereaksi dengan 100 gram lemak. Yodium dapat bereaksi dengan
ikatan rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul yodium mengadakan
reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh karena itu makin banyak
ikatan rangkap, maka makin besar pula bilangan yodium.

D. Kegunaan Lemak dalam Kehidupan Sehari-hari


Lemak atau minyak dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan, di antaranya
sebagai berikut.
1. Sumber energi bagi tubuh
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber
energi. Lemak adalah bahan makanan yang kaya energi. Pembakaran 1
gram lemak menghasilkan sekitar 9 kilokalori.
2. Bahan pembuatan mentega atau margarin
Lemak atau minyak dapat diubah menjadi mentega atau margarin
dengan cara hidrogenasi.
3. Bahan pembuatan sabun
Sabun dapat dibuat dari reaksi antara lemak atau minyak dengan
KOH atau NaOH. Sabun yang mengandung logam Na disebut sabun
keras (bereaksi dengan keras terhadap kulit) dan sering disebut sabun
cuci. Sedangkan sabun yang mengandung logam K disebut sabun lunak
dan di kehidupan sehari-hari dikenal dengan sebutan sabun mandi.

You might also like