Professional Documents
Culture Documents
BLOK 2
Disusun oleh :
Kelompok 3 ( Indralaya )
Tutor :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2008
1
DAFTAR ISI
1.Skenario...........................................................................
..............
11.Klarifikasi Istilah..........................................................................
111.Identifikasi Masalah...................................................................
1V.Analisis Masalah.........................................................................
V1.Hipotesis...................................................................................
V11.Kerangka konsep......................................................................
V111.Learning Issues.......................................................................
1X.Sintesis.......................................................................................
X.Daftar Pustaka..............................................................................
2
1.Skenario A
Lanang,married,34 years old male,hospitalized due to being suspected
having lung malignancy.Doctor planned to perform diagnostic
examination by using the device that wil be entered through the patient’s
mouth.By the time the doctor in about to perform the procedures, the
patient gets panic, he screamed and thought that he is about to be
strangled.Then the examination is failed to be perform.
11.Klarifikasi istilah
1.Lung Malignancy
2.diagnostic examination
3.Procedures
4.Panic
5.Strangled
111.Identifikasi Masalah
1.Lanang dirawat di rumah sakit.
2.Lanang terjangkit penyakit paru-paru kronis
3.Lanang panik
4.Pemeriksaan gagal dilakukan
1V.Analisis Masalah
1. Mengapa Lanang dirawat dirumah sakit ?
2.a. Apa gejala dari penyakit paru – paru ?
b. Bagaimana prosedur endoskopi untuk pemeriksaan kanker paru –
paru ?
3
3.a. Apa yang menyebabkan Lanang panik ?
b. Bagaimana upaya dokter untuk mengkondisikan pasien agar tidak
panik saat menjalani pemeriksaan ?
c.Apa hak Lanang sebagai pasien ?
4.a. Mengapa pemeriksaan gagal dilakukan ?
b. Apa akibatnya jika pemeriksaan gagal dilakukan ?
4
Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru
adalah:
Batuk yang terus menerus ataus menjadi hebat.
Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak.
Napas sesak dan pendek-pendek.
Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.
Kelelahan kronis
Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab
yang jelas.
Suara serak/parau.
Pembengkakakn di wajah atau leher.
5
merupakan percabangan dari bronkus tersebut, keadaan ini disebut
atelektasis
Akibat lainnya adalah pneumonia dengan gejala berupa batuk,
demam, nyrei dada dan sesak nafas. Jika tumor tumbuh ke dalam
dinding dada, bisa menyebabkan nyeri dada yang menetap. Gejala
yang timbul kemudian adalah hilangnya nafsu makan, penurunan
berat badan dan kelemahan.
Kanker paru seringkali menyebabkan penimbunan cairan di sekitar
paru-paru (efusi pleura), sehingga penderita mengalami sesak nafas.
Jika kanker menyebar di dalam paru-paru, bisa terjadi sesak nafas
yang hebat, kadar oksigen darah yang rendah dan gagal jantung.
Kanker bisa tumbuh ke dalam saraf tertentu di leher, menyebabkan
terjadinya sindroma Horner, yang terdiri dari:
- penutupan kelopak mata
- pupil yang kecil
- mata cekung
- berkurangnya keringat di salah satu sisi wajah.
Kanker di puncak paru-paru bisa tumbuh ke dalam saraf yang
menuju ke lengan sehingga lengan terasa nyeri, mati rasa dan lemah.
Kerusakan juga bisa terjadi pada saraf pita suara sehingga suara
penderita menjadi serak.
2. b.Learning issues
3.a.Lanang panik karena ia merasa seperti tercekik, dalam hal ini
terjadi miskomunikasi antara dokter dan pasien
Agar hal ini tidak terjadi sebaiknya Dokter :
1. Do the best for the pasien
6
Apa yang dilakukan haruslah yang terbaik sesuai ilmu, keahlian, dan
pengalaman yang ia miliki demi kesembuhan Lanang
2. Respect to Human Being
Dokter haruslah menghormati orang – orang ( pasien ) tanpa
mengenal status dan golongan.
