Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Kelompok 5
Universitas Udayana
2010
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................3
LANDASAN TEORI........................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
BAB III............................................................................................................................13
KESIMPULAN...............................................................................................................13
ii
BAB I
LANDASAN TEORI
Berikut adalah tabel yang menampilkan sistem angka desimal (basis 10),
sistem bilangan biner (basis 2), sistem bilangan/ angka oktal (basis 8), dan
sistem angka heksadesimal (basis 16) yang merupakan dasar pengetahuan
untuk mempelajari komputer digital. Bilangan oktal dibentuk dari bilangan
biner-nya dengan mengelompokkan tiap 3 bit dari ujung kanan (LSB).
Sementara bilangan heksadesimal juga dapat dibentuk dengan mudah dari
angka biner-nya dengan mengelompokkan tiap 4 bit dari ujung kanan.
Contoh:
Bilangan (BE5)16 atau BE516 dalam konteks sistem desimal memiliki arti:
4
yang diawali dari hasil bagi terakhir sebagai MSD, diikuti sisa pembagian
terakhir sampai dengan sisa pembagian pertama sebagai LSD.
Sisa
45
16 1310 = D
2
4510 = 2D16
= 32 + 13
2D16 = 4510
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sisa
45
16 1310 = D
4510 = 2D16
= 32 + 13
2D16 = 4510
6
Kode bahasa C sifatnya adalah portable.
d) Struktur bahasa C.
main()
{ fungsi utama
statemen-statemen;
Fungsi_fungsi_Lain()
#include<stdio.h>
main()
int I,X;
7
printf("\nNilai heksadesimal %#x adalah %i dalam desimal\n", I,I);
int I,X;
8
printf("Masukan Nilai Desimal ="); scanf("%i", &X);
int I,X;
4. Terlihat bahwa argumen fungsi printf() ini dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu bagian yang ditulis di antara tanda petik dua dan bagian yang
ditulis di luar tanda petik dua. Bagian yang ditulis di luar tanda petik dua
adalah variabel-variabel. Pada contoh digunakan dua variabel, yaitu
variabel I dan X. yang ditulis di antara tanda petik dua adalah sebagai
9
berikut ini.
a) Kode Format.
b) Literal String.
Literal string adalah suatu konstanta string yang mempunyai bentuk yang
tetap dan akan ditampilkan sesuai dengan apa yang ditulis.
c) Escape Character.
d) Salah satu cara untuk memasukan data dari keyboard adalah dengan
menggunakan fungsi pustaka scanf() sebagai berikut:
scanf("%x", &I);
Difungsi ini, yang ditulis diantara tanda petik dua adalah kode format yang
ditulis di luar tanda petik dua adalah variabel yang akan digunakan untuk
menerima nilai yang diketikkan dari keyboard. Untukfungsi scanf(), nama
10
variabelnya harus ditulis dengan diawali operator pointer &, sehingga
pada contoh untuk variabel I ditulis menjadi &I. Fungsi scanf() biasanya
digunakan bersama-sama dengan fungsi printf() sebagai berikut:
scanf("%x", &I);
11
Begin
i = integer
Read i
Print i
End
BAB III
KESIMPULAN
12
Beranjak dari pembahasan kami dapat menarik beberapa butir kesimpulan,
yaitu :
1...h2h1h0.
= 256 + 0 + 14
=270
13
16 dibagi 16 hasil: 1 sisa 0 ( = 0 )
4. Jadi fungsi dari program ini adalah sebagai converter dari bilangan
heksadesimal ke desimal dan juga sebaliknya dari bilangan desimal ke
heksadesimal
14