3. Clearly explain the risk and benefit that might be given to patient
Dokter sebaiknya enjelaskan hingga Lanang paham keuntungan dan
kerugian dari prosedur pemeriksaan yang ditewarkan sehingga
Lanang tidak panic
4. Holistik Approach
Pendekatan tidak hanya dilakukan dokter terhadap fisikk / penyakit
lanang, tetapi kondisi psikis Lanang karena dalam kasus ini Lanang
memiliki kondisi psikis yang cukup sensitive
5. Improve patient health status
Dokter harus bisa meningkatkan kesehatan Lanang apabila tidak bisa
mempertahankan atau member semangat kepada lanang
6. Get Payment
Dokter berhak menerima bayaran sebagai biaya kesehatan
7
Lanang membutuhkan perawat untuk mendampingi dirinya
7.Get well as soon as possible
Lanang mendapatkan perbaikan kesehatan sesegera mungkin
8.Dokter Advice
Lanang mendapatkan masukan tentang penyakitnya
8
1. Both doctor and patient are involved in the decision making
process
2.Both Parties share information ( saling bertukar informasi
3.Both Parties take steps to build a consensus about the preferred
treatment.
4.An agreement ( consensus ) is reached on the treatment to
implement
Si dokter dalam skenario ini juga melanggar Pasal 45 ayat (1), (2), (3),
yang berbunyi sebagai berikut:
9
(1) Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan
dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus
mendapat persetujuan.
(2) Persetujuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) diebrikan
setelah pasien mendapat penjelasan secara lengkap.
(3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-
kurangnya mencakup:
a.diagnosis dan tata cara tindakan medis;
b.alternatif tindakan lain dan risikonya;
c.risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi;
d.prognosisi terhadap tindakan yang dilakukan.
10
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan latar belakang pasien
saat mengumpulkan informasi medis dari pasien
Menjawab pertanyaan pasien dan memberikan konsultasi untuk
masalah sulit
Memperhatikan masalah dalam keluarga pasien yang berkaitan
dengan kondisi pasien
Menunjukkan pemahaman dalam komunikasi non verbal
dengan pasien
Menjelaskan selengkap mungkin mengenai tujuan, keperluan,
keuntungan, dan risiko proses diagnosis dan prosedur medis
lainnya (perawatan, operasi, dll) sebelum melaksanakannya
Memperlakukan pasien sebagai partner yang setara
Mengatasi penghalang dalam berkomunikasi
Mengkonfirmasikan apakah pasien sudah memahami informasi
dan pilihan-pilihan yang disampaikan dokter
Menyediakan waktu yang cukup bagi pasien untuk
merenungkan pilihan yang ditawarkan atau untuk berkonsultasi
sebelum mendapatkan persetujuan pasien.
Mengutamakan martabat, privasi, dan kerahasiaan pasien
Berhati-hati dalam menyampaikan kabar buruk
Memastikan adanya dukungan dan kerja sama dari keluarga
pasien dalam rencana pengobatan pasien yang sudah disetujui
bersama
Mempersiapkan pasien secara mental untuk pemeriksaan fisik
untuk menghindari stress pada pasien
Menyatakan secara terbuka pada pasien kesakitan atau
kekurangnyamanan yang mungkin terjadi selama prosedur
pemeriksaan fisik
11
2. Kedua pihak saling berbagi informasi
3. Kedua pihak mengambil langkah untuk membangun persetujuan
mengenai perawatan pasien yang dipilih
4. Setelah persetujuan didapat, perawatan segera diterapkan.
5. Tidak ada kontrak antara dokter-pasien
6. Tidak ada jaminan sembuh dari dokter
7. Dokter melakukan yang terbaik bagi pasien
8. Dokter menjaga kerahasiaan informasi medis pasien
9. Hak pasien untuk memilih dokter.
2.Pemeriksaan jasmani
a)Standar prosedur secukupnya
Disebut secukupnya karena hasil wawancara sudah cukup
memberikan arah mengenai organ mana yang perlu diperiksa.
Standar ini berpangkal pada identifikasi dan pemecahan masalah.
b)Standar prosedur pemeriksaan lengkap
Standar ini menganut paham bahwa wawancara dan pemeriksaan
jasmani merupakan suatu proses terpisah yang tidak berkelanjutan.
Pada standar ini pasien diperiksa lengkap oleh dokter
12
Dari pemeriksaan jasmani, akan didapatkan tanda penyakit. Dari
gejala dan tanda penyakit itu, dokter dapat mengumpulkan data medis
untuk perumusan masalah medis dan diagnosis sementara
13
Aspek ini menjadi perhatian sebab tidak semua pasien mampu
menanggung biaya pemeriksaan penunjang yang mahal. Maka,
pemeriksaan penunjang baru dilaksanakan jika memang mutlak
dilakukan, yaitu apabila tindakan ini menjadi satu-satunya cara
untuk menyelamatkan jiwa.
D)Aspek etika dokter
Prosedur penunjang medis harus dilakukan demi kepentingan
pasien, bukan untuk kepentingan dokter atau rumah sakit semata.
Dokter secara etis tidak boleh melakukan pemeriksaan yang tidak
perlu bagi pasien hanya untuk kepentingan pribadi atau
menguntungkan dokter saja.
E)Aspek pemilikan gambar dan hasil pemeriksaan
1.Hasil laboratorium, gambar, serta pemeriksaan adalah milik
pasien
2.Hasil tersebut hanya dapat dilihat atau diberikan pada pasien atau
keluarga yang bertanggung jawab
3.Dokter dan sarana kesehatan tidak boleh menahan hasil dan
gambar (rekaman, foto)
4.Pasien atau keluarga yang bertanggung jawab paling sedikit
mendapatkan salinan hasil
V1.Hipotesis
Lanang menjadi marah dan menolak melakukan pemeriksaan
karena belum diberikan informasi yang jelas mengenai prosedur
yang akan dilakukan dokter.
14
V111.Learning Issues
4.Kodeki
15
3.a. Hak dan
kewajiban dokter Landasan dasar
3.b. Hak dan Kodeki
kewajiban pasien
3.c.Sifat-Sifat
dokter
5.Kanker Paru Prosedur
- Paru Gejala kanker
paru - paru
16
V11.Kerangka konsep
Kurangnya
komunikasi medis
Pemeriksaan gagal
dilakukan
17
1X.Sintesis
Dari sekanario diatas kita dapat mengetahui adanya hubungan yang kurang efektif
antara Dokter dan pasien.Sebagai dokter yang baik , seharusnya dokter tersebut dapat
menjalin relationship yang baik dengan pasiennya.Dokter harus dapat menjelaskan dan
meminta persetujuan dengan pasiennya (inform concent), sehingga si pasien dapat
merasa nyaman dan percaya secara penuh kepada dokternya.
Hubungan yang baik antara dokter , pasien, dan keluarga harus didasari
dengan rasa saling percaya satu sama lain.Dengan adanya rasa saling percaya , pasien
dapat sepenuhnya menyerahkan jiwa dan raganya untuk kepentingan pengobatan agar
dapat berjalan dengan lancar.Hal ini akan membantu pasien agar tidak merasa
canggung atau takut ketika melakukan pemeriksaan sehingga peristiwa gagalnya
pemeriksaan seperti yang di alami Lanang dapat dihindarkan.Untuk itu kita harus
mengetahui hubungan antara pasien, dokter dan keluarga.
18
Lanang sehingga Lanang tidak perlu panic apalagi kalau sampai merasa
seperti tercekik
3. No written contract, antara Lanang dengan dokter tidak ada kontrak tertulis
sejak pertemuan pertama sampai pengobatan selesai
4. No Guarantee given by doctor, dokter tidak memberikan garansi kepada
Lanang sebab layanan kesehatan yang diberikan oleh dokter bukanlah
miraculous medicine
Dokter
1.Do the best for the pasien
Apa yang dilakukan haruslah yang terbaik sesuai ilmu, keahlian, dan pengalaman
yang ia miliki demi kesembuhan Lanang
2.Respect to Human Being
Dokter haruslah menghormati orang – orang ( pasien ) tanpa mengenal status dan
golongan.
3.Clearly explain the risk and benefit that might be given to patient
Dokter sebaiknya enjelaskan hingga Lanang paham keuntungan dan kerugian dari
prosedur pemeriksaan yang ditewarkan sehingga Lanang tidak panic
4.Holistik Approach
Pendekatan tidak hanya dilakukan dokter terhadap fisikk / penyakit lanang, tetapi
kondisi psikis Lanang karena dalam kasus ini Lanang memiliki kondisi psikis
yang cukup sensitive
5.Improve patient health status
Dokter harus bisa meningkatkan kesehatan Lanang apabila tidak bisa
mempertahankan atau member semangat kepada lanang
6.Get Payment
Dokter berhak menerima bayaran sebagai biaya kesehatan
Patient
1. Give Detail informationan about illness to doctor
Lanang seharusnya memberikan informasi atas penyakitnya se detail mungkin
agar tidak terjadi misdiagnosis dan miskomunikasi
2. Understand Procedure and treatment offer by doctor
Lanang seharusnya paham terhadap prosedur pemeriksaan dan pengobatan yang
ditawarkan oleh dokter sehingga tidak aka nada kepanikan yang melanda Lanang
saat pemeriksaan dilakukan
3. Absolutely
Dengan adanya kepercayaan kepada epada dokter bahwa dokter akan memberikan
pengobatan yang terbaik kepada Lanang sehingga Lanang tidak perlu panic
apalagi kalau sampai merasa seperti tercekik
4. Pay the doctor
Lanang harus membayar dokter sebagai biaya layanan kesehatan sesuai dengan
kesepakatan
5. Allowed not to do a normal activity
19
Dokter mengizinkan Lanang untuk beristirahat, berhenti sejenak dari aktifitas
biasanya.
6. Need Cares
20
Spesial Komunikasi yaitu
End-of-life communication
Bad News
Old Patient
Family caregivers
3.Inform Concent
– PERSETUJUAN/PENOLAKAN
– Diberi oleh pasien atau wali
– Bebas, rasional dan voluntary
– Melakukan tindakan medis
– Sesudah informasi lengkap tentang tindakan
Bentuk:
1. Expressed
• Lisan
• Tulisan
2. Implied (pemeriksaan kelamin)
Bukan alat melepaskan diri dari hukum bila terjadi hal merugikan pasien
21
c. Resiko (risk inherent in such medical procedures)
d. Prognosis penyakit apabila tindakan medis tersebut dilakukan
(Prognosis with and without medical procedure)
e. Diagnosis
f. Tindakan medis lain yang tersedia & resikonya masing-masing
(alternative medical procedure & risk)
Dalam kodeki telah diatur mengenai kewajiban dan prilaku yang harus
dilakukan dokter dalam menangani pasien dan menjelaskan kepada pasien
mengenai penyakitnya.Jika kita hubungkan dengan skenario diatas dapat
kita ketahui bahwa dokter tersebut kurang mengamalkan kode etik yang
telah dirunuskan di dalam menghadapi pasien,memberi penjelasan dan
meminta persetujuan dari pasien.
1.Kewajiban Umum
• Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
Sumpah Dokter.
• Seorang dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran
yang tertinggi.
• Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh
dipengaruhi oleh perimbangan keuntungan pribadi.
22
– Setiap dokter hendaknya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
tetap setia kepada cita-citanya yang luhur.
Pasal 52
Pasien dalam menerima pelayanan dalam praktik kedokteran, mempunyai
hak antara lain:
1.Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis
sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 45 ayat 3
2.Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lainnya.
3.Mendapat pelayanan sesuai kebutuhan medis
4.Menolak tindakan medis
5.Mendapat isi rekam medis.
Pasal 53
Pasien dalam menerima pelayanan dalam praktik kedokteran ,mempunyai
kewajiban:
1.Memberikan informasi yang lengkap dan jujur mengenai kesehatannya.
2.Mematuhi petunjuk dari dokter atau dokter gigi
3.Memenuhi peraturan yang berlaku di sarana kesehatan
4.Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
23
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam
jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan,
terutama asap rokok [1].
Kanker Paru
DEFINISI
Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi
kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang
menyebar ke paru-paru.
Kanker paru-paru merupakan kanker yang paling sering terjadi, baik pada pria
maupun wanita.
Kanker paru-paru juga merupakan penyebab utama dari kematian akibat kanker.
Lebih dari 90% kanker paru-paru berawal dari bronki (saluran udara besar yang
masuk ke paru-paru), kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari:
Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma sel kecil atau karsinoma sel gandum
Karsinoma sel besar
Adenokarsinoma.
Karsinoma sel alveolar berasal dari kantong udara (alveoli) di paru-paru. Kanker
ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari
satu daerah di paru-paru.
Limfoma merupakan kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-
paru atau merupakan penyebaran dari organ lain.
24
Banyak kanker yang berasal dari tempat lain menyebar ke paru-paru. Biasanya
kanker ini berasal dari payudara, usus besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung, leher
rahim, rektum, buah zakar, tulang dan kulit.
PENYEBAB
Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru
pada pria dan sekitar 70% pada wanita.
Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita
kanker paru-paru.
Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada
wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja.
Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard
dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya
hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.
Peranan polusi uadara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas.
Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.
Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru
pada pria dan sekitar 70% kasus pada wanita. Semakin banyak rokok yang
dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru.
Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada
wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja.
Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard
dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya
hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.
Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas.
Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.
GEJALA
25
Gejala kanker paru-paru tergantung kepada jenis, lokasi dan cara
penyebarannya.
Biasanya gejala utama adalah batuk yang menetap.
Penderita bronkitis kronis yang menderita kanker paru-paru seringkali menyadari
bahwa batuknya semakin memburuk.
Kanker bisa menyebabkan bunyi mengi karena terjadi penyempitan saluran udara
di dalam atau di sekitar tempat tumbuhnya kanker.
Penyumbatan bronkus bisa menyebabkan kolaps pada bagian paru-paru yang
merupakan percabangan dari bronkus tersebut, keadaan ini disebut atelektasis
Akibat lainnya adalah pneumonia dengan gejala berupa batuk, demam, nyrei dada
dan sesak nafas.
Jika tumor tumbuh ke dalam dinding dada, bisa menyebabkan nyeri dada yang
menetap.
Gejala yang timbul kemudian adalah hilangnya nafsu makan, penurunan berat
badan dan kelemahan.
Kanker paru seringkali menyebabkan penimbunan cairan di sekitar paru-paru
(efusi pleura), sehingga penderita mengalami sesak nafas.
Jika kanker menyebar di dalam paru-paru, bisa terjadi sesak nafas yang hebat,
kadar oksigen darah yang rendah dan gagal jantung.
Kanker di puncak paru-paru bisa tumbuh ke dalam saraf yang menuju ke lengan
sehingga lengan terasa nyeri, mati rasa dan lemah. Kerusakan juga bisa terjadi
pada saraf pita suara sehingga suara penderita menjadi serak.
26
- pembesaran jantung
- penimbunan cairan di kantong perikardial.
Kanker juga bisa tumbuh di sekitar vena kava superior. Penyumbatan vena ini
menyebabkan darah mengalir kembali ke atas, yaitu ke dalam vena lainnya dari
bagian tubuh sebelah atas:
- vena di dinding dada akan membesar
- wajah, leher dan dinding dada sebelah atas (termasuk payudara) akan
membengkak dan tampak berwarna keunguan.
Keadaan ini juga menyebabkan sesak nafas, sakit kepala, gangguan penglihatan,
pusing dan perasaan mengantuk. Gejala tersebut biasanya akan memburuk jika
penderita membungkuk ke depan atau berbaring.
Kanker paru-paru juga bisa menyebar melalui aliran darah menuju ke hati, otak,
kelenjar adrenal dan tulang. Hal ini bisa terjadi pada stadium awal, terutama pada
karsinoma sel kecil.
Gejalanya berupa gagal hati, kebingungan, kejang dan nyeri tulang; yang bisa
timbul sebelum terjadinya berbagai kelainan paru-paru, sehingga diagnosis dini
sulit ditegakkan.
Beberapa kanker paru-paru menimbulkan efek di tempat yang jauh dari paru-paru,
seperti kelainan metabolik, kelainan saraf dan kelainan otot (sindroma
paraneoplastik).
Sindroma ini tidak berhubungan dengan ukuran maupun lokasi dari kanker dan
tidak selalu menunjukkan bahwa kanker telah menyebar keluar dada; sindroma ini
disebabkan oleh bahan yang dikeluarkan oleh kanker.
Gejalanya bisa merupakan petanda awal dari kanker atau merupakan petunjuk
awal bahwa kanker telah kembali, setelah dilakukannya pengobatan.
Salah satu contoh dari sindroma paraneoplastik adalah sindroma Eaton-Lambert,
yang ditandai dengan kelemahan otot yang luar biasa. Contoh lainnya adalah
kelemahan otot dan rasa sakit karena peradangan (polimiositis), yang bisa disertai
dengan peradangan kulit (dermatomiositis).
Tingkatan
Stadium I Pertumbuhan kanker masih terbatas pada paru-paru dan dikelilingi oleh
jaringan paru-paru
Stadium II Kanker telah menyebar dekat kelenjar getah bening
Stadium III Kanker telah menyebar keluar paru-paru
Stadium IIIa Kanker dapat dicabut dengan operasi bedah
Stadium IIIb Kanker tidak dapat dicabut dengan operasi bedah
Stadium IV Kanker telah menyebar dari tempat pertumbuhan awal ke bagian
tubuh lainnya. Kondisi ini dinamai metastase
27
Setelah menganalisis dan menghubungkan skenario di atas dengan materi
pelajaran dapat kita ketahui bahwa problem utama yaitu kegagalan dalam melakukan
pemeriksaan disebabkan karena adanya komunikasi medik yang kurang efektif terutama
dalam meminta persetujuan pasien (inform concent), Kurang membangun relationship
yang baik antara pasien dan dokter sehingga rasa percaya pasien kepada dokter rendah
dan belum mengamalkan kode etik kedokteran dengan baik.
28
X.Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_paru-paru
http://www.patient.co.uk/showdoc/27000571/
http://cpddokter.com/
29